easter-japanese

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Vesālī di aula beratap lancip di Hutan Besar. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: “Para bhikkhu!”

“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Para bhikkhu, kalian harus mengingat perumah tangga Ugga dari Vesālī sebagai seorang yang memiliki delapan kualitas yang menakjubkan dan mengagumkan.”1 [209] Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Setelah mengatakan ini, Yang Berbahagia bangkit dari dudukNya dan memasuki kediamanNya.

Kemudian, pada pagi harinya, seorang bhikkhu tertentu merapikan jubah, membawa mangkuk dan jubahnya, dan mendatangi kediaman perumah tangga Ugga dari Vesālī. Ketika ia tiba, ia duduk di tempat yang dipersiapkan untuknya. Kemudian perumah tangga Ugga dari Vesālī mendatangi bhikkhu tersebut, bersujud kepadanya, dan duduk di satu sisi. Kemudian bhikkhu itu berkata kepadanya:

“Perumah tangga, Sang Bhagavā menyatakan bahwa engkau memiliki delapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan. Apakah itu?”

“Aku tidak tahu, Bhante, delapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan apa yang kumiliki yang dinyatakan oleh Sang Bhagavā. Akan tetapi, ada padaku delapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan. Dengarkan dan perhatikanlah. Aku akan berbicara.”

“Baik, perumah tangga,” bhikkhu itu menjawab. Perumah tangga Ugga dari Vesālī berkata sebagai berikut:

(1) “Ketika, Bhante, pertama kali aku melihat Sang Bhagavā dari kejauhan, segera ketika aku melihat Beliau pikiranku memperoleh keyakinan pada Beliau. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan pertama yang terdapat dalam diriku.

(2) “Dengan pikiran penuh keyakinan, aku menantikan Sang Bhagavā. Kemudian Sang Bhagavā membabarkan khotbah bertingkat kepadaku, yaitu khotbah tentang berdana, perilaku bermoral, dan alam surga; Beliau mengungkapkan bahaya, keburukan, dan kekotoran dari kenikmatan-kenikmatan indria dan manfaat dari pelepasan keduniawian. Ketika Sang Bhagavā mengetahui bahwa pikiranku telah lunak, lembut, bebas dari rintangan, terbangkitkan, dan penuh keyakinan, Beliau [210] mengungkapkan ajaran Dhamma itu yang khas para Buddha: penderitaan, asal-mulanya, lenyapnya, dan sang jalan. Kemudian, bagaikan sehelai kain bersih yang bebas dari noda-noda gelap akan dapat menyerap warna celupan, demikian pula, selagi aku duduk di tempat duduk yang sama itu, mata-Dhamma yang tanpa noda, bebas dari debu, muncul dalam diriku: ‘Apa pun yang tunduk pada kemunculan semuanya tunduk pada kelenyapan.’ Aku melihat Dhamma, mencapai Dhamma, memahami Dhamma, mengukur Dhamma, menyeberangi keragu-raguan, bebas dari kebingungan, mencapai kepercayaan-diri, dan menjadi tidak bergantung pada yang lain dalam ajaran Sang Guru. Di sana juga aku menyatakan berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, dan menerima aturan-aturan latihan dengan hidup selibat sebagai yang ke lima.2 Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke dua yang terdapat dalam diriku.

(3) “Aku memiliki empat istri yang masih muda. Aku kemudian mendatangi mereka dan berkata: ‘Saudari-saudari, aku telah menerima aturan-aturan latihan dengan hidup selibat sebagai yang ke lima. Jika kalian mau, kalian dapat menikmati kekayaan di sini dan melakukan perbuatan berjasa, atau kembali kepada lingkaran keluarga kalian, atau memberitahukan kepadaku jika kalian ingin agar aku menyerahkan kalian kepada laki-laki lain.’ Kemudian istriku yang tertua berkata kepadaku: ‘Tuan muda, serahkanlah aku kepada laki-laki itu.’ Aku memanggil laki-laki itu, dan dengan tangan kiriku memegang istriku, dengan tangan kananku memegang kendi upacara, aku menyerahkannya kepada laki-laki itu. Tetapi bahkan selagi menyerahkan istriku yang masih muda, aku tidak ingat ada terjadi perubahan dalam pikiranku. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke tiga yang terdapat dalam diriku. [211]

(4) “Keluargaku kaya tetapi kekayaan itu dibagikan secara tanpa syarat dengan orang-orang bermoral dan berkarakter baik. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke empat yang terdapat dalam diriku.

(5) “Kapan pun aku melayani seorang bhikkhu, aku melayaninya dengan hormat, bukan dengan tidak hormat. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke lima yang terdapat dalam diriku.

(6) “Jika yang mulia itu mengajarkan Dhamma kepadaku, maka aku mendengarkan dengan hormat, bukan dengan tidak hormat. Jika ia tidak mengajarkan Dhamma kepadaku, maka aku mengajarkan Dhamma kepadanya. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke enam yang terdapat dalam diriku.

(7) “Bukanlah tidak biasa bagi para dewata mendatangi dan memberitahukan kepadaku: ‘Perumah tangga, Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavā.’ Kemudian aku berkata kepada para dewata itu: ‘Apakah engkau mengatakannya atau tidak, tetapi Dhamma memang telah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavā.’ Namun, aku tidak ingat kegirangan pernah muncul karena para dewata mendatangiku atau karena aku berbicara dengan para dewata itu. Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke tujuh yang terdapat dalam diriku.

(8) “Dari kelima belenggu yang lebih rendah yang diajarkan oleh Sang Bhagavā, aku tidak melihat satu pun yang belum kutinggalkan.3 Ini adalah kualitas menakjubkan dan mengagumkan ke delapan yang terdapat dalam diriku. [212]

“Ini, Bhante, adalah kedelapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan yang terdapat dalam diriku. Tetapi aku tidak mengetahui delapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan apa yang kumiliki yang dinyatakan oleh Sang Bhagavā.”

Kemudian bhikkhu itu, setelah menerima dana makanan dari kediaman perumah tangga Ugga dari Vesālī, bangkit dari duduknya dan pergi. Setelah makan, setelah kembali dari perjalanan menerima dana makanan itu, ia mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan melaporkan kepada Beliau seluruh pembicaraannya dengan perumah tangga Ugga dari Vesālī.

[Sang Bhagavā berkata:] “Bagus, bagus, bhikkhu! Aku telah menyatakan bahwa perumah tangga Ugga dari Vesālī memiliki delapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan ini yang sama dengan yang ia jelaskan kepadamu. Engkau harus mengingat perumah tangga Ugga dari Vesālī sebagai seorang yang memiliki kedelapan kualitas menakjubkan dan mengagumkan ini.”


Catatan Kaki
  1. Pada 1:253 ia dinyatakan sebagai yang terunggul di antara mereka yang memberikan apa yang menyenangkan. Pada 5:44 ia memberikan persembahan yang menyenangkan kepada Sang Buddha. ↩︎

  2. Brahmacariyapañcamāni sikkhāpadāni. Ini adalah lima aturan yang biasa, tetapi dengan “menghindari aktivitas seksual” menggantikan “menghindari hubungan seksual yang salah” sebagai aturan ke tiga. ↩︎

  3. Seperti pada 7:53 §7. Dengan ini ia menyatakan dirinya sebagai yang-tidak-kembali. ↩︎