easter-japanese

[Paṭācārā Therī:]

“Dengan menggunakan alu, Para pemuda menumbuk jagung. Dengan menyokong pasangan dan anak-anak, Para pemuda memperoleh kekayaan.

Bekerja menuruti nasihat Sang Buddha, Yang setelahnya engkau tidak akan menyesal. Setelah cepat-cepat mencuci kakimu, Duduklah di tempat sunyi untuk bermeditasi.

Kokohkan pikiran, Terpusat dan tenang. Periksalah kondisi-kondisi Sebagai bukan milikku, bukan sebagai milikku.”

[Uttarā Therī:]

“Setelah mendengar kata-katanya, Ajaran-ajaran dari Paṭācārā, Aku mencuci kakiku Dan pergi ke tempat sunyi.

Pada jaga pertama malam itu, Aku mengingat kehidupan-kehidupan lampauku. Pada jaga pertengahan malam itu, Aku memurnikan mata-dewaku.

Pada jaga terakhir malam itu, Aku menghancurkan kumpulan kegelapan. Aku bangkit sebagai penguasa tiga pengetahuan: NasihatMu telah dilakukan.

Aku akan berdiam dengan menghormati engkau Bagaikan tiga puluh dewa menghormati Sakka, Yang tak terkalahkan dalam peperangan. Penguasa tiga pengetahuan, aku bebas dari kekotoran.”

[Cālā Therī:]

“Sebagai seorang bhikkhunī dengan indria-indria terkembang, Setelah menegakkan perhatian, Aku menembus keadaan damai itu, Kondisi-kondisi diam yang membahagiakan.”

[Māra:]

“Dalam nama siapakah engkau mencukur kepalamu? Engkau tampak seperti seorang petapa, Tetapi engkau tidak meyakini kepercayaan apapun Mengapakah engkau hidup seolah-olah tersesat?”

[Cālā Therī:]

“Para pengikut kepercayaan lain Mengandalkan pandangan-pandangan mereka. Mereka tidak memahami Dhamma Karena mereka bukan ahli Dhamma.

Tetapi ada seorang yang terlahir dalam suku Sakya, Sang Buddha yang tanpa tandingan; Beliau mengajarkan Dhamma kepadaku Untuk melampaui pandangan-pandangan.

Penderitaan, asal-mula penderitaan, Melampaui penderitaan, Dan Jalan Mulia Berunsur Delapan Yang mengarah menuju diamnya penderitaan.

Setelah mendengar kata-kata Beliau, Aku dengan bahagia melakukan nasihat Beliau. Aku telah mencapai tiga pengetahuan Dan memenuhi ajaran Sang Buddha.

Kesenangan dihancurkan dalam segala aspek, Dan kumpulan kegelapan dihancurkan. Jadi ketahuilah ini, Yang Jahat: Engkau terkalahkan, pembasmi!”

[Upacālā Therī:]

“Seorang bhikkhunī dengan indria-indria terkembang, Penuh perhatian, melihat dengan jelas, Aku menembus keadaan damai itu, Yang tidak dilatih oleh para pelanggar.”

[Māra:]

“Mengapa engkau tidak menyetujui kelahiran kembali? Jika engkau terlahir, maka engkau dapat menikmati kenikmatan indria. Nikmatilah kebahagiaan kenikmatan indria; Jangan menyesalinya kelak.”

[Upacālā Therī:]

“Kematian mendatangi mereka yang terlahir; Dan ketika terlahir mereka jatuh ke dalam penderitaan: Terpotongnya tangan dan kaki, Pembunuhan, pengurungan, kesengsaraan.

Tetapi ada seorang yang terlahir dalam suku Sakya, Seorang pemenang yang tercerahkan. Beliau mengajarkan Dhamma kepadaku Untuk melampaui kelahiran kembali:

Penderitaan, asal-mula penderitaan, Melampaui penderitaan, Dan Jalan Mulia Berunsur Delapan Yang mengarah menuju diamnya penderitaan.

Setelah mendengar kata-kata Beliau, Aku dengan bahagia melakukan nasihat Beliau. Aku telah mencapai tiga pengetahuan Dan memenuhi ajaran Sang Buddha.

Kesenangan dihancurkan dalam segala aspek, Dan kumpulan kegelapan dihancurkan. Jadi ketahuilah ini, Yang Jahat: Engkau terkalahkan, pembasmi!”