easter-japanese

“Para bhikkhu, mereka semua yang telah mencapai kepastian tentang Aku adalah sempurna dalam pandangan. Di antara mereka yang sempurna dalam pandangan, lima mencapai tujuan di sini di dunia ini;1 lima mencapai tujuan setelah meninggalkan dunia ini.

“Siapakah lima yang mencapai tujuan di sini di dunia ini? [120] Yang mencapai paling-banyak-tujuh-kali, yang mencapai dari keluarga-ke-keluarga, yang mencapai satu-benih,2 yang-kembali-sekali, dan seorang yang, dalam kehidupan ini, adalah seorang Arahant. Ini adalah lima yang mencapai tujuan di sini di dunia ini.

“Siapakah lima yang mencapai tujuan setelah meninggalkan dunia ini? Yang mencapai nibbāna pada masa antara, yang mencapai nibbāna pada saat mendarat, yang mencapai nibbāna tanpa berusaha, yang mencapai nibbāna dengan berusaha, dan seorang yang mengarah ke atas, menuju alam Akaniṭṭha.3 Ini adalah lima yang mencapai tujuan setelah meninggalkan dunia ini.

“Mereka semua, para bhikkhu, yang telah mencapai kepastian tentang Aku adalah sempurna dalam pandangan. Di antara mereka yang sempurna dalam pandangan, lima pertama mencapai tujuan di sini di dunia ini; lima lainnya mencapai tujuan setelah meninggalkan dunia ini.”


Catatan Kaki
  1. Terdapat permainan kata di sini. “Telah mencapai kepastian tentang Aku” (mayi niṭṭhaṃ gatā) adalah sebuah idiom yang bermakna bahwa seseorang telah mencapai keyakinan teguh pada Sang Buddha, yang menandai seorang pemasuk-arus. Tetapi niṭṭhā juga bermakna tujuan, yaitu, Kearahattaan. Dengan demikian mencapai kepastian tentang Sang Buddha menandai pencapaian tingkat memasuki-arus (atau tingkatan yang lebih tinggi), sedangkan mencapai tujuan menandai pencapaian Kearahattaan. Di bawah sorotan perbedaan ini, Mp menjelaskan “mencapai tujuan di sini dalam dunia ini” (idha niṭṭhā) sebagai “mencapai nibbāna akhir di dunia ini” (imasmiṃyeva loke parinibbānaṃ). “Dunia ini” (idha, lit. “di sini”) jelas bermakna alam indria, karena pemasuk-arus dan yang-kembali-sekali dapat mencapai tujuan di alam surga dan tidak harus di alam manusia. Mp mengatakan bahwa “setelah meninggalkan dunia ini” (idha vihāya) bermakna “di alam murni dari alam brahmā (suddhāvāsabrahmalokaṃ).” ↩︎

  2. Ekabījī, kolaṃkola, dan sattakkhattuparama. Ini adalah tiga tingkatan pemasuk-arus dalam makna teknis. Mereka dibedakan menurut ketajaman indria spiritual mereka. Untuk perbedaan di antara mereka, baca 3:89↩︎

  3. Untuk perbedaan antara kelima jenis yang-tidak-kembali ini, baca 7:55. Mereka disebutkan sehubungan dengan tiga latihan pada 3:87 dan 3:88↩︎