easter-japanese

“Tadi malam, para bhikkhu, ketika malam telah larut, sesosok dewata tertentu dengan keindahan mempesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, mendatangiKu, bersujud kepadaKu, berdiri di satu sisi, dan berkata kepadaKu: ‘Bhante, ada tujuh kualitas yang mengarah pada ketidak-munduran seorang bhikkhu. Apakah tujuh ini? Penghormatan kepada Sang Guru, penghormatan kepada Dhamma, penghormatan kepada Saṅgha, penghormatan kepada latihan, penghormatan kepada konsentrasi, mudah diperbaiki, dan pertemanan yang baik. Ketujuh kualitas ini mengarah pada ketidak-munduran seorang bhikkhu.’ Ini adalah apa yang dikatakan oleh dewata tersebut. Kemudian dewata tersebut bersujud kepadaKu, mengelilingiKu dengan sisi kanannya menghadapKu, dan lenyap dari sana.”

Hormat kepada Sang Guru, hormat kepada Dhamma, hormat kepada Saṅgha, hormat kepada konsentrasi, bersungguh-sungguh, sangat menghormati latihan, mempererat pertemanan yang baik, mudah diperbaiki, sopan dan hormat: seorang demikian tidak akan jatuh, melainkan dekat pada nibbāna. [30]