easter-japanese

Bagi seorang pemenang, kesulitan atau rintangan justru menjadikannya makin kuat. Dalam kata pepatah, “Baja terbaik dibentuk dari api terpanas”.

Seperti Beethoven. Dari sejarah kehidupannya, kita temukan justru pada masa-masa ketika telinganya mulai menjadi tuli, karya-karya musik yang diciptakannya dikenang dunia sebagai karya-karya terbaiknya sepanjang masa. Koran Kompas, pada halaman belakang dari koran utamanya (halaman 12), saya sering membaca kisah-kisah kepahlawanan dari orang-orang yang mengalami situasi sulit. Seperti Ibu Sabariyah yang dengan sabar mendidik anak-anak dari suku pedalaman di Papua, Mama Yosepha yang mendirikan asrama bagi anak-anak suku pedalaman, dan yang terakhir saya baca, Dokter Paskalis Taa, dokter pertama dari Sorong, yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat Sorong selayaknya seorang dokter sejati.

Tampak jelas dari kisah-kisah tersebut, bukan suatu kebetulan belaka bila Ibu Sabariyah, Mama Yosepha dan Dokter Paskalis Taa berasal dan/atau berkiprah di Papua, suatu daerah yang dapat dikatakan sebagai daerah sulit minim fasilitas: suatu daerah yang merupakan “api terpanas” yang membentuk “baja-baja terbaik”.

Beethoven, Ibu Sabariyah, Mama Yosepha dan Dokter Paskalis Taa, adalah sebagian dari orang-orang yang tak menyerah pada nasib, pada kesulitan dan rintangan. Dalam hal Beethoven, ia tak menyerah pada ketulian yang dideritanya. Dalam hal Ibu Sabariyah, ia tak takut akan hadangan arus sungai, medan yang sulit dan hutan belantara ketika ia pergi mengunjungi murid-muridnya. Dalam hal Mama Yosepha, ia tetap tabah menghadapi minimnya fasilitas bagi anak-anak asramanya. Dan dalam hal Dokter Taa, ia teguh dan tak tergoyahkan oleh segala kesulitan yang harus dihadapi dalam usaha mencapai cita-cita dan impiannya.

Saya yakin masih ada banyak kisah lain dari orang-orang yang menjadi “baja terbaik dari api yang terpanas”. Dan kalau saja setiap dari kita bersedia bercermin dari kisah para pemenang tersebut, akan kita temukan bahwa bumi ini tak pernah kekurangan manusia-manusia pemenang, para penakluk yang menjadikan dirinya sebagai pahlawan bagi dirinya, serta bagi bumi yang telah memberi tempat untuk kita.

Chuang 190502