easter-japanese

Saya sering diajak membacakan paritta bagi umat Buddha yang sakit atau mati. Tentu kita tidak asing dengan ’tua, sakit, dan mati’. Saking sering kita melihatnya, ketiga hal ini seakan tidak membekas di saat kita menjumpainya. Padahal ada kenyataan yang seharusnya membuka mata, bahwa kitapun dapat mengalaminya.

Dua dari tiga ataupun kesemuanya, baik kita mengalaminya langsung maupun menyaksikan orang lain menghadapinya, sebenarnya merupakan tiga ’utusan khusus’ untuk mengingatkan bahwa setiap manusia dapat mengalaminya. Sang Buddha mengatakan mengenai tiga utusan khusus (agung) ini dalam Anguttara Nikaya, Sutta Pitaka.

Setelah kita menyadari kenyataan ini, bagaimana sikap bijaksana dalam menyikapi ketiganya ?.

Sewaktu kita sakit atau menyaksikan orang lain sakit, ingatlah bahwa sepanjang kehidupan akan banyak sakit yang kita derita. Ingatan ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk menjaga kesehatan diri sebaik-baiknya, sehingga sakit akan menjadi sesuatu yang jarang mampir. Ingatan akan sakit ini juga dapat digunakan untuk memacu kita berbuat lebih banyak kebaikan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain selagi kita sehat.

Orang-orang tua dan lanjut usia yang kita jumpai seharusnya menjadi cambuk bagi kita untuk mengisi waktu sebaik-baiknya dengan hal yang berguna, dan menjadi motivasi untuk menyebarkan pengaruh baik dan positif kepada lingkungan kita seluas mungkin, selagi usia masih memungkinkan. Sebelum kita memasuki usia senja, mulailah dari sekarang membuat persiapan sedikit demi sedikit, baik dari sisi finansial-non finansial, maupun duniawi-spiritual.

Pada waktu kita mendengar atau melayat sanak keluarga kita, tetangga, teman, dan orang-orang lainnya yang meninggal, seharusnya bukan hanya duka cita dan sedih hati yang kita tampilkan. Seyogyanya juga memperkuat tekad kita untuk memanfaatkan dan mengisi sisa kehidupan, yang kita sendiri tidak tahu berapa lama, dengan lebih banyak kebaikan dan kedamaian bagi sesama. Kita ingin dikenang sebagai orang dengan hal-hal baik yang lebih banyak dibanding yang kurang baik. Kita ingin meninggalkan jejak positif pada orang-orang yang kita kenal dan harus kita tinggalkan sewaktu tiba saatnya nanti.

Karena itu, sebelum sakit mendera, sebelum usia tua menjelang, dan sebelum kematian menjemput, marilah pergunakan diri dan segenap kemampuan kita untuk membawa lebih banyak kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.