easter-japanese

“Oleh karena itu, para bhikkhu, kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Pikiran kami akan diperkuat sesuai dengan [semangat] pelepasan keduniawian kami, dan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul tidak akan menguasai pikiran kami.1 (1) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi ketidak-kekalan. (2) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi tanpa-diri. (3) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi ketidak-menarikan. (4) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi bahaya. (5) Kami akan mengetahui jalan yang rata dan jalan yang tidak rata di dunia,2 dan pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi ini. (6) Kami akan mengetahui kemunculan dan kemusnahan dunia,3 dan pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi ini. (7) Kami akan mengetahui asal-mula dan lenyapnya dunia, dan pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi ini. (8) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi meninggalkan. (9) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi kebosanan. (10) Pikiran kami akan diperkuat dalam persepsi lenyapnya.’4 [108] Dengan cara demikianlah kalian harus berlatih

“Ketika pikiran seorang bhikkhu telah diperkuat sesuai dengan [semangat] pelepasan keduniawian¸ dan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul tidak menguasai pikirannya – ketika pikirannya telah diperkuat dalam persepsi ketidak-kekalan … ketika pikirannya telah diperkuat dalam persepsi lenyapnya – maka salah satu dari dua buah menantinya: apakah pengetahuan akhir dalam kehidupan ini atau, jika masih ada sisa yang tertinggal, yang-tidak-kembali.”


Catatan Kaki
  1. Na c’uppannā pāpakā akusalā dhammā cittaṃ pariyādāya ṭhassanti. Teks tampaknya mengatakan bahwa kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat itu memang muncul tetapi tidak mengendalikan pikiran si bhikkhu. Akan tetapi, adalah mungkin bahwa maksud dari pernyataan ini adalah bahwa kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat itu tidak muncul dan tidak mengendalikan pikirannya. ↩︎

  2. Lokassa samañca visamañca. Mp: “Perbuatan baik dan perbuatan buruk di dunia makhluk-makhluk” (sattalokassa sucaritaduccaritāni). ↩︎

  3. Lokassa bhavañca vibhavañca. Mp mengemas sebagai “kemajuan dan kehancurannya, juga keberhasilan dan kegagalan.” ↩︎

  4. Persepsi-persepsi §§8-10 akan dijelaskan di bawah pada 10:60↩︎