Tidak bisa membedakan pengetahuan dengan mengetahui.
Disatu sisi berkata apa gunanya pengetahuan, disisi lain mengetahui.
Tidak bisa membedakan usaha mencari pengetahuan dengan mengalami pengetahuan tersebut.
Hanya orang bodoh seperti saya yg baru mendapat pengetahuan setelah ada di dalam lubang (stelah mengalami pengathuan). Saya yakin Bro Indra Pintar karena anda telah menjawab pertanyaan tersebut. Cari pengetahuan sebelum anda di dasar lubang.
pengetahuan -> kata benda, mengetahui -> kata kerja, keduanya merujuk pada kata dasar yg sama.
sebenarnya pembahasan bukan mengenai pintar atau bodoh, tapi mengenai pertanyaan dari Bro Kelana berikut ini
"Dari mana orang yang dikasih tahu itu tahu bahwa si pemberi itu memberikan informasi yang benar? Dan dari mana si pemberi tahu itu tahu bahwa di sana benar-benar ada lubang? Apakah ia sudah melihatnya atau justru hanya katanya orang lain alias copy paste perkataan orang lain? Dan dari mana si pemberi tahu akan tahu bahwa orang itu akan masuk lubang setelah melihat, bertanya petunjuk lain?" yg merupakan tanggapan dari pernyataan anda berikut ini:
"Ibaratnya sederhana, Seperti orang yang dikasih tahu, anda jangan berjalan ke arah sana, Disitu ada lubnag (lubang) besar.
Orang yang dikasih tahu bertanya, Mana referensi? Di mana di catat? Tuh spellingnya salah lubnag,
Dia tidak mempeduli orang itu dan terus berjalan dan jatuh ke dalam lubang tsbt."
saya harus bolak balik mengutip postingan lalu karena anda memiliki kebiasaan berdansa untuk mengalihkan topik.
jadi sehubungan dengan topik ini, "bagaimana kita dapat mengetahui apakah jalan ke arah sana ada lubang besar atau lubang kecil atau tidak ada lubang? apakah harus percaya begitu saja pada orang yg memberitahukan? atau perlu melihat peta? atau anda punya petunjuk lain?
mohon di jawab dengan lugas dan to the point, boleh berdansa tapi tidak boleh dengan gerakan berputar