Willy Yandi Wijaya
Mungkin kita tidak asing lagi dengan Avalokitesvara Boddhisattva atau lebih terkenal dengan sebutan “dewi Kwan Im”.
Beliau dikenal sebagai dewi yang ‘mendengar’ setiap orang yang menderita…
Lalu…
Apakah kita tahu esensi dari wujud beliau….??
Terlepas dari apakah Kwan Im betul-betul nyata atau tidak secara historis, konsep Kwan Im adalah sangat indah sekali….(renungkanlah)
Beliau melambangkan suatu keadaan batin yang paling indah dan damai, yaitu welas-asih. Yang berarti cinta kasih kepada mereka yang menderita. Karena itulah beliau diwujudkan dalam bentuk seorang wanita yang memiliki seribu tangan dan seribu mata. Seribu tangan dan seribu mata yang ada di setiap telapak tangan beliau melambangkan bahwa beliau dapat melihat dengan mata-Nya dan menolong dengan tangan-Nya ke segala penjuru dunia…. Yang perlu dipahami oleh kita adalah bahwa wujud beliau yang sangat ber-welas-asih yang perlu kita tiru ketika kita memuja beliau, bukan hanya sekedar memohon-mohon. Justru ketika kita mengembangkan welas-asihlah, segala permohonan kita akan tercapai dikarenakan akibat dari perbuatan kita yang disertai dengan welas-asih.
Jika kita meyakini beliau dengan pengertian yang jelas yaitu setiap saat mengembangkan welas-asih kepada semua makhluk yang menderita dan lebih lanjut kita dapat mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa batas, maka kita telah selangkah lebih maju menjadi seorang Buddha.
Setiap saat—kapan dan di mana pun—kita harus senantiasa mengembangkan welas-asih dengan mengingat wujud Kwan Im dan berusaha bertindak seperti beliau yang selalu menolong mereka yang menderita
Ketika tindakan kita semua dilandasi dengan welas-asih maka… tidak akan ada kebencian lagi, semua akan saling mencintai tidak akan ada kekerasan lagi, semua akan saling memaafkan tidak akan ada perang lagi, semua akan saling mengalah tidak akan ada kehancuran lagi, dan semua akan saling menjaga Dan kehidupan kita semua akan menjadi damai…
Itulah esensi perwujudan Kwan Im yang paling indah yang perlu kita pahami dan perlu kita wujudkan dalam kehidupan nyata.