easter-japanese

Salah satu sikap yang seringkali menjerumuskan kita di dalam kehidupan ini adalah sikap menggeneralisasikan atau menyamaratakan sesuatu hal. Dalam kaitannya dengan ini, saya teringat pada sebuah film seri tivi yang sempat terkenal, berjudul “Kungfu”. Film itu dibintangi oleh Michael Caine dan karena populer hingga dibuatkan lanjutannya berupa “Kungfu The Legend Continues”.

Pada sebuah episode dari “Kungfu”, diceritakan sebuah dialog antara si murid dan sang guru pendeta Shaolin. Saya tidak ingat persis seperti apa dialognya, tetapi yang saya ingat sampai sekarang adalah perumpamaan paku bengkok yang disampaikan oleh sang guru.

Guru berkata, “Muridku, jika kamu membeli sekotak paku dan lalu kamu mencoba memaku sebuah paku itu ke selembar papan. Tetapi paku itu menjadi bengkok. Apakah dengan demikian kamu juga menganggap paku-paku lainnya yang masih ada di kotak akan bengkok pula bila dipakukan ke selembar papan itu?”

Demikianlah dalam kehidupan sehari-hari, ada begitu banyak paku yang pernah kita miliki atau pernah kita temui. Dan bila saatnya tiba untuk memaku paku-paku itu tetapi lantas ada satu atau dua atau sebagian yang bengkok, apakah dengan demikian kita lantas menganggap paku-paku yang lainnya juga akan bengkok?

Apakah bila kita mengenal seseorang yang kebetulan berasal dari suku atau daerah tertentu sebagai orang jahat, lantas berarti orang-orang dari suku atau daerah yang sama sebagai penjahat semuanya? Apakah pada saat kita mencoba memulai sesuatu dan kemudian gagal, lantas bila kita coba memulai lagi pasti akan gagal lagi?

Orang bodoh akan menganggap semua paku pasti bengkok semata-mata karena ia telah mencoba satu dan ternyata bengkok.