easter-japanese

“Para bhikkhu, ada tujuh stasiun ini bagi kesadaran.1 Apakah tujuh ini?

(1) “Ada, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang berbeda dalam tubuh dan berbeda dalam persepsi, seperti manusia, beberapa deva, dan beberapa makhluk di alam rendah. Ini adalah stasiun pertama bagi kesadaran.2 [40]

(2) “Ada makhluk-makhluk yang berbeda dalam tubuh tetapi identik dalam persepsi, seperti para deva kumpulan Brahma yang terlahir kembali melalui [jhāna] pertama. Ini adalah stasiun ke dua bagi kesadaran.3

(3) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam tubuh tetapi berbeda dalam persepsi, seperti pada deva dengan cahaya gemerlap. Ini adalah stasiun ke tiga bagi kesadaran.4

(4) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam tubuh dan identik dalam persepsi, seperti para deva dengan keagungan gemilang. Ini adalah stasiun ke empat bagi kesadaran.5

(5) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui persepsi bentuk, dengan lenyapnya persepsi kontak indria, dengan tanpa-perhatian pada persepsi keberagaman, [dengan menyadari] ‘ruang adalah tanpa batas,’ menjadi bagian dari landasan ruang tanpa batas. Ini adalah stasiun ke lima bagi kesadaran.

(6) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan ruang tanpa batas, [dengan menyadari] ‘kesadaran adalah tanpa batas,’ menjadi bagian dari landasan kesadaran tanpa batas. Ini adalah stasiun ke enam bagi kesadaran.

(7) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan kesadaran tanpa batas, [dengan menyadari] ‘tidak ada apa-apa,’ menjadi bagian dari landasan kekosongan. Ini adalah stasiun ke tujuh bagi kesadaran.

“Ini, para bhikkhu, adalah ketujuh stasiun bagi kesadaran itu.”6


Catatan Kaki
  1. Viññaṇaṭṭhitiyo. Kata ini digunakan di sini dalam makna yang berbeda dari SN 22:54, III 54,26, di mana keempat viññāṇaṭṭhitiyo adalah empat kelompok unsur kehidupan yang berfungsi sebagai penyokong bagi viññāṇa. Dalam sutta sekarang ini kata ini adalah alam-alam kelahiran kembali. Mp menyebutnya “landasan-landasan bagi kesadaran kelahiran kembali” (paṭisandhiviññāṇassa ṭhānāni). Makna asli dari ketujuh ini, seperti dijelaskan di sini, mungkin telah hilang. Mp menjelaskannya berlawanan dengan latar belakang pembedaan Abhidhamma tentang jenis-jenis kesadaran kelahiran kembali, yang tentangnya baca CMA 179-80, 210-19. ↩︎

  2. Mp: “Manusia adalah berbeda dalam tubuh (nānattakāyā) karena tidak ada dua orang yang memiliki tubuh yang persis sama. Mereka berbeda dalam persepsi (nānattasaññino) karena dalam beberapa kasus persepsi kelahiran kembali mereka (paṭisandhisaññā) memiliki tiga akar, dalam kasus lainnya dua akar, dan dalam kasus lainnya lagi tanpa akar. Para deva yang disebutkan di sini adalah para deva enam alam indria. Makhluk-makhluk di alam yang lebih rendah adalah para yakkha tertentu dan makhluk-makhluk halus di luar alam sengsara.” ↩︎

  3. Mp: “Ini adalah para deva kumpulan Brahmā, para menteri Brahmā, dan para mahā brahmā. Tubuh mereka berbeda dalam cakupan menurut tingkatan mereka masing-masing, namun persepsi mereka adalah sama karena mereka semua memiliki persepsi yang berhubungan dengan jhāna pertama. Makhluk-makhluk di empat alam sengsara juga termasuk dalam kelompok ini. Tubuh mereka berbeda, namun mereka semua memiliki satu persepsi [kelahiran kembali] yaitu hasil tidak bermanfaat yang tanpa akar.” ↩︎

  4. Mp menganggap “para deva dengan cahaya gemerlap” (devā ābhassarā) mewakili seluruh tiga kelompok para deva yang berhubungan dengan jhāna ke dua: para deva dengan cahaya terbatas, cahaya tidak terukur, dan cahaya gemerlap. Dalam masing-masing alam, tubuh mereka identik dalam hal bahwa mereka semua memiliki cakupan yang sama (ekavipphāro va), tetapi persepsi mereka berbeda dalam hal bahwa beberapa adalah tanpa pemikiran namun mempertahankan pemeriksaan (avitakka-vicāramattā), sedangkan yang lainnya adalah tanpa pemikiran dan tanpa pemeriksaan (avitakka-avicārā). ↩︎

  5. Mp: “Para deva dengan keagungan gemilang (subhakiṇhā) adalah identik dalam tubuh, dan juga identik dalam persepsi karena mereka semua memiliki persepsi yang berhubungan dengan jhāna ke empat (dalam skema Abhidhamma atas lima jhāna). Para deva dengan buah besar (yang terlahir kembali melalui jhāna ke lima dari skema lima jhāna) termasuk dalam stasiun kesadaran ke empat. Makhluk-makhluk tanpa persepsi tidak memiliki kesadaran dan dengan demikian tidak termasuk.” ↩︎

  6. Para deva tanpa persepsi dan para deva dari landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi termasuk di antara sembilan alam makhluk (baca 9:24) tetapi tidak termasuk di antara stasiun-stasiun kesadaran. ↩︎