easter-japanese

“Para bhikkhu, ada empat jenis pohon ini. Apakah empat ini? [110] Pohon dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak; pohon dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras; pohon dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak; dan pohon dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras. Ini adalah empat jenis pohon itu. Demikian pula, ada empat jenis orang ini yang serupa dengan pepohonan itu terdapat di dunia ini. Apakah empat ini? Orang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak; orang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras; orang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak; dan orang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras.

(1) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seseorang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak? Di sini, seseorang tidak bermoral, berkarakter buruk, dan kelompoknya juga tidak bermoral, berkarakter buruk. Dengan cara inilah seseorang adalah orang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan pohon dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak.

(2) “Dan bagaimanakah seseorang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras? Di sini, seseorang tidak bermoral, berkarakter buruk, tetapi kelompoknya bermoral, berkarakter baik. Dengan cara inilah seseorang adalah orang dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan pohon dengan kayu lunak yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras.

(3) “Dan bagaimanakah seseorang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak? Di sini, seseorang bermoral, berkarakter baik, tetapi kelompoknya tidak bermoral, berkarakter buruk. Dengan cara inilah seseorang adalah orang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan pohon dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu lunak.

(4) “Dan bagaimanakah seseorang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras? Di sini, seseorang bermoral, berkarakter baik, dan kelompoknya juga bermoral, berkarakter baik. Dengan cara inilah seseorang adalah orang dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan pohon dengan kayu keras yang dikelilingi oleh [pepohonan] dengan kayu keras.

“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang yang serupa dengan pepohonan itu yang terdapat di dunia.”