easter-japanese

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: “Para bhikkhu!”

“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Para bhikkhu, ada lima kekuatan dari seorang yang masih berlatih.1 Apakah lima ini? Kekuatan keyakinan, kekuatan rasa malu, kekuatan rasa takut, kekuatan kegigihan, dan kekuatan kebijaksanaan. Ini adalah kelima kekuatan dari seorang yang masih berlatih itu. Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Kami akan memiliki kekuatan keyakinan, satu kekuatan dari seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan rasa malu, satu kekuatan dari seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan rasa takut, satu kekuatan dari seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan kegigihan, satu kekuatan dari seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan kebijaksanaan, satu kekuatan dari seorang yang masih berlatih.’ Demikianlah, para bhikkhu, kalian harus berlatih.” [Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Dengan gembira, para bhikkhu itu senang mendengar pernyataan Sang Bhagavā.]2 [2]


Catatan Kaki
  1. Buku Kelompok Lima

    Pañca sekhabalāni. Terlepas dari tumpang tindih sebagian, ini jangan dibingungkan dengan kelima kekuatan (pañca balāni) yang terdapat dalam tiga puluh tujuh bantuan menuju pencerahan, yang diperkenalkan pada 5:13-16. Mp: “Kekuatan-kekuatan dari seorang yang masih berlatih: kekuatan-kekuatan dari tujuh jenis individu yang masih berlatih. Kekuatan keyakinan disebut demikian karena kekuatan ini tidak goyah (na kampati) dalam menghadapi ketidak-yakinan; kekuatan rasa malu tidak goyah dalam menghadapi sifat tanpa rasa malu; kekuatan rasa takut tidak goyah dalam menghadapi sifat tanpa rasa takut; kekuatan kegigihan tidak goyah dalam menghadapi kemalasan; dan kekuatan kebijaksanaan tidak goyah dalam menghadapi ketidak-tahuan.” ↩︎

  2. Hanya dalam Be. ↩︎