easter-japanese

“Para bhikkhu, ada empat hal yang tidak terpikirkan1 ini yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi. Apakah empat ini? (1) Jangkauan para Buddha adalah hal yang tidak terpikirkan yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi. (2) Jangkauan seseorang yang berada di dalam jhāna adalah hal yang tidak terpikirkan … (3) Akibat kamma adalah hal yang tidak terpikirkan … (4) Spekulasi tentang dunia adalah hal yang tidak terpikirkan yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi.2 Ini adalah keempat hal yang tidak terpikirkan itu yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi.”


Catatan Kaki
  1. Acinteyyāni. Mp hanya mengatakan “tidak selayaknya dipikirkan” (cintetuṃ ayuttāni). ↩︎

  2. Mp menjelaskan sebagai berikut: “Jangkauan para Buddha (buddhavisaya) adalah prosedur dan kekuatan spiritual (pavatti ca ānubhāvo ca) dari kualitas-kualitas Buddha seperti pengetahuan kemaha-tahuan dan seterusnya. Jangkauan seseorang dalam jhāna (jhānavisaya) adalah pengetahuan-pengetahuan langsung dan jhāna-jhāna. Akibat kamma (kammavipāka) adalah akibat kamma yang harus dialami dalam kehidupan ini dan seterusnya. Spekulasi tentang dunia (lokacintā) adalah spekulasi-spekulasi duniawi seperti: ‘Siapakah yang menciptakan matahari dan rembulan? Siapakah yang menciptakan bumi dan lautan? Siapa yang menciptakan makhluk-makhluk hidup? Siapakah yang menciptakan gunung, mangga, lontar, dan kelapa?’” ↩︎