easter-japanese

“Para bhikkhu, (1) adalah tidak mungkin bahwa seorang bhikkhu yang menganggap segala fenomena terkondisi sebagai kekal akan memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran]. (2) Adalah tidak mungkin bahwa seseorang yang tidak memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran] akan memasuki jalan pasti kebenaran.1 (3) Adalah tidak mungkin bahwa seseorang yang tidak memasuki jalan pasti kebenaran akan merealisasikan buah memasuki-arus, (4) buah yang-kembali-sekali, (5) buah yang-tidak-kembali, (6) atau Kearahattaan. [442]

“Para bhikkhu, (1) adalah mungkin bahwa seorang bhikkhu yang menganggap segala fenomena terkondisi sebagai tidak kekal akan memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran]. (2) Adalah mungkin bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran] akan memasuki jalan pasti kebenaran. (3) Adalah mungkin bahwa seseorang yang memasuki jalan pasti kebenaran akan merealisasikan buah memasuki-arus, (4) buah yang-kembali-sekali, (5) buah yang-tidak-kembali, (6) atau Kearahattaan.”


Catatan Kaki
  1. Sammattaniyāmaṃ okkamissati. Sammattaniyāmaṃ jelas merupakan bentuk singkat dari niyāmaṃ kusalesu dhammesu sammattaṃ, tentang ini baca Jilid 1 pp.520-521, catatan 358, dan p.492, catatan 117. ↩︎