easter-japanese

Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā … dan berkata kepada Beliau:

“Bhante, ada tiga keharuman ini yang menyebar bersama angin tetapi tidak melawan angin. Apakah tiga ini? Keharuman akar-akaran, keharuman inti kayu, dan keharuman bunga. Ketiga keharuman ini yang menyebar bersama angin tetapi tidak melawan angin. Adakah keharuman yang menyebar bersama angin, melawan angin, dan bersama angin sekaligus melawan angin?”

“Ada, Ānanda, suatu keharuman yang menyebar bersama angin, [226] melawan angin, dan bersama angin sekaligus melawan angin.”

“Tetapi, Bhante, keharuman apakah itu?”

“Di sini, Ānanda, di desa atau pemukiman mana pun seorang laki-laki atau perempuan yang telah berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha; ia bermoral dan berkarakter baik, menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari perilaku seksual yang salah, menghindari kebohongan, dan menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan; dan ia berdiam di rumah dengan pikiran yang hampa dari noda kekikiran, dermawan dengan bebas, bertangan terbuka, bersenang dalam melepas, menekuni derma, bersenang dalam memberi dan berbagi – dalam kasus demikian, para petapa dan brahmana di [segala] penjuru memuji, dengan mengatakan: ‘Di desa atau pemukiman itu seorang laki-laki atau perempuan yang telah berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha … bersenang dalam memberi dan berbagi.’

“Para dewa dan makhluk-makhluk halus,1 juga memuji dengan mengatakan: ‘Di desa atau pemukiman itu seorang laki-laki atau perempuan yang telah berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha … bermoral dan berkarakter baik … bersenang dalam memberi dan berbagi.’

“Ini, Ānanda, adalah keharuman yang menyebar bersama angin, melawan angin, dan bersama angin sekaligus melawan angin.”

Keharuman bunga tidak menyebar melawan angin, keharuman cendana, tagara,2 atau melati juga tidak. Tetapi keharuman orang-orang baik menyebar melawan angin: keharuman orang baik menyebar ke segala penjuru.3


Catatan Kaki
  1. Ce dan Ee membaca devatāpi’ssa amanussā. Be tidak menuliskan amanussā, “makhluk-makhluk halus.” ↩︎

  2. Semak belukar yang darinya bubuk harum dihasilkan. ↩︎

  3. Syair ini juga terdapat dalam Dhp 54. ↩︎