Mahāyāna, yang berarti ‘Jalan Besar,’ adalah nama umum untuk sekte Buddhisme yang mulai berevolusi disekitar milenium pertama, sekitar 500 tahun sesudah masa Sang Buddha. Dorongan asli dari perkembangan Mahāyāna adalah keresahan umum tentang kepasifan, mengarah kedalam diri dan penekanan yang berlebih pada kehidupan monastik yang ada pada sekte Buddhis awal. Sementara beberapa konsep Mahāyāna adalah pengembangan logis dari ajaran Sang Buddha dan beberapa adalah unik/berbeda, meskipun tidak berkontradiksi pada ajaran Sang buddha, ada beberapa yang mengindikasikan pengaruh ciri Hinduisme. Pada akhirnya, Mahāyāna menyerap lebih banyak konsep Hindu dan ini menyebabkan pergerakan baru lagi dalam Buddhisme yang disebut dengan Vajrayāna. Sekarang Mahāyana dipraktekkan di Vietnam, China, Korea, Jepang dan berbagai komunitas orang China yang ada diseluruh dunia. Dalam berabad-abad, berbagai sekte Buddhisme sering terlibat dalam debat yang intens bahkan panas diantara sekte-sekte itu, tetapi hanya ada sangat sedikit yang berakhir dengan kekerasan.1
Seringkali terjadi kesalahpahaman bawah Mahāyāna merupakan dari kelompok Mahāsāṃghika yang pecah pada konsili ke 2. Sekte-sekte yang masuk golongan Mahāyāna merupakan turunan dari kelompok Sthaviravāda karena menggunakan pātimokkha dari sekte turunan Sthaviravāda.
Mahayana Buddhism, Paul Williams, 1991. ↩︎