easter-japanese

(1) “Para bhikkhu, dengan memiliki enam kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri dan orang lain.1 Apakah enam ini?

“Di sini, (i) seorang bhikkhu adalah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat;2 (ii) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari; (iii) ia menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; (iv) ia telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma; (v) ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik, ia memiliki ucapan yang dipoles, jernih, jelas, ekspresif dalam makna; (vi) ia adalah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki keenam kualitas ini seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri dan orang lain.

(2) “Dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri dan orang lain. Apakah lima ini?

“Di sini, seorang bhikkhu bukanlah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat. Akan tetapi, (i) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari; (ii) ia menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; (iii) ia telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma; (iv) ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … ekspresif dalam makna; (v) ia adalah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki kelima kualitas ini seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri dan orang lain.

(3) “Dengan memiliki empat kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain. Apakah empat ini?

Di sini, (i) seorang bhikkhu adalah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat; (ii) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari; [297] (iii) ia menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; (iv) ia telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma. Akan tetapi ia bukanlah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik; ia juga tidak memiliki ucapan yang dipoles, jernih, jelas, ekspresif dalam makna; dan ia bukanlah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki keempat kualitas di atas seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain.

(4) “Dengan memiliki empat kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri. Apakah empat ini?

Di sini, (i) seorang bhikkhu adalah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat; (ii) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari. Akan tetapi, ia tidak menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat, dan ia tidak memahami makna dan Dhamma dan tidak berlatih sesuai Dhamma. (iii) Namun, ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … ekspresif dalam makna; dan (iv) ia adalah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki keempat kualitas di atas seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri.

(5) “Dengan memiliki tiga kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain. Apakah tiga ini?

“Di sini, seorang bhikkhu bukanlah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat. Akan tetapi, (i) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari; (ii) ia menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; dan (iii) ia telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma. Tetapi ia bukanlah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … [298] … ekspresif dalam makna; dan ia bukanlah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki ketiga kualitas di atas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain.

(6) “Dengan memiliki tiga kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri. Apakah tiga ini?

Di sini, seorang bhikkhu bukanlah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat; tetapi (i) ia mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari. Akan tetapi, ia tidak menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat, dan ia tidak memahami makna dan Dhamma dan tidak berlatih sesuai Dhamma. (ii) Namun, ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … ekspresif dalam makna; dan (iii) ia adalah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki ketiga kualitas di atas seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri.

(7) “Dengan memiliki dua kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain. Apakah dua ini?

“Di sini, seorang bhikkhu bukanlah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat, dan ia tidak mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari. Akan tetapi (i) ia menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; dan (ii) ia telah memahami makna dan Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma. Tetapi ia bukanlah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … ekspresif dalam makna; dan ia bukanlah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki kedua kualitas di atas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain.

(8) “Dengan memiliki dua kualitas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri. Apakah dua ini?

“Di sini, seorang bhikkhu bukanlah seorang yang memiliki pemahaman cepat sehubungan dengan ajaran-ajaran yang bermanfaat; ia tidak mampu mengingat ajaran-ajaran yang telah ia pelajari; ia tidak menyelidiki makna dari ajaran-ajaran yang telah ia ingat; [299] dan ia tidak memahami makna dan Dhamma dan tidak berlatih sesuai Dhamma. Tetapi (i) ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik … ekspresif dalam makna; dan (ii) ia adalah seorang yang mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya para bhikkhu. Dengan memiliki kedua kualitas di atas, seorang bhikkhu mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain tetapi tidak untuk dirinya sendiri.”


Catatan Kaki
  1. Alaṃ attano alaṃ paresaṃ. Saya menambahkan frasa dalam kurung dengan berdasarkan pada Mp, yang mengatakan: “Mampu [memberikan manfaat] untuk dirinya sendiri dan mampu [memberikan manfaat] untuk orang lain: mampu, dapat, memiliki perlengkapan dalam praktik demi kesejahteraan dirinya sendiri dan orang lain” (attano ca paresañca hitapaṭipattiyaṃ samattho pariyatto anucchaviko). ↩︎

  2. Khippanisanti ca hoti kusalesu dhammesu. Mp: “Ia menangkapnya dengan cepat, yang berarti bahwa ketika subjek-subjek seperti kelompok-kelompok unsur kehidupan, elemen-elemen, dan landasan-landasan indria sedang diajarkan, ia memahaminya dengan cepat” (khippaṃ upadhāreti, khandhadātu-āyatanādīsu kathiyamānesu te dhamme khippaṃ jānāti). ↩︎