easter-japanese

Jika saya berjumpa dengan orang yang posturnya lebih rendah dari orang rata-rata, sering terlintas pertanyaan dalam benak saya apakah kualitas orang tersebut juga ‘rendah’. Kita seharusnya tidak bergaul dengan orang ‘rendah’.

Mengenai manusia ‘rendah’, Sang Buddha mengatakan dalam Anguttara Nikaya, Sutta Pitaka sebagai berikut :

“Para bhikkhu, manusia yang memiliki empat sifat ini harus dianggap manusia ‘rendah’. Apakah yang empat ini ?.

Bahkan tanpa ditanyapun, manusia ‘rendah’ mengungkapkan kesalahan-kesalahan orang lain, apalagi jika ditanya. Tetapi jika ditanya dan dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan, dia membicarakan kesalahan-kesalahan orang lain tanpa menghilangkan apapun, tanpa menahan apapun, secara lengkap dan mendetil. Dia harus dianggap manusia ‘rendah’.

Selanjutnya, sekalipun ditanya, manusia ‘rendah’ tidak mengungkapkan apa yang pantas dipuji pada diri orang lain, apalagi jika tidak ditanya. Tetapi jika ditanya dan harus menjawab, dia membicarakan apa yang pantas dipuji pada diri orang lain dengan menghilangkan sebagian dan secara ragu-ragu, tidak lengkap dan tidak mendetil. Dia harus dianggap manusia ‘rendah’.

Selanjutnya, manusia ‘rendah’ tidak mengungkapkan kesalahan-kesalahan sendiri sekalipun ditanya, apalagi jika tidak ditanya. Tetapi jika ditanya dan harus menjawab, dia membicarakan kesalahan-kesalahannya sendiri dengan menghilangkan sebagian dan secara ragu-ragu, tidak lengkap, dan tidak mendetil. Dia harus dianggap manusia ‘rendah’.

Selanjutnya, manusia ‘rendah’ mengungkapkan sifat-sifatnya sendiri yang pantas dipuji sekalipun tidak ditanya, apalagi jika ditanya. Tetapi jika ditanya dan dipancing dengan pertanyaan, dia membicarakan sifat-sifatnya sendiri yang patut dipuji tanpa menghilangkan sebagian dan tanpa keraguan, secara lengkap dan mendetil. Dia harus dianggap manusia ‘rendah’.”

Selanjutnya, Sang Buddha dalam Mangala Sutta menganjurkan kita untuk tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana. Mereka adalah orang yang secara konsisten tidak memperlihatkan kebaikan dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan badan jasmaninya.

Dalam kehidupan kita, berusahalah untuk mengidentifikasi orang ‘rendah’ dan tidak bijaksana. Kemudian berupayalah menghindari pergaulan dengan orang-orang tersebut. Niscaya kita tidak terperosok menjadi orang yang berkualitas ‘rendah’ dan tidak bijaksana pula.

Seharusnya kitapun dalam pergaulan dengan orang lain tidak menjadi sosok yang ‘rendah’ dan tidak bijaksana. Dengan begitu kita tidak memberi pengaruh negatif kepada orang lain dan lingkungan kita.