easter-japanese

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.1 Apakah enam ini? [436] Ia dihalangi oleh kamma; ia dihalangi oleh kekotoran; ia dihalangi oleh akibat [kamma]; ia tidak berkeyakinan; ia tidak berkeinginan; dan ia tidak bijaksana.2 Dengan memiliki keenam kualitas ini, bahkan selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang tidak mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.

”Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, selagi mendengarkan3 Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat. Apakah enam ini? Ia tidak dihalangi oleh kamma; ia tidak dihalangi oleh kekotoran; ia tidak dihalangi oleh akibat [kamma]; ia memiliki keyakinan; ia memiliki keinginan; dan ia bijaksana. Dengan memiliki keenam kualitas ini, selagi mendengarkan Dhamma sejati seseorang mampu memasuki jalan pasti [yang terdapat dalam] kebenaran dalam kualitas-kualitas bermanfaat.”


Catatan Kaki
  1. Baca 3:22, 5:151-53, Jilid1 pp.520-521, catatan 358, dan p. 492, catatan 117. ↩︎

  2. Mp: “Halangan oleh kamma (kammāvaraṇatā) terjadi melalui lima perbuatan berat dengan akibat segera (baca 6:87). Halangan oleh kekotoran (kilesāvaraṇatā) terjadi melalui pandangan salah dengan akibat pasti (yaitu, pandangan salah yang berat dengan menyangkal bekerjanya kamma). Halangan oleh akibat (vipakāvaraṇatā) adalah suatu akibat kelahiran kembali yang tidak bermanfaat atau akibat kelahiran kembali yang bermanfaat yang tanpa akar.” Kedua jenis kesadaran kelahiran kembali ini adalah tanpa akar kebijaksanaan dan dengan demikian seseorang yang terlahir kembali melaluinya adalah tidak mampu mencapai sang jalan. Seseorang yang terlahir kembali dengan dua akar kesadaran kelahiran kembali, tanpa akar kebijaksanaan, juga tidak dapat mencapai sang jalan. Tentang peran kesadaran kelahiran kembali, baca CMA 179, 194-95. Jenis keinginan (chanda) yang diperlukan adalah keinginan yang bermanfaat, keinginan untuk melakukan kebaikan (kattukamyatāchandaṃ). ↩︎

  3. Saya mengikuti Be, yang tidak mencantumkan pi di sini, tidak seperti Ce dan Ee, yang menuliskan pi. Dalam paralel sebagian 5:151-53, Ce dan Ee tidak mencantumkan pi. Tampaknya maknanya menuntut agar pi seharusnya tidak dimasukkan; karena adalah ketika mendengarkan Dhamma sejati maka ia dapat berharap seseorang memasuki sang jalan. Hal yang sama berlaku pada 6:87 dan 6:88 persis di bawah. ↩︎