Ada analogi juga jika tidak memiliki keinginan untuk melenyapkan penderitaan, dia seperti cacing di dalam kotoran... dia merasa nyaman di dalam kotoran itu...
menurut saya ada 2 keinginan,
ada keinginan untuk melenyapkan penderitaan, ini baik;
ada keinginan untuk mempertebal kemelekatan kita, ini yg buruk;
kita yg mengarahkan keinginan itu, misalkan kita menginginkan rumah yg indah, mewah, bersih, minimalis tapi kemampuan materi kita tidak ada, semakin kita memperbesar keinginan itu [bagus seh untuk motivasi] semakin menderita kita ketika keinginan itu akhirnya tidak tercapai/terwujud. emang ada beberapa orang yg dapat mencapainya, tapi kecil sekali presentasenya [faktor luck yg berhubungan dengan Kamma/Karma jg]
ada jg keinginan untuk dapat tenang dalam bermeditasi, semakin kita mengejar ketenangan, semakin pikiran kita dibuat kacau, disitu yg muncul adalah penderitaan, kekecewaan, jenuh, bosan, ngantuk, malas dan lainnya.
karena pikiran semakin aktif ketika kita berkeinginan untuk tenang, padahal yg kita harapkan adalah ketenangan [kondisi pikiran bersifat pasif] apakah bisa kita mencapai ketenangan sedangkan pikiran kita aktif mencari dan mencari ketenangan itu ? ibarat kita ingin menenangkan air yg bergelombang, tapi kita tidak mendiamkan air itu, yg kita lakukan adalah mengaduk air itu, yg terjadi air semakin bergelombang dan keruh karena kotoran naik ke permukaan.
tapi pada saat kita berkeinginan untuk melepas hal tersebut, kita dapat mengikuti arah dengan benar, maka yg kita peroleh ketenangan, kebahagiaan. ini adalah keinginan yg sederhana yg baik tersebut.