easter-japanese

Seorang teman memberi satu tip mengenai cara memilih sayuran di pasar. Katanya, carilah sayuran yang ada ulatnya. Semula saya menganggap ini lelucon terbaru darinya, tapi tampaknya dia tidak sedang melawak. Katanya, sayuran yang masih ada ulatnya memang kelihatan jelek, tapi sesungguhnya justru aman dan sehat dikonsumsikan. Sebab dapat dipastikan sayuran tersebut bebas atau paling tidak sangat sedikit terpapar pestisida. Terbukti dengan adanya ulat yang masih segar bugar.

Wah, benar juga, saya menggumam dalam hati.

Selama ini kita mungkin menganggap sebagai suatu kesialan kalau sampai terbeli oleh kita sayuran yang berulat. Tetapi seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang bijak, selalu ada hikmah di balik setiap kesialan atau kegagalan. Dan bahwa untung atau rugi seringkali cuma sebatas sikap atau cara pandang yang berbeda. Demikian juga dengan sayuran yang berulat yang umumnya dianggap sebagai suatu kesialan, pada kenyataannya ulat pembawa sial itu justru menjadi petanda baik, sebuah kabar gembira: sayuran ini bebas racun pestisida.

Dalam peristiwa yang berbeda seperti peristiwa padamnya listrik baru-baru ini di kota New York, yang selama ini kita kenal sebagai kota yang tak pernah tidur, ada satu komentar dari warga New York yang saya baca di koran. Komentar itu sangat menarik sekali, dan dengan jelas menunjukkan sang komentator sebagai orang yang cukup bijak dalam menyikapi suatu bencana atau kegagalan. Saya kutip di sini komentarnya: “Sekarang (dalam situasi padamnya listrik di New York yang menyebabkan malam menjadi gelap gulita) kita bisa melihat bintang-bintang di langit New York.”

Sebuah komentar yang inspiratif, menggambarkan cara pandang yang positif dan bersemangat dalam menghadapi setiap kegagalan atau bencana.

Chuang 190803