maksud saya cari di thread2 yang berseberangan/berbeda dengan Theravada, maka akan jelas postingan anda begitu kental dengan pemikiran2 yang bernuansa Theravada
anda ini melawak kale !
karena memang pedoman saya Tipitaka kanon Pali tentunya pengetahuan ini yang saya tahu, jangan memaksa orang harus sama, beda tetap beda, tidak harus sama kok !
emank ada statement saya yang mengatakan kalau berseberangan fanatik?
bukannya dari awal anda yang mulai kata fanatik dan fanatisme, bahkan anti fanatisme
kadang2 banyak orang suka lupa apa yang ditulis walaupun baru beberapa menit
kalau ngak statement siapa yang anda tanyakan?
saya ndak tahu statement apa, wong anda yang mulai menjudge kok.
biar lebih jelas, saya ambilkan satu anda orang Buddhis kan apa se-Dharma berbeda dengan se-Dhamma?
diatas awal saya di jelaskan masalah kitab pedoman
pemahaman saya tidak bisa dipaksakan karena maksud didalam pedoman kitab buanyak sekali perbedaan,
jangan dipaksakkan kalau memang bukan seDhamma !
anda keberatan bila menggunakan bahasa sansekerta yang notabene digunakan Mahayana?
mengapa saya harus keberatan ! wong masing2 punya hak utk memakai kata2 apa aja sesuai yang dipelajari kok.
atau dengan jelas anda menegaskan kalau anda seorang Theravadin?
kalau iya, kan jelas yang saya maksud bernuansa Theravada
sah-sah saja anda mau jadi Theravadin
karena didalam kitab Tipitaka Pali, Buddha tidak mengajar Theravada, gimana saya bisa menjadi Theravadin seperti anda maksud.
sepertinya anda ini suka menyamakan yang memang harus beda.
cuma pesan saya jangan fanatik (bukan menjugde anda)
mau jugde juga boleh kok, itu hak anda.
yang pasti anda belum jelaskan apa arti kriteria fanatik anda.
saya berkomentar: karena berdasarkan pengamatan saya, pemikiran2 anda sangat kental dengan nuansa Theravada
anda berkomentar: masak iya !!
saya berkomentar: kalau iya bilang iya, kalau tidak bilang tidak, anda boleh koq meng-klarifikasi-nya
sayang anda gagal menjadi pengamat profesional, cuma amatiran (saya maklum kok !, karena kemampuan anda hanya demikian.)
sekali lagi cape deh, kaya , jelasin anak kecil aja
saya sudah tahu, tapi kalau ngejelasin kaya di atas bukankah cape deh, cape banget
jaman Buddha bahkan anak kecil juga bisa menjadi Arahant kok !
jadi jangan meremehkan anak kecil, bung siswa
saya sih tidak suka berdebat, sebatas bertukar pikiran
apa statement ini menunjukkan kegusaran anda?
jangan gusar, apa yang saya sampaikan bukan semata2 ingin menelanjangi anda
alamak !!, mengapa harus gusar dengan pernyataan anda, kenal aja tidak kok !.
bahkan saya anggap lucu, orang2 seperti mirip2 anda lumayan banyak, muncul kemudian hilang, sesuai perubahan.
cobalah kaji lebih mendalam, mungkin apa yang saya sampaikan benar (mungkin juga salah)
pasti salah
ini yang saya maksud belum jelasyang ini sepertinya sudah diwakili oleh komentar2 saya di atas
intinya semua orang boleh saja berkomentar
betul
tapi jangan asal komentar, jangan lalu cuma gusar
tapi anda tidak jauh berbeda kok,
cuma sayank tidak .....
kalau komentar asal2an itu dikoreksi orang
tapi instropeksi diri
maka kita akan menjadi lebih bijak
nah ini, komentar yang mana ?
cuma sayank tidak semua orang punya kemampuan batin demikian
begitu juga anda, tidak tahu tapi sok tahu.
seperti kata2 anda, maaf !
jangan gusar !
karena OOT terlalu jauhkalau anda masih gusar boleh buat topik baru atau cari topik lama yang sesuai dengan keinginan anda dan bahas disana.