A v 121
Kebahagiaan (1)
Di terjemahkan dari pāḷi oleh
Bhikkhu Bodhi
ShortUrl:
Pada suatu ketika Yang Mulia Sāriputta sedang menetap di antara penduduk Magadha di Nālakagāmaka. Kemudian Pengembara Sāmaṇḍakāni [121]
mendatangi Yang Mulia Sāriputta dan saling bertukar sapa dengannya. Ketika mereka telah mengakhiri ramah-tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Yang Mulia Sāriputta:
“Teman Sāriputta, apakah kebahagiaan? Apakah penderitaan?”
“Kelahiran kembali, teman, adalah penderitaan. Tidak terlahir kembali adalah kebahagiaan. Ketika ada kelahiran kembali, maka penderitaan ini menanti: dingin, panas, lapar, haus, buang air besar, dan buang air kecil; didera oleh api, tongkat pemukul, atau pisau; dan sanak saudara dan teman-teman berkumpul dan memarahi seseorang. Ketika ada kelahiran kembali, maka penderitaan ini menanti.
“Ketika tidak ada kelahiran kembali, maka kebahagiaan ini menanti: tidak ada dingin, tidak ada panas, tidak ada lapar, tidak ada haus, tidak ada buang air besar, dan tidak ada buang air kecil; tidak didera oleh api, tongkat pemukul, atau pisau; dan sanak saudara dan teman-teman tidak berkumpul dan tidak memarahi seseorang. Ketika tidak ada kelahiran kembali, maka kebahagiaan ini menanti.”