easter-japanese

“Para bhikkhu, ada sepuluh hal ini yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini. Apakah sepuluh ini? (1) Kekayaan adalah diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini. (2) Kecantikan … (3) Kesehatan … (4) Perilaku bermoral … (5) Kehidupan selibat … (6) Teman-teman … (7) Pembelajaran … (8) Kebijaksanaan … (9) Kualitas-kualitas baik … (10) Surga adalah diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini. [136] Kesepuluh hal ini adalah diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini.

“Ada sepuluh hal [lainnya], para bhikkhu, yang merupakan halangan bagi kesepuluh hal itu yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini. (1) Kelembaman dan kurangnya inisiatif adalah halangan bagi [diperolehnya] kekayaan. (2) Tidak menghias dan mempercantik diri adalah halangan bagi kecantikan. (3) Melakukan apa yang tidak berguna adalah halangan bagi kesehatan. (4) Pertemanan yang buruk adalah halangan bagi perilaku bermoral. (5) Ketiadaan pengendalian atas organ-organ indria adalah halangan bagi kehidupan selibat. (6) Bermuka-dua adalah halangan bagi pertemanan. (7) Tidak melafalkan adalah halangan bagi pembelajaran. (8) Keengganan untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan adalah halangan bagi kebijaksanaan. (9) Tidak mengerahkan diri dan kurangnya refleksi adalah halangan bagi kualitas-kualitas baik. (10) Praktik yang salah adalah halangan bagi surga. Ini adalah kesepuluh hal [lainnya] yang merupakan halangan bagi kesepuluh hal yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini.

“Ada sepuluh hal [lainnya], para bhikkhu, yang merupakan makanan bagi kesepuluh hal itu yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini. (1) Rajin dan berinisiatif adalah makanan bagi [diperolehnya] kekayaan. (2) Menghias dan mempercantik diri adalah makanan bagi kecantikan. (3) Melakukan apa yang berguna adalah makanan bagi kesehatan. (4) Pertemanan yang baik adalah makanan bagi perilaku bermoral. (5) Pengendalian atas organ-organ indria adalah makanan bagi kehidupan selibat. (6) Ketulusan adalah makanan bagi pertemanan. (7) Pelafalan adalah makanan bagi pembelajaran. (8) Kemauan untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan adalah makanan bagi kebijaksanaan. (9) Mengerahkan diri dan refleksi adalah makanan bagi kualitas-kualitas baik. (10) Praktik yang benar adalah makanan bagi surga. Ini adalah kesepuluh hal [lainnya] yang merupakan makanan bagi kesepuluh hal yang diharapkan, diinginkan, menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia ini.” [137]