easter-japanese

“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? Seorang yang memahami dengan cepat; seorang yang memahami melalui penjelasan terperinci; seorang yang perlu dituntun; dan seorang yang baginya kata-kata adalah maksimum. Ini adalah keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”1


Catatan Kaki
  1. Keempat alternatif adalah : ugghaṭitaññū, vipacitaññū (demikian menurut Ce dan Ee; Be vipañcitaññū), neyyo, padaparamo. Perbedaan tulisan untuk orang ke dua memberikan pilihan antara “seorang yang memahami ketika matang” (menurut Ce dan Ee) dan “seorang yang memahami ketika dijelaskan” (menurut Be). Tulisan Be tampak bagi saya lebih sesuai dengan definisi formal dari definisi jenis ini dari sumber-sumber lain. Di sini saya mengutip definisi pada Pp 41 (Be §§148-51) dengan klarifikasi komentar pada Pp-a 223: (1) “Seorang dengan pemahaman cepat adalah orang yang padanya penerobosan Dhamma (dhammābhisamaya) terjadi bersamaan dengan sebuah pengucapan. (Pp-a: Ugghaṭita berarti terbukanya pengetahuan (ñāṇugghāṭana); maknanya adalah bahwa ia mengetahui segera setelah pengetahuan terbuka. Bersamaan dengan sebuah pengucapan: segera setelah [sebuah kalimat Dhamma] diucapkan. Penerobosan terjadi bersamaan dengan pengetahuan Dhamma pada keempat kebenaran.)” (2) “Seorang yang memahami melalui penjelasan terperinci adalah seorang yang padanya penerobosan Dhamma terjadi bersamaan dengan ketika makna dari apa yang telah dinyatakan dianalisis secara terperinci. (Pp-a: Ini adalah orang yang mampu mencapai Kearahattaan ketika, setelah suatu kerangka ringkas dari suatu ajaran telah dibabarkan dan maknanya telah dianalisis secara terperinci.)” (3) “Seorang yang perlu dituntun adalah orang yang padanya penerobosan Dhamma terjadi secara bertahap, melalui instruksi, pertanyaan, pengamatan seksama, dan mengandalkan teman-teman yang baik.” (4) “Seorang yang padanya kata-kata adalah maksimum adalah orang yang – walaupun banyak mendengar, banyak membaca, banyak mengingat, dan banyak mengajar – tidak mencapai penerobosan Dhamma dalam kehidupan itu.”

    Nett 125 (Be §88) menghubungkan keempat jenis ini dengan empat jenis praktik (baca 4:161-62): ugghaṭitaññū puggala sebagai seorang yang terbebaskan melalui praktik yang menyenangkan dan pengetahuan langsung yang cepat, vipañcitaññū puggala sebagai seorang yang terbebaskan apakah melalui praktik yang menyakitkan dan pengetahuan langsung yang cepat atau melalui praktik yang menyenangkan dan pengetahuan langsung yang lambat, dan neyya puggala sebagai seorang yang terbebaskan melalui praktik yang menyakitkan dan pengetahuan langsung yang lambat. Padaparama puggala tidak terbebaskan dan dengan demikian keempat alternatif tidak berlaku. ↩︎