easter-japanese

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:

(1) “Bhante, Apakah tujuan dan manfaat dari perilaku bermoral yang bermanfaat?”

(2) “Ānanda, tujuan dan manfaat dari perilaku bermoral yang bermanfaat adalah ketidak-menyesalan.”

(3) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari ketidak-menyesalan?”

“Tujuan dan manfaat dari ketidak-menyesalan adalah kegembiraan.”

(4) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari kegembiraan?”

“Tujuan dan manfaat dari kegembiraan adalah sukacita.”

(5) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari sukacita?”

“Tujuan dan manfaat dari sukacita adalah ketenangan.”

(6) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari ketenangan?”

“Tujuan dan manfaat dari ketenangan adalah kenikmatan.”

(7) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari kenikmatan.”

“Tujuan dan manfaat dari kenikmatan [2] adalah konsentrasi.”

(8) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari konsentrasi?”

“Tujuan dan manfaat dari konsentrasi adalah pengetahuan dan penglihatan pada segala sesuatu sebagaimana adanya.”

(9) “Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari pengetahuan dan penglihatan pada segala sesuatu sebagaimana adanya?”

“Tujuan dan manfaat dari pengetahuan dan penglihatan pada segala sesuatu sebagaimana adanya adalah kekecewaan dan kebosanan.”

(10) Dan apakah, Bhante, tujuan dan manfaat dari kekecewaan dan kebosanan?”

“Tujuan dan manfaat dari kekecewaan dan kebosanan adalah pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan.

“Demikianlah, Ānanda, (1)-(2) tujuan dan manfaat dari perilaku bermoral yang bermanfaat adalah ketidak-menyesalan; (3) tujuan dan manfaat dari ketidak-menyesalan adalah kegembiraan; (4) tujuan dan manfaat dari kegembiraan adalah sukacita; (5) tujuan dan manfaat dari sukacita adalah ketenangan; (6) tujuan dan manfaat dari ketenangan adalah kenikmatan; (7) tujuan dan manfaat dari kenikmatan adalah konsentrasi; (8) tujuan dan manfaat dari konsentrasi adalah pengetahuan dan penglihatan pada segala sesuatu sebagaimana adanya; (9) tujuan dan manfaat dari pengetahuan dan penglihatan pada segala sesuatu sebagaimana adanya adalah kekecewaan dan kebosanan; dan (10) tujuan dan manfaat dari kekecewaan dan kebosanan adalah pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan. Demikianlah, Ānanda, perilaku bermoral yang bermanfaat secara bertahap mengarah pada yang terunggul.”1


Catatan Kaki
  1. Buku Kelompok Sepuluh

    Iti kho, Ānanda, kusalāni sīlāni anupubbena aggāya parenti. Mp mengemas aggāya sebagai arahattatthāya↩︎