easter-japanese






Sang Pikiran

Buku ini memberi gambaran lemahnya posisi wanita dalam sosial budaya India kuno masa Buddha, namun dalam konteks magga-phala, diskriminasi gender menjadi tidak relevan.

(Fernando Lie)

DhammaCitta Press

Salah seorang siswa Hyang Buddha yang paling banyak disebutkan dalam kotbah-kotbah Beliau adalah Ananda. Diantara semua bhikkhu besar yang mengikuti Hyang Buddha, ia menduduki posisi yang paling unik dalam banyak hal, sebagaimana yang akan dituturkan pada halaman-halaman berikut.

Posisinya yang unik telah dimulai sebelum kelahirannya. Sama seperti halnya Hyang Buddha, ia datang ke dunia dari sorga Tusita, dilahirkan pada hari yang sama seperti Beliau serta dalam kasta yang sama yakni, kasta kesatria dari keluarga raja suku Sakya. Ayah mereka merupakan kakak beradik; jadi Ananda adalah seorang sepupu Hyang Buddha. Ia mempunyai tiga saudara lelaki: Anuruddha. Mahanama, Pandu dan satu saudara perempuan: Rohini.

DhammaCitta Press
Dalam bukunya The Outline of History, H.G Wells menulis: “Nama Asoka bersinar [laksana] sebuah bintang, diantara ribuan nama raja yang terpampang di kolom-kolom sejarah dengan kebesaran dan kemuliaan mereka serta ketenangan dan kedigdayaan kerajaan.” Pernyataan ini mencerminkan penghargaan yang tinggi dari para cendikiawan dunia atas kepribadian Raja Asoka yang unik dalam sejarah dunia. Hal ini dapat dibaca pada berbagai prasasti dan maklumat peninggalan Raja Asoka yang mengumandangkan ajaran tentang cara hidup bermoral.
DhammaCitta Press
Otobiografi dan Wejangan
Master Ch’an Han Shan (1546-1623), atau Han Shan Te Ch’ing, adalah salah satu dari empat bhiksu besar era akhir Dinasti Ming. Selain itu, beliau dikenal sebagai praktisi Ch’an, cedekiawan dan sastrawan. Master Ch’an Shengyen (2002) menyebutnya sebagai, “contoh ideal Bodhisattva yang mengembangkan kebijaksanaan lewat meditasi, belajar, dan tindakan welas asih.”
GiriMaṅgala Publications
The Great Chronicle of Buddhas
Riwayat Agung Para Buddha adalah mahakarya klasik yang menyeluruh dan akurat, yang mana tidak ada penambahan atau pengurangan yang tak perlu dari Tipitaka. Siapa saja akan dapat memahami riwayat Buddha, Dhamma, serta para siswa-siswi Buddha dengan membaca buku ini. Para bhikkhu dan orang Myanmar membaca, menyukai, dan menghargai Riwayat Agung Para Buddha. Mereka tidak hanya meminjam buku ini, namun membeli untuk koleksi pribadi dan membacanya berulang kali. Naskah buku ini bahkan ditatah di atas batu sebagai upaya pelestarian jangka panjang!
Insight Vidyāsenā Production
Yang Unggul Dalam Mata Dewa

Pembahasan kisah Yang Mulia Anuruddha:

Kehidupan Awal dan Penahbisan, Perjuangan Mencapai Tingkat Kesucian Arahat, Jalan Spiritual Anuruddha, Kehidupan Di Dalam Sangha, Anuruddha dan Wanita, Kehidupan-Kehidupan Lampau Anuruddha, Parinibbana Sang Buddha dan Selanjutnya

Insight Vidyāsenā Production
Penyokong Utama Sang Buddha
“Demikianlah yang telah kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Savatthi, di Jetavana, di Vihara Anathapindika…” Banyak kotbah Sang Buddha yang diawali dengan kalimat seperti ini, dan oleh karena itu nama dari sang umat awam utama, Anathapindika, dikenal baik oleh para pembaca literatur Buddhis. Namanya berarti “seseorang yang memberikan dana (pinda) kepada yang tak-mampu (anatha),” dan merupakan panggilan kehormatan Sudatta si perumahtangga dari kota Savatthi. Siapakah dia? Bagaimanakah dia bertemu Sang Buddha? Apakah hubungan dia dengan Ajaran? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bisa ditemukan dalam berbagai referensi yang muncul dalam teks-teks tradisional.
Insight Vidyāsenā Production
Yang Terkemuka Dalam Pembabaran Ajaran Yang Terperinci
Sebagai seorang guru yang ahli dan cakap dalam penguasaan teknik-teknik pengajaran, sang Buddha menerapkan gaya mengajar yang berbeda-beda dalam menjelaskan Dhamma kepada murid-muridnya. Kerapkali Beliau akan menjelaskan sebuah ajaran secara mendetail (vittharena). Setelah memperkenalkan topik ajaran yang hendak disampaikan dengan sebuah pernyataan ringkas, yang secara teknis disebut uddesa atau sinopsis, Beliau kemudian akan memberikan penjabaran yang lebih mendetail, niddesa, atau disebut juga analisis, vibhanga. Pada tahapan pembabaran ini, Beliau akan membagi subyek yang telah diperkenalkan melalui sinopsis menjadi beberapa komponen bagian, menjelaskan setiap bagian secara berurutan, dan menarik kesimpulan dari bagian-bagian itu, terkadang dengan menambahkan sebuah perumpamaan untuk menggambarkan pesan dari pembabaran yang diberikannya. Dan pada akhirnya, Beliau akan mengulang kembali pernyataan pembukanya sebagai suatu kesimpulan penutup (niggamana), yang sekarang telah didukung sepenuhnya oleh analisis sebelumnya.
Insight Vidyāsenā Production
Bapak Sangha
Diantara siswa-siswa Buddha yang dianggap paling dekat dengan Beliau adalah dua orang sahabat yakni Sariputta dan Maha Moggallana yang juga merupakan dua siswa utama Buddha dan merupakan sepasang siswa teladan bagi siswa-siswa lainnya. Juga terdapat dua orang kakak-beradik, Ananda dan Anuruddha, yang bertindak seperti “Bapak Persaudaraan”. Diantara kedua pasang siswa-siswa mulia ini, terdapatlah seorang tokoh pertapa hebat yang bernama Pipphali Kassapa, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Maha Kassapa atau Kassapa Agung untuk membedakannya dengan siswa-siswa lain dari marga Kassapa yang sama seperti Kumara Kassapa dan Uruvela Kassapa.
Insight Vidyāsenā Production
Buku ini berisi kisah hidup Y.A. Moggallana, salah satu siswa utama Sang Buddha yang dikenal memiliki kesaktian luar biasa, dimulai dari masa remaja hingga mencapai parinibbana. Dalam buku ini banyak dibahas perjuangan Y.A. Moggallana untuk mencapai realisasi dari ajaran Buddha. Dengan mengetahui perjuangan tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kita untuk semakin termotivasi mempraktekkan Buddhadhamma, sehingga kita dapat memahami Dhamma dan menjalani hidup ini dengan lebih bermakna.
Insight Vidyāsenā Production
Pewaris Dhamma
Buddha Gautama telah menjadi inspirasi bagi jutaan orang sejak kelahirannya di dunia. Beliau mengajarkan Dhamma kepada banyak orang demi kebaikan dan kesejahteraan semua makhluk, yang kemudian berkembang menjadi sebuah agama terstruktur yang pernah dikenal dunia. Meskipun agama ini mewariskan banyak naskah dan peninggalan bersejarah, tidak banyak catatan mengenai salah satu tokoh penting dalam kehidupan pribadi Buddha Gautama, yaitu Rāhula, putranya. Buku ini bertujuan untuk memberikan sedikit penjelasan tentang riwayat hidup Rāhula sebagai satu-satunya keturunan Buddha Gautama.
Insight Vidyāsenā Production
Pengikut Setia Sang Buddha
Ada dua sosok abadi yang mendominasi keseluruhan dari Ajaran Sang Buddha yang luar biasa. Kedua sosok tersebut adalah Sang Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna – satu-satunya sumber dari sistem pemikiran Buddhis – dan Y.M. Ananda – sang gudang ilmu abadi yang menjaga Ajaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha nan Agung. Dalam benak saya, hampir tidak dapat ditemukan contoh lain dalam sejarah umat manusia (baik dalam hal duniawi maupun dalam hal pencarian spiritual) tentang kesetiaan yang kuat dan penuh dedikasi antara satu dengan lainnya, yang bisa menandingi kesetiaan Y.M. Ananda kepada Gurunya – Sang Buddha yang Maha Agung.
Insight Vidyāsenā Production
Putri Yang Mulia
Buku ini mengisahkan sosok putri yang menemani pangeran Siddharta saat masih menjalani hidup sebagai manusia biasa. Merupakan bukan suatu kebetulan pangeran Siddharta saat usia 16 tahun memilih putri Yasodhara sebagai istrinya tetapi merupakan suatu ikatan kamma masa lampau yang sangat kuat karena ternyata putri Yasodhara terlah menjadi pasangan, mendampingi selama beratus-ratus kelahiran. Dengan cinta yang mendalam, ia mendampingi selama masa kehidupan terakhir mereka. Banyak sifat-sifat bajik beliau yang perlu dijadikan contoh dan teladan bagi para upasika atau umat awam wanita seperti kelembutan hati, kepandaian dan kesetiaannya.
Insight Vidyāsenā Production
Riwayat Hidup Sang Dhamma Senapati
Dalam Kitab Suci Tripitaka tidak terdapat uraian tersendiri tentang riwayat hidup Sariputta, akan tetapi alur kehidupannya dapat ditemukan dalam penggalan-penggalan dari berbagai macam peristiwa, yang terpencar dalam kitab-kitab suci Buddhis serta ulasan-ulasannya. Beberapa naskah menguraikan secara panjang lebar tak hanya sekedar sebagai hal yang kebetulan, karena kisah hidup Sariputta memang terkait begitu erat dengan kehidupan suci Sang Buddha dimana Sariputta memainkan peranan penting; dan bahkan dalam beberapa kesempatan Sariputta sendirilah yang mengambil alih peran kepemimpinan—entah itu sebagai pembimbing dan tauladan yang terlatih, sebagai teman yang baik dan penuh perhatian, sebagai pelindung kesejahteraan para bhikkhu binaannya, maupun sebagai penjaga Ajaran Sang Buddha yang setia.
Karaniya
Sepuluh Kesempurnaan Dalam Cerita-cerita Jataka
Dalam lembar-lembar berikut ini, terkumpul sepuluh kisah teladan, bagaimana dalam kehidupan-kehidupan-Nya di masa lalu, Sang Bodhisatta mempraktekkan sepuluh “keunggulan”, atau “kesempurnaan”, Paramita, hingga Ia mencapai Kebuddhaan. Kisah-kisah ini dipilih oleh I. B. Horner dari kumpulan cerita Buddhis Jataka, dalam menyusun bukunya, Ten Jataka Stories. Tiap kisah menyimpan inspirasi bagaimana tiap Paramita dipraktekkan secara heroik, melalui penaklukan diri sendiri, hingga tingkatannya yang paling tinggi.

Ajahn Lee Dhammadharo merupakan salah satu satu guru meditasi terkemuka di Thailand. Beliau merupakan murid dari Ajahn Mun Bhuridatto. Meskipun beliau hidup tidak lama tetapi perjalanan hidup beliau amat bermakna. Beliau terkenal dengan kemampuan mengajar yang sangat baik dan kemampuan abhinna yang dimiliki oleh beliau. Beliau merupakan bhikkhu pertama yang membawa keluar tradisi pertapa di lembah Mekhong ke masyarakat thai di Thailand tengah.

Apa yang beliau ceritakan di dalam buku ini merupakan pengalaman beliau sebagai seorang meditator, dan bagaimana beliau menghadapinya: tantangan-tantangan, karakter-karakter aneh, dan kejadian tidak biasa yang dihadapi baik di dalam hutan maupun di tengah-tengah masyarakat.

Vihara Bodhigiri
A Spiritual Biography
Y.M. Ācariya Man Bhūridatta Thera adalah seorang tokoh terkemuka dalam Buddhisme Thailand modern. Sepanjang hidupnya beliau disegani dan dihormati banyak orang karena ketabahan dan tekadnya yang luar biasa dalam menjalani hidup pertapaan serta karena penerapan disiplin ketat tanpa kompromi dalam mengajar murid-muridnya yang begitu banyak. Sepanjang rentang waktu 50 tahun sejak wafatnya pun, Beliau masih senantiasa dijunjung tinggi dalam masyarakat Buddhis sehingga kehadirannya masih tetap kuat terasa. Kehidupan dan ajaran-ajarannya identik dengan pencarian mulia Sang Buddha sendiri akan transformasi diri. Akan tetapi, setelah membaca biografi Ācariya Man, mereka menyadari bahwa kisah-kisah mengenai pencapaian-pencapaian mulia tersebut bukanlah sepotong hikayat sejarah kuno belaka, yang telah mati dan usang – melainkan sebuah warisan yang tetap hidup dan berkilau, sebuah warisan ajaran mengenai transendensi diri yang dapat dicapai oleh siapa pun yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengerahkan segala upaya yang diperlukan untuk mencapainya.
Yayasan Satipaṭṭhāna Indonesia

Buku ini berisi gambaran lengkap kehidupan Buddha dalam urutan kronologis. Anda akan menjumpai berbagai aspek kehidupan Buddha, berikut para siswa dan “seteru” Nya. anda juga akan menyimak keteladanan Buddha dalam menyingkapi masalah-masalah kehidupan yang menghadang umat manusia lebih dari 25 abad yang lalu, namun masih kita jumpai hingga saat ini.

Enam puluh sembilan bab dalam buku ini dihiasi dengan ilustrasi indah yang dirancang secara terperinci dengan mempertimbangkan postur tubuh, sikat tangan, faktor usia, serta situasi dan dimensi waktu kejadian.

DhammaCitta Press
Komik ini menceritakan si Robo dan si Bolat dengan mesin waktunya kembali ke masa Sang Buddha untuk melihat apa yang terjadi. Komik ini bergaya santai dengan bumbu humor, sangat menghibur dan menarik.
Lokuttara Dhamma
Manfaat Mengambil Tisarana
Komik ini menceritakan Dhammila yang terlahir di alam surga karena Tisarana.
Berdasarkan ceramah Sayadaw U Osadha
Buddhist Education Center Surabaya
Guan Yu Dalam Agama Buddha

Dikisahkan dalam Catatan Kisah Tiga Negara (San Guo Yan Yi – 三国演义), raga halus Guan Yu bersama dengan Guan Ping dan Zhou Cang muncul di hadapan Bhikshu Pujing pada malam hari ketika Guan Yu gugur dipenggal oleh pihak Sun Quan. Semasa hidupnya, Guan Yu pernah ditolong oleh Pujing di Vihara Zhenguo.

Berdasarkan catatan sejarah Buddhis – Fozhu Tongji (佛祖統紀 – Taisho Tripitaka 2053), pada tahun 592 M, disebutkan bahwa raga halus Guan Yu bersama dengan Guan Ping, memohon Trisarana dan Pancasila pada YM Zhiyi, pendiri aliran Buddhisme Tiantai di Tiongkok. Mereka membantu sang bhiksu mendirikan Vihara Yuquan, Dangyang, Hubei. Yang Guang, Pangeran Jin (yang kelak akan dikenal sebagai Kaisar Sui Yang Di – 隋煬帝). Pangeran Yang Guang memberikan Guan Yu gelar “Sangharama Bodhisattva”.

Girimangalaram
Interpretasi Oleh Praktisi Theravada
Sebuah interpretasi Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) yang dari tradisi Mahayana oleh seorang praktisi Theravada, juga dengan artikel tentang latar belakang sejarah Parami oleh Guy Armstrong.
Dewasa ini, kita dapat melihat bahwa semakin banyak orang-orang di dunia mulai belajar Buddhisme. Namun, tidak banyak dari mereka yang benar-benar memahami apa sebenarnya Buddhisme itu. Oleh karena itu, hal ini sangatlah penting untuk dibicarakan. Apa sebenarnya Buddhisme itu? Kita perlu memahaminya dengan jelas.
Karaniya
Asal, Perwujudan, dan Makna
Avalokitesvara adalah Bodhisattva Buddhis yang paling masyhur. Namanya dikenal luas mulai dari Sri Lanka di selatan sampai ke Danau Baikal di utara, dari Jepang di timur sampai Kaukasus di barat. Kemasyhurannya juga cepat tersebar di dunia modern kita terutama di Eropa dan Amerika Utara. Memang, dialah contoh adaptasi simbolisadaptasi simbolis Buddhis yang terbaik, yaitu sebagai respon umat Buddha terhadap tantangan religius dan jaman. Ini diperkuat oleh banyaknya bentuk jelmaan Avalokitesvara dalam dunia Buddhis dan bahkan mempengaruhi agama lain, terutama Taoisme).
Penerbitan PVVD

Buku ini berisi ajaran dharma yang disampaikan oleh para guru Tibet – Lama dan Rinponche, diantaranya His Holines Dalai Lama, Khunu Lama Rinponche, Kyabje Ling Rinpoche, Song Rinpoche, Geshe Lhundub Sopa, dan Tsenshab Serkong Rinpoche.

Adapun ajaran yang disampaikan dalam buku ini diantaranya bagaimana mencari perlindungan sejati, mengembangkan bodhicitta, bagaimana memulai mempraktikkan dharma dalam kehidupan kita, latihan melepaskan ego, landasan pengembangan kebajikan. Selain itu, buku ini juga menjelaskan secara singkat mengenai tahapan awal dalam mempelajari Buddhisme Tibet (Vajrayana).

Tigris Publication
Mūlamadhyamakakārikā
Mūlamadhyamakakārikā (MMK) adalah karya Nagarjuna, seorang biksu, cendekiawan dan filsuf India, yang aslinya dikarang dalam bahasa Sansekerta. Digubah pada sekitar tahun akhir Abad ke-2, MMK dianggap sebagai teks dasar dalam memahami aliran filsafat Buddhisme Mahayana aliran Madhyamaka, di mana Nagarjuna dianggap sebagai pendirinya.

Naskah “Tshul-khrims rgyal-mtsan” disebutkan terdapat tiga belas jubah berbagai keperluan seorang anggota sangha monastik.

Banyak sumber Vinaya dari berbagai tradisi, ketika kita mempelajari semua bagian itu, kadang-kadang kita menemukan beberapa yang tidak bersesuaian, walaupun demikian, hal-hal tersebut tidak bertentangan, namun semua variasi itu sebagai ekspresi perkembangan Vinaya. Contoh paling nyata, ketika Siddharta mencapai pencerahan sempurna, Vinaya belum ada sama sekali, namun Vinaya muncul bertahap dan untuk merespon hal yang terjadi pada zaman itu, bahkan pada zaman itu juga, Vinaya mengalami berbagai penyesuaian sesuai kebutuhan, perubahan lingkungan tempat tinggal, komunitas, cuaca, kultur, dan budaya.

Kearifan dalam studi dan praktik ajaran Buddha sangat penting untuk menyadari bahwa sesungguhnya kendaraan (Skt. Yāna; Tib. theg pa; [eg.p/) Buddha hanyalah satu, yaitu kendaraan Buddha; mahzab dan sekte muncul karena berbagai interpretasi masing-masing pendengar maupun praktisi, oleh karena itu perlu menumbuhkan sikap menghargai dan harmonisasi dalam satu keluarga buddhis. Buddha tidak pernah menyebut dirinya sebagai seorang praktisi Mahayana maupun Pratimoksayana, inilah fakta yang perlu kita ingat dan kita jadikan sebagai panutan.

Sutra memasuki Rahim / Sutra Kelahiran Kembali

Sutra Pahala Kebajikan Memandikan Buddharupang

Sutra Dharani Kedamaian Rumah Yang Disabdakan Buddha

Sutra Penyembuhan Penyakit Berat (Kanker) Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Cundi Yang Disabdakan oleh Ibu Tujuh Koti Buddha

Sutra Dharani Yang Disabdakan Buddha Mengenai Mahanaga Kulika / Krkala Menaklukkan Kaum Tirthika

Sutra Dharani Pahala Kebajikan Tak Terukur Yang Disabdakan Budda

Sutra Tujuh Bintang Gantang Utara Memperpanjang Usia Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Penolong Hantu Kelaparan dengan Mulut Berapi Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Nama Seluruh Tathagata yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Seratus Ribu Meterai Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Agung Parnasavari Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Rupa Elok Yang Disabdakan Buddha

Sutra Dharani Tubuh kayu Cendana Harum Yang Disabdakan Buddha

Sutra Awan Agung

Sutra Dharani Hujan Mestika yang Disabdakan Buddha

Sosok Guanyin memang sangat kontroversial, banyak orang yang mempertanyakan apakah Beliau seorang laki-laki atau perempuan, apakah Beliau seorang Dewi Tiongkok atau Bodhisattva, apakah Beliau Dewa agama Hindu atau Bodhisattva Buddhis, bahkan muncul juga pertanyaan, apakah Guanyin adalah Avalokitesvara? Semua pertanyaan di atas muncul karena ketidak jelasan sumber-sumber yang ada sehingga membuatnya semakin kabur. Ebook ini akan mengupas tuntas semua pertanyaan tersebut dan pada akhirnya akan menjawab bahwa Guanyin adalah Bodhisattva Buddhis.
DhammaCitta Press
A swift pair of messengers
Buku ini adalah suatu usaha untuk mengklarifikasi makna dan fungsi dari samatha (ketenangan) dan vipassanā (pandangan terang) dalam meditasi Buddhis. Banyak yang telah ditulis sehubungan dengan topik ini, namun tetap ada awan kebingungan. Walaupun Buddhisme modern mengaku bersandar pada suatu landasan penyelidikan, namun banyak meditator tampaknya lebih suka menyerahkan kepercayaan spiritual mereka dalam teknik-teknik meditasi tanpa mempertimbangkan secara seksama pada apa yang sedang mereka praktikkan.
DhammaCitta Press
Perbedaan antara Samatha dan Vipassana
Buah-buah tangan Mahasi Sayadaw ini mengulas secara singkat jenis-jenis pokok atau subjek meditasi yang dikenal di dalam ajaran Buddha, cara melatih ketenangan batin (samatha bhavana) khususnya pathavi kasina (perenungan menggunakan alat tanah) dan uraian singkat perhatian terhadap fenomena nafas (anapanasati) juga diuraikan secara singkat. Tahap-tahap pendekatan meditasi pandangan terang (vipassana bhavana) serta perkembangan tujuh tahap kemurnian (visuddhi) dan enam belas tingkat pengetahuan bijaksanan mendalam (vipassana nana) juga dideskripsikan secara singkat.
GiriMaṅgala Publications
Pandangan Terang melalui Perhatian Murni
Yang Mulia Mahasi Sayadaw, U Sobhana Mahāthera, adalah salah seorang dari antara guru-guru meditasi yang paling terkenal di jaman modern dan merupakan seorang tokoh dalam kebangkitan kembali meditasi Vipassanā di jaman ini. Lahir di dekat kota Shwebo di Burma pada tahun 1904, beliau ditahbiskan sebagai samanera pada usia dua belas tahun dan menerima penahbisan penuh sebagai bhikkhu pada usia dua puluh tahun. Dalam waktu singkat beliau menjadi terkenal sebagai seorang ahli kitab suci Buddhist dan lima tahun setelah penahbisan penuhnya, beliau mengajar sendiri kitab-kitab itu pada sebuah vihara di Moulmein.
Insight Vidyāsenā Production
Seluruh alasan untuk mempelajari Dhamma, ajaran Sang Buddha, adalah guna menyelidiki: cara mengatasi penderitaan serta mencapai kedamaian dan kebahagiaan. — Apakah kita mau mempelajari fenomena fisik atau mental, pikiran (citta) atau faktor-faktor psikologikal-nya (cetaskas), hanya manakala kita menjadikan pembebasan-dari-penderitaan sebagai tujuan-utama kitalah maka itu berarti kita ada di jalur yang benar — tak lebih, tak kurang. Penderitaan mempunyai sebab dan kondisi bagi keberadaannya.
Insight Vidyāsenā Production

Sayādaw lahir di Kota Waw, Myanmar pada 1921. Beliau menjadi seorang samanera pada usia sembilan tahun di Vihara Waw. Beliau belajar berbagai ajaran aliran vihara, yang terkenal diantaranya adalah Vihara Hutan Shwehintha dan Vihara Hutan Maydhini.

Beliau memperoleh gelar Dhamma Lectureship pada 1956 dan gelar Dhamma Lectureship lainnya pada 1958. Beliau telah mengajarkan Naskah ajaran Buddha kepada 200 bhikkhu tiap harinya di Vihara Hutan Maydhini selama 20 tahun. Setelah berlatih meditasi di bawah bimbingan alm. Y.M. Mahasi Sayādaw selama setahun, beliau memutuskan untuk mengajarkan meditasi. Beliau memulai Pusat Meditasi Saddhammaransi Mahāsi pada 1978, yang mana sekarang telah memfasilitasi sekitar 150 pertapa tiap harinya. Sayādaw adalah seorang penulis yang produktif dan telah menerbitkan beberapa buku Dhamma. Beliau merupakan salah seorang Kepala Penasehat Sangha di Main Mahāsi Center, Yangon.

Buku ini terdiri atas tiga dari lima khotbah Dhamma beliau yang diberikan di SBYO selama beliau tinggal di sana.

Insight Vidyāsenā Production
Samadhi Bhavana

Para pencari kebajikan yang berkumpul bersama untuk mendengarkan Dhamma, dengarkanlah dengan damai. Mendengarkan Dhamma dengan damai maksudnya berusaha mengarahkan pikiran Anda hingga satu titik, kemanunggalan pikiran. Berikan perhatian pada apa yang Anda dengar, kemudian biarkan itu berlalu. Inilah yang dinamakan membuat pikiran tinggal dalam kedamaian.

Dapat mendengarkan Dhamma merupakan berkah utama dan salah satu aspek dalam mempraktekkan Dhamma. Ketika mendengarkan Dhamma, doronglah diri anda, arahkan batin-tubuh ini pada kekhusukan meditatif, Samadhi. Di jaman Sang Buddha, murid-murid Nya mendengarkan Dhamma dalam keadaan samadhi guna memahami apa yang disampaikan Sang Buddha, tidak sedikit dari mereka yang akhirnya benar-benar dapat merealisasikan Dhamma selagi mereka duduk, mendengarkan.

Insight Vidyāsenā Production
Perhatian meditatif merupakan suatu bentuk seni, atau sebuah keahlian yang memberi penjelasan dan suatu bentuk kecerdasan untuk melihat ‘sifat alamiah dari segala hal’. Diantara berbagai jenis teknik dalam meditasi ajaran Buddha, seni perhatian adalah benang merah yang mendasari seluruh aliran meditasi Buddhis: Mahamudra di dalam tradisi Tibet, Zazen di dalam agama Buddha Zen, dan meditasi Vipassana menurut tradisi Theravada. Pentingnya keberadaannya dijelaskan dalam kisah Zen berikut: Seorang bhikkhu suatu ketika bertanya kepada gurunya, ‘Apakah ajaran mendasar dalam agama Buddha?’ Sang Guru menjawab ‘Perhatian’. Sang murid, yang tidak puas dengan jawaban tersebut lalu berkata, ‘Saya tidak bertanya tentang perhatian, namun saya ingin mengetahui intisari ajaran dalam agama Buddha’. Sang Guru menjawab, ‘Perhatian, Perhatian, Perhatian’.
Insight Vidyāsenā Production
Musim panas 1989, Larry Rosenberg — salah satu guru pembimbing di Insight Meditation Society (IMS) di Barre, Massachusetts – mengundang Phra Ajaan Suwat Suvaco untuk memimpin sebuah retreat meditasi dua minggu di IMS musim semi berikutnya. Ajaan Suwat telah menetap di Amerika Serikat selama beberapa tahun dan telah mendirikan Vihara-Vihara untuk komunitas Thai di area Seattle dan Los Angeles, tapi ini merupakan kesempatan pertama Beliau untuk membimbing sejumlah besar warga Amerika non-Asia. Retreat ini diadakan selama dua minggu pertama bulan Mei 1990, sekitar 100 orang peserta.

Meditasi pada awalnya berasal dari masyarakat India kuno dan oleh Buddha diarahkan menjadi lebih jelas serta bermanfaat sebagai salah satu unsur penting pengembangan diri dan karakter. Meditasi adalah sebuah metoda atau cara untuk mengontrol pikiran dan kesadaran. Meditasi bukan sebuah ritual keagamaan, namun adalah sebuah pelatihan untuk mengontrol pikiran. Saat ini meditasi telah dimanfaatkan sebuah terapi penyembuhan mental, stress dan kesehatan. Meditasi yang benar adalah sebuah konsentrasi dan pengembangan pikiran positif.

Didalam buku ini, sejumlah nasihat yang diberikan akan sangat membantu bagi yang akan memulai berlatih meditasi atau bagi yang telah berpengalaman sekalipun.

PATRIA Sumatera Utara
Pada masa sekarang ini terdapat peningkatan dan perluasan terhadap ketertarikan pada meditasi. Bahkan orang Barat yang bukan Buddhis dan penganut paham bebas ikut bermeditasi dengan berbagai alasan: untuk psikoterapi; untuk menghilangkan stress, ketenangan pikiran yang dianggap obat anti stress yang terbaik; atau untuk kesehatan, yang disetujui oleh banyak dokter bahwa berbagai jenis penyakit dipengaruhi oleh atau bahkan bermula dari pikiran.
Vijjākumarā
Para pembaca yang budiman, ketika membuka buku ini, mungkin anda dapat membayangkan sedang berada di retret meditasi, dimana tidak ada lagi yang penting kecuali kejelasan dan kebajikan dari pikiran anda sendiri. Ini berarti meninggalkan semua kesibukan sehari-hari dan berfokus semata-mata pada kebebasan luar biasa yang dapat diberikan oleh ajaran Buddha dan praktik. Semoga anda menikmati lembaran-lembaran halaman selanjutnya dan menemukan sesuatu yang bermanfaat di dalamnya.
Yayasan Satipaṭṭhāna Indonesia
Kompas Menuju Jalan Kedamaian
Buku ini berisi ceramah Dhamma yang disampaikan oleh Sayadaw Nandasiddhi dari Myanmar pada tahun 2014, selama 40 hari retret meditasi intensif yang diadakan di MBSC di Taiwan. Buku ini merupakan panduan bagi para yogi, karena menjelaskan dasar teknik meditasi dan praktik dari tiga puluh tujuh faktor pencerahan, yang kesemuanya adalah cara terampil yang digunakan untuk membimbing para yogi menuju jalan pembebasan.
(Kumpulan Ceramah Dhamma)
Buku ini disusun berdasarkan transkrip penjelasan- penjelasan yang diberikan oleh Yang Mulia Bhante Thitaketuko selama retret vipassanā sepuluh hari, di Watugong, Semarang tahun 2001 dan di Brahmavihara Arama, Bali. Setelah mengalami penyuntingan, kemudian disajikan kembali seperti isi yang tersaji di dalam buku ini. Istilah-istilah Pāli telah disertakan di sana-sini untuk lebih memudahkan pemahaman. Meskipun, materi ceramah tersebut dituangkan ke dalam bahasa tulis, tetapi telah diupayakan agar gaya bahasa beliau yang khas tidak hilang; sehingga membuat para pembaca, terutama siswa-siswa meditasi beliau, tetap terinspirasi dengan ajakan, dorongan, desakan untuk tetap berlatih meditasi.
Anapanasati

Pemusatan pikiran yang tekun pada masuk dan keluarnya nafas, bila dipupuk dan dikembangkan, adalah suatu kedamaian dan suatu cara hidup yang menyenangkan.

Tidak hanya itu, juga akan menghalau pikiran-pikiran jahat tak terlatih yang telah timbul dan membuatnya hilang seketika.

Bagaikan, ketika bulan terakhir dari musim panas, debu dan kotoran beterbangan, lalu hujan deras yang turun tiba-tiba menenangkan dan menurunkannya ke bumi seketika.

Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara
Yogi pemula adalah mereka yang baru saja mengenal meditasi. Walaupun mereka telah mendengar petunjuk dasar meditasi, Sebagian dari mereka tidak dapat berlatih dengan baik ataupun mengatakan dengan baik mengenai latihan mereka. Yang lainnya dapat berlatih dengan baik tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana mereka telah berlatih dan apa yang telah mereka alami. Setelah melihat kesulitan–kesulitan seperti itu terjadi dari waktu ke waktu, Sayadaw–gyi memberikan beberapa petunjuk. Petunjuk yang dapat membuka jalan bagi para yogi untuk mengatasi kesulitan– kesulitan tersebut. Yaitu, metode untuk menjelaskan latihan dan pengalaman seorang yogi kepada gurunya.
Insight Vidyāsenā Production
Santap kata di pagi hari
Buku saku ini merupakan kumpulan motivasi yang ditulis oleh Sdr. Frengky, S.Si., M.A. Semoga kumpulan motivasi ini dapat memberikan arahan dan semangat bagi para pembaca agar dapat mencapai tujuan.
Seri Pendidikan Buddhis
Kurikulum ini merupakan hasil kerja pekerja Dhamma di Kabupaten Tangerang. Anda dipersilahkan menggunakan, mencetak, menyebarkan selama tidak dijual atau dengan transaksi, termasuk mengganti ongkos cetak. Ini merupakan Hadiah, dan silahkan anda menghadiahkan ini. Semoga bermanfaat.
bhagavānt.com
Let Your Aim be Nibbana

Guru Buddha menjelaskan bahwa dari keberadaan penderitaan di dunia ini, terdapat pula ’dimana’ penderitaan berakhir yaitu Nibbana.

Dhamma yang Guru Buddha uraikan adalah untuk melampaui penderitaan. Tapi, mengenai apa sajakah ‘melampaui penderitaan’ ini? Apa yang harus kita lakukan untuk ‘lepas dari penderitaan’ dan merealisasikan Nibbana?

Guru Buddha juga mengajarkan Dhamma yang harus kita ketahui dan lihat. Dimanakah Dhamma yang harus kita ketahui dan lihat itu? Jauhkah keberadaan Dhamma tersebut dari diri kita?

Simak jawabannya dalam uraian Dhamma yang diberikan oleh Y.M. Ajahn Chah ketika Beliau berkunjung ke Amerika Serikat.

DhammaCitta Press
Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha
Aṅguttara Nikāya merupakan Nikāya ke empat dari empat Nikāya dalam Kanon Pāḷi dari tradisi Buddhis Theravāda. Meskipun ke empat, bukan berarti yang paling tidak penting. Kebalikannya, diantara populasi Buddhis di negara-negara yang mengikuti tradisi Theravāda, Sutta-sutta dari Aṅguttara Nikāya mungkin adalah khotbah-khotbah yang paling dikenal. Alasannya terdapat pada dalam metoda khas pengelompokan dalam susunannya. Aṅguttara menggunakan angka sebagai prinsip dalam pengelompokan sutta-sutta. Nama “Aṅguttara” berarti “bertambah satu faktor.” Nama lainnya, Ekuttarika Nikāya, berarti kumpulan yang sutta-sutta-nya “bertambah satu.” Setiap bab besar Aṅguttara ditentukan hanya dengan jumlah elemen yang terdapat dalam sutta-sutta dalam bab itu.
DhammaCitta Press
Khotbah-Khotbah Panjang Sang Buddha

Terjemahan ini adalah sebuah terjemahan ‘mandiri’, karena terjemahan ini memuat lengkap isi dari Digha Nikaya. Tidak ada yang dihilangkan, kecuali banyak terdapat pengulangan yang sangat membosankan yang merupakan sebuah ciri khas dari teks aslinya.

Teks Pali ini diterjemahkan dari ‘Tiga Keranjang’ (Tipitaka), sebuah kumpulan dari ajaran Sang Buddha yang dianggap sebagai kitab suci oleh Buddhisme aliran Theravada, yang bisa ditemukan pada zaman sekarang di Sri Lanka, Burma, dan Thailand, dan sampai akhir-akhir ini sama berkembangnya di Laos dan Kamboja. Sekarang ini, juga telah berkembang dengan baik di Inggris dan negara-negara barat lainnya. Aliran ini mengaku bahwa telah mempertahankan ajaran asli dari Sang Buddha, dan ada alasan-alasan kuat, setidaknya untuk menganggap bahwa ajaran yang ditemukan pada kitab suci Pali yang paling mendekati apa yang benar-benar Sang Buddha ajarkan. Terlepas dari itu, Tipitaka Pali adalah satu-satunya kitab suci dari aliran awal yang dipertahankan dengan lengkap. Akan tetapi, dalam semangat Buddhisme diharapkan untuk tidak mengadopsi sikap seorang ‘Fundamentalis’ terhadap kitab suci, dan terbuka bagi pembaca Buddhis maupun non-Buddhis, teks-teks di sini diterjemahkan dengan pikiran terbuka dan kritis.

Dalam Buddhis Theravada beberapa dekade terakhir ini suatu perdebatan telah berkali-kali muncul seputar pertanyaan apakah jhāna diperlukan atau tidak diperlukan untuk mencapai “jalan dan buah,” yaitu, empat tahap pencerahan. Perdebatan ini dipicu oleh muculnya berbagai sistem meditasi pandangan terang yang terkenal baik di Asia maupun di Barat, khusunya di kalangan umat awam Buddhis. Mereka yang mengajarkan sistem meditasi demikian menegaskan bahwa jalan dan buah dapat dicapai dengan mengembangkan pandangan terang (vipassanā) tanpa landasan jhāna. Metode ini disebut kendaraan pandangan terang murni (suddha-vipassanā), dan mereka yang mempraktikkan cara ini disebut sebagai “praktisi pandangan terang kering [dry-insighter]” (sukkha-vipassaka) karena praktik pandangan terang mereka tidak “dibasahi” sebelumnya oleh pencapaian jhāna-jhāna. Jelas bahwa sistem ini didukung oleh Visuddhimagga dan Komentar-komentar Pāli, walaupun tidak mendapat tempat yang menonjol dalam perlakukan komentar atas sang jalan, yang biasanya mengikuti gaya kanonis dengan menempatkan jhāna-jhāna sebelum pengembangan pandangan terang.
DhammaCitta Press
Pentingnya Sutta-Vinaya
Pada masa sekarang ini, terdapat perkembangan beragam buku-buku Buddhis. mempelajari buku-buku ini secara tidak terelakkan akan mengakibatkan para pembaca mengikuti beberapa pandangan dan interpretasi pribadi para penulis terhadap apa yang sebenarnya Sang buddha ajarkan, yang bisa membawa pada pandangan salah. Di lain pihak, ada beberapa guru meditasi yang menasehatkan murid-murid mereka untuk sama sekali tidak belajar Dhamma tetapi hanya bermeditasi. Sebenarnya apa yang mereka sarankan kepada murid-murid mereka itu adalah hanya untuk mendengarkan mereka saja. menghindari kedua ekstrim ini, kita seharusnya mempraktekkan jalan tengah yang diajarkan Sang Buddha – menyelidiki/meneliti ajaranajarannya dan berlatih sebaik mungkin jalan Ariya Berunsur Delapan, seperti yang telah beliau nesehati. Pentingnya khotbah-khotbah Sang buddha untuk praktik Dhamma baik para umat awam maupun para bhikkhu hapir tidak dapat dilebih-lebihkan.

Semua ajaran atau kepercayaan diluar Ajaran Sang Buddha jatuh dalam kategori kepercayaan pada diri, Atta. Mereka menganut pandangan bahwa ada hal yang disebut jiwa, suatu entitas yang hidup. Mereka percaya bahwa jiwa atau entitas hidup ini sebenarnya berdiam dalam semua makhluk hidup, yaitu, manusia, Dewa atau binatang seperti sapi, kerbau, anjing, dan sebagainya.

Di tengah-tengah dunia yang menggenggam erat-erat gagasan Diri atau Jiwa, Sang Bhagava menyatakan, “Atta, jiwa atau entitas hidup bukanlah kenyataan, hanyalah sekedar istilah umum. Apa yang sebenarnya ada, dalam pengertian mutlak, adalah perubahan yang terus-menerus dari proses jasmani dan batin, suatu fenomena bukan-diri.”

DhammaCitta Press
Khotbah-khotbah Menengah Sang Buddha
Buku ini memberikan suatu terjemahan lengkap Majjhima Nikāya, Khotbah-Khotbah Menengah Sang Buddha, salah satu koleksi besar dari teks Kanon Pali, naskah-naskah otentik dari Buddhisme Theravada. Koleksi ini – di antara catatan-catatan tertua dari asal-mula ajaran asli Buddha historis – terdiri dari 152 sutta atau khotbah dengan panjang menengah, yang dibedakan demikian dari sutta-sutta yang lebih panjang dan yang lebih pendek dari koleksi lain. Majjhima Nikāya dapat secara singkat digambarkan sebagai naskah Buddhis yang menggabungkan berbagai situasi kontekstual yang kaya dengan beragam ajaran yang terdalam dan paling komprehensif. Ajaran-ajaran ini, yang merentang dari etika-etika dasar hingga ajaran-ajaran tentang meditasi dan pandangan terang yang membebaskan, mengungkapkan suatu prosesi skenario yang mengagumkan yang memperlihatkan Sang Buddha dalam suatu dialog langsung dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat India: dengan raja-raja dan para pangeran, para pendeta dan petapa, para penduduk desa yang sederhana serta para filsuf terpelajar. Penuh dengan drama, dengan argumen-argumen yang logis, dan dengan perumpamaan-perumpamaan yang mencerahkan, khotbah-khotbah ini memperlihatkan Sang Buddha dalam keagungan penuh dari kebijaksanaanNya yang gilang-gemilang, kemuliaan yang megah, dan belas kasih kemanusiaan.
DhammaCitta Press
Khotbah-Khotbah Berkelompok Sang Buddha
Saṃyutta Nikāya adalah salah satu kumpulan paling penting dari khotbah-khotbah Sang Buddha yang diabadikan dalam Kanon Pali. Sebagian isinya dipastikan berasal dari konsili Buddhis pertama dan demikian juga berasal dari periode tertua dalam sejarah Buddhis. Saṃyutta Nikāya adalah sebuah harta berlimpah ajaran Buddhis yang mengungkapkan, sejelas seperti yang diinginkan, filosofi dan praktik Buddhisme selama pada masa yang paling awal.
DhammaCitta Press
Syair-Syair Para Bhikkhu Senior
Theragātha adalah koleksi syair-syair klasik Pāli oleh para bhikkhu Buddhis masa awal. Koleksi ini terdiri dari 1288 syair, yang disusun menurut bhikkhu yang secara tradisional berhubungan dengan bhikkhu tersebut. Sajak-sajak ini diucapkan dari pengalaman pribadi para bhikkhu yang hidup pada atau sekitar masa Sang Buddha. Lebih banyak daripada teks-teks lain, di sini kita menemukan serangkaian suara yang mengungkapkan ketakutan, inspirasi, perjuangan, dan kemenangan atas pencarian spiritual.
DhammaCitta Press
Syair-Syair Para Bhikkhunī Senior

Syair-syair Bhikkhunī Senior adalah sebuah koleksi yang terdiri dari sekitar 524 bait yang dianggap berasal dari 73 bhikkhunī senior yang hidup pada masa Sang Buddha, atau dalam beberapa kasus, tidak lama setelah itu. Syair-syair ini memuji kebahagiaan kebebasan dan kehidupan meditatif, penuh dengan seruan-seruan bangga dan gembira atas pencapaian spiritual mereka dan rasa terima kasih mereka pada para bhikkhunī lain sebagai pembimbing dan guru bagi mereka. Therīgāthā adalah salah satu teks spiritual tertua yang mencatat hanya ucapan-ucapan perempuan. Teks ini berpasangan dengan Theragāthā, Syair-syair Bhikkhu Senior. Kedua koleksi ini merupakan koleksi literatur perenungan tertua. Berdasarkan gaya bahasa dan isinya, koleksi-koleksi ini termasuk dalam kelompok teks awal. Dalam beberapa tempat, koleksi ini juga dirujuk dalam Kanon utara, tetapi tidak ada koleksi paralel yg bertahan hingga hari ini.

Terjemahan Bahasa Indonesia ini merupakan terjemahan dengan penyempurnaan dengan keterangan sehingga lebih mudah dimengerti dan dipahami. Referensi yang digunakan adalah Therīgāthāpāḷi - Book of Verses of Elder Bhikkhunis, A contemporary Translation by Anagarika Mahendra.

Indonesia Tipitaka Center
Jataka Atthakatha merupakan kitab komentar untuk kitab Jataka dari Tipitaka.
Indonesia Tipitaka Center
Volume 1 dari 5 volume Vinaya Pitaka ini meliputi Suttavibhanga bagian Weranja, bagian Parajika, bagian Sangghadisesa dan bagian Aniyata.
Insight Vidyāsenā Production
Pada buku ini, penulis telah mengolaborasikan dengan sangat baik tentang sila khususnya aṭṭhasīla berserta penjabaran untuk masing-masing butirnya. Sehingga, pembaca yang masih awam pun dapat dengan mudah memahami maksud dari masing-masing sila. Selain itu, buku ini juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan tentang hal-hal yang masih dibingungkan berkaitan dengan masing-masing butir sila.
Insight Vidyāsenā Production
Beberapa Poin Dijelaskan untuk Umat Awam
Di dalam buku ini kita dapat menemukan perbedaan antara sila seorang umat awam dan seorang bhikkhu. Poin-poin yang dibahas dalam buku ini adalah poin aturan yang melibatkan umat awam dan memberikan pengetahuan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak diijinkan bagi para bhikkhu sebagaimana diterapkan oleh Sang Buddha dalam Vinaya. Buku ini diharapkan mendukung penyebaran Buddha Dhamma dan mendukung umat Buddha untuk senantiasa mempraktikan dhamma dengan semangat.
Insight Vidyāsenā Production
Kilasan Kehidupan Bhikkhu Thudong
THUDONG, (baca: ‘tudong’, berasal dari Bahasa Pali, dhutanga – Praktik Pertapaan ketat) – kehidupan pengembaraan, pertapaan, terpencil dan meditatif yang dijalankan oleh beberapa bhikkhu.
Insight Vidyāsenā Production
Dalam Paritta Buddhanussati (Perenungan terhadap Buddha), sembilan gelar dari Yang Sadar disebutkan. Salah satunya, yang sering terlewatkan adalah sattha devamanussanam, “Guru para Dewa dan Manusia.” Ayat ini berfokus kepada satu aspek Buddha, yaitu sebagai guru para dewa dan manusia. Pada halaman berikutnya, kita akan mengulas tentang instruksi dan cara yang digunakan oleh Buddha dalam mengajar makhluk suci tersebut. Jika kita mempelajari ajaran ini, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam mengenai bagaimana kita sebaiknya mensucikan pikiran kita. Selain itu, dengan mempelajari tanggapan dari para dewa, kita dapat mencari pedoman bagi perbuatan kita dalam hubungannya dengan Buddha dan ajaranNya.
Insight Vidyāsenā Production
Buku ini berisi tentang puisi – puisi yang diutarakan oleh para bhikkhuni pada kehidupan Buddha Gotama. Namun, para bhikkhuni tersebut tidak serta – merta mengucapkan puisi – puisinya. Ada beberapa kejadian yang membuat mereka malakukan hal tersebut dan akhirnya mampu memahami Dhamma. Kisah – kisah tersebut penuh dengan perjuangan yang sangat inspiratif.
Insight Vidyāsenā Production
Sekarang ini merupakan zaman demokrasi yang memperbolehkan semua orang mengembangkan pemikiran dan pendapat mengenai suatu hal. Hal ini sesuai dengan ajaran Sang Buddha yang terdapat dalam Kalama Sutta dimana setiap orang berhak untuk mempertanyakan dan membuktikan sendiri apa yang telah mereka dengar, lihat dan dapatkan. Bukan hanya percaya begitu saja pada sesuatu hal. Inilah yang menjadi latar belakang penerbitan buku yang berjudul “Kalama Sutta” ini.
Insight Vidyāsenā Production
Apa yang Seorang Buddhis Harus Ketahui
Buku ini menawarkan sebuah ringkasan kitab Pali dengan menunjuk beberapa pertanyaan krusial seperti: Apa itu kitab Pali? Mengapa kitab Pali sangat penting? Apa itu persamuhan dan bagaimana persamuhan diselenggarakan? Bagaimana kitab Pali telah dilestarikan dan diwariskan kepada kita? Apa relevansinya dengan dunia modern? Sebuah ringkasan dari kitab Pali juga diberikan, dengan sebuah diskusi mengenai naskah-naskah tambahan.
Insight Vidyāsenā Production
Menurut Tradisi Theravāda
Membahas tentang Agama Buddha berarti tidak lepas dengan pembahasan sejarah. Agama Buddha sendiri adalah bentuk dari sejarah. Agama Buddha yang kita kenal sekarang ini tidak lepas dari sejarah panjang yang perlu kita ketahui. Konsili-konsili Buddhis yang diadakan setelah Sang Buddha wafat, memberikan kontribusi besar dalam membentuk sejarah Agama Buddha.
Insight Vidyāsenā Production
Efficacy of Parittas
Apakah manfaat paritta? Bagaimana dan darimana paritta? paritta berasal? Apa arti paritta dalam keberadaan tingkat spiritual kita? Dan mungkin, pertanyaan penting yang banyak ditanyakan adalah: Apakah terdapat kebenaran dalam paritta? Jika ada, pada bagian mana dari Tripitaka dapat kita temui jawaban cemerlang terhadap pertanyaan-pertanyaan ini?
Insight Vidyāsenā Production

Kata metta (Pali) merupakan suatu istilah bermakna luas yang berarti cinta kasih, rasa bersahabat, kehendak baik, kebajikan, kekerabatan, kerukunan, tanpa itikad buruk dan tanpa kekerasan. Para ahli bahasa Pali mendefinisikan metta sebagai suatu dorongan kuat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk lain (parahita-parasukha-kamana).

Mangala Sutta dapat ditemukan pada Suttanipata. Terjemahan yang luar biasa baik oleh Yang Mulia Dr Hammalawa Saddhatissa, diterbitkan oleh Curzon Press dan dapat diperoleh melalui Wisdom Books. Suttanipata memiliki tiga Paritta Sutta paling popular: Metta Sutta, Mangala Sutta, dan Ratana Sutta, serta beberapa sutta penting lainnya, seperti Kasibharadvaja Sutta, Parabhava Sutta, Vasala Sutta, Salla Sutta, dan Vasettha Sutta.

Insight Vidyāsenā Production
Selain kebutuhan Bhikkhu seperti jubah, obat-obatan, dan Kuti atau tempat tinggal. Pindapata merupakan cara yang dilakukan Bhikkhu untuk memenuhi kebutuhan makanan. Pindapata bukan hanya menjadi salah satu cara mengumpulkan makanan, dibalik itu, banyak hal yang sesungguhnya dapat kita pelajari seperti lahan kesadaran yang dilakukan oleh Bhikkhu ketika membawa patta, dan latihan memberi atau berdana yang seringkali kita lupakan.
Insight Vidyāsenā Production
Kamma adalah hukum sebab akibat. Teori tentang Kamma merupakan salah satu ajaran dasar dalam Buddhisme. Akan tetapi kepercayaan tentang Kamma telah ada dan lazim di India sejak sebelum lahirnya Sang Buddha. Namun demikian, Sang Buddha-lah yang menjelaskan dan merumuskan ajaran ini ke dalam bentuk yang lengkap seperti yang ada sekarang.
Ajaran Sang Buddha mempunyai satu tujuan, yaitu melenyapkan segala penderitaan, kesusahan, kesengsaraan, kesakitan dan kesedihan. Salah satu cara yang diajarkan Buddha yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah investigasi atau suatu penyelidikan yang seksama terhadap kebenaran dan ajaran Buddha (Dhamma). Dengan investigasi da nanalisis terhadap berbagai fenomena, pandangan kita akan semakin terasah dan lambat laun akan berkembang hingga akhirnya memperoleh pencerahan. Proses ini dikenal sebagai dhammawicaya yang artinya adalah Investigasi terhadap Dhamma.
Nibbana atau Nirwana seringkali disalahpahami sebagai surga, seperti yang tertulis dalam arti ke dua Nirwana dalam Kamus Besar Bahasa indonesia (KBB). Melalui buku ini, seorang ahli bahasa Pali (bahasa India kuno) dan intelektual buddhis, Lily de Silva, menjelaskan apa itu Nibbana sesuai dengan Teks Kanon Pali. Penjelasan mengenai Nibbana digambarkan dengan sangat jelas oleh penulisnya dengan bahasa yang mudah – walau bahasa Pali juga banyak membantu sebagai rujukan. Salah satu hal yang paling menarik dari buku ini adalah bahwa pencapaian kedamaian sejati (Nibbana) bisa dialami saat ini juga dan pada kehidupan ini juga!
PATRIA Sumatera Utara
Ajaran Buddha berpusat pada Empat Kesunyataan Mulia yaitu penderitaan (dukkha), penyebabnya, berakhirnya, dan jalan menuju berakhirnya penderitaan. Pada Kesunyataan Mulia yang Pertama, Buddha berkata bahwa lima kelompok kemelekatan adalah dukkha. Pemahaman ini membantu kita mengurangi dukkha dan menuntun kita menuju pencerahan. Ini adalah alasan mengapa lima kelompok kemelekatan merupakan topik yang sangat penting dan banyak muncul dalam Nikaya.
PATRIA Sumatera Utara
Panduan Untuk Umat Awam

Komunitas awam mendukung para bhikkhu dalam kehidupan suci mereka. Jadi, sangat penting apabila mereka memahami Vinaya kebhikkhuan sampai batas tertentu karena mereka mengambil peranan penting dalam membantu para bhikkhu untuk menjalankan peraturan kedisplinan.

Seorang bhikkhu Theravada memiliki 227 peraturan (Sila) dalam Patimokkha sementara seorang bhikkhu Mahayana pada dasarnya memiliki peraturan yang sama dengan tambahan bagian minor yang berhubungan dengan sikap hormat pada stupa, yang menjadikannya 250 peraturan secara keseluruhan. Seorang bhikkhu juga melaksanakan peraturan dalam buku-buku lain dari Vinaya Pitaka.

Penerbitan PVVD
Sebuah Apresiasi Analitis atas Kisah Buddha
Seorang bangsawan India yang lebih suka mengabdikan hidupnya untuk mengetahui Dhamma (‘filsafat’ dan ‘agama’ didefinisikan dengan cara oriental) daripada menikmati kehidupan mewah yang diberikan oleh ayahnya yang kaya telah ‘diangkat’ oleh para pengikutnya dari sejarah ke mitos, legenda, dan bahkan takhayul. Itulah alasan mengapa Samuel Beal menyebutkan biografi Buddha yang dia susun dengan The Romantic Life of Gotama the Buddha. Bahkan kisah hidup yang ditulis oleh para tradisionalis Theravada juga penuh dengan peristiwa dan penjelasan yang mungkin dianggap oleh orang sebagai mitologi daripada sebagai sejarah. Apakah ini berarti bahwa identitas Beliau telah hilang selamanya untuk ditemukan oleh para pencari sejati di abad ke-21? Atau mungkinkah identitas tersebut tersembunyi itu di tebalnya teks-teks religius yang mengkilap?
Vijjākumarā
Kumpulan Esai
Poin yang paling krusial bagi sebagian besar manusia tampaknya adalah ajaran dasar Buddha mengenai kefenomenaan, keadaan tanpa-ego, dan sifat impersonal dari eksistensi, atau yang dalam bahasa Pali disebut anattā. Anattā adalah jalan tengah di antara dua ekstrem, yang satu adalah kepercayaan spiritual akan adanya suatu entitas-ego yang abadi, atau jiwa, yang melampaui kematian; yang lain adalah kepercayaan materialistis akan adanya suatu entitas-ego sementara yang musnah saat kematian.
Vijjākumarā
Kumpulan Esai
Apabila kita merenungkan rentang hidup yang amat luas ini meski sekelumit bagiannya saja, kita dihadapkan dengan perwujudan- perwujudan kehidupan yang begitu banyak ragam jenisnya sampai hampir tidak mungkin untuk mendeskripsikannya. Namun demikian, dapat dibuat tiga pernyataan dasar yang valid untuk segala eksistensi yang bernyawa, dari mikroba hingga pikiran kreatif seorang manusia jenius. Corak-corak yang lazim dijumpai di semua kehidupan ini pertama kali ditemukan dan dirumuskan lebih dari 2500 tahun yang lalu oleh Buddha, yang secara pantas disebut sebagai “Pengetahu Dunia-Dunia” (loka-vidu).

Artikel Bersahabat dengan Sutta yang ditulis oleh John T. Bullitt ini menawarkan kiat-kiat bagi umat Buddha yang ingin menyelami dan mempelajari Dhamma lebih dalam secara langsung dari salah satu sumber utamanya yakni sutta-sutta. Artikel ini memberikan jawaban yang sistematis dan kritis untuk pertanyaan-pertanyaan yang umum dijumpai sebagian besar umat Buddha ketika baru akan mulai membaca sutta seperti “Mengapa saya harus membaca sutta-sutta tersebut?,” “Sutta-sutta yang mana yang sebaiknya saya baca?,” dan “Bagaimana seharusnya cara saya membacanya?” Artikel ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi para pembacanya untuk menyelami Dhamma lebih dalam dengan membaca sutta.

Sutta Mahā Mangala ini merupakan salah satu karya agung (master piece) Buddha yang menyajikan kebijaksanaan praktis. Dalam 12 syairnya, terkandung garis besar tanggung jawab keluarga, kewajiban sosial, pemurnian moralitas, dan pengembangan spiritual. Sutta ini sangat berguna terutama bagi para perumah tangga dengan segala masalah dan kompleksitasnya dalam menyeimbangkan kehidupan duniawi dan spiritualnya karena melalui sutta ini para perumah tangga atau umat awam diarahkan secara bertahap mulai dari pencapaian kesejahteraan yang bersifat duniawi sampai akhirnya mencapai kesejahteraan spiritual yang tertinggi yakni Nibbāna. Artikel yang dibuat oleh Dr. R. L. Soni ini mengulas dan menjelaskan sutta ini dengan mendetail dan menyeluruh, mulai dari pembahasan arti harfiah kata per kata dari sutta tersebut, sampai penjelasan praktis dari masing-masing berkah.

Vijjākumarā
Sayap-Sayap Menuju Kebangunan
Buku ini disusun dalam kurun waktu beberapa tahun. Dalam perjalanan penyusunan buku ini, saya sudah menggunakan beberapa materinya untuk membimbing kelas studi di Barre Center of Buddhist Studies, Barre, Massachusetts; di Awareness Grove, Laguna Beach, California; dengan Insight Meditation Society of Orange County, San Diego Vipassana Community, dan Open Door Sangha of Santa Barbara. Umpan balik yang datang dari para peserta telah membantu memaksa saya untuk memperjelas penyajian saya dan menerangkan secara eksplisit hubungan- hubungan antara kata-kata dari ajaran dengan penerapannya dalam praktik. Merupakan hal yang membesarkan hati ketika melihat bahwa orang-orang di Amerika — bertentangan dengan reputasi mereka di belahan-belahan dunia yang lain — tertarik mempelajari ajaran-ajaran Buddhis yang otentik dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka. Hal inilah yang telah mendorong saya untuk mengubah materi ini menjadi sebuah buku.
Vijjākumarā
Kumpulan Esai
Semua makhluk hidup sepanjang waktu mencari sesuatu yang disebut “kebahagiaan”. Pada masa lampau, pencarian mereka adalah demi tujuan yang sama: kebahagiaan. Sementara itu, pada masa kini, kita dapat mengamati diri kita serta makhluk lain dan melihat bahwa kebahagiaan—pemuasan keinginan-keinginan dan perasaan-perasaan menyenangkanlah—yang kita cari. Pada masa depan, siapa yang dapat menyangkal bahwa kita akan mencari harta yang paling sulit diraih itu, yang disebut kebahagiaan.
Sebuah penjelasan yang padat dan menyeluruh dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, metoda praktek yang diajarkan oleh Sang buddha untuk mencabut dan menghancurkan penyebab mendasar dari penderitaan. Dengan mengacu penuh pada kata-kata Sang buddha, penulis memeriksa setiap faktor dari sang jalan untuk menemukan dengan tepat apa yang dimaksud dalam latihan praktek. Akhirnya, pada bab kesimpulan, beliau menunjukkan bagaimana semua delapan faktor dari sang jalan berfungsi bersama-sama untuk membawa pada realisasi dari tujuan umat Buddha: pencerahan dan pembebasan.
Vijjākumarā
Kemunculan Yang Dependen

Buku ini merupakan kumpulan dari 3 buah artikel

Sutta Paticca-samuppada-vibhanga: Analisis dari Kemunculan Bersama yang Dependen, diterjemahkan oleh Bhikkhu Thanissaro

Patticca-Samuppada: Kemunculan yang Dependen oleh Nyanatiloka Mahathera

Artikel Kemunculan Dependen yang Transendental (Terjemahan dan Eksposisi dari Sutta Upanisa) oleh Bhikkhu Bodhi.

Vijjākumarā

Buku ini merupakan kumpulan 3 buah artikel sebagai berikut

Perlindungan Beruas Tiga oleh Nyanaponika Thera Apakah Tiga Permata Itu oleh Ajaan Lee Dhammadharo (Diterjemahkan dari Pali oleh Bhikkhu Thanissaro) Pergi Berlindung dan Mengambil Aturan Moralitas oleh Bhikkhu Bodhi

Sebuah ringkasan dari komentar Tipitaka, sub-komentar, dan teks parakanonikal klasik Theravada.

Dilengkapi dengan ‘Panduan untuk Literatur Pali Pasca-Kitab Suci’

Yayasan Hadaya Vatthu
Awaken Oh World!
Dunia ini buta karena kegelapan batin. Ini adalah ucapan Sang Buddha. Apakah yang dimaksud dengan ‘kegelapan batin?’ Kegelapan batin adalah tidak mengetahui yang sebenarnya. Berpikir bahwa apa yang benar adalah salah dan apa yang salah adalah benar, itulah kegelapan batin. Sebuah khayalan. Tentu masih ada yang tidak kita ketahui. Namun, sekedar tidak mengetahui sesuatu bukanlah kegelapan batin. Disamping itu, mengetahui hal-hal sebagaimana adanya, mengetahui kebajikan adalah benar dan kejahatan adalah salah – itulah dasar pandangan benar.
Yayasan Hadaya Vatthu
Diterjemahkan dan Dijelaskan Oleh Bhikkhu Ṭhānnisaro (Geoffrey DeGraff)
Buku ini adalah percobaan untuk memberikan pengaturan, perhitungan rinci tentang aturan pelatihan Pātimokkha dan berbagai tradisi yang telah berkembang di sekitarnya. Ini lebih diutamakan pada mereka yang hidup menjalankan aturan-aturan ini yaitu para bhikkhu yang hidup dengannya, dan orang lain yang selalu berhadapan dengan para bhikkhu maka dengan begitu mereka dapat menemukan kumpulan dalam satu jilid ini sampai sebanyak dan sebisa mungkin mendapat informasi yang diperlukan pada apa yang termasuk aturan dan apa yang bukan aturan. Sarjana Buddhis terdahulu, sejarah Theravāda, atau masalah sezaman dengan Theravāda akan menemukan buku ini sangat menarik, sama halnya bagi mereka yang serius melaksanakan latihan Dhamma-nya dan ingin melihat bagaimana Buddha membentuk percabangan latihan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.
Yayasan Hadaya Vatthu
Diterjemahkan dan Dijelaskan Oleh Bhikkhu Ṭhānnisaro (Geoffrey DeGraff)
EDISI INI adalah sebuah usaha untuk memberikan pengaturan, laporan yang lengkap tentang aturan pelatihan yang ditemukan dalam Khandhaka yang mengatur kehidupan para bhikkhu, bersama-sama dengan tradisi yang telah berkembang di sekitar mereka. Ini adalah pasangan untuk The Buddhist Monastic Code, Jilid Satu (EMB1), yang menawarkan penanganan yang serupa dari aturan pelatihan Pātimokkha.
Yayasan Hadaya Vatthu
A Life Free from Money
Artikel ini ditulis untuk banyak bhikkhu yang menanyakan saya pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan peraturan penggunaan uang yang terdapat dalam sinaya. Sehubungan bahwa seorang bhikkhu yang baru ditahbis memiliki kesempatan yang sedikit untuk dapat membaca kitab-kitab ulasan (kitab komentar) maka saya lampirkan banyak kutipan dari sana. Saya harap artikel ini mengandung cukup informasi dalam membantu para bhikkhu untuk mengerti bagaimana menjalankan peraturan-peraturan ini.
Yayasan Sammasayambhu
Kajian untuk mempelajari Agama Buddha dan Membangun Masyarakat Thai
Buku dengan judul ‘Kasus Dharmakāya’ ini adalah hasil terjemahan buku berbahasa Thai ‘Korani Thammakay’ karya Ytm. Phra- phromkhunabhorn. Judul ‘Kasus Dharmakāya’ ini diambil berdasarkan pada judul buku aslinya. Seiring dengan namanya, buku ini berisikan bahasan tentang kasus penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam sebuah kelembagaan vihāra yang bernama Dharmakāya, salah sebuah vihāra di dekat Propinsi Bangkok, Thailand, terhadap ajaran dalam Agama Buddha.
Yayasan Satipaṭṭhāna Indonesia
Buku yang asli dari Myanmar merupakan salinan dari empat ceramah yang diberikan oleh Yang Mulia Chanmyay Sayadaw kepada murid-murid dan guru-guru di Universitas Yangon pada tahun 1985. Tiap bagian dari empat bab dalam versi Myanmar terdiri atas salah satu dari ceramah ini. Penyajian Sayadaw atas Buddhisme didasarkan pada empat aspek dari pengabdian, etika, moral dan praktek. Namun, beliau tidak membatasi ceramah tiap hari hanya pada satu aspek tunggal (seperti contoh, beliau bercerita mengenai pengabdian di tiap- tiap dari tiga ceramah yang pertama), ada banyak kelebihan pada teks aslinya.
Wat Phra Dhammakāya yang kontroversial dari Thailand telah berkembang pesat secara eksponensial. Dalam kurun waktu hanya tiga dasawarsa, ia telah memiliki jutaan pengikut di dalam dan di luar Thailand dan lebih dari empat puluh cabang di luar negeri. Ajaran meditasi esoterik yang diajarkan oleh para pemimpin komunitas itu telah mengilhami ribuan anak muda dari berbagai universitas untuk mengorbankan hidup mereka untuk mengabdi kepada Guru mereka; sesuatu yang belum pernah terlihat sebelum ini di Thailand atau di mana pun di dunia Theravada. Apakah seluk-beluk ajaran esoterik ini? Mengapa ajaran itu begitu menarik bagi jiwa-jiwa muda ini? Pertanyaan-pertanyaan ini dibahas dan dianalisis oleh penulis, yang pernah menjadi salah satu anggota pendiri Wat Phra Dhammakāya.

Dhammadesana dari Than Acharn Maha Boowa kali ini sangat langka dan spesial.

Than Acharn Maha Boowa berkata bahwa beliau sudah menjadi arahat selama lebih dari 50 tahun ( 55 tahun) . Meskipun demikian beliau tidak pernah menyatakan secara terbuka di depan publik, hanya baru baru ini, sekitar 7 tahun yang lalu, beliau kemukakan didepan masyarakat Thai, bahwa dia telah lama mencapai tingkatan Arahat. Dalam kurun waktu 3 tahun, dalam pelbagai dhammadesana beliau menjelaskan lebih jauh tentang proses pencerahan beliau.

Kumpulan Wejangan Dhamma Para Penyejuk Batin
Dr. Parwati Soepangat, M.
Bhikkhu Sri Pannyavaro
Bhikkhu Vin Vijano
Versi Bahasa Indonesia
Sebuah koleksi ceramah Dhamma berlokasi di Chula-dhamma Sālā, Khao Chi-On, Wat Yannasangwararam, Chonburi.
Landasan Filsafat Moral Agama Buddha
Karya ini, sebagaimana dijelaskan dalam Bab Satu, diinspirasi oleh pandangan-pandangan tentang karma dan kelahiran kembali oleh dua cendekiawan, Profesor K.N. Jayatilleke dan E.R. Saratchandra. Pandangan-pandangan mereka, bagaimanapun, mendukung pemikiran-pemikiran tentang dua masalah ini yang cukup populer, baik di antara cendekiawan-cendekiawan Buddhis tradisional maupun cendekiawan Barat yang menggeluti agama Buddha. Yang cukup menarik bagi para cendekiawan Barat adalah pandangan yang diungkapkan oleh Jayatilleke yang menganjurkan suatu bentuk bahasa transendental tentang kebebasan atau nirvana.
Bagaimana ajaran Buddha beriringan dengan perkembangan zaman
Buku ini, Kisah sebuah rakit tua: bagaimana ajaran Buddha beriringan dengan perkembangan zaman, adalah hasil dari tekad dan usaha dari banyak pihak. Buku ini berisi banyak topik-topik kecil dalam bentuk narasi dan diskusi. Diskusi yang berlangsung secara rutin di forum Taman Budicipta melalui media internet inilah yang membawa kepada keberhasilan pencetakan buku ini.

Buku ini merupakan saduran atas kutipan apa adanya dari catatan harian penulis semasa penulis masih berada pada tahap pemula di Jalan Kebebasan (yang diistilahkan penulis sebagai tahap permulaan “melihat” Pohon Bodhi).

Selain itu buku ini berisi juga ceramah tentang Manfaat Mengendalikan Pikiran, terjemahan dari MN 118: Anapanna Sati Sutta, SN LIV – 9, AN X: Girimananda Sutta dan ceramah tentang Tujuh Faktor Penerangan Sempurna.

Dengan tulisan ini penulis ingin menunjukkan bahwa sebagian besar dari praktik Dhamma saat ini, khususnya praktik peresitasian paritta untuk mendatangkan berkah, menolak bala, dan melenyapkan duka, sesungguhnya bukanlah praktik Dhamma yang sebenarnya – Dhamma Sejati, tetapi sudah merupakan praktik dhamma imitasi, dhamma tiruan, atau dhamma palsu. Bukan hanya itu, isi tulisan ini juga mungkin akan terasa bagaikan menampar sebagian besar Buddhis, termasuk juga para kaum spiritualnya, karena di sini diungkapkan bahwa mereka – berdasarkan sutta – ternyata masih tergolong sebagai orang-orang yang belum mempunyai keyakinan. Namun demikian, perlu dicamkan di sini bahwa penulis tidak menentang atau anti praktik resitasi Dhamma-Vinaya; tetapi, yang penulis tentang adalah praktik peresitasian paritta yang ditujukan untuk mendatangkan berkah atau mengatasi kesulitan, karena ini adalah praktik yang salah, praktik dhamma imitasi. Selain itu, karena praktik ini membuat para Buddhis yang saat ini sudah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan menjadi semakin malas, manja, dan bodoh; semakin terperosok ke dalam jurang kegelapan yang dapat mengakibatkan mereka kehilangan kesempatan untuk keluar dari status ‘Manusia Malang’ di kehidupan ini juga.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai Hakikat Pembebasan dalam Ajaran Sang Buddha melalui Dana, Moralitas, dan Meditasi.
Vihara Dhamma Rajasa

Mungkinkah Penerapan 5 Sila dalam Kehidupan Bermasyarakat – Y.M. Candako Thera Mukjizat dan Agama Buddha – Y.M. Candako Thera Management cara berpikir yang telah ditemukan Sang Buddha kita gunakan agar Damai & Bahagia – Y.M. Dhammavijayo Mahathera Menumbuhkan Rasa Hormat – Y.M. Dhammavijayo Mahathera Keyakinan terhadap Tiratana – Y.M. Dhammavijayo Mahathera Sadar… Damai… – Y.M. Dhammavijayo Mahathera Tidak ada yang Namanya “Aku”, lantas “Aku” ini siapa? – Y.M. Dhammakaro Thera Siapakah Pencipta Sesungguhnya – Y.M. Dhammakaro Thera Apakah Bahagia itu? Dimanakah Bahagia? – Y.M. Dhammakaro Thera Berbuat baik, apakah sekedar untuk mendapatkan Buah Kebaikan? – Y.M. Dhammakaro Thera Release Your Hatred – Y.M. Thitaviriyo Enjoy Your Life – Y.M. Thitaviriyo Menanamkan Nilai Buddhis dalam Keluarga – Y.M. Thitaviriyo Kebahagiaan VS Penderitaan – Y.M. Cittavaro Pernikahan yang Ideal -Y.M. Cittavaro Manfaat Belajar Dhamma – Upacarika Dhammiko Apakah Hidup ini adalah Berkah? Ataukah Penderitaan? – Upacarika Dhammiko Makna Paritta, Doa dan Mantra dalam Agama Buddha – Upacarika Dhammiko Maukah Anda Berumur Panjang? – Y.M. Ciradhammo Thera Buddhisme, Taoisme & Kong Fu Cu – Y.M. Sucirano Thera Jivitam Aniyatam Maranam Niyatam – Y.M. Sucirano Thera Kaya miskin menurut Buddha Dhamma – Y.M. Khemaviro Menjadi Orang Bijaksana – Y.M. Khemaviro Cara Paling Ampuh Menolong Leluhur di Alam Peta – Y.M. Khemaviro Khasiat Air Paritta – Y.M. Khemaviro Sukha & Dukkha – Y.M. Upasamo Apakah ke Vihara Bisa Kaya? – Y.M. Sukhito Thera

Renungan-renungan Kritis atas Tradisi Theravada & Perlunya sebuah Agama Buddha yang baru

Cukup banyak orang, termasuk puluhan Bhikkhu atau mantan Bhikkhu keturunan Barat, telah meyakinkan saya bahwa banyak sekali hal yang saya utarakan dalam buku tersebut yang memang perlu untuk dikemukakan. Saya sadar sepenuhnya bahwa, dengan menerbitkan buku ini, saya tentu saja akan membahayakan reputasi saya sendiri, persahabatan saya dengan beberapa orang dan mungkin juga banyak orang yang dalam tulisan saya ini telah saya jadikan sasaran komentar-komentar saya yang dipenuhi kemarahan.

Harapan saya adalah agar buku ini (aslinya berjudul The Broken Buddha) akan memunculkan pembicaraan-pembicaraan yang lebih luas, lebih dalam dan realistis lagi di antara umat Buddhis Barat tentang masa depan Tiratana di negara-negara Barat.

Kesucian Umat Awam Buddhis

Sutta–Sutta kumpulan tertua yang terangkum dalam Nikaya menyebutkan tentang empat tingkatan kesucian dalam ajaran Buddha yakni Sotapanna (tingkat kesucian pertama), Sakadagami (tingkat kesucian kedua), Anagami (tingkat kesucian ketiga), dan Arahatta (tingkat kesucian tertinggi), dan masing-masing tingkatan terdiri atas magga dan phala.

Secara rincinya, tingkatan kesucian dalam ajaran Buddha adalah Sotapatti magga, Sotapatti phala; Sakadagami magga, Sakadagami phala; Anagami magga, Anagami phala; serta Arahatta magga dan Arahatta phala atau yang biasanya disebut sebagai empat pasang makhluk, delapan jenis makhluk Ariya.

Apakah tujuan hidup Anda? Pertanyaan tersebut kelihatannya mudah dijawab, tetapi apakah Anda benar-benar tahu apa tujuan hidup Anda?

Sebagian besar dari kita menghabiskan waktu untuk mencari kekayaan materi dan inilah masalah terbesar yang melilit hampir seluruh umat manusia. Materi atau uang yang sebenarnya hanyalah alat atau tool untuk mencapai tujuan, telah dijadikan tujuan oleh kita. Dalam praktek kehidupan sehari-hari kita bisa mengamati begitu banyak orang yang bekerja mati-matian untuk mencari uang, mengeluarkan segala daya upaya, keahlian, keserakahan, dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan materi tersebut.

Sungguh merupakan suatu kebahagiaan dapat menghantarkan buku Dharma ini ke tangan para pembaca. Di tengah kesibukan kami, hanya tangan-tangan para Buddha, para Bodhisattva, para Dewa yang membantu kami dapat menyelesaikan buku “7 Langkah Dharma Menjadi Benar-Benar Kaya”. Kami berusaha membuat buku ini sederhana, mudah dimengerti dan dapat dipraktekkan.

Melihat begitu banyak umat yang masih di liputi kesulitan hidup dan mendambakan kekayaan duniawi, maka kehadiran buku ini kiranya dapat menjadi tuntunan atau pedoman dalam mencapai tujuan keberhasilan dalam kehidupan duniawi dan batin

DhammaCitta Press
Pada jaman Sang Buddha, telah banyak ahli-ahli agama yang luar biasa kemampuannya di India. Banyak orang-orang pandai pada masa itu yang membicarakan perbedaan agama. Adakah sang pencipta? Tidak adakah sang pencipta? Adakah roh? Tidak adakah roh? Apakah dunia tanpa suatu awal? Apakah ada awal dari dunia? Itu adalah beberapa topik pembicaraan yang dengan sangat hebat diperdebatkan, yang telah menyita banyak waktu dan tidak pernah selesai.
Ditulis dalam bentuk dialog tentang seorang skeptik terhadap ajaran Buddhisme yang mendapatkan jawaban-jawaban atas keragu-raguannya dari Bhikkhu Tissa dalam sebuah pertemuannya yang tidak terduga.
DhammaCitta Press
Orang-orang sering menanyakan pertanyaan ini, ke manakah Sang Buddha pergi atau di manakah Ia sekarang tinggal? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dijawab bagi mereka yang belum mengembangkan jalan hidup spiritual. Ini disebabkan setiap orang memikirkan mengenai hidup dengan cara pandang duniawi. Mengenang Venerable Dr. K. Sri Dhammananda Nayaka Maha Thera (18 Maret 1919 – 31 Agustus 2006). Ini adalah artikel terakhir yang disampaikan Venerable Dr. K. Sri Dhammananda Nayaka Maha Thera
DhammaCitta Press
Kumpulan Dhammadesana

Buku ini merupakan kompilasi beberapa Dhammadesana sebagai berikut:

Apakah Buddha Dhamma itu Kuno? Hukum Karma Ekonomi Buddhis Kebahagiaan Berdana Sila itu Logika Manfaat Sila Harta Cinta Kasih Hidup Selalu Berorganisasi

Saya telah diminta untuk berbicara tentang perspektif Buddhisme awal terhadap gagasan kelahiran kembali, dan lebih khusus, bagaimana ini mungkin atau tidak mungkin berhubungan dengan penelitian empiris yang telah kami tempuh. Untuk menyampaikan topik ini pertama-tama perlu untuk meninjau cakupan dari apa yang kita sebut “Buddhisme Awal”. Selanjutnya kita perlu melihat pada beberapa cara umum kelahiran kembali dibahas dalam Buddhisme Awal. Kemudian kita akan berada dalam posisi untuk meninjau kembali teks-teks yang dapat dianggap mendukung kenyataan “keadaan antara”. Sebagai kesimpulan, saya akan mengumpulkan bersama apa yang kelihatan bagi saya sebagai beberapa untaian penting yang menghubungkan tulisan ini dengan orientasi “ilmiah” dari konferensi ini.
Kembali Kepada Ketulusan Hati Untuk Berbuat Baik, sebuah judul yang baru kemarin malam kudapat dari seorang anggota DSPMagz. Terus terang, arti judulnya terasa rancu, hingga pagi ini saat aku duduk di stasiun kereta Gambir, memaksa tanganku untuk menulis esai ini. Kurenungkan lagi… ah… menarik juga judulnya, ada suatu keberanian tersendiri untuk jujur dalam menciptakan judul tersebut.
DhammaCitta Press
Kumpulan monumental ini adalah pengantar definitif kepada ajaran Sang Buddha – dari kata-kata beliau sendiri. Bhikkhu cendekiawan Amerika, Bhikkhu Bodhi, yang telah diakui terjemahannya yang sudah sangat banyak, sekarang mempersembahkan pilihan khotbah-khotbah Sang Buddha yang ambil dari Kanon Pali, catatan tertua dari apa yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dibagi menjadi 10 bab tematik, Kumpulan Khotbah Sang Buddha mengungkap cakupan penuh dari khotbah Sang Buddha, dari kehidupan berkeluarga dan pernikahan sampai pelepasan dan jalan pencerahan.
DhammaCitta Press
Dua Dialog tentang Dhamma
Buku ini menggunakan metoda didaktik dalam dialog imaginatif antara seorang anak muda pencari kebenaran berkebangsaan Amerika dan seorang Bhikkhu untuk mengamati bagaimana ajaran Sang Buddha menjawab pertanyaan fundamental: Apak ada kemungkinan untuk kebahagiaan dan kedamaian mendalam dibandingkan kenikmatan sehari-hari? Anak muda dan Bhikkhu itu berbicara sepanjang sore menuju malam dan sampai pagi hari.

Nada yang digunakan buku ini natural dan santai, menggambarkan dengan akurat ketulusan pembicaraan antara seorang pencari yang tulus dan seorang pemandu spiritual.
DhammaCitta Press
Pelangi Dharma adalah sebuah kompilasi dari kumpulan tulisan yang terbagi menjadi 7 buah pokok pembahasan tentang berbagai aspek Buddhisme. Pokok pembahasan dari Pelangi Dharma meliputi Konsep non-lokalitas Buddhisme, pandangan tentang kosmologi yang digali dari literatur Buddhis, konsep Ketuhanan menurut Buddhisme, Daoisme dan Konfusianisme, wawasan ekologi Buddhis, pembahasan menarik dari buku Meditation on Emptiness, Studi mengenai kebenaran terungul dalam Sutra Samdhinimocana dan ringkasan Upasampada Bhikkhu menurut Vinaya Pitaka.
DhammaCitta Press
Good Question Good Answer
Sekitar 18 tahun yang lalu sekelompok siswa Buddhis dari Universitas Singapore datang menemui saya mengeluh bahwa mereka seringkali mendapatkan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Buddhisme yang diberikan pada mereka. Saya meminta mereka untuk memberikan contoh pertanyaan-pertanyaan tersebut dan ketika sudah saya terima, saya terkejut bahwa umat Buddhis muda, cerdas dan terpelajar hanya mengetahui sedikit tentang agamanya dan ragu dalam menjelaskan tentang agamanya pada orang lain.
DhammaCitta Press
Asal mula aliran-aliran Buddhisme
Jika kita merenungkan isu dasar yang memecah-belah aliran- aliran, kita menemukan banyak yang mengingatkan pada dialog Buddhis saat ini. Disayangkan bahwa sejarah pemikiran filosofis Buddhis yang rumit dan mendalam menjadi dengan sangat mudahnya diciutkan menjadi penolakan simplistik aliran-aliran lain hanya karena mereka tidak sepaham dengan interpretasi kelompok pilihannya. Sebanyak yang dapat kita bayangkan bahwa semua jawaban terbungkus, sifat dasar filosofi adalah sedemikian sehingga isu dasar yang melahirkan aliran-aliran pemikiran tetap ada, dan muncul kembali dalam berbagai kedok dalam pembicaraan di dalam aliran itu sendiri.
DhammaCitta Press

Suatu ketika ada seorang umat biasa datang untuk bertemu Ajahn Chah untuk bertanya. Ajahn Chah melihat perkembangan spiritualnya belum begitu maju, lalu menunjuk pada dirinya dan berkata, “Ini, Ini adalah Ajahn Chah.”

Pada kesempatan yang lain, seseorang bertanya pertanyaan yang sama. Akan tetapi karena melihat kemampuan untuk mengerti Dhamma-nya lebih tinggi, Ajahn Chah menjawab dengan berkata “Ajahn Chah? TIDAK ADA Ajahn Chah.”

Tulisan ini adalah kumpulan dari buku Bodhinayana, A taste of Freedom, A Still Forest Pool, Samadhi Bhavana, Seeing the Way, Living Dhamma, Food for the Heart, dan Venerable Father, A Life with Ajahn Chah. Beberapa bagian diambil dari koleksi pribadi yang belum dipublikasikan.

Bagaimana mengembangkan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari oleh para guru besar: Ven. K. Sri Dhammananda, Master Hsing Yun, His Holiness The Dalai Lama, Ven. Thich Nhat Hanh dan Ajahn Sumedho. Selain itu liputan khusus dan wawancada dengan para selebritis Buddhis: Daniel Goldman, Richard Gere, Steven Seagal, Jet Li, Harrison Ford, Leonardo DiCaprio, Keanu Reeves, Jennifer Lopez, Uma Thurman dan Orlando Bloom.
Dian Dharma
Bhikku Bodhi dilahirkan di New York pada tahun 1944. Meraih gelar BA (Sarjana Stratum Satu) dalam filosofi dan Brooklyn College (1966) dan Ph.D (Doktor) dalam filosofi dari Claremont Graduate School (1972). Di penghujung tahun 1972 beliau berangkat ke Sri Lanka, dimana beliau ditahbiskan sebagai rahib Buddhis oleh Ven. Balangoda Ananda Maitreya Mahanayaka Thera. Sejak tahun 1984 beliau menjadi editor Buddhist Publication Society di Kandy, dan sejak 1988 Beliau menjadi presidennya. Beliau adalah penulis, penerjemah dan penyunting banyak buku yang berdasarkan Buddhisme Theravada. Yang paling penting dari semua buku-bukunya adalah The Discourse on the All-Embracing Net of Views (1978), A Comprehensive Manual of Abhidhamma (1993). Beliau juga anggota The World Academy of Art and Science.
Dian Dharma
Bhikku Bodhi dilahirkan di New York pada tahun 1944. Meraih gelar BA (Sarjana Stratum Satu) dalam filosofi dan Brooklyn College (1966) dan Ph.D (Doktor) dalam filosofi dari Claremont Graduate School (1972). Di penghujung tahun 1972 beliau berangkat ke Sri Lanka, dimana beliau ditahbiskan sebagai rahib Buddhis oleh Ven. Balangoda Ananda Maitreya Mahanayaka Thera. Sejak tahun 1984 beliau menjadi editor Buddhist Publication Society di Kandy, dan sejak 1988 Beliau menjadi presidennya. Beliau adalah penulis, penerjemah dan penyunting banyak buku yang berdasarkan Buddhisme Theravada. Yang paling penting dari semua buku-bukunya adalah The Discourse on the All-Embracing Net of Views (1978), A Comprehensive Manual of Abhidhamma (1993). Beliau juga anggota The World Academy of Art and Science.
Dian Dharma
Loving and Dying

Buku ini melihat kehidupan dan kematian dari sudut pemahaman Buddhis – bagaimana kita dapat hidup dan mati dengan baik, bagaimana kita dapat memperindah hidup kita dengan nilai-nilai yang indah seperti cinta, kebijaksanaan, dan kasih sayang, yang pastinya akan menciptakan akhir yang indah pula, suatu kematian yang indah.

Penulis, seorang bhikkhu Buddhis dari Malaysia, menggunakan pendekatan dan sikap-sikap Buddhis dengan nilai-nilai yang umum dan universal dalam membahas hal-hal seputar kehidupan yang selalu dipertanyakan. Beliau berharap kata-kata dalam buku ini dapat memberikan Anda inspirasi dalam menjalani kehidupan, mencintai, dan meninggal (living, loving, and dying).

Dian Dharma

Bongkahan daging segar yang melapuk (decline) ini adalah suatu kenyataan. Sang Buddha mengajarkan kita untuk merenungkan proses perubahan (melapuknya) tubuh dari waktu ke waktu dan menghadapi kenyataan proses alami ini. Kita harus mampu berada dalam keadaan damai dengan tubuh ini dalam kondisi apapun. Sang Buddha mengajarkan bahwa hanya tubuhlah yang boleh terpenjara, tetapi jangan membiarkan pikiran ikut terpenjara.

Nah, sekarang dengan semakin menurunnya fungsi tubuhmu sejalan dengan bertambahnya usia, jangan menolak hal itu, tetapi jangan biarkan pikiranmu ikut mundur. Sang buddha telah mengajarkan bahwa begitulah sifat alami tubuh, tidak ada sifat lainnya. Setelah dilahirkan, menjadi tua, sakit dan akhirnya kita mengalami kematian. Ini adalah suatu kesunyataan mulia yang saat ini sedangkamu saksikan sendiri. Lihatkah tubuhmu dengan kebijaksanaan dan sadarilah hal ini. Jika rumahmu kebanjiran, biarkan banjir itu hanya mengganggu rumahmu, jangan biarkan ia “membanjiri” pikiriranmu. Dan juga bila terjadi kebakaran, jangan biarkan ia membakar hatimu.

Dian Dharma
A Little Book of Inner Peace
Kebaikan hati, belas kasih, dan kebijaksanaan, selalu mendasari Yang Mulia Dalai Lama pada aktivitas sehari-harinya, baik kegiatan kegiatan keagamaan, filosofis, maupun politisi. Prinsip-prinsip hidup yang dijalankannya bukan kata-kata kosong belaka. Ketika, pada tahun 1950 saat pendudukan Tibet oleh China, Dalai Lama muda menolak untuk melawan, dan perang anatara David (Daud) dan Goliat tidak pernah terjadi. Mengapa? Karena Dalai Lama menerapkan prinsip Buddhis tentang “Hidup tanpa kekerasan”, yang tak pernah dilanggarnya, meskipun rakyak yang tetap setia padanya menderita selama 40 tahun pendudukan. Selama sekian tahun, Dalai Lama yang hidup terisolasi dipengasingan, tanpa sokongan dan terkadang terlihat idealistik. Akan tetapi dia adalah atap hidup bagi rakyat Tibet sehingga seorang yang baik dan bijak dapat memiliki suara di dunia yang terlalu sering tunduk pada kekuasaan dari kekuatan fisik, kekuasaan dari kekayaan dan kekuasaan dari nafsu duniawi. Pada akhirnya tahun 1898 ketika beliau mendapat hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, pesan beliau akhirnya diakui seluruh dunia.
Dian Dharma

Bagaimana menghadapi teman yang terlalu protektif atau mengikat? Teman yang sering bertanya, Kamu mau kemana, pergi dengan siapa, mengapa kamu tidak bisa pergi dengan saya, apa sih yang terjadi?” Biasanya mereka memang menyusahkan, khususnya pacar. Menghadapinya, anda harus memiliki keyakinan yang kuat tentang hal yang boleh atau tidak untuk dilakukan.

Satu hal yang menyedihkan dari kehidupan ini adalah ketika kita dikhianati. Siapa di ruang ini yang merasa tidak pernah dikhianati? Siapa yang tidak pernah memiliki teman yang berkhianat? Ketika ini terjadi, kita merasa bahwa kitalah satu-satunya orang di dunia ini yang pernah merasakan penderitaan yang terdalam; kitalah satu-satunya orang yang di dunia yang memiliki teman yang berkhianat dan memperlakukan kita dengan sangat kejam. Tetapi ada hal cukup menakjubkan, jika kita mulai membicarakannya dengan orang lain, anda akan bertemu dengan banyak orang yang mengalami hal yang serupa.

Persoalan hidup manusia jika diperas akan bermuara kepada tiga hal: manusia versus alam, manusia versus manusia dan manusia versus dirinya sendiri. Bagaimana mungkin damai akan dapat diraih jika sikap manusia masih berkutat pada ketiga jenis pertikaian tersebut di atas. Jika dikaji dan ditelusuri secara lebih mendalam dan arif esensi dari ajaran-ajaran yang terhimpun dalam bingkai agama, tidak satu pun sebenarnya agama yang menolak penghargaan dan pemuliaan akan nilai-nilai kemanusiaan.
Banyak orang-orang yang saya kenal sering menganggap jika kita berbuat baik haruslah merupakan suatu tindakan yang besar dan berarti. Bagi orang- orang seperti ini, berdana hanya pantas bila kita sendiri sudah berkecukupan, menjalankan meditasi sulit bagi orang-orang biasa, dan melestarikan lingkungan hanya berarti bila kita dapat melakukan sebuah tindakan besar yang mempengaruhi banyak orang. Mereka merasa sebuah tindakan sederhana seperti memberikan seulas senyum, bersikap ramah dengan menyapa teman atau orang lain, menanam sebatang pohon di halaman rumah kita yang kosong, atau memungut sampah yang berceceran tidaklah cukup berarti untuk disebut sebagai sebuah perbuatan baik.
Adakah rumus untuk menjadi bahagia? Bagaimana kebiasaan menggambar bebek ternyata berkaitan dengan meditasi? Apa yang harus dilakukan jika seseorang memanggil kita Pak Ogah? Kita bisa menemukan kisah-kisah itu di dalam buku ini beserta kisah-kisah lainnya yang akan membuat kita tersenyum, mungkin tertawa, dan terutamanya… merenung.
Semangat utama dalam buku kumpulan esai “Senyum Dong! Dunia Belum Kiamat Lho” ini adalah semangat memandang kehidupan dengan cara yang optimis, ringan, sederhana, dan dekat dengan alam. Dari rangkaian esai dalam buku ini, Anda akan menemukan beraneka ragam tema.
Insight Vidyāsenā Production
Yang Mulia Ajahn Chah adalah seorang ahli dalam menggunakan perumpamaan yang tepat namun tidak biasa dalam menjelaskan berbagai aspek Dhamma. Terkadang beliau membuat sesuatu yang abstrak menjadi jelas dengan menggunakan sebuah gambaran yang hidup dan sederhana; terkadang beliau mengungkapkan dampak suatu peristiwa dalam sebuah cara yang mampu menimbulkan berbagai lapis pengertian, memberikan rangsangan untuk berpikir lebih dalam. Dengan kata lain, beberapa dari perumpamaan beliau akan memberikan jawaban, sedangkan beberapa perumpamaan lainnya akan mengundang pertanyaan.
Insight Vidyāsenā Production
Pengertian, Penjelasan, dan Penerapan
Sebagai umat Buddha tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan Pancasila Buddhis. Meski demikian sebagian dari kita masih tidak memahami makna yang terkandung dalam Pancasila Buddhis. Karena itu dengan diterbitkan buku ini diharapkan kita dapat lebih mengenal Pancasila Buddhis.
Insight Vidyāsenā Production
UNESCO Buddhist World Heritage
Sebagai umat Buddha kita patut bangga atas warisan-warisan Agama Buddha yang tersebar di berbagai negara. Warisan-warisan tersebut tidak hanya dalam bentuk benda yang dapat kita kunjungi dan kita lihat tetapi juga ada warisan yang tak benda (intangible heritage) seperti tradisi, tarian, musik, dan local wisdom. Warisan-warisan tersebut sangat berguna bagi kita di saat sekarang ini karena kita dapat mempelajari mengenai sejarah dan kebudayaan tempo dulu mengenai perkembangan-perkembangan Agama Buddha di suatu tempat dari masa ke masa.
Insight Vidyāsenā Production
Sebuah Puisi Pali
Jinacarita berisi tentang kehidupan Sang Penakluk, yang tak lain tak bukan, adalah kehidupan Sang Buddha. Karya ini tampaknya ada di kalangan umat Buddha di Ceylon (sekarang disebut Sri Lanka), sama seperti karya Buddhacarita dan Lalitavistara yang ada di kalangan umat Buddhis aliran Utara; dan ini menunjukkan lebih dari satu fakta bahwa Jinacarita masih belum diketahui di Siam (Thailand) dan di Burma (Myanmar).
Insight Vidyāsenā Production
Setiap manusia yang pernah terlahir pada akhirnya akan mengalami kematian, cepat atau lambat. Kita tidak akan bisa menghindari hal tersebut. Walaupun mengetahui kenyataan tersebut setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda mengenai kematian yang akan terjadi pada dirinya. Sebagian mungkin takut, sebagian lainnya bisa jadi cemas, sisanya menerimanya dengan hati yang kuat. Dalam Ajaran Buddha, kematian tidaklah perlu ditakuti. Buddha telah mengajarkan agar menerima kematian sebagai sesuatu realitas yang tak terhindarkan. Alih-alih menolak meupun pasrah, Sang Buddha mengajarkan setiap muridnya untuk menerima kematian yang suatu saat akan terjadi juga pada diri kita sendiri. Menerima kematian berarti secara sadar menerima kematian sebagai bnagian dari kehidupan yang harus dijalani sebagai konsekuensi kelahiran. Siapapun tidak bisa menghindari kematian, seperti yang telah dinyatakan oleh Sang buddha.
Insight Vidyāsenā Production
Pada 1 Desember 2019, BuddhaZine merayakan satu windu. Telah delapan tahun kami melayani pembaca di tanah air. Semoga dengan adanya kumpulan tulisan yang dirangkum dari tulisan-tulisan yang pernah dimuat di BuddhaZine. com berguna untuk pembaca yang budiman.

Kumpulan cerpen dalam buku ini mengandung untaian cerita yang bercirikan Dhamma yang begitu indah, dan ditulis oleh para penulis yang telah ahli dibidangnya.

Dengan cara menulis cerpen yang menarik, membuat pembaca dapat memahami dan mengetahui inti dari tiap cerita pendek yang disajikan.

Insight Vidyāsenā Production
Dalam bahasa Pali, bahasa yang digunakan dalam naskah-naskah Buddhis, empat keadaan batin ini dikenal juga dengan nama Brahma-vihara. Istilah ini dapat juga diungkapkan sebagai keadaan batin yang sempurna, luhur atau mulia; atau seperti keadaan batin para Brahma atau dewa.
Insight Vidyāsenā Production
Kita akan membahas apa yang kita sebut sebagai dasar-dasar ajaran Buddha dalam serangkaian dua belas ceramah. Kita akan membahas kehidupan Sang Buddha, Empat Kebenaran Mulia, Jalan Mulia Berunsur Delapan, Karma, tumimbal lahir, hukum sebab akibat yang saling bergantungan, tiga corak umum dan kelima agregat.
Insight Vidyāsenā Production
Kumpulan tulisan di dalam buku ini salah satunya berisi ceramah Dhamma pada Dhammaclass masa Vassa yang diadakan di Vihara Vidyaloka Yogyakarta pada tahun 2010, yang disadur dari bentuk audio (suara). Pada buku ini, kami tampilkan ceramah Dhamma yang disampaikan oleh Y.M. Pannyavaro Mahathera dan juga kumpulan tanya jawab bersama Y.M. Jotidhammo Mahathera. Pertanyaan- pertanyaan yang dijawab oleh Y.M. Jotidhammo Mahathera merupakan pertanyaan-pertanyaan yang Penerbit kumpulkan dari para donatur dan simpatisan, baik melalui layanan SMS, lisan maupun melalui situs jejaring Facebook.
Insight Vidyāsenā Production

Teori Dhammaduta Pelimpahan Jasa (Upasaka Vijja Nanda Anton) Kesalingtergantungan Antar Segala Sesuatu (Paţiccasamuppãda) (Upasika Sirisanti Sari Indah Anatta S) Kosmologi Dan Buddhisme (Upasaka Sanjaya Ronald Satya Surya) Pindapata (Upasika Silasirini Lisa) Simbol Dalam Agama Buddha (Upasaka Sasanasanto Seng Hansun) Strategi Pengembangan Agama Buddha Di Indonesia (Passadhi Ian Pasani) Kurikulum Pelatihan Dhammaduta Vidyāsenā

Insight Vidyāsenā Production

Kumpulan Artikel

Sejarah Perkembangan Seni Dalam Buddhisme (Upi. Jayavati Eka Yulniati) Dasar-Dasar-Buddhisme Mahayana (Upa. Hemajayo Hendra Theodarmo) Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif Terhadap Lingkungan Gaya Hidup (Upi. Silavati Lisa) Nilai Intrinsik Candi Borobudur (Upi. Vijjasiri Vera Irine Riseno)

Insight Vidyāsenā Production

Kumpulan artikel

Membiasakan Diri Untuk Selalu Memberi (Anton) Menjunjung Tinggi Pluralisme Dalam Perbedaan Nusantara (Christanto) Agama Buddha, Sang Penjawab Tanda Tanya (Karina Mantik Sukarta) Cara Mempertahankan Kebahagiaan (Ko Dahana Koesnanto) Membina Perkawinan Yang Bahagia Berdasarkan Buddha Dhamma (Novianti) Hore… Aku Bukan Remaja Nakal (Vivi Lieyanda) Teknik Penulisan Artikel Buddhis (Ronald Satya Surya) Aniccā Vata Saṅkhārā (Bhikkhu Bodhi) Terapi Radikal - Aturan Moral Buddhis Dalam Dunia Modern (Lily de Silva)

Insight Vidyāsenā Production

Kumpulan Artikel

Bhikkhuni di Mazhab Theravada (Upi. Santi DeviTani Santi Dewi Jaya) Sahabat Sejati (Upa. Assoka Putta Putu Hendry Ryan Hartanto) Pentingnya Keyakinan (Upi. Tejasiri Thio Nofitarina Sulis) Ekonomi dalam Buddhisme (Upi. Mettasanti Meta Nusati) Manfaat Puja Bhakti (Upi. Mettasiri Metta Octaviani Halim) Mati? Siapa Takut? (Upa. Sadhasena Ryan Rezky Setiawan)

Insight Vidyāsenā Production

Buklet kecil ini disusun dan diedit dari ceramah Y.M. Ajahn Sumedho mengenai inti ajaran Sang Buddha, yaitu: ketidak-bahagiaan umat manusia dapat diatasi melalui jalan spiritual.

Ajaran ini dibawakan melalui Empat Kebenaran Ariya Sang Buddha, yang pertama kali dibabarkan pada tahun 528 sebelum masehi di Taman Rusa di Sarnat, dekat Varanasi dan sejak itu hidup dalam dunia Buddhisme.

Insight Vidyāsenā Production

Buku ini isinya adalah kumpulan 108 perenungan hidup, sehingga Anda tidak perlu memulai membaca buku ini dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Anda boleh saja membacanya mulai dari halaman mana saja dan tentunya karena buku ini adalah kumpulan sebuah renungan, maka saya menyarankan kepada Anda supaya jangan hanya membaca sekali baca langsung selesai. Tetapi bagaimana membacanya berulang-ulang dan merenungkannya dengan mendalam sehingga benar-benar bermanfaat, membuat tambah bijaksana dan membawa pada perubahan perilaku menuju pada kebaikan.

Goresan tinta kehidupan adalah kumpulan kata-kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat yang indah, dengan tujuan agar dapat kita jadikan sebagai bahan renungan ke dalam diri dan juga sebagai cerita kehidupan yang mampu memberi percikan api penyemangat hidup serta setitik pencerahan. Dengan demikian diharapkan mampu mengubah pola pikir yang keliru menjadi benar, serta perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik dan mampu menjalani hidup dengan bajik dan bijak.

Insight Vidyāsenā Production
Kumpulan Artikel Buddhis dari Bhikkhu Thanissaro

Hidup Bukan Hanya Penderitaan Karma Kekuatan Penyembuhan dari Sila Tiada Senar Yang Disematkan, Budaya Kedermawanan Buddhis Mendidik Kasih Sayang Samsara Dibagi Nol

Insight Vidyāsenā Production
Basic Buddhis, What should we know about Buddhism
Buku “IKHTISAR AJARAN BUDDHA: Basic Buddhis, What should we know about Buddhism” ini disarikan dari berbagai Dharmaclass, Dharmacourse, pelatihan Dharmaduta yang diadakan oleh Vidyasena Vihara Vidyaloka Yogyakarta; dari artikel Dhammadesana di Vihara Vidyaloka Yogyakarta; dari buku-buku buddhis; dan dari program meditasi di Vihara Mendut. Buku ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai agama Buddha terutama bagi kalangan non-buddhis dan sebagai salah satu upaya mempertahankan dan melestarikan Buddhisme sebagai warisan dunia.
Insight Vidyāsenā Production
Judul buku saku ini memang benar it’s easy to be happy atau sungguh mudah menjadi bahagia. Memang mudah untuk menjadi bahagia sehingga kita yang masih menderita dalam hidup ini perlu segera membaca buku saku ini agar kemudahan untuk menjadi bahagia segera terakomodasi dan segera kita dapat meninggalkan penderitaan hidup kita kapan pun kita bahagia.
Insight Vidyāsenā Production

Buku ini merupakan kumpulan artikel karya Bhikkhu Bodhi sebagai berikut:

Menghadapi Millenium Baru Dua Jalan Pengetahuan Tanggapan Buddhis Terhadap Dilema Eksistensi Manusia Saat Ini

Buku ini berisi kumpulan 3 ceramah ketika Dhammaclass pada masa Vassa Vihara Vidyaloka dengan judul,

  • Dewa dan Manusia
  • Micchaditthi
  • Puasa dalam Agama Buddha
Insight Vidyāsenā Production
Budaya dan warisan buddhis di Indonesia sangatlah kaya dan beragam. Didalamnya terdapat perpaduan berbagai kebudayaan setempat yang unik dan sekaligus tetap menonjolkan ciri khas ajaran Buddha yang luhur. Warisan dan budaya buddhis ini telah diwariskan dari masa ke masa melalui sebuah benang penghubung. Benang penghubung itu adalah wihara sebagai tempat ibadah para umat Buddha.
Insight Vidyāsenā Production
Melalui penemuan kembali dan terjemahan dari naskah India oleh para ilmuwan Eropa pada abad ke-19, tidak hanya ajaran dan filosofi Buddhisme yang telah menjadi lebih jelas, tetapi juga berbagai legenda sejarah dan biografi (riwayat hidup) tokoh-tokoh Buddhis. Di antara kelompok naskah ini, satu nama yang menarik perhatian adalah: Asoka — seorang raja arif-bijaksana yang diperkirakan pernah memerintah India pada jaman lampau. Cerita-cerita mengenai raja ini, meski secara garis besar memang sama namun sangat berbeda dalam hal rinciannya, dapat ditemukan pada Divyavadana, Asokavadana, Mahavamsa dan beberapa tulisan lainnya. Semua mengisahkan tentang seorang pangeran yang awalnya luar biasa kejam dan brutal yang telah memerintahkan pembunuhan saudara-saudaranya dalam perebutan tahta — kemudian justru secara dramatis berbalik memeluk Buddhadharma dan memerintah dengan adil serta bijaksana di sepanjang sisa hidupnya.
Insight Vidyāsenā Production
Dari sudut pandang ajaran Buddha, pernikahan bukanlah sesuatu yang suci ataupun tidak suci. Ajaran Buddha tidak menganggap pernikahan sebagai suatu kewajiban religius maupun sebagai suatu hal yang sakral yang ditakdirkan di surga. Seorang kritikus berkata, ketika beberapa orang percaya bahwa pernikahan telah direncanakan di surga, beberapa orang lainnya berkata bahwa pernikahan dicatat pula di neraka. Pernikahan pada dasarnya merupakan hak pribadi dan sosial, bukan suatu kewajiban. Seorang lelaki maupun perempuan memiliki kebebasan memilih untuk menikah atau tetap hidup sendiri. Hal ini tidak berarti kalau ajaran Buddha menentang pernikahan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan berkata bahwa pernikahan adalah hal yang buruk dan tidak ada ajaran agama apapun yang menentang pernikahan.
Insight Vidyāsenā Production
Buku ini mengungkapkan bahwa godaan Māra sebagai representasi alegori dari siksaan mental, konflik, dan krisis yang dialami oleh Sang Buddha dan para murid-Nya sama tuanya dengan ajaran Buddha itu sendiri. Buku ini banyak bercerita tentang godaan Māra kepada Guru Agung kita (Buddha Gotama) dalam prosesnya mencapai tingkat kesucian yang diambil dari berbacai macam buku, literatur, dan seni. Diceritakan Sang Māra terus menggoda Pangeran Siddharta melalui berbagai perwujudan ketika bermeditasi agar Pangerang Siddhartha menyerah dalam upayanya mencari jawaban kehidupan, namun Pangeran Siddharta tetap bertahan dan tidak terpengaruh.
Insight Vidyāsenā Production
Kumpulan Ceramah Sri Pannavaro Thera
nsight Vidyasena Production mempersembahkan buku yang berisi kumpulan ceramah Y.M. Sri Pannavaro Mahathera yang kami transkrip dari bentuk audio (suara) yang kemudian kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Di dalam buku ini terdapat empat buah judul artikel yang sangat menarik dan sengaja kami susun untuk menambah wawasan para pembaca
Insight Vidyāsenā Production
Pandangan Buddhis Terhadap Tren-tren dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Saat meneruskan ide-ide dan pemikiran-pemikiran dalam lingkungan lintas budaya, kita tidak hanya dihadapkan pada masalah perbedaan bahasa, tetapi juga pada perbedaan latar belakang dan nilai-nilai budaya. Hal ini terutama terjadi ketika ide-ide tersebut muncul dari pengamatan terhadap suatu budaya dari perspektif budaya lainnya. Buku ini merupakan salah satu bentuk pengamatan tersebut: sebuah kumpulan renungan dan saran terhadap domain tradisional Barat – yaitu sains, dari sudut pandang tradisional Timur – yakni pandangan seorang biarawan Buddhis.
Insight Vidyāsenā Production

Walaupun Anda membaca seluruh isi Tipitaka baik Pali maupun Sansekerta, Anda akan menemukan bahwa inti yang diajarkan oleh Buddha terangkum dalam Empat Kebenaran Mulia, dan segi praktisnya adalah melaksanakan sesuai dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Mengetahui akan betapa pentingnya Jalan Mulia Berunsur Delapan, Penulis mencoba mempelajari dan mendalami ajaran Buddha serta merangkumnya menjadi buku kecil ini. Di dalam buku ini, Penulis membahas tentang Pandangan Benar sesuai dengan urutan pertama di dalam Jalan Mulai Berunsur Delapan.

Insight Vidyāsenā Production

Penghidupan Benar adalah salah satu unsur dari Kelompok Moralitas (sila) di dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan. Penghidupan benar adalah wujud dari pikiran, perbuatan, dan ucapan Benar yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Setiap orang perlu hidup, perlu bekerja untuk hidup. Ketika hal tersebut terjadi, akan muncul persinggungan dengan orang lain. Kehidupan ekonomi satu orang akan berinteraksi dengan yang lain. Ini terjadi pada setiap orang. Oleh karena pentingnya hal tersebut, Sang Buddha memperhatikan aspek ini, aspek ekonomi. Penghidupan Benar dalam ajaran Buddha mewakili aspek ini.

Insight Vidyāsenā Production
Hari ini kita akan membicarakan sesuatu yang disebut ‘penjara’. Hal ini akan membantu kita memahami dengan lebih baik apa yang disebut ‘kehidupan’, sehingga kita dapat memahami Dhamma dengan lebih baik, yang akan membantu kita hidup tanpa dukkha (ketidakpuasan, sakit, kesengsaraan, penderitaan).
Insight Vidyāsenā Production
Di dalam buku kecil ini, pembahasan akan dimulai dari pengertian (definisi) perbuatan benar, kaitan antara antara perbuatan benar dengan unsur-unsur lainnya dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, hingga penjelasan secara menyeluruh tentang aspek-aspek Perbuatan Benar dan implementasinya dalam dunia modern saat ini.
Insight Vidyāsenā Production
Kesalahpahaman tentang agama Buddha sebagai agama yang menolak pergaulan adalah anggapan-anggapan yang tidak mendasar, karena dalam banyak khotbah, Buddha telah menunjukkan panduan praktis dalam bergaul, memilih teman, dan sahabat yang nantinya dapat diarahkan pada tujuan dari ajaran Buddha sendiri. Secara bertahap, bergaul dengan orang bijaksana memberikan sumbangsih dalam menumbuhkan kebijaksanaan. Tidak bergaul dengan orang dungu merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan diri dari pengaruh yang tidak baik.
Insight Vidyāsenā Production

Walaupun Anda membaca seluruh isi Tipitaka baik Pali maupun Sensekerta, Anda akan menemukan bahwa inti yang diajarkan oleh Buddha terangkum dalam Empat Kebenaran Mulia, dan segi praktisnya adalah melaksanakan sesuai dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Mengetahui akan betapa pentingnya Jalan Mulia Berunsur Delapan, Penulis mencoba mempelajari dan mendalami ajaran Buddha serta merangkumnya menjadi buku kecil ini. Didalam buku ini, Penulis membahas tentang Pikiran Benar sesuai dengan urutan kedua dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Insight Vidyāsenā Production
Dalam Sudut Pandang Agama Buddha
Dari sudut pandang ajaran Buddha, pernikahan bukanlah sesuatu yang suci ataupun tidak suci. Ajaran Buddha tidak menganggap pernikahan sebagai suatu kewajiban religius maupun sebagai suatu hal yang sakral yang ditakdirkan di surga. Seorang kritikus berkata, ketika beberapa orang percaya bahwa pernikahan telah direncanakan di surga, beberapa orang lainnya berkata bahwa pernikahan dicatat pula di neraka. Pernikahan pada dasarnya merupakan hak pribadi dan sosial, bukan suatu kewajiban. Seorang lelaki maupun perempuan memiliki kebebasan memilih untuk menikah atau tetap hidup sendiri. Hal ini tidak berarti kalau ajaran Buddha menentang pernikahan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan berkata bahwa pernikahan adalah hal yang buruk dan tidak ada ajaran agama apapun yang menentang pernikahan.
Insight Vidyāsenā Production
Sungguh teramat sulit untuk menemukan manusia yang terbebas secara total dari rasa egois. Inilah alasan mengapa begitu banyak konflik dan perbedaan di antara manusia. Agama Buddha mengajarkan kita untuk mengurangi keinginan atau ambisi kita. Selama kita melekat pada dunia, Anda tentu ingin tahu apakah salah memiliki ambisi-ambisi. Apakah salah menjadi sukses dalam arti duniawi? Gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh orang-orang dalam benak mereka untuk menjadi dokter, pengacara, ahli teknik, profesor, guru, atau pengusaha yang sukses adalah ambisi. Beberapa umat Buddha bertanya, “Jika agama Buddha menganjurkan penolakan, kemudian haruskah umat Buddha berpaling dari kesuksesan materi?” Tidak seorangpun di dunia ini yang dapat mengatakan bahwa ambisi itu salah atau bertentangan dengan agama Buddha.
Insight Vidyāsenā Production
Di zaman sekarang ini, banyak orang membahas masalah seksualitas dengan tingkat keterbukaan yang cukup tinggi. Semua aspek dan segi kehidupan yang berhubungan dengan seksualitas dipertanyakan, termasuk ubungannya dengan spiritual. Ajaran Buddha yang dikenal dengan “Jalan Tengah”-nya harus menghadapi tantangan zaman seperti ketika seseorang umat Buddha mempertanyakan mengenai hubungan seksualitas dengan Buddhisme.
Insight Vidyāsenā Production
108 Perumpamaan Dhamma
Ajahn Chah adalah seorang yang ahli dalam menggunakan perumpamaan yang tepat dan tidak biasa untuk menjelaskan pokok Dhamma dengan cara yang mudah diingat, seringkali untuk menjawab pertanyaan, terkadang juga untuk mengajak umat. Beliau sangat berbakat memanfaatkan sifat perumpamaan yang sesuai dengan kondisi alam, dimana terdapat beberapa kesamaan yang relevan dan sebagian tidak. Menggunakan gambaran tertentu untuk membuat suatu poin dalam satu konteks pembabaran, dan poin yang berbeda untuk hal yang berlawanan pada konteks lain.
Insight Vidyāsenā Production
Inspirasi untuk mereka yang menanti dan menghadapi kematian
Kematian memiliki arti dan pandangan yang beragam. Tentu semua pengertian ini dibuat berdasarkan pemahaman sang pembuat pengertian. Apapun pengertiannya yang terpenting bagi penulis adalah pengertian yang dapat membantu kita hidup bahagia dan menghadapi kematian menjadi lebih ringan dan lebih bahagia.
Insight Vidyāsenā Production
Syukur adalah respon positif terhadap hidup; dalam mengembangkan katan u, kita secara sengaja membawa ke dalam ruang-kesadaran tentang hal-hal baik yang terjadi pada kita dalam hidup ini. Maka hari ini, terutama, kita mengingat kebajikan orang tua kita, dan merenungkannya. Kita tidak mengenang kesalahan yang pernah mereka perbuat; sebaliknya, dengan sengaja kita memang hanya mengenang kebaikan mereka, kasih yang telah ayah-ibu berikan untuk kita – bahkan meski pada beberapa kasus, kemurahan-hati barangkali tidak selalu tersedia di sepanjang waktu. Sekarang adalah satu hari dalam tahun ini untuk mengenang ayah-ibu dengan bersyukur dan mengingat kembali segala hal baik yang sudah mereka lakukan buat kita.
Insight Vidyāsenā Production

Hidup tenang bisa dinikmati, bila kita menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, dan juga menjaga nilai kemanusiaan kita dari perbuatan jahat kita sendiri. Kemajuan teknologi membebaskan kita dari keterbelakangan, dan agama, Dhamma, membebaskan kita dari kekhawatiran serta kegelisahan.

Setiap orang ingin hidup bahagia, aman, dan damai. Semuanya mempunyai cara dan berusaha untuk mencapai kebahagiaan. Tidak luput, ilmu pengetahuan dan teknologi pun adalah alat untuk mencapai hidup bahagia. Tetapi alat-alat ini kadang-kadang, bahkan sering, digunakan dengan cara yang merugikan: membahagiakan dirinya sendiri, tetapi merugikan orang lain; membahagiakan dirinya sendiri tetapi menghancurkan kebahagiaan, bahkan kehidupan pihak lain.

Insight Vidyāsenā Production

Untuk lebih memahami ajaran Buddha (Buddhisme), kita perlu melihat tradisi-tradisi utama Buddhis, yakni Theravada, Mahayan dan Vajrayana (Tibet). Tradisi-tradisi ini memiliki keunikannya masing-masingm sehingga layak untuk diketahui. Tradisi-tradisi yang ada bukan merupakan pecahan-pecahan yang saling meisah-misahkan diri, tetapi merupakan adaptasi dengan budaya-budaya setempat, dan dari kesemua tradisi utama ini tetap mempunyai inti ajaran yang sama dari Sang Buddha.

Diharapkan dengan diterbitkannya buku ini, dapat menjembatani komunikasi antara tradisi-tradisi utama yang ada sehingga saling mempererat pengertian.

Insight Vidyāsenā Production
Di dalam buku kecil ini, pembahasan akan dimulai dari pengertian (definisi) ucapan benar, kaitan antara ucapan benar dengan unsur-unsur lainnya dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, hingga penjelasan secara menyeluruh tentang aspek-aspek Ucapan Benar dan implementasinya dalam dunia modern saat ini.
Insight Vidyāsenā Production
Konsep mengenai ziarah/dhammayatra datang dari Sang Buddha sendiri. Sebelum Beliau mencapai Mahaparinibbana, Sang Buddha menasihati siswa yang berbakti untuk mengunjungi empat tempat sebagai inspirasi setelah Beliau pergi. Tempat tersebut adalah Lumbini, tempat Beliau dilahirkan; Buddhagaya, di mana Beliau mencapai Pencerahan Tertinggi; Taman Rusa di Sarnath, di mana Beliau memberikan Khotbah Pertama; dan Kusinara, di mana Beliau mencapai Mahaparinibbana.
Jinapanjara Foundation
Kisah dalam buku berjudul “HIJAU” ini berdasarkan pengalaman pribadi dalam kehidupan keviharaan. Bhikkhu Upaseno telah mengungkapkan perasaannya terhadap Dhamma dalam kehidupan sehari-hari dengan jujur. Dengan begitu, para pembaca akan merasakan perjalanan spiritual beliau akan Buddhisme dan mengerti tiga karakter dalam semua fenomena yang berkondisi: anicca, dukkha, dan anatta.
Karaniya
Metta (bhs. Pali) memiliki banyak arti, di antaranya kasih, sikap bersahabat, itikad baik, kemurahan hati, persaudaraan, toleransi, dan sikap tanpa-kekerasan. Para komentator kitab suci Pali menjelaskan istilah metta sebagai, dambaan yang kuat akan kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk lain (parahita-parasukha-kamana). Intinya, metta adalah tindakan kasih yang dibedakan dari keramah-tamahan sebagai kedok kepentingan pribadi.
LPD Publisher
Kematian adalah suatu peristiwa yang kerap terjadi di sekeliling kita. Namun, sedikit sekali di antara kita ada yang mau merenungkannya secara mendalam. Kebanyakan orang cenderung menganggap kematian [yang menimpa makhluk lain] sebagai suatu ‘mimpi buruk’ yang perlu segera dilupakan. Kematian dipandang sebagai momok menakutkan yang layak dihindari, dijauhkan dari pikiran; bukan sebagai suatu kenyataan yang patut dihadapi, disadari dengan kematangan batin. Mereka takut membayangkan bahwa suatu waktu nanti, cepat atau lambat, mereka pun tidak terlepas dari cengkeraman kematian. Sesungguhnya, perasaan takut terhadap kematian itu jauh lebih buruk daripada kematian itu sendiri. Ini menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan. Ketakutan timbul karena kurangnya pengetahuan serta pemahaman yang benar.
Mahāsampatti Publisher

Dhamma umumnya disampaikan secara lisan dalam ceramah-ceramah di vihara-vihara, cetiya, sekolah, kampus, dan lain-lain khususnya kepada umat Buddha.

Akan tetapi untuk ceramah Dhamma di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta, penceramah harus membuat ringkasan Dhamma tentang inti yang akan disampaikan dalam ceramah tersebut. Saya, sebagai salah satu penceramah juga memiliki ringkasan Dhamma yang telah disampaikan dalam setiap kali ceramah.

PATRIA Sumatera Utara
Only We Can Help Ourself
Kamma biasanya merupakan subjek yang menarik karena berhubungan dengan setiap orang dan terdapat banyak aspek yang berbeda darinya. Terdapat banyak hukum alam yang menyangkut hidup kita tetapi yang paling penting adalah hukum kamma-vipaka. Di dalam sutta (A.N. 6.63) Sang Buddha berkata “Kehendak, para bhikkhu, yang saya sebut Kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran“ Ini berarti bahwa tindakan yang dikehendaki adalah kamma, dan vipaka adalah akibat atau pengaruh daripadanya. Akibatnya dapat segera masak, masak beberapa waktu kemudian dalam kehidupan ini, atau masak dikehidupan yang akan datang.
PATRIA Sumatera Utara
The Buddha’s View On Meat Eating
Makan daging merupakan topik yang sangat sensitif. Ada beragam pandangan tentang makan daging dan setiap pandangan mungkin benar pada batas tertentu, tetapi pandangan-pandangan tersebut mungkin saja tidak bijaksana. Dalam hal ini, kita harus mengesampingkan pandangan pribadi kita dan bersikap lebih terbuka untuk melihat pandangan Sang Buddha. Hal ini penting sekali karena Beliau adalah Tathagata yang mengetahui dan melihat.
PATRIA Sumatera Utara
Apa Paticcasamuppada itu? Paticcasamuppada merujuk pada pemunculan (dan penghentian) yang saling berkaitan dari semua benda yang ada, yakni mereka muncul dan lenyap dikarenakan oleh sebab dan kondisi. Ini berarti semua benda yang ada adalah terkondisi dan tidak ada sesuatu apapun yang tidak berubah, kekal abadi. Secara khususnya, Paticcasamuppada merujuk pada penderitaan, dan itulah tujuan utama dari khotbah-khotbah Sang Buddha yang membuat kita memahami penderitaan sebagai sifat alami dari segala keberadaan. Jadi diskusi dari Paticcasamuppada dalam tulisan ini akan difokuskan pada Paticcasamuppada tentang penderitaan (dukkha).
PATRIA Sumatera Utara
Message of the Buddha

Para Buddha muncul di dunia sekali dalam kurun waktu yang sangat lama, pada saat dunia terjerumus ke dalam gelapnya ketidaktahuan akan realitas atau eksistensi Kebenaran. Pencerahan-diri oleh usaha mereka sendiri yang tekun, mereka membawa cahaya pengetahuan ke dunia. Seorang Buddha adalah “Yang Sadar” atau “Yang Tercerahkan” terhadap Kebenaran yang berhubungan dengan alam semesta. Meskipun terlahir sebagai seorang manusia, setelah pencerahan-Nya, seorang Buddha tidak bisa dianggap sebagai seorang manusia, makhluk alam surga, atau jenis makhluk apapun. Ini dikarenakan Beliau telah sepenuhnya melepaskan ego atau diri/pribadi yang dilekati oleh semua makhluk. Keberadaan-Nya melampaui semua makhluk di alam semesta ini.

Semua Buddha membabarkan pesan yang sama : “Hindari kejahatan, lakukan kebajikan, sucikan pikiran” Ini juga dikenal sebagai Tiga bagian pelatihan untuk mendapatkan berkah/pahala kebajikan. Ajaran-Nya sering dikenal sebagai Dhamma, sementara Sangha merujuk pada bhikkhu/bhikkhuni, idealnya mereka yang Mulia (Ariya).

“Ajaran Buddha lebih dari sekedar sebuah agama, ia merupakan cara dalam menggunakan pikiran. Umat Buddha bukan hanya memiliki keyakinan yang berbeda dengan yang lainnya, mereka setahap demi setahap belajar menggunakan pikiran mereka secara terpisah dan dengan transformasi pikiran, segala sesuatu ikut berubah. Buku kecil ini menawarkan perkenalan terhadap ajaran Buddha yang jernih dan mudah dipahami. Pembaca akan tertantang di bagian tertentu tetapi terinspirasi dan terdorong di bagian yang lainnya. Dan mereka yang membawa pesan tersebut ke dalam hati akan memiliki hidup yang baru, bahagia dan bermakna.”
Penerbitan PVVD

Evolusi, Kuantum, dan Evolusi oleh Willy Yandi Wijaya Buddhisme, Sains yang Sesungguhnya? oleh Deny Hermawan Pertemuan Agama Buddha dengan Sains: (Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Melalui Meditasi) oleh I Ketut Sujarwo Tiga Pelajaran Dharma dari Hukum Fisika oleh Herman Kumpulan Konsep Sains yang Sejalan dengan Buddhisme oleh Fernandy

Buku ini merupakan kumpulan ceramah Dhamma oleh Lama Thubten Yeshe selama tur dunia kedua bersama Lama Zopa Rinpoche pada tahun 1975. Ajaran yang disampaikan meliputi aspek-aspek psikologis Buddhis yang sangat mendasar yang dibutuhkan seseorang untuk menapaki kehidupan sesuai Dhamma.

Lama Thubten Yeshe menjelaskan peranan batin yang sangat penting dalam kehidupan kita, mengenali batin dan bagaimana melatih batin yang benar untuk memperoleh pembebasan. Semua emosi, pandangan, cara hidup, cara berhubungan kita dengan orang lain datang dari batin, Jika kita tidak memahami bagaimana batin itu bekerja, kita akan terus mengalami hal-hal buruk dan menderita seperti kemarahan, kegelisahan dan depresi.

Penerbitan PVVD
Setting in Motion The Dharma Wheel
Buku ini berisikan ceramah tentang Empat Kebenaran Mulia dalam Buddhisme, oleh Yang Mulia Master Sheng-Yen di Chan Meditation Center di Elmhurst, new York. Ceramah Dharma ini berlangsung selama 4 hari Minggu berturut-turut antara tanggal 1 November dan 22 November 1998
Dalam buku ini kita akan mengeksplorasi syair-syair yang digubah oleh para Bhikkhuni-bhikkhuni arahant atau biawarati Buddhis yang sudah tercerahkan, melihat dan membaca syair-syair ini sebagai sumber inspirasi untuk Buddhis kontemporer. Sebagian besar syair-syair yang ada diambil dari Therigatha, sebuah bagian kecil dari Kanon Pali yang sangat besar.
Penerbitan PVVD
dan Delapan Sajak untuk Mentransformasikan Pikiran
Tidaklah selalu mudah untuk bertindak baik. Terkadang hati kita dipenuhi kemarahan, iri hati, atau kesombongan, sehingga berperilaku baik menjadi hal terakhir yang ingin kita lakukan, atau kita terlalu disibukan oleh pekerjaan dan tanggung jawab kita sehingga kita tidak punya waktu memikirkan orang lain dan kebutuhan mereka, tidak punya waktu berbuat baik dan lembut. Akan tetapi, ada cara untuk mengatasi masalah-masalah ini. Tradisi Buddhis menawarkan banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk mengatasi segala sesuatu yang menghalangi kita untuk berperilaku baik, seperti kemarahan atau keegoisan, serta untuk menghadirkan lebih banyak kebaikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana Yang Mulia Dalai Lama mengatakan “My religion is kindness.”
Buku ini adalah karya beliau terakhir yang ditulis dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan memiliki makna yang sangat dalam. Buku ini menceritakan perrjalanan beliau selama menjalankan hidup sebagai seorang biksu yang sudah menjalankan vassa selama 45 tahun, ditulis dengan tata bahasa yang santai dan mengena di hati.
Buku ini merupakan kompilasi ceramah Dharma oleh Ven. Zen Master Thich Nhat Hanh pada saat retreat tahun 1997 di Prancis. Pada buku ini terdapat empat bagian yakni Buddha dan Mara – Memeluk Penderitaan Kita, Belajar dari Penderitaan, Seni Penyembuhan Diri, dan Penyembuhan Melalui Istrahat.
Vihara Dharma Ratna
Kumpulan Tulisan

Banyak orang ragu menghadapi kehidupan mereka. Mereka merasa tidak ada solusi, orang yang tidak beruntung, orang yang paling hina. Mereka pun putus asa.

Sebenarnya dengan berpikir seperti itu permasalahan tidak akan selesai. Apa yang harus dilakukan? Ingatlah Dhamma. Ingatlah perjuangan Sang Buddha. Carilah perlindungan sejati yaitu Tiratana.

Buku ini adalah bacaan yang tepat dan sumber inspirasi dalam menghadapi kehidupan. Buku ini memuat beberapa hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

Ajaran Buddha tidak hanya mencakup bhikkhu dan bhikkhuni belaka, tetapi juga umat perumah tangga pria dan wanita. Keempat kelompok yang membentuk komunitas Buddhis ini memiliki satu tujuan akhir. Tujuan itu adalah pencapaian Nibbana.

Sebagai seorang umat Buddha perumah tangga, kita harus selalu waspada sehingga di dalam pengejaran kita atas tujuan-tujuan duniawi seperti kekayaan, kesenangan, dan kesuksesan, kita tidak kehilangan tujuan spiritual kita.

Yayasan Sammasayambhu
Bagaimana Buddhis Menyikapi Objek Pujaan
Buku yang menurut ukuran umum tidak termasuk tebal ini hadir ke tangan pembaca adalah kumpulan pandangan penulis terhadap permasalahan yang di bicarakan pada banyak kesempatan secara terpisah. Hanya, karena masing-masing merupakan pembicaraan satu warna, yaitu tentang objek pujaan, kesemuanya disatukan dalam satu topik dengan judul Buddharûpa, kalaupun yang dibahas bukan persoalan tentang Buddharûpa saja. Alasan memilih judul ini adalah bahwa topik Buddharûpa merupakan salah satu topik utama, dan lebih dari itu merupakan istilah yang telah akrab bagi kebanyakan umat Buddha di Indonesia.

Buku ini merupakan kumpulan beberapa diskusi yang dilangsungkan di forum dan berbagai mailing list (milis) Buddhis.

Apakah Buah atau Akibat Melakukan Sesuatu yang Tidak Baik dengan Niat yang Baik? Pandangan Benar dan Salah Kasus dan Dilema Menarik Hadayavatu Pembuktian dalam Buddhisme Mengapa Beragama Buddha? Bagaimana Bila Anak Anda Ingin Menjadi Bhikkhu?

dalam Perspektif Buddha Dharma
Pada tulisan kali ini, penulis berusaha untuk menyajikan kutipan-kutipan dari kitab Buddhis yang isinya bagaimana menjalani kehidupan cinta, seks dan pernikahan yang sesuai dengan Dharma serta penjelasan singkat penulis. Dan tanpa disadari, kutipan-kutipan sutra tersebut dengan sendirinya sudah memberikan penjelasan yang cukup detail. Dalam mengutip teks-teks, penulis mengambil dari teks-teks Theravada, Sarvastivada, Mahasanghika, Vatsiputriya, Pudgalavadin, Mulasarvastivada, Mahayana dan Vajrayana, sehingga dengan demikian anjuran Sang Buddha yang sesungguhnya, dapat ditemukan, selain juga menjunjung prinsip Ekayana. Penulis sendiri ketika menulis karya ini menjadi sadar, bahwa kitab Buddhis adalah kitab agama yang paling banyak menceritakan tentang cinta dibanding dengan kitab-kitab agama lain. Anjuran mengenai bagaimana melangsungkan kehidupan suami istri yang harmonis ataupun menjalankan kehidupan cinta yang romantis namun sesuai dengan Dharma, sungguh sangat banyak ditemukan dalam kitab Tripitaka dan anjuran para guru-guru penerus ajaran Sang Buddha. Selain itu banyak pula kisah romantis antara pria dan wanita dalam kitab-kitab Buddhis.
Damai di Setiap Langkah merupakan sebuah buku pengingatan. Dalam kesibukan kehidupan modern, kita cenderung kehilangan sentuhan dengan kedamaian yang tersedia di setiap saat. Kreativitas Thich Nhat Hanh terletak pada kemampuan beliau menggunakan berbagai keadaan yang biasanya menekan dan menimbulkan kemarahan kita. Bagi beliau, telepon yang berdering merupakan tanda yang memanggil kita kembali pada kesejatian kita. Piring kotor, lampu merah dan kemacetan lalu lintas merupakan teman-teman spritual dalam jalan menuju kesadaran. Kepuasan yang sangat mendalam, perasaan yang mendalam dari kegembiraan dan kesempurnaan terletak dekat, sedekat tarikan napas yang berikutnya serta senyuman yang bisa kita bentuk saat ini juga.
Perbandingan Perspektif Astronomi dan Buddhis
Astronomi adalah tantangan terbesar yang dihadapi agama-agama dunia, astronomi mengungkapkan alam semesta apa adanya, walaupun astronomi belum dapat mengungkap semua fenomena yang terjadi di alam semesta tetapi penjelajahan angkasa luar telah semakin membuka mata kita bahwa bumi mungkin bukan satu-satunya tempat kehidupan di alam semesta, mungkin ada bumi-bumi lain yang ditemukan di masa mendatang.
Karya tulis ini merupakan hasil skripsi ketika mengambil kuliah Philosophy and Religions di Peking University, Beijing, China. Pada waktu itu dosen pembimbing beliau meminta untuk menulis kisah pribadi dalam belajar dan praktek Dhamma, menurutnya belum pernah ada Buddhist scholars yang menulis tentang pengalaman pribadi mereka dalam mendalami Buddhisme. Kebanyakan dari mereka menulis tentang teori-teori Dhamma yang mereka sendiri tidak mempunyai sarana atau kesempatan untuk mempraktekkannnya.
Hidup sebagai monastik bukanlah suatu hal yang sulit, namun bukan juga suatu hal yang gampang. Saya tak bermaksud membuat Anda binggung, namun sebagai pengantar menuju pintu pemahaman bahwa memang demikianlah dua sisi itu saling berinteraksi. Kita membutuhkan pengertian mendalam agar tidak terjebak pada satu sisi saja.
Tentu Sri Lanka adalah negara yang tidak asing di telinga kita, orang Indonesia. Nama Sri Lanka sendiri digunakan sejak tahun 1972. Sebelumnya negara ini lebih terkenal dengan sebutan Ceylon. Di dalam buku-buku kuno, negara ini dikenal sebagai Tambapani, Sīhaḷadīpa dan bahkan saya pernah mendapat informasi bahwa Svarnadīpa yang hingga saat ini masih menjadi kontroversi di antara para sarjana Buddhist, juga dianggap sebagai sebutan untuk Sri Lanka. Secara official, negara ini disebut Sri Lankā Prajathanthrika Samajavadi Janarajaya.
Dua hari yang lalu, pada saat bulan purnama di bulan Juli, umat Buddha memperingati Hari Asadha. Kalau pada waktu Waisak Pangeran Siddhattha atau Petapa Siddhattha mencapai Kebuddhaan dan menjadi Buddha, menemukan Dhamma atau Dharma, dua bulan kemudian Sang Buddha membabarkan Dhamma yang telah Beliau dapatkan kepada dunia. Untuk yang pertama kali, kesempatan yang sulit itu memang tidak didengar oleh banyak orang. Hanya lima orang, yaitu mereka yang dulunya menjadi sahabat Petapa Siddhattha sewaktu bertapa di Hutan Uruvela.
Dari Sudut Pandang Agama Buddha

Buku ini mengupas tentang tumbuhan dari sudut pandang agama Buddha dengan topik sebagai berikut:

Tumbuhan Tidak Memiliki Kesadaran Reaksi Tumbuhan Oleh para Ilmuwan Ekindriya Jiva menurut agama Hindu dan agama Jain Bodhisatta Terlahir Sebagai Peri Pohon Kesadaran Tumbuhan Peri Pohon dapat Mempengaruhi Biologis Tumbuhan Pandangan para Guru Agung Buddhis di India tentang Tumbuhan Pandangan para Guru Buddhis masa kini tentang Tumbuhan Perlindungan Terhadap Tumbuhan Tumbuhan dan Pencapaian ke-Buddhaan Tambahan : Bakteri dan Organisme Tanpa Syaraf Pusat Menurut Agama Buddha Lampiran: Saddharmapundarika Sutra bab V [Tentang Tanaman]

Buku ‘Bagaimana Saya Melepaskan Diri Dari Yi Kuan Tao’ ini merupakan buku berbahasa Mandarin yang berjudul asli ‘Wo Cen Yang Duo Li Yi Kuan Tao’, sebuah karya dari seorang upasaka Buddhis, Shi Wen Du [Taiwan], yang dahulunya merupakan penganut Yi Kuan Tao. Sebuah buku yang berisikan kisah nyata dari sang penulis yang diawali dari kisah bagaimana penulis mulai bergabung hingga keluar dari Yi Kuan Tao. Dalam buku ini pula dijelaskan secara gamblang mengenai asal usul, ajaran, tata upacara dan segala hal yang berhubungan dengan Yi Kuan Tao.

Keseluruhan isi buku ini terdiri dari 48 bab dengan disertai beberapa kata pengantar beserta lampiran. Oleh karena tujuan awal penerjemahan buku ini ke dalam Bahasa Indonesia hanya bersifat sebagai informasi yang diperuntukkan bagi kalangan sendiri, tepatnya bagi rekan-rekan Buddhis di perusahaan tempat saya bekerja, maka hanya bagian pengantar dan 48 bab isi saja yang dipilih untuk diterjemahkan. Karena dirasa kedua bagian ini telah cukup memenuhi keinginan untuk mengenal riwayat, ajaran dan hal-hal lain mengenai Yi Kuan Tao. Karena alasan ini jugalah maka edisi terjemahan ini lebih bersifat terjemahan bebas serta tidak diperjualbelikan.