GLOSARIUM ini hanya mencantumkan (a) kata-kata ajaran yang penting, dan (b) kata-kata dan arti yang tidak tercantum dalam Pali-English Dictionary dari PTS. Kata-kata yang tidak tercantum dalam kamus PTS ini yang disusun oleh Yang Mulia Ñāṇamoli dalam salah satu bagian naskahnya, di sini ditandai dengan tanda asterisk dan diikuti dengan rujukan pada kalimat dalam Majjhima di mana kata itu muncul. Semua kata didefinisikan hanya berdasarkan makna yang dikandung dalam Majjhima Nikāya, dan tidak mengambil makna yang mungkin terkandung dalam teks Buddhis lainnya. Kata Pāḷi ini diurutkan menurut urutan alfabet roman, karakter berdiakritik dianggap sama dengan padanannya.
- abbyāyeyya
- mencabut (MN 105.19)
- abhibhāyatana
- landasan transenden
- abhibhū
- raja
- ābhicetasika
- berhubungan dengan pikiran yang lebih tinggi
- abhijjhā
- ketamakan
- abhinandati
- bersenang
- abhinipphajjati
- didapat, diperoleh (MN 13.9)
- abhinipphanna
- dicapai, dihasilkan (MN 101.28)
- abhinivesa
- ketaatan, keterikatan
- abhiññā
- pengetahuan langsung
- abhisamaya
- Penembusan
- abhisañcetayita
- dihasilkan melalui kehendak
- abhisankharoti
- menghasilkan, melakukan
- abhisankhata
- Terkondisi
- abhivadati
- menyambut, menegaskan
- abyāpāda
- tanpa permusuhan
- ācariyaka
- doktrin sang guru (MN 26.15; MN 79.8)
- accādāya
- menindih (MN 39.10; MN 53.10; MN 107.6; MN 125.18)
- accokkaṭṭha
- terlalu rendah (MN 91.19)
- adduva
- lutut (MN 91.10)
- adhicitta
- pikiran yang lebih tinggi
- adhikaraṇa
- Perkara
- adhimāna
- menilai terlalu tinggi
- adhimuccati
- Condong
- adhisallekhata
- terlalu cerewet (MN 66.7)
- adhiṭṭhāna
- (1) keputusan; (2) landasan
- adhivāsanā
- Ketahanan
- ādinava
- Bahaya
- adosa
- ketidak-bencian
- adukkhamasukha
- bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan
- āhañcaṁ
- aku akan mengalahkan (MN 89.18)
- ahankāra
- pembentukan-aku
- āhāra
- Makanan
- āhattar
- seorang yang memberikan (MN 89.10)
- ājitva
- penghidupan
- ajjhatta
- (secara) internal
- ajjhosāna
- menggenggam
- akālika
- efektif segera
- ākāsa
- ruang
- ākāsānañcāyatana
- landasan ruang tanpa batas
- ākiñcañña
- kekosongan
- ākiñcaññāyatana
- landasan kekosongan
- akiriyavāda
- doktrin tidak-berbuat
- akkhāyati
- jelas (terbukti) (MN 11.13)
- akuppa
- tak tergoyahkan
- akusala
- tidak bermanfaat
- ālaya
- kelekatan
- alobha
- tidak serakah
- āmaṇḍa
- biji kecil (MN 120.12)
- amarāvikkhepa
- geliat-belut
- amata
- tanpa-kematian
- āmisa
- benda materi,duniawi
- amoha
- ketidak-delusian
- anāgāmin
- yang-tidak-kembali
- anagāriya
- kehidupan tanpa rumah
- ānāpānasati
- perhatian pada pernafasan
- anapāya
- tidak menolak (MN 111.4; MN 112.4)
- anattā
- tanpa-diri
- āneñja
- ketanpa-gangguan
- anga
- faktor
- angaṇa
- noda
- anianasikāra
- kelengahan
- anicca
- tidak kekal
- animitta
- tanpa gambaran
- anissita
- tidak bergantung
- aññā
- pengetahuan akhir
- anubyañjana
- ciri
- anukampā
- belas kasih
- anupassanā
- perenungan
- anupāya
- tidak tertarik (MN 111.4; MN 112.4)
- anusaya
- kecenderungan tersembunyi
- anussati
- pengingatan; perenungan
- anussava
- tradisi lisan
- anvāgameti
- mengikuti (MN 131.3)
- anvākāri
- melemparkan
- apadāna
- sifat (MN 129.2)
- āpādetar
- perawat (MN 141.5)
- apakaṭṭha
- terlalu longgar (MN 91.19)
- āpatti
- pelanggaran
- apāya
- kondisi sengsara
- āpo
- air
- appabaddha
- masuk akal (MN 32.4)
- appamāda
- rajin
- appamāṇa
- tanpa batas
- appaṇihita
- tanpa keinginan
- appaṭivibhattabhogin
- seorang yang tanpa keberatan dalam berbagi (MN 48.6; MN 104.21)
- arahant
- tidak diterjemahkan: (1) seorang yang terbebaskan; (2) sempurna, Yang sempurna
- arahati
- selayaknya (MN 95.8)
- arati
- tidak puas
- ariya
- mulia, yang mulia
- ariyasacca
- kebenaran mulia
- ariyasāvaka
- siswa mulia
- arūpa
- tanpa bentuk
- āruppa
- tanpa materi, alam tanpa materi
- asamaya
- terus-menerus
- asāmāyika
- terus-menerus
- asankhata
- tidak terkondisi
- asappurisa
- manusia tidak sejati
- āsava
- noda
- asekha
- seorang yang melampaui latihan
- asita
- sabit (MN 96.10)
- asmimāna
- keangkuhan “aku”
- assāda
- kepuasan
- asubha
- kejijikan
- asura
- raksasa
- atammayatā
- ketiadaan-identifikasi (MN 113.21; MN 137.20)
- atimāna
- kesombongan
- atināmeti
- tidak melebihi (takaran) (MN 91.14)
- atinijjhāyitatta
- meditasi berlebihan (MN 128.26)
- atipāteti
- menembak menembus (MN 12.62)
- attā
- Diri
- attabhāva
- Kepribadian
- attakilamatha
- penyiksaan-diri
- attha
- (1) makna; (2) tujuan; (3) baik
- aṭṭhāna
- ketidak-mungkinan
- atthangama
- lenyapnya
- avacara
- alam
- avadhāna
- menyimak (MN 95.30)
- avaloketi
- melihat ke belakang (MN 91.10)
- aveccappasāda
- keyakinan tak tergoyahkan
- avihimsā
- ketidak-kejaman
- avijjā
- ketidak-tahuan
- avisārin
- merdu (MN 91.21)
- āyatana
- Landasan
- āyatika
- memiliki sebagai suatu landasan (MN 122.18)
- ayoniso
- tidak bijaksana
- āyu
- hidup, umur-kehidupan, vitalitas
- baddha
- terkurung (MN 39.14)
- bahiddhā
- (secara) eksternal
- bāhulika
- kemewahan
- bahulikata
- melatih
- bahussuta
- terpelajar
- bala
- kekuatan
- bāla
- dungu
- bandha
- penjara (MN 19.7)
- bandhana
- pengurungan (MN 39.14)
- bhagavā
- suci; Yang suci
- bhava
- Penjelmaan
- bhāvanā
- Pengembangan
- bhāvita
- Terkembang
- bhavyatā
- kemampuan (MN 119.29)
- bhaya
- Ketakutan
- bhikkhu
- tidak diterjemahkan
- bhikkhunī
- tidak diterjemahkan
- bhūta
- (1) makkhluk; (2) yang telah terlahir
- bodhisatta
- tidak diterjemahkan: calon Buddha
- bojjhanga
- faktor pencerahan
- brahmā
- tidak diterjemahkan (1) dewa Tertinggi (bagi para brahmana); (2) sekelompok dewata (bagi Buddhis)
- brahmacariya
- kehidupan suci, selibat
- brāhmaṇa
- (kasta) brahmana
- brahmavihāra
- alam brahma
- buddha
- (1) tidak diterjemahkan; (2) tercerahkan, Yang Tercerahkan
- byābangi
- pikulan (MN 96.10)
- byañjana
- frasa
- byāpāda
- permusuhan
- cāga
- (1) kedermawanan; (2) pelepasan
- cangarava
- saringan (MN 23.2)
- caraṇa
- perilaku
- carasā
- berkeliaran (MN 66.6)
- cetanā
- kehendak
- ceto
- pikiran, hati
- cetokhila
- belantara dalam pikiran
- cetovimutti
- kebebasan pikiran
- chambhitatta
- ketakutan
- chanda
- (1) keingiann; (2) kemauan
- cīlīma
- urat daging (MN 146.11)
- citta
- pikiran
- cittuppāda
- kecenderungan pikiran
- civara
- jubah
- cuti
- meninggal dunia
- dāna
- memberi, pemberian
- daratha
- gangguan
- dassana
- melihat, penglihatan
- deva
- dewa
- devadūta
- utusan surgawi
- devatā
- dewata
- dhamma
- (1) tidak diterjemahkan: ajaran sang Buddha; (2) hal-hal, kondisi-kondisi
- dhammānusārin
- pengikut dhamma
- dhammavicaya
- penyelidikan-kondisi-kondisi
- dhātu
- unsur
- dhutta
- saringan minuman (MN 35.5; MN 56.7)
- dhuva
- tahan lama
- dibbacakkhu
- mata dewa
- dibbasota
- telinga dewa
- diṭṭha
- terlihat
- diṭṭhi
- pandangan
- diṭṭhippatta
- seorang yang mencapai pandangan
- diṭṭhiṭṭhāna
- sudut pandang bagi pandangan-pandangan
- domanassa
- kesedihan
- dosa
- kebencian
- dubbaca
- sulit dinasihati (MN 15.2)
- duccarita
- perbuatan buruk
- duggati
- alam tujuan yang buruk
- dukkarakārikā
- pelaksanaan pertapaan keras (MN 12.56; MN 26.27)
- dukkha
- penderitaan, kesakitan, menyakitkan
- duṭṭhulla
- kelembaman (MN 64.9; MN 127.16; MN 128.21)
- ekaggatā
- keterpusatan (pikiran)
- ekatta
- kesatuan
- ekāyana
- langsung, mengarah ke satu arah
- ekodibhāva
- kemanunggalan (pikiran)
- etaparama
- paling banyak (MN 12.52)
- gamaṇḍala
- orang dusun (MN 93.18)
- gaṇa
- kelompok; kumpulan
- gati
- (1) alam tujuan kelahiran; (2) pengingatan
- gocara
- tempat kunjungan
- hassaka
- menggelikan (MN 80.15; MN 99.10)
- hetu
- penyebab
- hiri
- malu
- hita
- kesejahteraan
- icchati
- tidak bergerak (MN 28.22)
- iddhābhisankhāra
- keajaiban kekuatan batin
- iddhi
- (1) kekuatan batin; (2) kekuatan spiritual; (3) keberhasilan
- iddhipāda
- landasan kekuatan batin
- Indriya
- indria
- iñjita
- gangguan
- iriyāpatha
- postur
- issā
- iri
- jāgariya
- keawasan
- jāpeti
- menghukum (kausatif dari jahati) (MN 35.12; MN 89.13)
- jarā
- Penuaan
- jāti
- Kelahiran
- jātibhūmi
- tanah asal (MN 24.2)
- jhāna
- (1) tidak diterjemahkan: penyerapan meditatif; (2) meditasi
- jīva
- jiwa
- jīvita
- kehidupan
- kākātidayin
- terbuka bagi burung-burung gagak (MN 66.11)
- kalabhāga
- gaya tarikan (MN 129.9)
- kalyāṇa
- baik
- kāma
- (1) kenikmatan indria; (2) keinginan indria; (3) makhluk alam indria
- kāmacchanda
- keinginan indria
- kāmaguna
- utas kenikmatan indria
- kamma
- perbuatan
- kammanta
- perbuatan
- kappa
- tidak diterjemahkan: rentang waktu yang sangat panjang
- karuṇā
- belas kasihan
- kasimāna
- sangat kurus (MN 12.52; MN 25.9)
- kasiṇa
- tidak diterjemahkan: alat meditasi
- kathā
- Pembicaraan
- kāya
- Tubuh
- kāyasakkhin
- saksi-tubuh
- khandha
- kelompok, kumpulan
- khanti
- (1) kesabaran; (2) penerimaan (suatu pandangan) (MN 22.11; MN 70.23; MN 95.14)
- kharigata
- padat (MN 28.6; MN 62.8; MN 140.14)
- khattiya
- (kasta) mulia
- khaya
- kehancuran
- khīṇa
- juga: tajam (MN 139.10)
- khulukhulukāraka
- berkecipak (MN 91.15)
- khurakā
- memberontak (MN 65.33)
- khurappa
- bermata-kuku [binatang] (jenis mata panah) (MN 63.5)
- kisora
- anak kuda (MN 93.14)
- ko
- juga: di mana (MN 81.20; MN 93.18)
- kodha
- Kemarahan
- kopa
- Kemarahan
- kukkucca
- Penyesalan
- kukkuka
- tandan buah (pisang) (MN 35.22)
- kusala
- Bermanfaat
- lābha
- keuntungan
- lobha
- keserakahan
- loka
- dunia
- lokuttara
- tidak diterjemahkan: melampaui keduniawian
- macchariya
- kekikiran
- mada
- kepongahan
- magga
- jalan
- mahābhūta
- unsur besar
- mahacca
- kemegahan (MN 82.28)
- mahaggata
- luhur
- mahāpurisa
- manusia besar
- mahesakkha
- berpengaruh
- mahi
- besar (MN 35.30)
- makkha
- sikap meremehkan
- mamankāra
- pembentukan-milikku
- māna
- keangkuhan
- manasikāra
- perhatian
- maññati
- mengganggap
- maññita
- menganggap
- maññussava
- arus pasang anggapan (MN 140.30)
- mano
- pikiran, batin
- manussa
- manusia
- maraṇa
- kematian
- mātikā
- ringkasan ajaran
- mattaṭṭhaka
- bertahan sebentar (MN 28.7)
- mattha
- pengaduk-susu (MN 126.17)
- māyā
- Menipu
- mettā
- cinta-kasih
- micchā
- salah
- micchācāra
- perbuatan salah
- middha
- ketumpulan
- moha
- delusi
- muditā
- kegembiraan altruistik
- mūla
- akar
- muni
- sang bijaksana
- musāvāda
- berbohong
- muta
- mengindera
- nāma
- batin
- nāmarūpa
- batin-jasmani
- ñāṇa
- pengetahuan
- nānatta
- keberagaman
- nandi
- bersenang
- narassika
- laki-laki (MN 91.29)
- ñatta
- termasyhur (MN 47.8)
- natthikavāda
- nihilisme
- ñāya
- jalan yang benar
- nekkhamma
- pelepasan keduniawian
- nevasaññānānāsaññāyatana
- landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi
- nibbāna
- tidak diterjemahkan: kebebasan akhir dari penderitaan
- nibbidā
- kekecewaan
- nicca
- kekal
- niccakappaṁ
- terus-menerus (MN 144.11)
- nihaniṁ
- memulai (aor.) (MN 83.21)
- nihata
- tanpa cacat (MN 140.20)
- nimitta
- (1) gambaran; (2) landasan
- nimmathita
- menyalakan (MN 90.12)
- nirāmisa
- non-duniawi
- niraya
- neraka
- nirodha
- lenyapnya
- nisevita
- guratan (MN 27.10)
- nissaraṇa
- jalan membebaskan diri
- nissita
- kebergantungan
- niṭṭhā
- (1) tujuan; (2) akhir
- nivaraṇa
- rintangan
- obhāsa
- cahaya
- odhasta
- siap untuk digunakan (MN 21.7; MN 119.31)
- okkappaniya
- dapat dipercaya (MN 36.45)
- opakkama
- karena pengerahan keras (MN 101.14)
- opārambha
- dapat dicela (MN 88.8)
- ottappa
- takut akan perbuatan salah
- pabbajjā
- meninggalkan keduniawian (menuju kehidupan tanpa rumah)
- pabhava
- produksi
- pabhāvika
- timbul dari (MN 87.3)
- pabhivatta
- pilihan (MN 81.18)
- paccanubhoti
- mengalami
- paccavekkhana
- peninjauan; refleksi
- paccaya
- kondisi
- paccekabuddha
- tidak diterjemahkan: seorang tercerahkan yang penyendiri
- padhāna
- berjuang
- padumaka
- (jenis kayu) (MN 93.11)
- pahāna
- meninggalkan
- pahitatta
- bersungguh-sungguh
- pajā
- generasi
- paḷāsa
- kurang ajar
- pamāda
- kelengahan
- pāmojja
- kegembiraan
- pāṇa
- makhluk hidup
- pāṇātipāta
- membunuh makhluk hidup
- paṇḍita
- bijaksana, orang bijaksana
- paṇḍumutika
- (beras) yang tersimpan dalam ikatan (MN 81.16)
- paṇīta
- luhur
- paññā
- kebijaksanaan
- paññāvimutta
- seorang yang terbebaskan melalui kebijaksanaan
- paññāvimutti
- kebebasan melalui kebijaksanaan
- paṇopanavidhā
- tawar-menawar (MN 70.26)
- pānupeta
- seumur hidup (hingga akhir kehidupannya) (MN 4.35)
- pāpa
- jahat
- papañca
- proliferasi
- papatati
- melarikan diri (MN 12.48)
- Pāpicchā
- keinginan jahat
- parāmāsa
- ketaatan, keterikatan
- pārami
- kesempurnaan
- paribbājaka
- pengembara
- parideva
- ratapan
- pariggaha
- kepemilikan
- parikkamana
- penghindaran (MN 8.14)
- parikkhāra
- benda kebutuhan
- parikkhepeti
- hancur sepenuhnya (MN 35.21)
- parinibbāna
- (1) Nibbana akhir; (2) padam
- pariññā
- pemahaman penuh
- pāripūri
- pemenuhan
- pārisuddhi
- pemurnian
- paritassanā
- gejolak
- pariyesanā
- pencarian
- pariyuṭṭhāna
- obsesi
- pasāda
- keyakinan
- pāsādaniya
- menginspirasi, menyenangkan (MN 89.4)
- passaddhi
- ketenangan
- pātavyatā
- menelan (MN 45.3)
- paṭhavi
- tanah
- paṭicca samuppāda
- kemunculan bergantungan
- paṭigha
- (1) kontak indria; (2) keengganan
- paṭikaroti
- melaksanakan (instruksi), mematuhi (MN 125.12)
- paṭikkūla
- menjijikkan
- pātimokkha
- tidak diterjemahkan: aturan-aturan monastik
- paṭinisagga
- pelepasan
- paṭipadā
- (1) cara, praktik; (2) kemajuan
- pāṭipuggalika
- individu, untuk orang tertentu (MN 142.5)
- paṭisallāna
- meditasi
- paṭivānarūpa
- kecewa (MN 104.2)
- paṭiveti
- lenyap (MN 111.4)
- paṭṭhita
- telah pergi (MN 12.49)
- pavana
- hutan belantara (MN 19.25; MN 26.34)
- pavaṭṭikā
- rantai perhiasan (MN 140.20)
- paviveka
- keterasingan
- peta
- hantu
- phala
- buah
- pharati
- meliputi
- pharusā vācā
- ucapan kasar
- phassa
- kontak
- piṇḍapāta
- dana makanan
- pisuṇā vācā
- ucapan fitnah
- pīti
- sukacita
- pubbenivāsa
- kahidupan lampau
- puggala
- orang
- punabbhava
- penjelmaan baru
- puñña
- jasa
- purindada
- pemberi pertama (MN 56.29)
- puthujjana
- orang biasa
- rāga
- nafsu
- raṇa
- konflik
- rati
- senang
- ruci
- persetujuan
- rūpa
- (1) bentuk (objek terlihat); (2) bentuk materi, jasmani; (3) (makhluk) bermateri halus
- sabba
- semua
- sabbaññū
- kemaha-tahuan
- sacca
- kebenaran
- saddhā
- keyakinan
- saddhamma
- (1) dhamma sejati; (2) kualitas baik
- saddhānusārin
- pengikut-keyakinan
- saga
- surga
- sakadāgāmin
- yang-kembali-sekali
- sakkāra
- kehormatan
- sakkāya
- identitas
- sakkāyadiṭṭhi
- pandangan identitas
- salāyatana
- enam landasan
- sallekha
- penghapusan
- sama
- baik
- samācāra
- perilaku
- samādhi
- konsentrasi
- sāmaggi
- kerukunan
- samaṇa
- petapa
- samanvāneti
- menemukan (MN 131.4)
- samāpatti
- pencapaian (dalam meditasi)
- samatha
- (1) ketenangan; (2) diamnya bentukan-bentukan; (3) penyelesaian (perkara)
- sambodhi
- pencerahan
- sambojjhanga
- faktor pencerahan
- sammā
- (1) sepenuhnya, selengkapnya; (2) dengan benar
- sampajañña
- kewaspadaan penuh
- samphappalāpa
- gosip
- saṁsāra
- lingkaran kelahiran
- samudaya
- asal-mula, munculnya
- saṁvara
- pengendalian
- saṁvaṭṭa
- penyusutan-dunia
- saṁvega
- keterdesakan
- saṁyojana
- belenggu
- sandiṭṭhika
- terlihat di sini dan saat ini
- sangaṇika
- masyarakat
- sangha
- tidak diterjemahkan: (1) kaum monastik Buddhis; (2) komunitas para siswa mulia.
- sankappa
- kehendak
- sankhāra
- bentukan
- sankhata
- terkondisi
- sankilesa
- kekotoran
- saññā
- persepsi
- saññūḷha
- menggubah (MN 56.30)
- santa
- damai
- santi
- kedamaian
- santosa
- kepuasan
- sappurisa
- manusia sejati
- sārambha
- persaingan
- saraṇa
- perlindungan
- sāsana
- pengajaran (Buddha)
- sassata
- abadi
- satheyya
- penipuan
- sati
- perhatian
- satipaṭṭhāna
- landasan perhatian
- satta
- makhluk
- sattapada
- posisi makhluk-makhluk
- sekha
- siswa dalam latihan yang lebih tinggi
- senāsana
- tempat beristirahat
- sikkhā
- latihan
- sikkhāpada
- aturan latihan
- sila
- (1) moralitas; (2) kebiasaan; (3) aturan
- silabbata
- ritual dan upacara
- siloka
- pujian
- soka
- dukacita
- somanassa
- kegembiraan
- sotāpanna
- pemasuk-arus
- subha
- keindahan, indah
- sudda
- (kasta) pekerja
- suddhāvāsa
- alam murni
- sugata
- mulia, Yang Mulia
- sugati
- alam tujuan kelahiran yang baik
- sukha
- kenikmatan, menyenangkan, kebahagiaan
- suññatā
- kekosongan
- susamanniṭṭha
- diselidiki dengan baik (pp. su + samannesati) (MN 47.16)
- suta
- (1) mendengar, (2) belajar
- suvaca
- mudah dinasihati (MN 15.4)
- suvihata
- direntangkan (MN 121.5)
- tacchati
- menyerut, menguliti (MN 5.31; MN 130.12)
- takka
- penalaran
- taṇhā
- ketagihan
- tathāgata
- tidak diterjemahkan: Yang Datang demikian, Yang Pergi demikian
- tejo
- api
- telamaaikata
- kotor, berminyak (MN 75.23)
- thambha
- kekeras-kepalaan
- ṭhāna
- (1) keadaan; (2) kemungkinan
- thina
- kelambanan
- tiracchānakathā
- pembicaraan tanpa arah
- tiracchānayoni
- alam binatang
- tulanā
- memeriksa
- tulinī
- halus (MN 21.18)
- ubbilla
- kegembiraan
- uccheda
- pemusnahan
- udayabbaya
- muncul dan lenyap
- uddhacca
- kegelisahan
- upādāna
- kemelekatan
- upadhā
- alas duduk (MN 12.45)
- upadhi
- perolehan
- upādinna
- dilekati
- upadussati
- kesal (MN 135.11)
- upakāri
- benteng (MN 13.13)
- upakkilesa
- ketidak-sempurnaan
- upanāha
- kekesalan
- upapajjati
- juga dapat dipertahankan (MN 148.10)
- upapatti
- kemunculan kembali (melalui kelahiran kembali)
- upāsaka
- umat awam laki-laki
- upasama
- kedamaian
- upasampadā
- penahbisan penuh (dalam sangha)
- upasankamitar
- seorang yang datang, tamu (MN 12.30)
- upāsikā
- umat awam perempuan
- upavicāra
- eksplorasi pikiran
- upavicarati
- mengeksplorasi (MN 137.8)
- upāyāsa
- keputus-asaan
- upekkhā
- keseimbangan
- ūruṇḍa
- cukup luas (MN 140.3)
- usmā
- panas
- ussaṭa
- penting (tidak seperti dalam PED) (MN 82.28)
- ussoḷhi
- semangat
- uttarāraṇi
- kayu-api (MN 36.17; MN 93.11; MN 126.13)
- uttarimanussadhamma
- kondisi melampaui manusia
- vācā
- ucapan
- vacī
- ucapan, verbal
- vāla
- saringan (MN 35.5; MN 56.7)
- vata
- pelaksanaan
- vaṭṭa
- lingkaran (kehidupan)
- vayā
- lenyap
- vāyāma
- usaha
- vāyo
- udara
- veda
- (1) tidak diterjemahkan: naskah India kuno; (2) inspirasi
- vedanā
- perasaan
- vedayita
- apa yang dirasakan; perasaan
- vekurañjā
- tidak dari jenis mana pun (MN 93.14)
- veramaṇi
- menghindari
- vessa
- (kasta) pedagang
- vibhava
- tidak-menjelma, pemusnahan
- vicāra
- kelangsungan pikiran
- vicāya
- penyelidikan
- vicikicchā
- keragu-raguan
- vihiṁsā
- kekejaman
- vijjā
- pengetahuan sejati
- vīmaṁsā
- penyelidikan
- vimokkha
- pembebasan
- vimutta
- terbebas
- vimutti
- kebebasan
- vinaya
- (1) disiplin; (2) pelenyapan
- vinibandha
- borgol
- vinipāta
- kesengsaraan
- viññāṇa
- kesadaran
- viññāṇañcāyatana
- landasan kesadaran tanpa batas
- viññāta
- dikenali
- vipāka
- akibat
- vipakkamati
- membubarkan diri (MN 127.11)
- vipariṇāma
- perubahan
- vipariyāsa
- ketidak-warasan (MN 104.17)
- vipassanā
- pandangan terang
- vipekkhati
- melihat ke sekeliling (MN 91.10)
- virāga
- (1) kebosanan; (2) peluruhan (sebagai tidak kekal)
- viriya
- kegigihan
- visama
- tidak baik
- visuddhi
- pemurnian
- viṭabhi
- atap
- vitakka
- pikiran, awal pikiran
- vivāda
- perselisihan
- vivaṭṭa
- pengembangan-dunia
- viveka
- keterasingan
- vohāra
- ungkapan
- vossagga
- pelepasan
- vuddhasīla
- moralitas yang matang (MN 95.9)
- vyāpajjitar
- seseorang yang melakukan (pekerjaan) (MN 124.32)
- yathābhūta
- sebagaimana adanya
- yāvetadohi
- sejauh ini (MN 81.9)
- yogakkhema
- keamanan dari belenggu
- yoni
- (cara) kelahiran
- yoniso
- bijaksana, seksama