easter-japanese

Sang Bhagavā berkata kepada perumah tangga Anāthapiṇḍika:

“Perumah tangga, ketika pikiran lalai, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikiran juga lalai. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya lalai tidak akan memiliki kematian yang baik.

“Misalkan sebuah rumah beratap lancip yang atap jeraminya dipasang dengan buruk: maka puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding menjadi lemah. Demikian pula, ketika pikiran lalai, maka perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran juga lalai. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya lalai tidak akan memiliki kematian yang baik.

“Perumah tangga, ketika pikiran tidak lalai, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikiran juga tidak lalai. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak lalai akan memiliki kematian yang baik.

“Misalkan sebuah rumah beratap lancip yang atap jeraminya dipasang dengan baik: maka puncak atap, [263] kasau-kasau, dan dinding-dinding tidak menjadi lemah. Demikian pula, ketika pikiran tidak lalai, maka perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran juga tidak lalai. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak lalai akan memiliki kematian yang baik.”