//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dorongan Semangat dari Sang Buddha kepada Bhikkhu Tissa  (Read 3254 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Utphala Dhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 109
  • Reputasi: 16
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Dorongan Semangat dari Sang Buddha kepada Bhikkhu Tissa
« on: 15 February 2011, 03:26:38 AM »
...
 
"Tissa, seumpama ada dua orang, yang satu tidak tahu jalan,  yang lain tahu jalan. Dalam hal ini, yang tidak tahu jalan bertanya pada  orang yang tahu jalan. Ia menjawab, 'Benar, Sobat, inilah jalannya. Teruskanlah selama beberapa saat dan engkau akan tiba pada suatu persimpangan. Jangan ambil yang kiri, tapi ambillah jalan yang di  sebelah kanan. Teruskan sedikit, dan engkau akan sampai pada sebuah hutan rimba yang lebat. Lanjutkan sedikit lagi, dan engkau akan melihat sebuah rawa yang luas. Lanjutkan sedikit lebih jauh, dan engkau  akan  melihat jurang yang dalam. Tetap lanjutkan sedikit lebih jauh lagi, dan  engkau akan melihat sebidang tanah lapang yang menyenangkan.'

Aku membuat perumpamaan ini untuk menjelaskan maksudku:

Orang yang tidak tahu jalan mewakili umat awam (yang belum memasuki arus),
dan orang yang tahu jalan mewakili Sang Tathagata, Arahat, Samma Sambuddha, yang telah mencapai Penerangan Sempurna.

PERSIMPANGAN JALAN mewakili keragu-raguan.

CABANG sebelah kiri mewakili jalan yang salah,
dan CABANG sebelah kanan mewakili Jalan Mulia Beruas Delapan:
1.  Pengertian/Pandangan Benar
2.  Pikiran Benar
3.  Ucapan Benar
4.  Perbuatan Benar
5.  Mata Pencaharian Benar
6.  Daya Upaya/Ikhtiar Benar
7.  Perhatian/Kewaspadaan Benar
8.  Konsentrasi Benar

HUTAN yang lebat mewakili ketidaktahuan.

RAWA yang luas mewakili nafsu indera.

JURANG yang dalam melambangkan kejengkelan dan keputusasaan. 

SEBIDANG TANAH LAPANG yang menyenangkan mewakili Nibbana.

Bergembiralah, Tissa, Bergembiralah.
Aku di sini untuk menasihatimu, mendukungmu, dan memberimu petunjuk!"

~ KUTIPAN SN 22.84. Tissa Sutta: Dorongan Semangat dari Sang Buddha kepada Bhikkhu Tissa

********


Karena ada persimpangan, perumpamaan dari keraguan, kita jadi tak bergerak.

Karena hutan rimba ketidaktahuan, kegelapan batin, kebingungan, kita mungkin mundur menyerah terhadap Dhamma dan pelaksanaannya.

Tapi begitu titik terang mulai di dapat, hutan rimba dilalui, nafsu indera menggoda.

Begitu nafsu indera dilemahkan, rawa-rawa dilalui, muncul keinginan untuk segera mendapat hasil.

Bila tak waspada, timbul kejengkelan dan keputus-asaan (karena masih diliputi gagasan atau persepsi laten yang keliru mengenai adanya "diri") seumpama melewati jurang yang dalam. Bila pada waktu itu belum memasuki arus atau tak memiliki keyakinan pada Tiratana, pada magga (JMB 8), cenderung mengarah pada kesesatan pandangan atau nafsu pelenyapan "diri" yang halus [*VIBHAVA TANHA], karena masih diliputi gagasan atau persepsi laten yang keliru mengenai adanya "diri".

Tapi bila terus berjalan dengan keyakinan, semangat, kewaspadaan, konsentrasi, & kebijaksanaan [*PANCA BALA - 5 Kekuatan/Modal], akhirnya kita terus mematangkan kondisi-kondisi yang diperlukan, sampai akhirnya segala kekotoran batin dan kegelapan batin lenyap total.

Note:
1. VIBHAVA TANHA (craving for non-becoming) adalah nafsu keinginan terhadap KELENYAPAN suatu keberadaan [sehubungan dengan gagasan salah mengenai adanya "diri" - ditthi asmi mano]. Vibhava tanha disertai pandangan keliru bahwa pancakkhandha dianggap sebagai penyebab atau asal mula dukkha, dengan kata lain tidak melihat hukum Paticcasamuppada, hukum sebab musabab yang saling bergantungan, dimana di sana terlihat hubungan mata rantai antara Avijja, Tanha, & Dukkha.

2. PANCA BALA (5 Kekuatan):
1. Saddha (keyakinan),
2. Viriya (ketekunan, semangat)
3. Sati (perhatian, kesadaran, kewaspadaan)
4. Samadhi (konsentrasi yang tenang)
5. Pañña (kebijaksanaan)

Saddha menunjang Viriya.
Viriya menunjang Sati.
Sati menunjang Samadhi.
Samadhi menunjang Pañña.
Pañña menunjang Saddha, Saddha menunjang Viriya,
Viriya menunjang Sati.
Sati menunjang Samadhi,
dst...