easter-japanese

“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang ketiga jenis anak kuda liar dan ketiga jenis orang yang seperti anak kuda liar. Dengarkan dan perhatikanlah Aku akan berbicara.”

“Baik, Bhante,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Dan apakah, para bhikkhu, ketiga jenis anak kuda liar? [288]

(1) Di sini, sejenis anak kuda liar memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan atau proporsi yang benar. (2) Jenis anak kuda liar lainnya memiliki kecepatan dan keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar. (3) Dan jenis anak kuda liar lainnya memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis anak kuda liar tersebut.

“Dan apakah, para bhikkhu, ketiga jenis orang yang seperti anak kuda liar itu? (1) Di sini, sejenis orang yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar. (2) Jenis orang lainnya yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan dan keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar. (3) Jenis orang lainnya lagi yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar.

(1) “Dan bagaimanakah seseorang yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, aku katakan, adalah kecepatannya. Tetapi ketika ditanya dengan pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia bimbang dan tidak menjawab. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan keindahannya. Dan ia tidak memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan proporsinya yang benar. Dengan cara inilah seseorang yang seperti anak kuda liar yang memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar.

(2) “Dan bagaimanakah seseorang yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan dan keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak bimbang. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Tetapi ia tidak memperoleh jubah … dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan proporsinya yang benar. Dengan cara inilah [289] seseorang yang seperti anak kuda liar yang memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan atau proporsi yang benar.

(3) “Dan bagaimanakah seseorang yang seperti anak kuda liar itu memiliki kecepatan dan keindahan, dan proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak bimbang. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Dan ia memperoleh jubah … dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah proporsinya yang benar. Dengan cara inilah seseorang yang seperti anak kuda liar yang memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar.

“Ini, para bhikkhu, adalah ketiga jenis orang itu yang seperti anak kuda liar.”