Bagaimana kita bisa mengatakan susu bukanlah air tawar jika kita belum pernah mengenal air tawar?
Bagaimana kita bisa mengatakan bukit dan lembah tidak terpisahkan jika kita belum mengenal yang terpisahkan?
kita tidak menyadari telah mengambil kesimpulan tak terpisahkan hanya berdasarkan persepsi dan karakteristik wujud
kita tidak menyadari hanya bergerak di dalam persepsinya, melekat pada kata kata, mendiskriminasikan dengan melihat karakteristik dari segala sesuatu.
Jawabannya sama, bukit dan lembah tak terpisahkan sejak awal mereka eksis, bagaimana saya harus mengatakan bahwa saya pernah melihat keduanya terpisahkan? Ini sama seperti meminta saya membuktikan bumi itu datar. Ini adalah pertanyaan/permintaan yang salah dan bodoh.
Contoh dan bukti bahwa bukit dan lembah tidak terpisahkan telah saya berikan. Bukti sudah di depan mata, selanjutnya terserah anda.
Upaya anda untuk memisahkan bukit dan lembah justru merupakan bukti bahwa pikiran anda dalam keadaan diskiminatif. Dan semuanya ini terjadi karena anda belum bisa menerima sanggahan bahwa konsep isi=kosong, kosong= isi adalah suatu kesalahan. Itulah ego anda!
Saya baru tahu yang namanya keadaan terbebaskan dari dualitas berdasarkan kondisi dan kesimpulan"karena secara alami saat lahir anda tidak berpakaian,.............. " dan diikuti dengan kata seharusnya
Dikarenakan pandangan kita yang masih diskriminasi dan terkondisi sehingga hanya bergerak di dalamnya.
Mensyaratkan sesuatu harus seperti itu agar terbebaskan dari dualitas tidak menyadari kita hanya bergerak berputar putar didalamnya.
Jadi dengan kondisi pikiran seperti ini, bagaimana mungkin kita mengenali keadaan terbebaskan dari dualitas?
Itu bukan keadaan terbebaskan tetapi keadaan pure/alami pikiran sebelum memiliki
konsep dualitas kegunaan pakaian. Jadi, kita tidak membahas keadaan terbebaskan tetapi membahas mengenai munculnya
konsep dualitas kegunaan pakaian.
lalu kenapa bro menangis ketika bro ngompol. Maksud saya sewaktu bayi loh bukan sekarang
Jadi cukup sampai disini saja sebelum terjadi debat kusir hanya untuk menunjukkan ego.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
Ketika bayi, saya menangis waktu ngompol? Jawababnya mudah
: Saya tidak ingat. Jika yang ingin anda sampaikan adalah adanya pikiran diskriminasi pada bayi, jelas ada, tapi
kita sedang membicarakan mengenai konsep diskriminas/dualitas kegunaan pakaian,
bukan konsep dualitas nyaman dan tidak nyaman pada bayi yang ngompol. Jadi jangan berusaha mengaburkan permasalahan, ini ciri khas licik orang yang sudah tidak mempu menjawab. Debat kusir?? Ini hanya alasan anda karena tidak bisa menjawab atau menepis argumen, itu saja.
So, anda tidak berpakaian hari ini? Saya yakin masih karena pikiran anda penuh dengan diskriminatif. Bahkan karena sangat hebatnya diskriminasi yang ada pada anda, maka anda berusaha memisahkan 2 hal yang tidak bisa dipisahkan, ini namanya usaha diskriminasi dan anda justru terjebak di dalamnya.
Jadi terakhir, jelas bahwa:
- konsep isi = kosong, kosong = isi adalah suatu kesalahan.
- dua hal yang muncul tidak terpisahkan bukan berarti dua hal tersebut adalah sama
Selanjutnya saya rasa tidak perlu menanggapi komentar anda berkaitan dengan hal ini.
BTW: Anda menggunakan icon
, saya tidak tahu anda sedang memberi hormat pada saya atau.... Kalau berdasarkan konsep isi=kosong, kosong= isi berarti anda sedang........ isi sendiri. Ini bukti lagi anda masih dalam pikiran diskriminatif
(Sayang sekali para wartawan dan penjual koran menjadi kecewa karena tidak bisa melihat seseorang berjalan-jalan tanpa pakaian dengan alasan isi=kosong, kosong=isi
)