easter-japanese

“Para bhikkhu, ada enam kasus ketidak-mampuan. Apakah enam ini? [439] Seorang yang sempurna dalam pandangan adalah (1) tidak mampu berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Sang Guru; (2) tidak mampu berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Dhamma; (3) tidak mampu berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Saṅgha; (4) tidak mampu berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap latihan; (5) tidak mampu mendatangi apa pun yang seharusnya tidak diandalkan;1 (6) tidak mampu menjalani penjelmaan yang ke delapan.2 Ini adalah keenam kasus ketidak-mampuan itu.”


Catatan Kaki
  1. Anāgamanīyaṃ vatthuṁ paccāgantuṃ. Mp menjelaskan bahwa ia tidak mampu atas lima permusuhan (yaitu, pelanggaran lima sīla) dan mengadopsi enam puluh dua pandangan spekulatif. ↩︎

  2. Mp: “‘Penjelmaan ke delapan’ berarti bahwa ia tidak dapat menjalani kelahiran kembali ke delapan di alam indria.” ↩︎