easter-japanese

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat. Apakah enam ini? Ketika Dhamma dan disiplin yang dinyatakan oleh Sang Tathāgata sedang diajarkan, (1) ia tidak ingin mendengarnya; (2) ia tidak menyimaknya; (3) ia tidak mengarahkan pikirannya untuk memahami; (4) ia menangkap maknanya secara keliru; (5) ia membuang maknanya;1 dan (6) ia mengadopsi kepercayaan yang tidak selaras [dengan ajaran].2 Dengan memiliki keenam kualitas ini, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat. Apakah enam ini? Ketika Dhamma dan disiplin yang dinyatakan oleh Sang Tathāgata sedang diajarkan, (1) ia ingin mendengarnya; (2) ia menyimaknya; (3) ia mengarahkan pikirannya untuk memahami; (4) ia menangkap maknanya; (5) ia membuang apa yang bukan maknanya; dan (6) ia mengadopsi kepercayaan yang selaras [dengan ajaran]. Dengan memiliki keenam kualitas ini, selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.” [438]


Catatan Kaki
  1. Atthaṃ riñcati. Mp: “Ia membuang manfaat pertumbuhan” (vaḍḍhiatthaṃ chaḍḍeti). Mp menjelaskan attha di sini dalam makna etis, sebagai baik atau bermanfaat. Akan tetapi, karena kata ini digunakan sehubungan dengan seseorang yang mendengarkan ajaran, maka tampaknya lebih mungkin bahwa makna semantiknya – yaitu, “arti” – yang dimaksudkan. Dengan demikian attha adalah makna yang benar dari penjelasan ini, sedangkan anattha adalah makna keliru yang diakibatkan oleh kesalahan interpretasi. ↩︎

  2. Kata khanti, biasanya bermakna “kesabaran,” digunakan sehubungan dengan praktik kontemplasi untuk tujuan kepercayaan atau pendirian seseorang. Saya mendasarkan penambahan dalam tanda kurung di sini pada kemasan Mp, sāsanassa anulomikāya, “tidak selaras dengan ajaran.” ↩︎