//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26  (Read 11461 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
 :-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
:-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek

saya juga gak tau.. masih sama2 cetek.. ya udah nunggu senior aja yg bisa memberi pencerahan.. saya ikut nyimak aja  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
:-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek

saya belum pernah ke surga(secara eksplisit), kalau pun sudah pernah di kehidupan lampau, sekarang sudah lupa Y_Y..
jd gmn cara saya jawabnya yah?
kalau dari cerita2 atau baca naskah2 dari ajaran Buddha.. ya sekedar tahu aj, tapi gmn cara membuktikan nya wahahahhaha
bingung juga >.<







OOT: surga kenikmatan, surga di telapak kaki ibu, sudah termasuk belum wkkwkwkw kaburrrrrrrr ;D ;D

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Seingat sy dalam 31 alam kehidupan itu ada alam dewa bukan alam surga... Apakah sy salah ingat ya? Mohon koreksi. _/\_

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Seingat sy dalam 31 alam kehidupan itu ada alam dewa bukan alam surga... Apakah sy salah ingat ya? Mohon koreksi. _/\_

mungkin dari 31 alam itu bbrp kan alam surga.. nah tiap alam surga ada propinsi2/kapling2 nya lagi mungkin wkwkkw Ngelantur.com

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
betul, alam diatas alam manusia adalah alam deva, namun kita sering kali menyebutnya alam surga karena melihat tingkatannya ada diatas alam manusia.mungkin kalau diindonesikan kita salah semua kali ya ha ha ha,..karena kalau dalam bahasa pali itu nama alamnya disebut Bhumi,....wkwkwkwkwkwk ^:)^
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Menurutku alam kehidupan itu bkn tempat tapi alam kehidupan... Contoh ada alam binatang dan manusia di planet bumi, maka alam dewa tidak tertutup kemungkinan ad di planet bumi juga

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
tapi kalau melihat di film sun go kong, alam dewa itu adanya diatas langit,..dan kita terima aja bahwa alam dewa itu adanya diatas,...seolah2 kalau dinilai alam dewa adalah alien dari luar bumi loh,..wkwwkwkkwkkwkkw terpengaruh film sun go kong, tapi setidaknya membuka wawasan kita bukan tidak mungkin alam dewa itu diangkasa, soalnya ada paritta kalau nggak salah menyebutkan para dewa dan naga yang perkasa, dibumi dan diangkasa,..itu kayaknya ada sering diucapkan atau kakao menyebutnya terbalik,..maklum belum tau banyak,.masih pemula :whistle: :P ;D 
wkkkkwkwkkwkwk peace  _/\_
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
‎​‎​ω̲̅k̲̅=Dω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅
Bisa aja imajinasinya..
Tapi alam setan kayanya ad juga di planet bumi kan? Contohnya film2 horor itu heheheh... Sy juga ms belajar, tunggu komen yg lain aja deh... :)

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
‎​‎​ω̲̅k̲̅=Dω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅
Bisa aja imajinasinya..
Tapi alam setan kayanya ad juga di planet bumi kan? Contohnya film2 horor itu heheheh... Sy juga ms belajar, tunggu komen yg lain aja deh... :)
:-[ :-[ :-[ iye nunggu aja ya ;D
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #10 on: 17 April 2011, 10:51:42 PM »
bisa di baca disini mengenai 31 alam kehidupan / demensi/releams

http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_Cosmology_%28Theraveda%29


perbandingan sama yang lain.

http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_cosmology

« Last Edit: 17 April 2011, 10:53:29 PM by daimond »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #11 on: 17 April 2011, 11:09:55 PM »
:-? mengapa surga agama Buddha banyak?

Imo, karena jumlah penggolongan dari perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh para makhluk juga banyak, sebanyak surga tersebut.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #12 on: 17 April 2011, 11:17:42 PM »
‎​‎​ω̲̅k̲̅=Dω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅=))ω̲̅k̲̅:pω̲̅k̲̅
Bisa aja imajinasinya..
Tapi alam setan kayanya ad juga di planet bumi kan? Contohnya film2 horor itu heheheh... Sy juga ms belajar, tunggu komen yg lain aja deh... :)

ada kok M14AKA kaya di film disini ada setan   :)) :)) :)) ^:)^ ^:)^ ^:)^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #13 on: 17 April 2011, 11:45:31 PM »
:-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek

mengapa surga agama Buddha banyak?
wah, saya tidak tahu. pertanyaan ini sama seperti "mengapa planet yang mengitari matahari ada 8 (Pluto bukan planet)?" mengapa bukan 13 atau 29? hehehe..

kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia?
alam binatang, karena jelas2 kita bisa menyentuh binatang secara langsung

kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?
yang ini saya juga tidak bisa menjawab, tapi kalau pakai imajinasi saya, surga itu ada di dimensi lain. barangkali lokasinya sangat dekat dengan kita, tapi kita tidak bisa melihatnya karena berada di dimensi lain.

analoginya: kita kenal ada 3 dimensi (menurut sumbu X, Y, dan Z). lalu ada dimensi ke-4 yaitu waktu, andaikan pada posisi waktu T. misalkan posisi kita sekarang dijadikan koordinat (0, 0, 0) dan pada waktu T, sehingga posisi kita adalah (0, 0, 0, T). nah, kemarin ini pada waktu T-1 di posisi kita sekarang di koordinat (0, 0, 0) ada seekor kucing. tapi kok sekarang kita ngga bisa lihat kucingnya ya? itu karena posisi (0, 0, 0, T) dan (0, 0, 0, T-1) sudah tidak sama. kita tidak tahu secara pasti bahwa di dunia ini sebenarnya ada berapa dimensi, tapi kita bisa merasakan bahwa banyaknya dimensi itu bukan hanya 3 atau 4. mungkin saja ada 9 atau 26. just use our feelings.. ;)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline mingkhung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: 2
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #14 on: 19 April 2011, 10:51:59 AM »
Ikutan jawab ya,

setau saya kan menurut agama Buddha, ada 31 alam kehidupan.
Mulai dari Alam menderita ; Neraka (Niraya), alam neraka sendiri juga tidak terhitung jumlahnya;
Neraka terbagi menjadi dua bagian, yaitu Neraka Besar (Mahâ-niraya)
dan Neraka Kecil (Ussadaniraya).

Neraka besar terdiri atas delapan alam:
1) Sañjîva
alam kehidupan bagi makhluk yang secara bertubi-tubi dibantai dengan pelbagai senjata; begitu mati langsung terlahirkan kembali di sana secara berulang-ulang hingga habisnya akibat kamma yang ditanggung. Mereka yang suka mempergunakan kekuasaan yang dimiliki untuk menyiksa makhluk lain yang lebih lemah atau rendah kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

2) Kâïasutta
alam kehidupan bagi makhluk yang dicambuk dengan cemeti hitam dan kemudian dipenggal-penggal dengan parang, gergaji dan sebagainya. Mereka yang suka menganiaya atau membunuh bhikkhu, sâmaóera atau pertapa; atau para bhikkhu-sâmaóera yang suka melanggar vinaya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

3) Saõghâta
alam kehidupan bagi makhluk yang ditindas hingga luluh lantak oleh bongkahan besi berapi. Mereka yang tugas atau pekerjaannya melibatkan penyiksaan terhadap makhluk-makhluk lain, misalnya pemburu, penjagal dan lain-lain kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

4) Dhûmaroruva
alam kehidupan bagi makhluk yang disiksa oleh asap api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga menjerit-jerit kepengapan. Mereka yang membakar hutan tempat tinggal binatang; atau nelayan yang menangkap ikan dengan mempergunakan racun dan sebagainya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

5) Jâlaroruva
alam kehidupan bagi makhluk yang diberangus dengan api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga meraung-raung kepanasan. Mereka yang suka mencuri kekayaan orangtua atau barang milik bhikkhu, sâmaóera atau pertapa; atau mencoleng benda-benda yang dipakai untuk pemujaan kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

6) Tâpana
alam kehidupan bagi makhluk yang dibentangkan di atas besi membara. Mereka yang membakar kota, vihâra, sekolahan dan sebagainya kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

7) Patâpana
alam kehidupan bagi makhluk yang digiring menuju puncak bukit membara dan kemudian dihempaskan ke tombak-tombak terpancang di bawah. Mereka yang menganut pandangan sesat bahwa pemberian dâna tidak membuahkan pahala, pemujaan kepada Tiga Mestika tidak berguna, penghormatan kepada dewa tidak berakibat, tidak ada akibat dari perbuatan baik maupun buruk, ayah-ibu tidak berjasa, tidak ada kehidupan sekarang maupun mendatang, dan tidak ada makhluk yang terlahirkan dengan seketika kebanyakan akan terlahirkan di alam ini.

8) Avîci
alam kehidupan bagi makhluk yang direntangkan dengan besi membara di empat sisi dan dibakar dengan api sepanjang waktu. Mereka yang pernah melakukan kejahatan terberat, yakni membunuh ayah, ibu atau Arahanta, melukai Sammâsambuddha, atau memecah-belah pasamuan Saõgha niscaya akan terlahirkan di alam ini. Avîci kerap diang-gap sebagai alam kehidupan yang paling rendah.

Neraka kecil terdiri atas delapan alam:

1) Angârakâsu
alam neraka yang terpenuhi oleh bara api

2) Loharasa
alam neraka yang terpenuhi oleh besi mencair

3) Kukkula:
alam neraka yang terpenuhi oleh abu bara

4) Aggisamohaka
alam neraka yang terpenuhi oleh air panas

5) Lohakhumbhî
alam neraka yang merupakan panci tembaga

6) Gûtha
alam neraka yang terpenuhi oleh tahi membusuk

7) Simpalivana
alam neraka yang merupakan hutan pohon ber-duri

8) Vettaranî
alam neraka yang merupakan air garam berisi duri rotan.

alam Binatang (Tiracchâna); Alam Binatang 'Tiracchâna' terbentuk atas dua kosakata, yaitu 'tiro' yang berarti 'melintang, membujur', dan 'acchâna' yang berarti 'pergi, berjalan'. Tiracchâna atau binatang adalah suatu makhluk yang umumnya berjalan dengan melintang atau membujur, bukan berdiri tegak seperti manusia.
Dengan pengertian lain, binatang disebut Tiracchâna karena merintangi
jalan menuju pencapaian Jalan dan Pahala. Binatang sesungguhnya tidak
mempunyai alam khusus milik mereka sendiri melainkan hidup di alam
manusia. Binatang memiliki hasrat untuk menikmati kesenangan inderawi
serta berkembang-biak; naluri untuk mencari makan, bersarang, dan
sebagainya; dan perasaan takut mati, mencintai kehidupannya. Binatang
tidak mempunyai kemampuan untuk membedakan kebajikan dari kejahatan,
kebenaran dari kesesatan, dan sebagainya (dhammasaññâ, conscience) kecuali kalau terlahirkan sebagai calon Buddha (bodhisatta) yang sedang memupuk kesempurnaan. Bodhisatta tidak akan terlahirkan sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh [semut misalnya] atau lebih besar dari gajah [dinosaurus misalnya].

Binatang mempunyai banyak jenis yang tak terhitung jumlahnya, namun secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi Empat Macam, yakni:

1. yang tak berkaki seperti ular, ikan, cacing dan lain-lain (apada),

2. yang berkaki dua seperti ayam, bebek, burung dan lain-lain (dvipada),

3. yang berkaki empat seperti gajah, kuda, kerbau dan lain-lain (catuppada),

4. yang berkaki banyak seperti kelabang, udang, kepiting dan lain-lain
(bahuppada).

Setan (Peta) ,Setan terbagi menjadi empat jenis, yakni:

1. yang hidup bergantung pada makanan pemberian orang lain dengan cara penyaluran jasa dan sebagainya (paradattupajîvika),

2. yang senantiasa kelaparan, kehausan dan kekurangan (khuppîpâsika),

3. yang senantiasa terberangus (nijjhâmataóhika),

4. yang tergolong sebagai iblis atau makhluk yang suram (kâlakañcika).

Jenis yang pertama itu dapat menerima penyaluran jasa karena mereka
bertinggal di sekitar atau di dekat manusia, sehingga dapat mengetahui
pemberian ini dan beranumodanâ [menyatakan kenuragaan atas kebajikan yang diperbuat oleh makhluk lain]. Apabila tak tahu dan tak beranumodanâ, penyaluran jasa ini tidak dapat diterima. Orang yang pada saat-saat menjelang kematian mempunyai ke-31 melekatan yang amat kuat pada kekayaan, harta benda, sanak-keluarga, dan sebagainya niscaya akan terlahirkan di alam setan ini.

Dalam Vinaya dan Lakkhaóa-samyutta, disebutkan adanya 21 macam setan, yaitu:

1. yang hanya bertulang tanpa daging (aööhisaõkha-sika),

2. yang hanya berdaging tanpa tulang (maõsapesika),

3. yang berdaging benjol (maõsapióòa),

4. yang tak berkulit (nicchavirisa),

5. yang berbulu seperti pisau (asiloma),

6. yang berbulu seperti tombak (sat-tiloma),

7. yang berbulu seperti anak panah (usuloma),

8. yang berbulu seperti jarum (sûciloma),

9. yang berbulu seperti jarum jenis kedua (duti-yasûciloma),

10. yang berpelir besar (kumbhaóòa),

11. yang terbenam dalam tahi (gûthakûpanimugga),

12. yang makan tahi (gûthakhâdaka),

13. yang berjenis betina tanpa kulit (nicchavitaka),

14. yang berbau busuk (duggandha),

15. yang bertubuh bara api (ogilinî),

16. yang tak berkepala(asîsa),

17. yang berperawakan seperti bhikkhu,

18. yang berperawakan seperti bhikkhunî,

19. yang berperawakan seperti calon bhikkhunî(sikkhamâna),

20. yang berperawakan seperti sâmanera,

21. yang berperawakan seperti sâmanerî.

Sementara itu, Kitab Lokapaññatti serta Chagatidîpanî menyebutkan
adanya 12 macam setan, yaitu:

1. yang makan ludah, dahak dan mun-tahan(vantâsikâ),

2. yang makan mayat manusia atau binatang(kuópâsa),

3. yang makan tahi (gûthakhâdaka),

4. yang berlidah api(ag-gijâlamukha),

5. yang bermulut sekecil lubang jarum (sûcimukha),

6. yang terdorong keinginan tiada habis (taóhaööita),

7. yang bertubuh hitam pekat (sunijjhâmaka),

8. yang berkuku panjang dan runcing (satthaõga),

9. yang bertubuh sangat besar (pabbataõga),

10. yang bertubuh seperti ular piton (ajagaraõga),

11. yang menderita di siang hari tetapi menikmati kesenangan surgawi di malam hari (vemânika),

12. yang memiliki kesak-tian(mahiddhika).

d) Alam Iblis 'Asurakâya' terbentuk atas tiga kosakata, yaitu 'a' yang merupakan unsur pembalik, 'sura' yang berarti 'cemerlang, gemilang', dan 'kâya' yang berarti 'tubuh'. Namun, yang dimaksud dengan 'tak cemerlang' di
sini bukanlah tidak adanya cahaya yang memancar dari tubuh, melainkan
suatu kehidupan yang merana dan serba kekurangan sehingga membuat
batin tidak berceria. Istilah 'asura' mungkin juga berasal dari kisah
kejatuhan dari Surga Tâvatimsa [terkalahkan oleh Sakka dan pengikutnya]
akibat minuman memabukkan (surâ). Sejak itu, mereka bersumpah untuk
tidak meminumnya lagi. Karena sebelumnya pernah bertinggal di alam
kedewaan, asurakâya kadangkala juga disebut sebagai 'pubbadevâ'. Asurakâya atau iblis terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. iblis berupa dewa(deva-asurâ)

2. iblis berupa setan (peti-asurâ),

3. iblis berupa penghuni neraka (niraya-asurâ).

Deva-asurâ terdiri atas vepacitti, râhu, subali,pahâra, sambaratî, dan vinipâtika. Peti-asurâ terdiri atas kâlakañcika,vemânika, dan âvuddhika. Niraya-asurâ hanya terdiri atas satu jenis, yaitu yang menderita kelaparan dan hidupnya bergelantungan seperti kelelawar.
satu alam manusia dan alam bahagia alam bahagia.
Disebutkan ada enam tingkat alam surga (Deva):

1. Câtu-mahârâjikâ,
2. Tâvatimsa,
3. Yâmâ,
4. Tusita,
5. Nimmânaratî,
6. Para-nimmitavasavattî

1) Alam Câtumahârâjikâ adalah suatu alam surgawi paling rendah yang berada dalam kekuasaan empat raja dewa, yakni: Dhataraööha, Virudhaka,
Virûpakkha, dan Kuvera. Empat raja dewa ini juga dipercayai sebagai pelindung alam manusia, dan karenanya dikenal dengan sebutan 'Catulokapâla'. Dalam Kitab Lokîyapakaraóa, empat dewa pelindung dunia ini dipanggil sebagai Inda, Yama, Varuóa dan Kuvera. Berdasarkan tempat tinggalnya, para dewa-dewi tingkat Câtumahârâjikâ terbagi atas tiga, yaitu:

1. yang berada di daratan (bhumattha),

2. yang berada di po-hon(rukkha).Dalam Kitab Ulasan atas Dhammapada dan Buddhavamsa, para dewa-dewi yang hidup di pohon dimasukkan dalam kelompok bhummattha.

3. yang berada di angkasa (âkâsaööha).

Empat raja dewa serta beberapa dewa lainnya mempunyai 'istana' (vimâna)
khusus bagi diri mereka masing-masing. Bagi yang tak mempunyai istana secara khusus, gunung, sungai, lautan, pohon yang ditinggali itulah istana bagi mereka. Kehidupan di Câtumaharâjikâ berlangsung selama 500 tahun dewa atau kira-kira sembilan juta tahun manusia (Perbandingan usia di alam-alam surga tidaklah sama, tergantung tingkatannya. Satu hari di alam surga tertentu berbanding satu abad di alam manusia, dan ada pula yang lebih lama lagi).

Para dewa-dewi di tingkat Câtumahârâjikâ ada yang cenderung berhati jahat, yaitu:

1. Gandhabbo/Gandhabbî: yang berada di pohon-pohon berbau harum, yang belakangan mungkin dikenali oleh orang-orang Jawa sebagai 'gondoruwo'. Makhluk halus ini sangat melekati tempat tinggalnya. Walaupun pohon tempat tinggalnya ditebang, ia masih tetap mengikuti ke mana pohon itu dipindahkan tidak seperti rukkhadeva lainnya, yang akan mengungsi ke pohon lain yang masih hidup,

2. Kumbhanno/Kumbhannî: penjaga harta pusaka, hutan, dan sebagainya,

3. Nâgo/Nâgî: naga yang memiliki kesaktian, yang mampu menyalin rupa dalam wujud makhluk lain seperti manusia, binatang dan sebagainya,

4. Yakkho/Yakkhinî: raksasa yang gemar menganiaya para penghuni neraka.

2) Alam Tâvatimsa adalah alam surgawi tingkat kedua. Alam ini sebelumnya merupakan tempat tinggal para asurakâya. Nama 'Tâvatimsa' baru dipakai setelah 33 pemuda di bawah pimpinan Mâgha, yang terlahirkan kembali di sini akibat kebajikan yang dilakukan bersama-sama, berhasil menyingkirkan para asurakâya.

Para dewa-dewi di Tâvatimsa terbagi menjadi dua kelompok, yaitu

1) Bhummaööha: Sakka beserta 32 dewa pembesar,

2) Âkâsaööha: yang bertinggal dalam istana di angkasa.

Ibukota Tâvatimsa ialah Masakkasâra. Balai Sudhamma menjadi tempat
bagi para dewa-dewi untuk memperbincangkan Kebenaran Dhamma di
bawah asuhan Sakka (Beliau berhasil meraih kesucian tingkat Sotâpatti setelah mendengarkan Brahmajâla Sutta). Brahmâ Sanamkumâra kerap menjadi tamu pembabar Dhamma di sini. Buddha Gotama pernah berkunjung ke alam ini, dan bertinggal selama tiga bulan untuk mewejangkan Abhidhamma kepada ibunda-Nya, yang terlahirkan kembali sebagai putra dewa di alam Tusita. Moggallâna Thera juga pernah beberapa kali pergi ke alam ini, dan dari sejumlah penghuninya, beliau memperoleh kesaksian atas perbuatan-perbuatan bajik yang membawa mereka terlahirkan kembali di sini. Kebajikan ini antara lain ialah merawat ayah-ibu, menghormat sesepuh dalam keluarga, berbicara lemah lembut, menghindari penghasutan, mengikis kekikiran, bersifat jujur, menahan marah. Usia rata-rata para dewa-dewi yang terlahirkan di alam Tâvatimsa ialah 1,000 tahun dewa atau kira-kira 36 juta tahun manusia.

3) Yâmâbhûmi adalah alam surgawi tingkat ketiga, menjadi tempat bagi para dewa-dewi yang terbebas dari segala kesukaran, yang terberkahi
dengan kebahagiaan surgawi. Pemegang kekuasaan dalam alam ini ialah Suyâma. Alam ini berada di angkasa. Dalam alam ini dan tingkat yang lebih tinggi, tidak ada dewa-dewi yang tergolong sebagai bhum-mattha yang bertinggal di daratan. Istana, harta serta tubuh para dewa-dewi di alam ini jauh lebih indah dan halus daripada yang bertinggal di Tâvatimsa. Rentang hidup mereka ialah 2,000 tahun dewa atau kira-kira 142 juta tahun manusia.

4) Tusitabhûmi adalah alam surgawi tingkat keempat. Para dewa-dewi yang hidup di alam ini senantiasa berceria atas keberadaan yang dimiliki. Semua Bodhisatta, sebelum turun ke dunia dan meraih Pencerahan Agung, terlahirkan di alam ini untuk menanti waktu yang tepat bagi kemunculan seorang Buddha. Demikian pula mereka yang akan menjadi orangtua serta Siswa Utama (Aggasâvaka). Sekarang ini, Bodhisatta Metteyya yang akan menjadi Sammâsambuddha setelah ajaran Buddha Gotama punah dari muka bumi ini sedang berada di alam ini. Usia rata-rata di alam ini ialah 4,000 tahun dewa atau kira-kira 567 juta tahun manusia.

5) Nimmânaratîbhûmi adalah alam surgawi tingkat kelima. Para dewa-dewi di alam ini menikmati kepuasan inderawi sebagaimana yang diciptakan sendiri sesuka hati mereka. Rentang hidup para dewa-dewi di alam ini ialah 8,000 tahun dewa atau kira-kira 2,304 juta tahun manusia.

6) Paranimmittavasavattî adalah alam surgawi tingkat terakhir. Apabila para dewa-dewi di alam Nimmânaratî menikmati kepuasan inderawi sebagaimana yang diciptakan sendiri sesuka hati mereka, para dewa-dewi di alam ini menikmatinya dari apa yang diciptakan atau disediakan oleh yang lain, yang tahu kebutuhan serta keinginan mereka. Usia rata-rata di alam ini ialah 16,000 tahun dewa atau kira-kira 9,216 juta tahun manusia.

16 tingkat alam Brahma; serta empat tingkat alam Arupa;

Rûpabhûmi merupakan suatu alam tempat kemunculan 'rûpâvacaravipâkacitta' atau kesadaran akibat yang lazim berkelana dalam alam brahma berbentuk. Dengan perkataan lain, rûpabhûmi adalah suatu alam tempat kelahiran jasmaniah serta batiniah para brahma berbentuk. Yang dimaksud dengan brahma ialah makhluk hidup yang memiliki kebajikan khusus yaitu berhasil mencapai pencerapan Jhâna yang luhur. Jhâna dihasilkan dari pengembangan Samatha Kammaööhâna meditasi pemusatan batin pada satu objek demi tercapainya ketenangan.

Alam brahma terdiri atas 16 alam, yakni:

1. tiga alam bagi peraih Jhâna pertama (paöhama),

2. tiga alam bagi peraih Jhâna kedua (dutiya),

3. tiga alam bagi peraih Jhâna ketiga (tatiya),

4. dua alam bagi peraih Jhâna keempat(catuttha),

5. dan lima alam Suddhâvâsa.

Pathamajhânabhûmi, Tiga alam bagi peraih Jhâna pertama ialah:

1. Pârisajjâ: alam ke-hidupan bagi brahma pengikut, yang tidak memiliki
kekuasaan khusus,

2. Purohitâ: alam kehidupan bagi brahma penasihat, yang berkedudukan tinggi sebagai pemimpin dalam kegiatan-kegiatan,

3. Mahâbrahmâ: alam kehidupan bagi brahma yang memiliki kebajikan khusus
yang besar.

Dutiyajhânabhûmi, Tiga alam kehidupan bagi peraih Jhâna kedua atau Jhâna ketiga ialah

1. Parittâbhâ: alam kehidupan bagi brahma yang bercahaya lebih sedikit daripada brahma yang berada di atasnya,

2. Appamâóâ: alam kehidupan bagi brahma yang bercahaya cemerlang nirbatas,

3. Âbhassarâ: alam kehidupan bagi brahma yang bercahaya menyebar luas
dari tubuhnya.

Tatiyajhânabhûmi, Tiga alam bagi peraih Jhâna keempat ialah

1. Parittasubhâ: alam kehidupan bagi brahma yang bercahaya indah tapi lebih
sedikit daripada brahma yang berada di atasnya,

2. Appamâóasubhâ: alam kehidupan bagi brahma yang bercahaya indah nirbatas,

3. Subhakióhâ: alam kehi-dupan bagi brahma yang bercahaya indah di sekujur
tubuhnya.

Catutthajhânabhûmi, Dua alam bagi peraih Jhâna kelima ialah:

1. Vehapphalâ: alam kehidupan bagi brahma yang berpahala sempurna,
yang terbebas dari se-gala bahaya,

2. Asaññasatta: alam kehidupan bagi brahma yang bertumimbal lahir dalam
wujud materi berasal dari perbuatan saja(kammajarûpa). Dalam alam ini sama sekali tidak ada unsur batiniah. Kelahiran di alam brahma ini terjadi karena pengembangan perenungan yang memacak terhadap unsur batiniah yang menjijikkan sehingga tak menghasratinya (saññâvirâgabhâvanâ). Karena tidak dilengkapi dengan unsur-unsur batiniah, di alam ini sama sekali tidak ada kesempatan untuk mengembangkan kebajikan. Makhluk-makhluk yang terlahirkan secara jasmaniah hanya sekadar menghabiskan akibat perbuatan lampaunya. Delapan jenis suciwan tidak akan terlahirkan dalam alam ini.

Suddhâvâsabhûmi adalah suatu alam kehidupan bagi mereka yang telah terbebas dari nafsu birahi (kâmarâga) dan sebagainya, yaitu para Anâgâmî yang berhasil meraih pencerapan Jhâna kelima. Makhluk-makhluk lain yang belum mencapai kesucian tingkat Anâgâmî, meskipun berhasil meraih pencerapan Jhâna kelima, tidak akan terlahirkan di alam ini. Di sinilah para Anâgâmî akan meraih kesucian tingkat Arahatta. Para Bodhisatta tidaklah pernah terlahirkan di alam ini sebab makhluk-makhluk yang terlahirkan di alam ini tidak akan terlahirkan kembali di
alam-alam lain yang lebih rendah. Kadangkala, ketika tidak ada Buddha
yang muncul dalam kurun waktu yang lama, alam ini kosong melompong tanpa penghuni.

Alam ini terbagi menjadi lima tingkat, yaitu:

1. Avihâ: alam kehidupan bagi brahma yang tidak meninggalkan tempat tinggalnya hingga habisnya usia,

2. Atappâ: alam kehidupan bagi brahma yang se-nantiasa berada dalam
ketenangan yang menyejukkan,

3. Sudassâ alam kehidupan bagi brahma yang tubuhnya bercahaya sangat
indah menawan hati,

4. Sudassî: alam kehidupan yang lebih sempurna dalam penglihatan daripada
alam Sudassâ,

5. Akanitthâ: alam kehidupan bagi brahma yang terlengkapi dengan harta
surgawi serta kebahagiaan yang tak ter-tandingi oleh alam mana pun. Ini merupakan alam tertinggi bagi para suciwan.

Para Anâgâmî yang berkemampuan menonjol dalam bidang keyakinan (saddhindrîya) niscaya terlahirkan kembali di alam Avihâ; semangat (viriyindrîya) di alam Atappâ; penyadaran jeli (satindrîya) di alam Sudassâ; pemusatan (samâdhindrîya) di alam Sudassî; kebijaksanaan (paññindrîya) di alam Akanitthâ.

Empat Alam Brahma Nirbentuk (arûpabhûmi)

Arûpabhûmi merupakan suatu alam tempat kemunculan empat unsur batiniah yakni kesadaran akibat yang lazim berkelana dalam alam brahma nirbentuk (arûpâvacaravipâkacitta). Dengan perkataan lain, arûpabhûmi adalah suatu alam tempat kelahiran batiniah para brahma nirbentuk. Meskipun disebut sebagai suatu 'alam' yang mengacu pada tempat atau bentuk, di sini sesungguhnya sama sekali tidak ada unsure jasmaniah sehalus apa pun dan dalam wujud apa pun. Sebutan ini terpaksa dipakai untuk dapat mengacu pada kemunculan serta keberadaan unsur-unsur batiniah tersebut. Kelahiran di alam brahma nirbentuk ini terjadi karena pengembangan perenungan yang memacak terhadap unsur jasmaniah yang menjijikkan sehingga tak menghasratinya (rûpavirâgabhâvanâ).

 Nah, setau saya dari enam tingkat alam surga tersebut, pada tiap tingkatnya ada begitu bayak alam-alam surga, begitu juga dengan alam brahma, alam arupa. dll Kesemua alam bahagia itu adalah merupakan alam yang dapat dicapai seseorang dengan bekal PERBUATAN BAIK, pelaksanaan sila dan samadhi di luar 31 alam kehidupan itu ya Nibbana.

Kutip dari :http://www.nshi.org/Buddhisme/Indonesia%20Buddhisme/31-Alam-Kehidupan.htm
 

Offline mingkhung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: 2
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #15 on: 19 April 2011, 11:32:39 AM »
Sorry, postingan diatas agak berantakan. mau di modify, udah ga bisa. :'(

kesimpulannya:
Dalam Agama Buddha dipercayai adanya 31 Alam Kehidupan yang secara garis besarnya terbagi atas:

4 Alam Kemerosotan (apâyabhûmi) : Neraka, Setan(Peta), Binatang, Asura (iblis)

1 Alam Manusia (manussabhû)

6 Alam Dewa (devabhûmi),:

1. Câtu-mahârâjikâ,

2. Tâvatimsa,

3. Yâmâ,

4. Tusita,

5. Nimmânaratî,

6. Para-nimmitavasavattî.

masing2 tingkatan alam surga tersebut tediri dari  alam-alam surga yang banyak jumlahnya.


16 Alam Brahma Berbentuk (rûpabhûmi), dan

4 Alam Brahma Nirbentuk (arûpabhûmi).

di luar 31 alam kehidupan ini adalah Nibbana (Buddha)  _/\_

« Last Edit: 19 April 2011, 11:35:18 AM by mingkhung »

Offline sarojaputto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #16 on: 14 April 2015, 07:50:03 PM »
:-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek

 ;D ini yang jawab harus yang punya jhana x yee....
Janganlah Berbuat Jahat = Sila
Tambahlah kebajikan = Dana (memberi, merelakan, melepaskan)
Sucikan Pikiran = Bhavana
INILAH AJARAN SEMUA BUDHA
 ~Dhammapada 183~ (Ovadha Patimokkha)

Offline melatih kebijaksanaan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #17 on: 14 April 2015, 10:38:31 PM »
:-? mengapa surga agama Buddha banyak? 26, trus kira2 alam apa saja yang bisa langsung berhubungan dengan alam manusia? kira2 letaknya surga2 itu apakah berbentuk seperti bumi? atau planet ?? thank's sebelumnya..yg mau ksh jawaban mohon jgn balik bertanya ya,..kalau kakao tau kakao nggak mungkin nanya,..maklum kakao telmi he he he _/\_ :P
fr.kakao yang dhammanya cetek

surga yg saodara maksud emang banyak karena tempat klahiran alien tersebar di berbagai macam galaxi....saodara perbanyaklah nonton ancient alien di history chanel.......
mao masok sorga itu gampang kok bro......malah lbh mudah masok sorga daripada jd seorang sotapanna.....
kalo sodara caco mao masok sorga jalanilah sila buddhis....nanti menjelang kmatian saodara akan ada psawat cahaya yg datang menjemput spirit tak kekal saodara  ;)

Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #18 on: 15 April 2015, 02:11:28 AM »
surga yg saodara maksud emang banyak karena tempat klahiran alien tersebar di berbagai macam galaxi....saodara perbanyaklah nonton ancient alien di history chanel.......
mao masok sorga itu gampang kok bro......malah lbh mudah masok sorga daripada jd seorang sotapanna.....
kalo sodara caco mao masok sorga jalanilah sila buddhis....nanti menjelang kmatian saodara akan ada psawat cahaya yg datang menjemput spirit tak kekal saodara  ;)

kehidupan tidak berdasarkan sila saja. ada 10 perbuatan bajik
yg menjadi ukuran, landasan bagi kehidupan mendatang.

misalnya menjadi penerjemah buku.kebajikan yg dimiliki
tentu berbeda dengan orang yg membaca buku pelan pelan
di dharmasala. beda lagi dgn yg membacanya dengan kaki
diatas meja sambil makan kripik.

begitu pula vandana, tisarana.
kebajikan ini berbeda jika hanya ditulis dan diterjemahkan di buku.
beda lagi jika diucapkan dengan pelan pelan di depan altar.

pernah lihat bagaimana orang membaca tisarana
makin lama makin cepat, spt mau cepat pulang.

itu biasanya kebajikannya lebih sedikit.

inilah yg membedakan dan menuntun kehidupan mendatang mereka.

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: kawan mengapa surga dalam agama buddha banyak ??kl nggak salah ada 26
« Reply #19 on: 16 October 2016, 12:02:17 AM »
Klau 1 pasti rebutan.....

 

anything