A iii 44
Pohon Sal
Di terjemahkan dari pāḷi oleh
Bhikkhu Bodhi
ShortUrl:
“Para bhikkhu, dengan berdasarkan pada pegunungan Himalaya, raja pegunungan, pepohonan sal besar tumbuh dalam lima hal. Apakah lima ini? (1) Pepohonan itu tumbuh dalam hal dahan, daun, dan kerimbunan; (2) pepohonan itu tumbuh dalam hal kulit kayunya; (3) pepohonan itu tumbuh dalam hal tunas; (4) pepohonan itu tumbuh dalam hal kayu lunak; dan (5) pepohonan itu tumbuh dalam hal inti kayu. Dengan berdasarkan pada pegunungan Himalaya, raja pegunungan, pepohonan sal besar tumbuh dalam kelima hal ini.
“Demikian pula, ketika kepala keluarga2 memiliki keyakinan, orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam lima hal. Apakah lima ini? (1) Mereka tumbuh dalam keyakinan; (2) mereka tumbuh dalam perilaku bermoral; (3) mereka tumbuh dalam pembelajaran; (4) mereka tumbuh dalam kedermawanan; dan (5) mereka tumbuh dalam kebijaksanaan. Ketika kepala keluarga memiliki keyakinan, orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam kelima hal ini.”
Seperti halnya pepohonan yang tumbuh dengan bergantung pada pegunungan berbatu dalam hutan belantara yang luas akan menjadi “raja hutan kayu,” demikian pula, ketika kepala keluarga di sini memiliki keyakinan dan moralitas, istri, anak-anak, dan sanak saudaranya semuanya tumbuh dengan bergantung padanya; demikian pula kerabat-kerabatnya, lingkaran keluarganya, dan mereka yang bergantung padanya.
Mereka yang memiliki kearifan, melihat perilaku baik orang bermoral itu, kedermawanan dan perbuatan-perbuatan baiknya, akan meniru teladannya.
Setelah hidup di sini sesuai Dhamma, jalan menuju alam tujuan yang baik, mereka yang menginginkan kenikmatan-kenikmatan indria bergembira, dan bersenang-senang di alam deva.
[45]
Sebuah paralel yang diperluas dari 3:48. Seluruh hal yang disebutkan dalam perumpamaan gunung ini identik dalam kedua sutta, tetapi 3:48 digabungkan menjadi tiga dengan cara menggabungkannya beberapa sebagai kata majemuk, sedangkan sutta yang sekarang ini menguraikannya secara terpisah. Sutta yang sekarang ini menambahkan pembelajaran (suta) dan kedermawanan (cāga) pada hal-hal yang didalamnya orang-orang tumbuh. Syair-syair di sini identik dalam kedua sutta. ↩︎
Di sini dan di bawah, saya bersama dengan Ce dan Be membaca kulapatiṃ, bukan seperti Be kulaputtaṃ. Be dari 3:48 pada terjemahan saya (3:49 dalam penomoran Be) menuliskan kulapatiṃ pada tempat yang bersesuaian. ↩︎