easter-japanese

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian, pada suatu pagi, sejumlah bhikkhu merapikan jubah, membawa mangkuk dan jubah mereka, dan memasuki Sāvatthī untuk menerima dana makanan. Kemudian para bhikkhu itu berpikir: “Masih terlalu pagi untuk berjalan menerima dana makanan di Sāvatthī. Biarlah kami pergi ke taman para pengembara sekte lain.”

Kemudian para bhikkhu itu pergi ke taman para pengembara sekte lain. Mereka saling bertukar sapa dengan para pengembara itu, ketika mereka telah mengakhiri ramah-tamah itu, mereka duduk di satu sisi. Kemudian para pengembara itu berkata kepada mereka:

“Teman-teman, Petapa Gotama mengajarkan Dhamma kepada para siswaNya sebagai berikut: ‘Marilah, para bhikkhu, ketahuilah secara langsung segala fenomena.1 Berdiamlah setelah mengetahui segala fenomena.’2 Kami juga mengajarkan Dhamma kepada para siswa kami demikian: ‘Marilah, teman-teman, ketahuilah secara langsung segala fenomena. Berdiamlah setelah mengetahui segala fenomena.’ Sekarang apakah kesenjangan, disparitas, perbedaan antara ajaran Dhamma Petapa [49] Gotama dan ajaran kami, antara instruksiNya dan instruksi kami?”

Kemudian para bhikkhu itu tidak menyetujui juga tidak menolak pernyataan dari para pengembara itu. Tanpa menyetujuinya, tanpa menolaknya, mereka bangkit dari duduknya dan pergi, [dengan berpikir]: “Kami akan mengetahui apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā sehubungan dengan pernyataan ini.”

Kemudian, ketika para bhikkhu itu telah berjalan menerima dana makanan di Sāvatthī, setelah makan, ketika kembali dari perjalanan menerima dana makanan itu, mereka mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata: “Di sini, Bhante, di pagi hari, kami merapikan jubah, membawa mangkuk dan jubah kami, dan memasuki Sāvatthī untuk menerima dana makanan … [Di sini mereka melaporkan keseluruhan kejadian itu, hingga:] [50] Kami bangkit dari duduk kami dan pergi, [dengan berpikir]: ‘Kami akan mengetahui apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā sehubungan dengan pernyataan ini.’”

“Para bhikkhu, ketika para pengembara sekte lain berkata demikian, maka mereka harus dijawab sebagai berikut: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang satu, sebuah pernyataan ringkas tentang yang satu, sebuah penjelasan tentang yang satu.3 Sebuah pertanyaan tentang yang dua, sebuah pernyataan ringkas tentang yang dua, sebuah penjelasan tentang yang dua. Sebuah pertanyaan tentang yang tiga, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tiga, sebuah penjelasan tentang yang tiga. Sebuah pertanyaan tentang yang empat, sebuah pernyataan ringkas tentang yang empat, sebuah penjelasan tentang yang empat. Sebuah pertanyaan tentang yang lima, sebuah pernyataan ringkas tentang yang lima, sebuah penjelasan tentang yang lima. Sebuah pertanyaan tentang yang enam, sebuah pernyataan ringkas tentang yang enam, sebuah penjelasan tentang yang enam. Sebuah pertanyaan tentang yang tujuh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tujuh, sebuah penjelasan tentang yang tujuh. Sebuah pertanyaan tentang yang delapan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang delapan, sebuah penjelasan tentang yang delapan. Sebuah pertanyaan tentang yang sembilan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sembilan, sebuah penjelasan tentang yang sembilan. Sebuah pertanyaan tentang yang sepuluh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sepuluh, sebuah penjelasan tentang yang sepuluh. Jika para pengembara sekte lain ditanya demikian, mereka tidak akan mampu menjawab, dan lebih jauh lagi, mereka akan menemui kesulitan. Karena alasan apakah? Karena hal itu bukan wilayah mereka. Aku tidak melihat siapa pun, para bhikkhu, di dunia ini bersama dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam populasi ini bersama dengan para petapa dan brahmana, para deva dan manusia, yang dapat memuaskan pikiran dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini selain daripada Sang Tathāgata atau seorang siswa Sang Tathāgata atau seseorang yang telah mendengarnya dari Beliau.

(1) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang satu, sebuah pernyataan ringkas tentang yang satu, sebuah penjelasan tentang yang satu,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan?4 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan satu hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah satu hal ini? Semua makhluk ada melalui makanan.5 [51] Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan satu hal ini, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang satu, sebuah pernyataan ringkas tentang yang satu, sebuah penjelasan tentang yang satu,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(2) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang dua, sebuah pernyataan ringkas tentang yang dua, sebuah penjelasan tentang yang dua,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan dua hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah dua hal ini? Nama dan bentuk. Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan dua hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang dua, sebuah pernyataan ringkas tentang yang dua, sebuah penjelasan tentang yang dua,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(3) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang tiga, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tiga, sebuah penjelasan tentang yang tiga,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan tiga hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah tiga hal ini? Tiga jenis perasaan.6 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan tiga hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang tiga, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tiga, sebuah penjelasan tentang yang tiga,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(4) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang empat, sebuah pernyataan ringkas tentang yang empat, sebuah penjelasan tentang yang empat,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? [52] Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan empat hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah empat hal ini? Empat jenis makanan.7 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan empat hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang empat, sebuah pernyataan ringkas tentang yang empat, sebuah penjelasan tentang yang empat,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(5) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang lima, sebuah pernyataan ringkas tentang yang lima, sebuah penjelasan tentang yang lima,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan lima hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah lima hal ini? Lima kelompok unsur kehidupan yang tunduk pada kemelekatan. Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan lima hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang lima, sebuah pernyataan ringkas tentang yang lima, sebuah penjelasan tentang yang lima,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(6) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang enam, sebuah pernyataan ringkas tentang yang enam, sebuah penjelasan tentang yang enam,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan enam hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah enam hal ini? Enam landasan indria internal. Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan enam hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. [53]

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang enam, sebuah pernyataan ringkas tentang yang enam, sebuah penjelasan tentang yang enam,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(7) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang tujuh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tujuh, sebuah penjelasan tentang yang tujuh,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan tujuh hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah tujuh hal ini? Tujuh stasiun kesadaran.8 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan tujuh hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang tujuh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang tujuh, sebuah penjelasan tentang yang tujuh,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(8) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang delapan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang delapan, sebuah penjelasan tentang yang delapan,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan delapan hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah delapan hal ini? Delapan kondisi duniawi.9 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan delapan hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang delapan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang delapan, sebuah penjelasan tentang yang delapan,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(9) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang sembilan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sembilan, sebuah penjelasan tentang yang sembilan,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan sembilan hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah sembilan hal ini? Sembilan keberdiaman makhluk-makhluk.10 [54] Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan sembilan hal ini … maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang sembilan, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sembilan, sebuah penjelasan tentang yang sembilan,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.

(10) “Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang sepuluh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sepuluh, sebuah penjelasan tentang yang sepuluh,’ sehubungan dengan apakah hal ini dikatakan? Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan sepuluh hal, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menerobos maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan. Apakah sepuluh hal ini? Sepuluh jalan kamma tidak bermanfaat.11 Ketika seorang bhikkhu sepenuhnya kecewa dengan sepuluh hal ini, sepenuhnya bosan padanya, sepenuhnya terbebaskan darinya, sepenuhnya melihat batasannya, dan sepenuhnya menembus maknanya, maka dalam kehidupan ini ia mengakhiri penderitaan.

“Ketika dikatakan: ‘Sebuah pertanyaan tentang yang sepuluh, sebuah pernyataan ringkas tentang yang sepuluh, sebuah penjelasan tentang yang sepuluh,’ adalah sehubungan dengan itu maka hal ini dikatakan.”


Catatan Kaki
  1. Sabbaṃ dhammaṃ. Saya memahami bentuk tunggal ini sebagai menggantikan bentuk jamak sabbe dhamme↩︎

  2. Ce dan Ee sabbaṃ dhammaṃ abhiññāya abhiññāya. Be tidak mencantumkan pengulangan. ↩︎

  3. Terlepas dari bentuk tata bahasa dari kalimat-kalimat ini, saya yakin bahwa terjemahan ini lebih tepat daripada terjemahan literal, “Satu pertanyaan, satu pernyataan ringkas, satu penjelasan.” “Dua” dan angka yang lebih tinggi tidak menyebutkan “dua pertanyaan, dan seterusnya,” “tiga pertanyaan, dan seterusnya,” dan seterusnya, melainkan sebuah pertanyaan tentang dua hal, sebuah pertanyaan tentang tiga hal, dan seterusnya. ↩︎

  4. Paralel China pada EĀ 46.8 (T II 778b17) memberikan beberapa poin menarik atas perbedaan. Versi Pāli lebih meyakinkan sehubungan dengan beberapa hal tertentu, khususnya pada bagian empat, lima, enam, dan sepuluh; di sini EĀ 46.8 menuliskan empat kebenaran mulia, lima indria spiritual, enam prinsip kerukunan komunal, dan sepuluh jenis perhatian (enam pengingatan, perhatian pada jasmani, kematian, pernapasan, dan kedamaian). EĀ 46.8 memberikan penjelasan pada hal-hal dalam tiap kelompok yang mengembalikan perhatian kita pada apa yang hilang dalam versi Pāli. Sementara versi Pāli menyebutkan tiga kategori untuk tiap-tiap nomor – pertanyaan (pañha), pernyataan ringkas (uddesa), dan penjelasan (veyyākaraṇa) – sutta hanya memberikan dua, pertanyaan dan pernyataan ringkas, tetapi tanpa penjelasan. Bagian Kumārapañha dari Khuddakapāṭha (§4) menggandakan sebagian daftar ini, tetapi karena Kumārapañha hanya menyebutkan hal-hal yang harus diingat, tanpa merujuk pada kekecewaan dan kebosanan, dan memasukkan kelompok-kelompok positif: empat kebenaran mulia, tujuh faktor pencerahan, jalan mulia berunsur delapan, dan sepuluh faktor seorang Arahant. ↩︎

  5. Sabbe satta āhāraṭṭhitikā. ↩︎

  6. Perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, dan perasaan yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan. ↩︎

  7. Makanan yang dapat dimakan, kontak, kehendak pikiran, dan kesadaran. Ini disebut makanan (āhāra) dalam makna bahwa hal-hal itu mempertahankan kelangsungan kehidupan. ↩︎

  8. Baca 7:44↩︎

  9. Baca 8:6↩︎

  10. Baca 9:24↩︎

  11. Saya mengikuti Be dan Ee dasasu akusalesu kammapathesu, bukan seperti Ce dasasu akusalesu dhammesu. Ce menuliskan dasasu kusalesu kammapathesu pada 10:28 §10↩︎