easter-japanese

“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? (1) Seorang yang menilai dengan berdasarkan pada bentuk, yang keyakinannya berdasarkan pada bentuk. (2) Seorang yang menilai berdasarkan pada ucapan, yang keyakinannya berdasarkan pada ucapan. (3) Seorang yang menilai berdasarkan pada latihan keras, yang keyakinannya berdasarkan pada latihan keras. (4) Seorang yang menilai berdasarkan pada Dhamma, yang keyakinannya berdasarkan pada Dhamma. Ini adalah keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”1

Mereka yang menilai dengan berdasarkan pada bentuk dan mereka yang mengikuti karena ucapan telah jatuh di bawah kendali keinginan dan nafsu; orang-orang itu tidak memahami.2

Seseorang yang tidak mengetahui yang di dalam dan tidak melihat yang di luar, seorang dungu yang terhalangi di segala sisi, dihanyutkan oleh ucapan.

Seseorang yang tidak mengetahui yang di dalam namun melihat dengan jelas yang di luar melihat buah secara eksternal, juga dihanyutkan oleh ucapan.

Tetapi seorang yang memahami yang di dalam dan melihat dengan jelas yang di luar, melihat tanpa rintangan, tidak dihanyutkan oleh ucapan.


Catatan Kaki
  1. Yang pertama, tampaknya, adalah mereka yang berkeyakinan pada seorang guru spiritual karena bentuk fisiknya (rūpa) yang mengesankan, yaitu, peampilan baiknya. Yang ke dua adalah mereka yang berkeyakinan dengan berdasarkan pada ucapan yang mengesankan (ghosa, mungkin “suara,” suara yang merdu dan menenangkan); yang ke tiga, mereka yang berkeyakinan dengan berdasarkan pada latihan keras sang guru (lūkha; Mp memberikan contoh menggunakan jubah kasar dan mangkuk kasar); dan yang ke empat, mereka yang berkeyakinan pada sang guru karena ajarannya (dhamma). Mp mengatakan bahwa satu dari 100.000 orang mendasarkan keyakinan mereka pada ajaran sang guru. ↩︎

  2. Bersama dengan Be membaca nābhijānanti te janā. ↩︎