Thag 597-607
Bab Sebelas
Di terjemahkan dari pāḷi oleh
Bhikkhu Sujato & Jessica Walton
ShortUrl:
Edisi lain:
Pāḷi (vri)
- “Bagaikan seekor burung-ujjuhāna di musim hujan, Nak, adakah manfaat bagimu di dalam hutan? Kota Verambhā menyenangkan bagimu – Keterasingan adalah untuk para meditator.”
- “Seperti halnya angin di Verambhā Membuyarkan awan-awan selama musim hujan, Demikian pula kota membuyarkan Persepsi-persepsiku yang berhubungan dengan keterasingan.
- Seluruhnya hitam dan terlahir dari telur – Gagak itu yang hidup di tanah pemakaman Membangkitkan perhatianku, Yang berdasarkan atas kebosanan pada tubuh.
- Tidak terlindungi oleh orang lain, Juga tidak melindungi orang lain: Bhikkhu demikian tidur dengan bahagia, Tanpa mendambakan kenikmatan indriawi.
- Airnya jernih dan jurangnya lebar, Monyet-monyet dan rusa di sekeliling; berhiaskan dengan lumut lembab, Tebing bebatuan ini menyenangkanku!
- Aku berdiam di dalam hutan, Di gua-gua dan celah-celah, Dan tempat-tempat terpencil, Yang sering didatangi binatang buas.
- ‘Semoga makhluk-makhluk ini terbunuh! Semoga mereka dibantai! Semoga mereka menderita!’ – Aku tidak ingat pernah memiliki Kehendak penuh kebencian dan tidak mulia demikian.
- Aku telah melayani Sang Guru Dan memenuhi ajaran Sang Buddha. Beban berat telah diturunkan, Aku telah melepaskan kemelekatan Untuk terlahir kembali ke dalam kehidupan apa pun juga.
- Aku telah mencapai tujuan Yang karenanya aku meninggalkan keduniawian Dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah – Akhir dari segala belenggu.
- Aku tidak mendambakan kematian; Aku tidak mendambakan kehidupan; Aku menunggu waktuku, Bagaikan seorang pekerja menunggu upahnya.
- Aku tidak mendambakan kematian; Aku tidak mendambakan kehidupan; Aku menunggu waktuku, Sadar dan penuh perhatian.”