//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 196474 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
"Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 04 December 2012, 09:18:27 PM »
Topik ini saya buat untuk menyoroti kalimat "kosong = isi, isi = kosong", yang menjadi perdebatan di thread sebelumnya: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23460.new.html#new

Sekedar saran dari saya sebagai pembuat topik, ada baiknya bila ingin memberikan pendapat/pandangan, sanggahan, dlsb, agar ditunjang/dilandasi dengan pengetahuan (prajna/wisdom) dari meditasi (khususnya vipassana). Karena bila membahas sesuatu berkenaan dengan kebenaran, terutama yang sulit dijangkau oleh intelektual, maka samadhi menjadi jalan keluar yang baik (menurut saya).

Bila hanya menggunakan intelektual, dikhawatirkan terdapat banyak batasan; dari pengalaman tiap makhluk yang subyektif, tingkat kemampuan berpikir yang berbeda-beda, ego (LDM) yang setiap saat bisa mempengaruhi pandangan (delusi), dan banyak faktor-faktor mental non-konstruktif lainnya yang berpengaruh terhadap pencarian dari kebenaran itu sendiri.

Baiklah, tanpa panjang lebar lagi, mari langsung masuk pada pembahasan, "kosong = isi, isi = kosong".

Terlepas apakah kalimat ini valid atau tidak, secara historis diakui/tidak, kejelasan sumber literatur, dsb...

Saya hanya akan membahas dari perspektif Sunyata (dalam korelasinya dengan thread sebelumnya).

Jadi topik ini fokus pada esensi kalimat "kosong = isi, isi = kosong", bukan kevalidan secara konvensional, historis literatur, dsb.

Mari langsung pada makna tulisan ini: "kosong = isi, isi = kosong". Apakah maksud tulisan itu ditinjau dari pemahaman (khususnya penembusan/realisasi) Sunyata?

Saya akan lanjutkan di postingan berikutnya.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #1 on: 04 December 2012, 09:27:38 PM »
sebelum lebih jauh.. coba jelaskan dgn detail apa itu :

1 Sunyata
2 Realisasi
3 Realisasi Sunyata
4 Kosong
5 Isi

trims sebelumnya...  _/\_

6 kalau ada kosong dan isi, apakah ada 1/2 kosong dan 1/2 isi ?
7 kalau kosong = isi, isi = kosong, bagaimana mengetahui mana yg kosong, mana yg isi ?

« Last Edit: 04 December 2012, 09:29:40 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #2 on: 04 December 2012, 09:59:26 PM »
Dalam hakikat Sunyata (dapat diselami via meditasi vipassana), sebenarnya semua fenomena tanpa kecuali adalah muncul dari saya, termasuk keberadaan saya sekarang (dalam kesadaran ini, berkarakter tertentu, punya pengalaman yang sudah lewat tertentu, menyadari keberadaan saya sekarang, serta juga punya impian/cita-cita untuk di masa depan saya).

Jadi keberadaan saya sekarang (kesadaran + faktor mental lainnya + fisik/rupa/bentuk saya), bahkan juga makhluk-makhluk di sekeliling saya (yang mana ada dalam persepsi saya), adalah hasil/akibat perbuatan saya sendiri (lewat pikiran, ucapan, maupun tindakan).

Saya persingkat, langsung ke korelasinya dengan "kosong=isi, isi=kosong", bahwa setiap fenomena ada karena sebab, bahkan saya (dalam kesadaran ini), ada juga karena sebab yang lain (ini yang tidak dijelaskan secara terperinci oleh Buddha Gautama, dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman makhluk yang masih terlalu jauh untuk mengerti).

Karena saya ada akibat/hasil dari sebab yang lain, atau segala tentang Anda saat ini adalah hasil karma Anda di masa lalu, maka Anda yang sekarang sebenarnya "tiada".

Memang mirip nihilisme (anihilasi), tapi bukan ini yang saya maksud.

Bila seseorang telah terbebas (dari ketidaktahuan/avidya), maka Ia (huruf kapital) sesungguhnya akan menyaksikan dirinya sendiri, berkutat (interaksi) dengan unsur-unsur lain (skhandas), dalam sebuah permainan "tidak-menguntungkan" (makanya disebut Dukkha).

Dan potensi (tidak saya bahas di thread ini) Dia ternyata jauh lebih besar dari yang dapat dibayangkan dan diketahui oleh Ia sebelumnya.

Karena itu, Kosong = Isi, berarti:

Dalam ketiadaan (Tiada Aku, tapi bukan kemusnahan/nihilisme), ada fenomena (yaitu kehidupan ini beserta makhluknya, termasuk "saya" dalam gabungan skhandas/agregat).

Isi = Kosong, artinya:

Dalam kewujudan ini (keberadaan/kehidupan yang seolah tanpa akhir ini), sesungguhnya mereka bukan (tiada) apa-apa, atau (kita kenal dengan) Anatta.

Makhluk-makhluk itu semua sunya (kosong), karena jika mereka mencapai Kebuddhaan (Ia/Mereka dengan huruf kapital), maka identitas yang Mereka kenai (pakai) saat ini adalah tidak "valid" (mungkin ada kata yang lebih tepat, saya tidak menemukannya saat mengetikkan ini).

Mengapa?

Karena identitas yang Mereka kenakan saat ini, adalah: Karma (Proyeksi) dari diri Anda (masing-masing) sendiri.

Tanpa karma yang tepat, dalam kehidupan Anda tidak akan pernah ada sosok pemuda yang meninggalkan istana demi bertapa, lalu (disebut-sebut) mencapai kesempurnaan, dst...

Tidak akan ada itu. Bahkan, bila Anda lahir sejaman dengan Beliau (mengesampingkan faktor bahwa Anda terlahir sebagai seekor lalat atau kucing), Anda tidak akan pernah dengar, atau dengar tapi tak signifikan bagi Anda, atau bahkan dengar tapi berujung petaka bagi Anda (seperti kasus Cinca-manavika dan Devadatta).

Jadi, apakah Buddha itu mutlak adalah Guru bagi setiap insan (makhluk)?

Jawabannya, tergantung (tergantung apa karma Anda, memungkinkan atau tidak meresapi dharma dari Guru Agung Buddha Gautama).

Jadi (maka disebut/dikatakan) Buddha itu pun, Sunya dari sifat hakiki, atau, (apapun itu) tergantung siapa subyek yang mencerap/memproyeksikannya.

Sampai disini, semoga tidak terlalu melelahkan.

Besok saya lanjutkan. Silakan komentari dengan arif.


Terima kasih.
« Last Edit: 04 December 2012, 10:02:43 PM by Sunya »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #3 on: 04 December 2012, 10:07:35 PM »
sambil menunggu 7 jawaban yg singkat, jelas, dan padat... ;D

jangan panjang2, capek bacanya... brooo :-[
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #4 on: 05 December 2012, 05:27:32 AM »
Saya persingkat, langsung ke korelasinya dengan "kosong=isi, isi=kosong", bahwa setiap fenomena ada karena sebab, bahkan saya (dalam kesadaran ini), ada juga karena sebab yang lain (ini yang tidak dijelaskan secara terperinci oleh Buddha Gautama, dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman makhluk yang masih terlalu jauh untuk mengerti).


bro Sunya, Tipitaka sudah baca semua ! :o,
kok tahu Buddha Gotama tidak menjelaskan secara terperinci !  ???
walaupun Tipitaka tidak wajib untuk dibaca dan dihafal keseluruhannya ataupun sebagian saja.  :)

menurut saya tidak mungkin juga dijelaskan semua fenomena yang ada disetiap mahluk manusia
karna memang tidak akan membawa manfaat bagi pembebasan.

Dhamma Vinaya yang di 'patenkan' para Arahant pada Konsili Pertama yang dipimpin Bhikkhu Mahakassapa, sudah lebih dari cukup sebagai pedoman bagi mahluk manusia untuk pembebasan dari penderitaan.
« Last Edit: 05 December 2012, 05:42:01 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #5 on: 05 December 2012, 06:02:37 AM »
Wah sayang hanya khusus para bijaksana dan meditator thread ini, ya sudahlah,
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #6 on: 05 December 2012, 06:30:40 AM »
sebelum lebih jauh.. coba jelaskan dgn detail apa itu :

1 Sunyata
2 Realisasi
3 Realisasi Sunyata
4 Kosong
5 Isi

trims sebelumnya...  _/\_

6 kalau ada kosong dan isi, apakah ada 1/2 kosong dan 1/2 isi ?
7 kalau kosong = isi, isi = kosong, bagaimana mengetahui mana yg kosong, mana yg isi ?

1. en.wikipedia.org/wiki/Śūnyatā
2. Mewujudkan, membuat menjadi nyata.
3. Menyadari / mengalami Sunyata secara nyata (praktek, non teori).

4 dan  5 sudah terjawab dalam postingan http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23523.msg426770.html#msg426770.

Adapun kebenaran mutlak, paling ideal dirasakan sendiri lewat praktek, bukan sekedar teori dan penjelasan bahasa/verbal. Sehebat dan sesempurna apapun suatu istilah dan bahasa, tetap tidak bisa mendefiniskan "manisnya gula" seperti ketika Anda merasakan sendiri gula tersebut.

Demikian, semoga memuaskan Anda. Salam damai dan sejahtera.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #7 on: 05 December 2012, 06:43:07 AM »
bro Sunya, Tipitaka sudah baca semua ! :o,
kok tahu Buddha Gotama tidak menjelaskan secara terperinci !  ???
walaupun Tipitaka tidak wajib untuk dibaca dan dihafal keseluruhannya ataupun sebagian saja.  :)

menurut saya tidak mungkin juga dijelaskan semua fenomena yang ada disetiap mahluk manusia
karna memang tidak akan membawa manfaat bagi pembebasan.

Dhamma Vinaya yang di 'patenkan' para Arahant pada Konsili Pertama yang dipimpin Bhikkhu Mahakassapa, sudah lebih dari cukup sebagai pedoman bagi mahluk manusia untuk pembebasan dari penderitaan.

Apakah "mengetahui" harus lewat Tripitaka?

Dalam konteks ini (bahwa segala sesuatu sunya/kosong), cukup dan tidak cukup sangatlah relatif.

Ada yang belajar agama Buddha dapat menjadi lebih arif dan bijak, ada yang semakin belajar semakin bingung dan terjerat dalam pandangan salah. Semua tergantung "sebab" dari setiap makhluk, karena pengumpulan karma positif tiap makhluk untuk belajar dharma adalah berbeda.

Jika ada jaminan buku/kitab apapun yang bisa membawa pada pencerahan, maka teori (sementara ini katakanlah begitu) Sunyata ini sebut saja teori kosong (seperti makna/artinya). Tapi kalau memang Dharma dan Buddha itu pun sunya (tak lepas dari kebenaran mutlak; paramattha sacca) maka kata cukup atau tidak cukup, sebenarnya relatif.

Semoga memberi terang. Salam kebahagiaan.  _/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #8 on: 05 December 2012, 06:49:18 AM »
kalo kata om Indra:
teori sunya=teori omong kosong :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #9 on: 05 December 2012, 06:49:34 AM »
Berikutnya saya akan bahas tentang perumpamaan dari thread sebelumnya, yang menyamakan antara konsep kosong/isi dengan dualitas dunia (kebenaran kondisional), seperti apakah bata=emas, Buddha=Mara, dingin=panas, dsb.

Singkatnya (nanti kita jabarkan bila perlu), Anda-Anda yang membuat perumpamaan seperti di atas, keliru mengerti dan mendefinisikan sunyata itu sendiri.

Sunyata adalah kebenaran mutlak, sedangkan contoh di atas (bahkan termasuk Buddha, dalam manifestasi-Nya sebagai 'Makhluk') adalah keadaan berkondisi (yang mana masuk dalam konteks samutti-sacca / kebenaran relatif/berkondisi).

Detilnya nanti saya jabarkan, sementara pahami dulu yang di atas.

Semoga membawa manfaat. Salam cinta kasih. Semoga berbahagia. :)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #10 on: 05 December 2012, 06:51:05 AM »
1. en.wikipedia.org/wiki/Śūnyatā
2. Mewujudkan, membuat menjadi nyata.
3. Menyadari / mengalami Sunyata secara nyata (praktek, non teori).

4 dan  5 sudah terjawab dalam postingan http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23523.msg426770.html#msg426770.

Adapun kebenaran mutlak, paling ideal dirasakan sendiri lewat praktek, bukan sekedar teori dan penjelasan bahasa/verbal. Sehebat dan sesempurna apapun suatu istilah dan bahasa, tetap tidak bisa mendefiniskan "manisnya gula" seperti ketika Anda merasakan sendiri gula tersebut.

Demikian, semoga memuaskan Anda. Salam damai dan sejahtera.

sebaiknya bro menjelasan point no.1 dgn kalimat sendiri, tidak merujuk pada wikipedia... sebab bro yg telah mengalamin...

marilah menjawab dgn singkat, jelas, padat dan mudah dimengerti sehingga utk org awam mendptkan manfaatnya..

 _/\_ ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #11 on: 05 December 2012, 06:52:18 AM »
kalo kata om Indra:
teori sunya=teori omong kosong :))

omong kosong = omong tidak kosong

mohon perhatiannya bro william
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #12 on: 05 December 2012, 06:53:26 AM »
omong kosong = omong tidak kosong

mohon perhatiannya bro william
^:)^ ^:)^

 :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #13 on: 05 December 2012, 06:53:44 AM »
kalo kata om Indra:
teori sunya=teori omong kosong :))

Mungkin betul.

Bahkan perkataan di atas pun memverifikasi kebenaran sunyata itu sendiri 'kan? "Bahwa konsep sunyata bagi yang tidak paham pun, tidak lebih dari seonggok (maaf) sampah."

Jadi pengingkaran atas Sunyata itu sendiri, otomatis memverifikasi kebenarannya.

Salam. :)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #14 on: 05 December 2012, 06:55:41 AM »
Wah sayang hanya khusus para bijaksana dan meditator thread ini, ya sudahlah,
lebih mudah menjelaskan sesuatu yg rumit menjadi panjang dan tambah rumit..

tapi adalah sangat sulit menjelaskan sesuatu yg rumit menjadi simple dan sederhana...

Honda : we make it simple
merryXmas n happyNewYYYY 2018