easter-japanese

“Para bhikkhu, dengan memiliki tiga faktor ini, seorang prajurit adalah layak menjadi milik seorang raja, perlengkapan seorang raja, dan dianggap sebagai satu faktor kerajaan. Apakah tiga ini? Di sini, seorang prajurit adalah seorang penembak jarak jauh, seorang penembak-tepat, dan seorang yang membelah tubuh besar. Dengan memiliki ketiga faktor ini, seorang prajurit adalah layak menjadi milik seorang raja, perlengkapan seorang raja, dan dianggap sebagai satu faktor kerajaan. Demikian pula, dengan memiliki tiga faktor, seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tidak taranya bagi dunia. Apakah tiga ini? Di sini, seorang bhikkhu adalah seorang penembak jarak jauh, seorang penembak-tepat, dan seorang yang membelah tubuh besar.

(1) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu adalah seorang penembak jarak jauh? Di sini, segala bentuk apa pun – apakah di masa lalu, di masa depan, atau di masa sekarang, internal atau eksternal, kasar atau halus, hina atau mulia, jauh atau dekat – seorang bhikkhu melihat segala bentuk sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar sebagai berikut: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’ Segala perasaan apa pun … [285] … Segala jenis persepsi apa pun … Segala jenis aktivitas berkehendak apa pun … Segala jenis kesadaran apa pun - apakah di masa lalu, di masa depan, atau di masa sekarang, internal atau eksternal, kasar atau halus, hina atau mulia, jauh atau dekat – seorang bhikkhu melihat segala kesadaran sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar sebagai berikut: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’ Adalah dengan cara ini bhikkhu itu adalah seorang penembak jarak jauh.

(2) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu adalah seorang penembak tepat? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Adalah dengan cara ini bhikkhu itu adalah seorang penembak tepat.

(3) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu adalah seorang yang membelah tubuh besar? Di sini, seorang bhikkhu membelah kumpulan besar ketidak-tahuan. Adalah dengan cara ini bhikkhu itu adalah seorang yang membelah tubuh besar.

“Dengan memiliki ketiga faktor ini, seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tidak taranya bagi dunia.”