easter-japanese

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat. Apakah enam ini? (1) Ia membunuh ibunya; (2) ia membunuh ayahnya; (3) ia membunuh seorang Arahant; (4) dengan pikiran kebencian ia melukai Sang Tathāgata hingga berdarah; (5) ia memecah-belah Saṅgha; (6) ia tidak bijaksana, bodoh, tumpul. Dengan memiliki keenam kualitas ini, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat. Apakah enam ini? [437] (1) Ia tidak pernah membunuh ibunya; (2) juga tidak pernah membunuh ayahnya; (3) juga tidak pernah membunuh seorang Arahant; (4) ia tidak pernah, dengan pikiran kebencian ia melukai Sang Tathāgata hingga berdarah; (5) ia tidak pernah memecah-belah Saṅgha; (6) ia bijaksana, cerdas, cerdik. Dengan memiliki keenam kualitas ini, selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.”