easter-japanese

“Para bhikkhu, (1) adalah tidak mungkin bahwa seorang bhikkhu yang menganggap segala fenomena terkondisi sebagai diri akan memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran]. (2) Adalah tidak mungkin bahwa seorang yang tidak memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran] akan memasuki jalan pasti kebenaran. (3) Adalah tidak mungkin bahwa seseorang yang tidak memasuki jalan pasti kebenaran akan merealisasikan buah memasuki-arus, (4) buah yang-kembali-sekali, (5) buah yang-tidak-kembali, (6) atau Kearahattaan.

“Para bhikkhu, (1) adalah mungkin bahwa seorang bhikkhu yang menganggap segala fenomena terkondisi sebagai tanpa-diri akan memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran]. (2) Adalah mungkin bahwa seorang yang memiliki kepercayaan yang selaras [dengan ajaran] akan memasuki jalan pasti kebenaran. (3) Adalah mungkin bahwa seseorang yang memasuki jalan pasti kebenaran akan merealisasikan buah memasuki-arus, (4) buah yang-kembali-sekali, (5) buah yang-tidak-kembali, (6) atau Kearahattaan.”