easter-japanese

Di dalam buku “Seni Hidup Bahagia” yang memuat perbincangannya dengan Howard C Cutler M.D, seorang Dalai Lama mempunyai keyakinan bahwa pada dasarnya setiap orang itu baik. Demikian juga seorang Anne Frank, anak yahudi yang menjadi korban kekejaman NAZI Jerman. Melalui buku hariannya yang pernah diterbitkan dalam bentuk buku, kita dapat temukan keyakinan yang sama pula.

Dan saya di sini, melalui pengalaman yang saya alami sendiri, juga berkeyakinan yang sama seperti mereka: pada dasarnya setiap orang itu baik adanya.

Saya ingat pengalaman saya sewaktu saya masih sebagai seorang bayi. Ketika sakit, saya harus diberi obat yang pahit sekali. Saya menolak dengan keras sambil meronta-ronta dan menangis. Sangat berbeda halnya ketika sebuah permen loli diberikan kepada saya, dengan sukacita saya menyambut manisnya rasa permen itu.

Siapakah yang mengajarkan seorang bayi menolak rasa pahit dan siapa pula yang memberitahu seorang bayi akan nikmatnya rasa manis?

Saya kira tidak ada, sebab itu semua timbul dari kesadaran kita sendiri yang menginginkan rasa manis ketimbang rasa pahit: menginginkan kebahagiaan ketimbang penderitaan, kebajikan ketimbang kejahatan.

Tetapi bila soalnya seperti itu, pastilah lalu akan muncul pertanyaan di dalam benak kita, sebuah pertanyaan yang muncul pula di benak Howard C Cutler ketika ia berbincang-bincang dengan Dalai Lama mengenai topik ini: tentunya dengan kenyataan bahwa setiap manusia pada dasarnya baik, menginginkan kebahagiaan ketimbang penderitaan, maka seharusnya tindakan-tindakan kita secara otomatis haruslah merupakan tindakan-tindakan yang baik pula, tindakan-tindakan positif yang bersifat memelihara kebahagiaan kita, bukan? Kenyataannya?

Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dalai Lama untuk menjawab pertanyaan itu. Kata beliau, persoalannya tidak seserdehana itu. Meskipun benar bahwa ada potensi positif (baik) di dalam diri setiap orang, nyatanya potensi itu harus kita kembangkan dalam pelbagai macam pelatiihan mental—spt meditasi, kontemplasi, mengembangkan kebajikan—untuk mendapatkan hasil yang kita semua cari: kebahagiaan, permen loli kehidupan.

Chuang 220701