easter-japanese

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Āḷavī di Altar Aggāḷava. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu … [217]

“Para bhikkhu, kalian harus mengingat Hatthaka dari Āḷavī sebagai seorang yang memiliki tujuh kualitas menakjubkan dan mengagumkan. Apakah tujuh ini? (1) Hatthaka dari Āḷavī memiliki keyakinan. (2) Ia bermoral, dan (3) memiliki rasa malu dan (4) rasa takut. (5) Ia terpelajar, (6) dermawan, dan (7) bijaksana. Kalian harus mengingat Hatthaka dari Āḷavī sebagai seorang yang memiliki ketujuh kualitas menakjubkan dan mengagumkan ini.” Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Setelah mengatakan ini, Yang Berbahagia bangkit dari duduknya dan memasuki kediamannya.

Kemudian, pada pagi harinya, seorang bhikkhu tertentu merapikan jubah, membawa mangkuk dan jubahnya, dan mendatangi kediaman perumah tangga Hatthaka dari Āḷavī. Ketika ia tiba, ia duduk di tempat yang dipersiapkan untuknya. Kemudian Hatthaka dari Āḷavī mendatangi bhikkhu tersebut, bersujud kepadanya, dan duduk di satu sisi. Kemudian bhikkhu itu berkata kepadanya:

“Teman,1 Sang Bhagavā menyatakan bahwa engkau memiliki tujuh kualitas menakjubkan dan mengagumkan. Apakah tujuh ini? ‘Para bhikkhu, Hatthaka dari Āḷavī memiliki keyakinan. Ia bermoral dan memiliki rasa malu dan rasa takut. Ia terpelajar, dermawan, dan bijaksana.’ Sang Bhagavā menyatakan bahwa engkau memiliki ketujuh kualitas menakjubkan dan mengagumkan ini.”

“Kuharap, Bhante, tidak ada umat awam berjubah putih yang hadir?”

“Tidak, teman. Tidak ada umat awam berjubah putih yang hadir.”

“Itu bagus, Bhante.”

Kemudian bhikkhu itu, setelah menerima dana makanan dari kediaman Hatthaka dari Āḷavī, bangkit dari duduknya dan pergi. Setelah makan, setelah kembali dari perjalanan menerima dana makanan itu, ia mendatangi Sang Bhagavā, [218] bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, [dan melaporkan kepada Beliau tentang semua yang telah terjadi].2

[Sang Bhagavā berkata:] “Bagus, bagus, bhikkhu! Anggota keluarga itu memiliki sedikit keinginan, karena ia tidak ingin kualitas-kualitas baiknya diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu, bhikkhu, engkau harus mengingat Hatthaka dari Āḷavī sebagai seorang yang memiliki kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke delapan ini, yaitu (8) keinginan yang sedikit.”


Catatan Kaki
  1. Walaupun Hatthaka dikatakan berdiam di rumah (nivesana), namun tidak seperti kedua umat awam sebelumnya, di sini ia tidak dipanggil sebagai “perumah tangga” (gahapati) melainkan sebagai “teman” (āvuso). Apakah ini adalah kesengajaan atau kesalahan dalam penyampaian adalah mustahil untuk dipastikan. Akan tetapi, pada 6:123, Hatthaka dirujuk sebagai seorang perumah tangga (gahapati) sementara beberapa siswa awam lainnya dalam vagga ini disebut sebagai umat awam (upāsaka). ↩︎

  2. Teks mengulangi semuanya dari kunjungan bhikkhu itu ke rumah Hatthaka hingga akhir percakapan. ↩︎