//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Ananda bersalah?  (Read 42997 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Apakah Ananda bersalah?
« on: 13 August 2010, 07:14:51 PM »
Persoalan ini sudah pernah saya lempar ke forum 2 tahun lalu tapi sepertinya masih menarik untuk didiskusikan, saya kesulitan mencari thread lama itu, jadi saya bikin thread baru aja. Kalau mod berkenan mencari, silahkan di-merge.

Quote from: Mahaparinibbana Sutta - DCPedia
3.47. ‘Dan sekarang, hari ini di Kuil Cāpāla, Aku berkata: “Tempat- tempat ini sungguh indah. Ānanda, siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju Kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut. Tathāgata telah mengembangkan kekuatan-kekuatan ini ... dan Beliau dapat, Ānanda, tidak diragukan hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut.”’

‘Namun engkau, Ānanda, gagal menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Tathāgata agar hidup selama satu abad. Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui.’

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #1 on: 13 August 2010, 07:27:05 PM »
Saya bukan mau menjawab, tapi menambah pertanyaan.

Semua Buddha di masa lampau juga hanya hidup 80% dari umur manusia rata-rata pada zamannya. Apakah semuanya juga memberikan petunjuk perpanjangan umur pada salah seorang murid (atau pembantu pribadi) dan semuanya gagal?

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #2 on: 14 August 2010, 01:05:10 AM »
Persoalan ini sudah pernah saya lempar ke forum 2 tahun lalu tapi sepertinya masih menarik untuk didiskusikan, saya kesulitan mencari thread lama itu, jadi saya bikin thread baru aja. Kalau mod berkenan mencari, silahkan di-merge.

Quote from: Mahaparinibbana Sutta - DCPedia
3.47. ‘Dan sekarang, hari ini di Kuil Cāpāla, Aku berkata: “Tempat- tempat ini sungguh indah. Ānanda, siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju Kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut. Tathāgata telah mengembangkan kekuatan-kekuatan ini ... dan Beliau dapat, Ānanda, tidak diragukan hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut.”’

‘Namun engkau, Ānanda, gagal menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Tathāgata agar hidup selama satu abad. Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui.’

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Meskipun semua orang pasti akan meninggal, tapi tampaknya para Buddha memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidup sampai satu kappa jika mereka mau. Ini dikarenakan mereka telah mengembangkan dengan sempurna empat iddhipada. Buddha Gotama juga memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidup selama satu kappa dan sudah memberikan isyarat kepada Bhikkhu Ananda bahwa beliau mampu jika mau. Namun karena bhikkhu Ānanda tidak cukup mampu mencerna isyarat tersebut, ia tidak meminta Sang Buddha untuk hidup selama satu kappa, sehingga pada saat Mara datang kepada Sang Buddha dan meminta beliau untuk parinibbāna beliau kemudian melepaskan the life-principle (āyusaṇkhāraṃ  ossaji). Kemampuan Sang Buddha untuk melepaskan the life principle / āyusaṇkhāra juga membuktikan bahwa beliau juga mampu mempertahankan āyusankhāra jika beliau mau setidaknya satu kappa seperti apa yang beliau katakan. Oleh karena itu, ketidak mampuan bhikkhu Ananda untuk mencerna pernyataan Sang Buddha merupakan kesalahan dalam arti kelalaian / kurang cerdasnya Ananda.

Dalam Mahāparinibbānasutta, yang menjadi kesalahan Ananda dikatakan justru bukan semata-mata beliau kurang bisa menangkap makna pernyataan Sang Buddha, namun lebih dari itu karena Ananda mempunyai keyakinan (saddahati) terhadap Sang BUddha. Jika bhikkhu Ananda yakin terhadap Sang BUddha, kemudian mengapa beliau tidak segera meminta Sang Buddha untuk hidup selama satu kappa ketika Sang Buddha mengatakan bahwa melalui kekuatan iddhipada beliau mampu hidup selama satu kappa. Ini kesalahan bhikkhu Ananda.
« Last Edit: 14 August 2010, 01:07:16 AM by Peacemind »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #3 on: 14 August 2010, 01:10:17 AM »
Meskipun semua orang pasti akan meninggal, tapi tampaknya para Buddha memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidup sampai satu kappa jika mereka mau. Ini dikarenakan mereka telah mengembangkan dengan sempurna empat iddhipada. Buddha Gotama juga memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidup selama satu kappa dan sudah memberikan isyarat kepada Bhikkhu Ananda bahwa beliau mampu jika mau. Namun karena bhikkhu Ānanda tidak cukup mampu mencerna isyarat tersebut, ia tidak meminta Sang Buddha untuk hidup selama satu kappa, sehingga pada saat Mara datang kepada Sang Buddha dan meminta beliau untuk parinibbāna beliau kemudian melepaskan the life-principle (āyusaṇkhāraṃ  ossaji). Kemampuan Sang Buddha untuk melepaskan the life principle / āyusaṇkhāra juga membuktikan bahwa beliau juga mampu mempertahankan āyusankhāra jika beliau mau setidaknya satu kappa seperti apa yang beliau katakan. Oleh karena itu, ketidak mampuan bhikkhu Ananda untuk mencerna pernyataan Sang Buddha merupakan kesalahan dalam arti kelalaian / kurang cerdasnya Ananda.

Dalam Mahāparinibbānasutta, yang menjadi kesalahan Ananda dikatakan justru bukan semata-mata beliau kurang bisa menangkap makna pernyataan Sang Buddha, namun lebih dari itu karena Ananda mempunyai keyakinan (saddahati) terhadap Sang BUddha. Jika bhikkhu Ananda yakin terhadap Sang BUddha, kemudian mengapa beliau tidak segera meminta Sang Buddha untuk hidup selama satu kappa ketika Sang Buddha mengatakan bahwa melalui kekuatan iddhipada beliau mampu hidup selama satu kappa. Ini kesalahan bhikkhu Ananda.

pernahkah terjadi pada Buddha-Buddha lainnya yang hidup sampai 1 kappa? seandainya Ananda tidak lalai dalam memohon, apakah kira2 Sang Buddha akan hidup sampai 1 kappa, walaupun dengan resiko melanggar Dhammata?

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #4 on: 14 August 2010, 01:11:47 AM »

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #5 on: 14 August 2010, 01:18:47 AM »
3.4. Tetapi Yang Mulia Ānanda, karena tidak mampu menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia,’ demikianlah pikirannya dikuasai oleh Māra.39

Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?
yaa... gitu deh

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #6 on: 14 August 2010, 01:19:08 AM »

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?

itu catatan pada saat konsili di mana Ananda disalahkan karena beberapa hal, ini memang tidak termasuk dalam sutta ini

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #7 on: 14 August 2010, 01:26:31 AM »

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
Maha Kassapa ada menyalahkan Ananda juga setelah wafatnya Sang Buddha, tapi saya lupa ada di bagian mana.
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #8 on: 14 August 2010, 01:28:44 AM »
3.4. Tetapi Yang Mulia Ānanda, karena tidak mampu menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia,’ demikianlah pikirannya dikuasai oleh Māra.39

Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?

Saya pikir itu mungkin lebih condong ke arah Mara sebagai aspek dalam diri, yaitu 5 rintangan yah..

Btw, 1 abad? 1 kappa berbeda dengan 1 abad loh Bro.. 1 abad cuma nambah 20 tahun lagi dari usia Sang Buddha saat itu. :D
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #9 on: 14 August 2010, 01:30:49 AM »
3.4. Tetapi Yang Mulia Ānanda, karena tidak mampu menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia,’ demikianlah pikirannya dikuasai oleh Māra.39

Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?

Saya pikir itu mungkin lebih condong ke arah Mara sebagai aspek dalam diri, yaitu 5 rintangan yah..

Btw, 1 abad? 1 kappa berbeda dengan 1 abad loh Bro.. 1 abad cuma nambah 20 tahun lagi dari usia Sang Buddha saat itu. :D

kutipan itu mengatakan 1 abad (sumber: DCPedia) dan ada pendapat bahwa 1 abad ini = 1 kappa (ayukappa) karena ayukappa pada masa itu adalah 100 tahun

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #10 on: 14 August 2010, 01:33:35 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?
appamadena sampadetha

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #11 on: 14 August 2010, 01:39:12 AM »
3.4. Tetapi Yang Mulia Ānanda, karena tidak mampu menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia,’ demikianlah pikirannya dikuasai oleh Māra.39

Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?

Saya pikir itu mungkin lebih condong ke arah Mara sebagai aspek dalam diri, yaitu 5 rintangan yah..

Btw, 1 abad? 1 kappa berbeda dengan 1 abad loh Bro.. 1 abad cuma nambah 20 tahun lagi dari usia Sang Buddha saat itu. :D

3.4. Tetapi Yang Mulia Ānanda, karena tidak mampu menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Bhagavā, sudilah Bhagavā hidup selama satu abad, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang Jalan tinggal selama satu abad demi manfaat dan kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasih terhadap dunia, demi manfaat dan kebahagiaan para dewa dan manusia,’ demikianlah pikirannya dikuasai oleh Māra.39

3.5. Dan untuk ke dua kalinya ..., dan ke tiga kalinya .... (seperti paragraf 3-4) [104]

3.6. Kemudian Sang Bhagavā berkata: ‘Ānanda, pergilah, dan lakukanlah apa yang menurutmu baik.’ ‘Baiklah, Bhagavā,’ Ānanda menjawab dan, bangkit dari duduknya. Ia memberi hormat kepada Sang Bhagavā, berbalik dengan sisi kanan menghadap Sang Bhagavā dan duduk di bawah sebatang pohon yang agak jauh.

3.7. Segera setelah Ānanda pergi, Māra si jahat mendatangi Sang Bhagavā, berdiri di satu sisi, dan berkata: ‘Bhagavā, sudilah Yang Terberkahi sekarang mencapai Nibbāna akhir, sudilah Yang Sempurna menempuh Sang jalan sekarang mencapai Nibbāna akhir. Sekarang adalah waktunya bagi Sang Bhagavā untuk mencapai Nibbāna akhir.


Yang dibold biru diatas, "Segera setelah Ānanda pergi, Māra si jahat mendatangi Sang Bhagavā"
Apakah Mara yang sama atau berbeda?
yaa... gitu deh

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #12 on: 14 August 2010, 01:43:01 AM »
Sy juga bingung klo tentang ini, klo dalam buku RAPB, semua Sammasambuddha katanya hidup 4/5 dari jangka hidup saat itu. Klo memang udah istilahnya ketentuannya demikian, berarti bukan salahnya Arya Ananda dong?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #13 on: 14 August 2010, 01:44:03 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #14 on: 14 August 2010, 01:49:27 AM »
Bukankah Bhikkhu Ananda sedang bersedih, karna mendengar Sang Buddha akan  PariNibbana 3 bulan ke depan?
dengan kesedihan demikian Bhikkhu Ananda tidak bisa menangkap maksud dari Sang Buddha ....

Yg dipersalahkan waktu konsili pertama .....
Bhikkhu Ananda tidak tanggap, ketika Sang Buddha menyatakan ada vinaya2 kecil yg bole di hilangkan
tetapi Bhikkhu Ananda tidak menanyakan vinaya mana yg bisa dihilangkan?
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #15 on: 14 August 2010, 02:03:11 AM »
 [at] Hendrako
Berarti Mara yang sama.

Kalau gitu soal pertanyaan Bro Hendra sebelumnya:
"Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?"

Wajar kalau YM Ananda dikuasai Mara. Hanya dalam kondisi Jhana lah Mara tidak menguasai. Demikian pula pada seorang Arahat.

appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #16 on: 14 August 2010, 02:03:54 AM »
Bukankah Bhikkhu Ananda sedang bersedih, karna mendengar Sang Buddha akan  PariNibbana 3 bulan ke depan?
dengan kesedihan demikian Bhikkhu Ananda tidak bisa menangkap maksud dari Sang Buddha ....

Yg dipersalahkan waktu konsili pertama .....
Bhikkhu Ananda tidak tanggap, ketika Sang Buddha menyatakan ada vinaya2 kecil yg bole di hilangkan
tetapi Bhikkhu Ananda tidak menanyakan vinaya mana yg bisa dihilangkan?

benar plus kelalaian dalam memohon utk hidup lebih lama itu juga

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #17 on: 14 August 2010, 02:03:55 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang
Oiya Bang Kum, thanks. Intinya, jikapun diperpanjang usia Sang Buddha cuma nambah 20 tahun kan?
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #18 on: 14 August 2010, 02:06:39 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang
Oiya Bang Kum, thanks. Intinya, jikapun diperpanjang usia Sang Buddha cuma nambah 20 tahun kan?


mengenai kappa ini juga masih belum jelas, interpretasi kappa ini sebagai ayu-kappa tertulis dalam komentar, jadi bukan dari otoritas tertinggi

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #19 on: 14 August 2010, 02:09:17 AM »
[at] Hendrako
Berarti Mara yang sama.

Kalau gitu soal pertanyaan Bro Hendra sebelumnya:
"Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?"

Wajar kalau YM Ananda dikuasai Mara. Hanya dalam kondisi Jhana lah Mara tidak menguasai. Demikian pula pada seorang Arahat.



Mungkin maksud bro Jerry, Mara tidak dapat mengganggu pada dalam kondisi Jhana? Soalnya keknya Arahat sudah tidak dapat dikuasai oleh Mara.
yaa... gitu deh

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #20 on: 14 August 2010, 02:23:46 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang
Oiya Bang Kum, thanks. Intinya, jikapun diperpanjang usia Sang Buddha cuma nambah 20 tahun kan?


mengenai kappa ini juga masih belum jelas, interpretasi kappa ini sebagai ayu-kappa tertulis dalam komentar, jadi bukan dari otoritas tertinggi
Ayu-kappa .... hitunganya kira-kira brapa tahun?
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #21 on: 14 August 2010, 02:24:09 AM »
[at] Hendrako
Berarti Mara yang sama.

Kalau gitu soal pertanyaan Bro Hendra sebelumnya:
"Apakah kelalaian YM. Ananda sendiri atau karena pikiran sedang dikuasai Mara?
Atau karena lalai sehingga pikiran dapat dikuasai Mara?"

Wajar kalau YM Ananda dikuasai Mara. Hanya dalam kondisi Jhana lah Mara tidak menguasai. Demikian pula pada seorang Arahat.



Mungkin maksud bro Jerry, Mara tidak dapat mengganggu pada dalam kondisi Jhana? Soalnya keknya Arahat sudah tidak dapat dikuasai oleh Mara.
Memang itu maksud saya.. Mara tidak dapat menguasai ketika dalam kondisi Jhana. Dan selain itu Mara tidak dapat menguasai seorang Arahat. Gini baru lebih jelas kali yah kalimatnya. :D
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #22 on: 14 August 2010, 02:35:27 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang
Oiya Bang Kum, thanks. Intinya, jikapun diperpanjang usia Sang Buddha cuma nambah 20 tahun kan?


mengenai kappa ini juga masih belum jelas, interpretasi kappa ini sebagai ayu-kappa tertulis dalam komentar, jadi bukan dari otoritas tertinggi
Ayu-kappa .... hitunganya kira-kira brapa tahun?

umur rata-rata kehidupan manusia pada suatu masa, dalam hal masa Sang Buddha = 100 tahun

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #23 on: 14 August 2010, 08:07:04 AM »
pada saat Konsili I Ven.Ananda dikenai tuduhan kesalahan 5 hal menurut dari versi Theravada, sedang versi Mahayana beliau dikenakan 7 tuduhan kesalahan (ada tambahan 2)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #24 on: 14 August 2010, 09:23:48 AM »
pada saat Konsili I Ven.Ananda dikenai tuduhan kesalahan 5 hal menurut dari versi Theravada, sedang versi Mahayana beliau dikenakan 7 tuduhan kesalahan (ada tambahan 2)

Sammi, bisa lebih detail pasal2 apa saja yg dituduhkan dari ke2 versi itu?

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #25 on: 14 August 2010, 07:53:53 PM »
Sebelumnya mohon bimbingannya jika kata2 saya tdk tepat.mau tanya: kenapa sang buddha hanya memberi kesempatan kepada ananda untuk memohon agar sang buddha bisa hidup selama 1 abad?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #26 on: 14 August 2010, 08:56:16 PM »
Persoalan ini sudah pernah saya lempar ke forum 2 tahun lalu tapi sepertinya masih menarik untuk didiskusikan, saya kesulitan mencari thread lama itu, jadi saya bikin thread baru aja. Kalau mod berkenan mencari, silahkan di-merge.

Quote from: Mahaparinibbana Sutta - DCPedia
3.47. ‘Dan sekarang, hari ini di Kuil Cāpāla, Aku berkata: “Tempat- tempat ini sungguh indah. Ānanda, siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju Kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut. Tathāgata telah mengembangkan kekuatan-kekuatan ini ... dan Beliau dapat, Ānanda, tidak diragukan hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut.”’

‘Namun engkau, Ānanda, gagal menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Tathāgata agar hidup selama satu abad. Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui.’

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?


Kalau yang ini udah dianalisa dalam buku Mission Accomplished: Historical Analysis of The Mahaparinibbana Sutta of Digha Nikaya of Pali Canon oleh Ven. Pategama Gnanarama. Analisa beliau bisa dilihat pada topik http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,16453.0.html. Intinya dapat dikutip dari paragraf terakhir:

Quote
Sang Buddha bukan manusia biasa. Kehidupan dan perbuatan-Nya mengungkapkan kualitas diri-Nya yang luar biasa. Beliau luar biasa dan unik. Beliau mengubah haluan sejarah manusia menuju arah yang berbeda, namun Beliau juga mengalami kematian seperti orang-orang lainnya. Perbedaannya terletak pada cara Beliau menghadapi kematian. Beliau menanggung rasa sakit saat kematian dan dengan tenang mencapai pembebasan batin-Nya seperti kedipan nyala api yang padam. Meskipun demikian, banyak para siswa-Nya yang taat yang bertahan setelah kematian Sang Buddha tidak suka melihat kejadian ini dalam cara sederhana yang demikian. Pemikiran bahwa ini adalah akibat dari kelalaian pada pihak siswa-Nya yang selalu bersama dengan Beliau seperti bayangan Beliau, merupakan pelipur lara bagi mereka. Dengan kata lain, jika bukan karena kelambanan Ananda, mereka membayangkan Sang Buddha mungkin akan hidup selama satu kappa [yaitu satu masa kehidupan manusia yang wajar]. Lebih jauh lagi, Sang Buddha tidak menunjuk seseorang melainkan Dhamma sebagai pengganti diri-Nya. Kenyataan ini juga mungkin telah mendorong para siswa-Nya untuk melihat Sang Buddha dari sudut pandang di atas manusia biasa.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #27 on: 14 August 2010, 09:20:09 PM »
Quote
Sang Buddha bukan manusia biasa. Kehidupan dan perbuatan-Nya mengungkapkan kualitas diri-Nya yang luar biasa. Beliau luar biasa dan unik. Beliau mengubah haluan sejarah manusia menuju arah yang berbeda, namun Beliau juga mengalami kematian seperti orang-orang lainnya. Perbedaannya terletak pada cara Beliau menghadapi kematian. Beliau menanggung rasa sakit saat kematian dan dengan tenang mencapai pembebasan batin-Nya seperti kedipan nyala api yang padam. Meskipun demikian, banyak para siswa-Nya yang taat yang bertahan setelah kematian Sang Buddha tidak suka melihat kejadian ini dalam cara sederhana yang demikian. Pemikiran bahwa ini adalah akibat dari kelalaian pada pihak siswa-Nya yang selalu bersama dengan Beliau seperti bayangan Beliau, merupakan pelipur lara bagi mereka. Dengan kata lain, jika bukan karena kelambanan Ananda, mereka membayangkan Sang Buddha mungkin akan hidup selama satu kappa [yaitu satu masa kehidupan manusia yang wajar]. Lebih jauh lagi, Sang Buddha tidak menunjuk seseorang melainkan Dhamma sebagai pengganti diri-Nya. Kenyataan ini juga mungkin telah mendorong para siswa-Nya untuk melihat Sang Buddha dari sudut pandang di atas manusia biasa.

Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #28 on: 14 August 2010, 09:39:00 PM »

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
Maha Kassapa ada menyalahkan Ananda juga setelah wafatnya Sang Buddha, tapi saya lupa ada di bagian mana.

ceritanya ada dalam Pañcasatikakkhandhaka, Vinayapitaka.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #29 on: 14 August 2010, 09:46:52 PM »
pada saat Konsili I Ven.Ananda dikenai tuduhan kesalahan 5 hal menurut dari versi Theravada, sedang versi Mahayana beliau dikenakan 7 tuduhan kesalahan (ada tambahan 2)

Sammi, bisa lebih detail pasal2 apa saja yg dituduhkan dari ke2 versi itu?

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
Maha Kassapa ada menyalahkan Ananda juga setelah wafatnya Sang Buddha, tapi saya lupa ada di bagian mana.

ceritanya ada dalam Pañcasatikakkhandhaka, Vinayapitaka.

Bro Indra yang baik,
maaf ya pake ketik dulu, jadi makan waktu, saya baru baca pertanyaan anda sore tadi lalu saya ketik dulu, tapi sebelumnya sory ya klo terjemahan nya kurang bagus, maaf bukan kaliber menerjemah spt anda bro...

Vinayapitaka, Parajikapali, Cullavagapali XI, Pancasatikkhandhakam.
Quote
[spoiler]
1.   ‘‘bhagavā maṃ, bhante, parinibbānakāle evamāha – ‘ākaṅkhamāno, ānanda, saṅgho mamaccayena khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni samūhaneyyā’’’ti. ‘‘Pucchi pana tvaṃ, āvuso ānanda, bhagavantaṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’’’ti? ‘‘Na khohaṃ, bhante, bhagavantaṃ pucchiṃ (“The Lord, honoured sirs, spoke thus to me at the time of his attaining nibbãna: ‘If the Order, Ananda, after my death is willing, the lesser and minor rules of training may be abolished. But did you, reverend Ananda, ask the Lord, saying:   ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?  “No, I, honoured sirs, did not ask the Lord)
       ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi (“This, reverend Ananda, is an offence of wrongdoing for you, in that you did not ask the Lord)
2.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.” )
3.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”
4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”
5.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the truth-flnder.  Confess this offence of wrong-doing.” )

Sedangkan versi mahayana ditambahkan 2 tuduhan kesalahan sehingga total kesalahan beliau menjadi tujuh. Data pendukung Mahayana saya tidak memiliki, tetapi sebagai bahan referensi adalah dari buku “2500 years of Buddhism” by : Prof.PV.Bapat, hal.40.

6.   The water of the river was muddy
7.   The exhibition of the privy parts would rid those concerned of their sensuality

Arti :
Quote
[spoiler]

1. Para Bhante Yang Mulia, sang Bhagava sebelum Parinibbana kepada saya bersabda : “Jika Sangha, setelah kematianku ingin menghapus peraturan kecil (lesser and minor), mungkin dapat dilakukan, Ananda.  Tetapi anda tidak melakukan YM.Ananda. bertanya kepada sang Bhagava. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena tidak menanyakan kepada sang Bhagava)
2. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena menjahit jubah masa vassa sang Bhagava dengan menginjak.
3. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena memberikan kesempatan pertama kepada para wanita untuk penghormatan dengan sambil menangis sehingga tubuh beliau ternoda oleh air mata mereka.
4. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena walaupun sang Bhagava memberikan tanda (sign) bahwa beliau bisa melakukan, tetapi anda tidak memintanya dengan mengatakan : “ mohon sang Bhagava untuk memperpanjang masa hidup demi kesejahteraan umat manusia, kebahagiaan umat manusia, berdasarkan kasih sayang kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para deva dan manusia”
5.   Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena telah membantu para wanita memasuki sasana yang didirikan oleh sang Bhagava.
6.   Memberikan air yang berlumpur kepada sang Buddha
7.   Memperlihatkan bagian tubuh pribadi sang Buddha seharusnya mempertimbangkan sensualitas


mettacittena,
« Last Edit: 14 August 2010, 09:49:01 PM by pannadevi »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #30 on: 14 August 2010, 09:48:39 PM »

Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.

Sdr. Indra yang baik (niru gaya nyapanya om Fabian :) ), jika kita membaca Mahaparinibbana Sutta dengan seksama, maka kita akan menemukan kejanggalan bagaimana Ananda dipersalahkan oleh Sang Buddha sendiri:

1. Pada awalnya Sang Buddha sudah menyatakan kepada Ananda bahwa Beliau sudah tua (dalam perumpamaan sebagai kereta tua yang rusak dan bertahan hanya dengan tambalan/perbaikan di sana sini) dan usianya sudah matang (tinggal menunggu waktu aja).

2. Kemudian Mara muncul dan memohon kepada Sang Buddha agar meninggal dunia secepatnya. Saat itu Mara mengingatkan Sang Buddha pada janji Beliau ketika minggu kelima setelah pencerahan bahwa Beliau tidak akan meninggal sebelum para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika menguasai dan menjalankan Dhamma. Dan Mara menagih janji Beliau tersebut karena melihat para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika saat itu sudah berkembang dalam Dhamma. Sang Buddha pun memenuhi janjinya dengan mengatakan bahwa tiga bulan dari saat itu Beliau akan meninggal dunia.

3. Sang Buddha menyatakan kepada Ananda bahwa siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan kekuatan batin (iddhipada) dapat memperpanjang umur mereka, termasuk Sang Buddha sendiri jika Beliau menginginkannya. Tetapi Ananda tidak dapat menangkap isyarat tersebut karena dikuasai oleh Mara.

Kontradiksinya adalah jika memang Sang Buddha sudah menyatakan dirinya sudah uzur, kenapa Beliau menarik kata-kata Beliau sendiri dan mengatakan Beliau bisa memperpanjang umurnya? (poin 1)

Jika memang Sang Buddha sudah berjanji kepada Mara untuk meninggal dunia, kenapa Beliau mau melanggar janjinya dengan mendorong Ananda agar memohon kepada Beliau untuk memperpanjang umurnya? (poin 2)

Jika memang Sang Buddha memiliki kemampuan memperpanjang umurnya dan menginginkan demikian, mengapa Beliau harus menunggu permohonan Ananda? (poin 3)

Dari analisa ini (yang terdapat dalam buku Ven. Pategama tersebut), kita dapat mengatakan bahwa "there is something wrong in the Mahaparinibbana Sutta", dan "something wrong" tersebut disebabkan karena para pengikut Buddhis pada masa awal tidak dapat menerima kenyataan bahwa Sang Buddha meninggal dunia karena sebab alamiah (seperti yang disimpulkan pada kutipan di atas).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #31 on: 14 August 2010, 09:54:43 PM »
Sdr. Indra yang baik (niru gaya nyapanya om Fabian :) ), jika kita membaca Mahaparinibbana Sutta dengan seksama, maka kita akan menemukan kejanggalan bagaimana Ananda dipersalahkan oleh Sang Buddha sendiri:

1. Pada awalnya Sang Buddha sudah menyatakan kepada Ananda bahwa Beliau sudah tua (dalam perumpamaan sebagai kereta tua yang rusak dan bertahan hanya dengan tambalan/perbaikan di sana sini) dan usianya sudah matang (tinggal menunggu waktu aja).

2. Kemudian Mara muncul dan memohon kepada Sang Buddha agar meninggal dunia secepatnya. Saat itu Mara mengingatkan Sang Buddha pada janji Beliau ketika minggu kelima setelah pencerahan bahwa Beliau tidak akan meninggal sebelum para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika menguasai dan menjalankan Dhamma. Dan Mara menagih janji Beliau tersebut karena melihat para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika saat itu sudah berkembang dalam Dhamma. Sang Buddha pun memenuhi janjinya dengan mengatakan bahwa tiga bulan dari saat itu Beliau akan meninggal dunia.

3. Sang Buddha menyatakan kepada Ananda bahwa siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan kekuatan batin (iddhipada) dapat memperpanjang umur mereka, termasuk Sang Buddha sendiri jika Beliau menginginkannya. Tetapi Ananda tidak dapat menangkap isyarat tersebut karena dikuasai oleh Mara.

Kontradiksinya adalah jika memang Sang Buddha sudah menyatakan dirinya sudah uzur, kenapa Beliau menarik kata-kata Beliau sendiri dan mengatakan Beliau bisa memperpanjang umurnya? (poin 1)

Jika memang Sang Buddha sudah berjanji kepada Mara untuk meninggal dunia, kenapa Beliau mau melanggar janjinya dengan mendorong Ananda agar memohon kepada Beliau untuk memperpanjang umurnya? (poin 2)

Jika memang Sang Buddha memiliki kemampuan memperpanjang umurnya dan menginginkan demikian, mengapa Beliau harus menunggu permohonan Ananda? (poin 3)

Dari analisa ini (yang terdapat dalam buku Ven. Pategama tersebut), kita dapat mengatakan bahwa "there is something wrong in the Mahaparinibbana Sutta", dan "something wrong" tersebut disebabkan karena para pengikut Buddhis pada masa awal tidak dapat menerima kenyataan bahwa Sang Buddha meninggal dunia karena sebab alamiah (seperti yang disimpulkan pada kutipan di atas).

Bro Seniya yg baik juga,
saya kok tidak menangkap bagian yg menjadi jawaban atas pertanyaan saya? mengenai sebab Sang Buddha meninggal dunia apakah alamiah atau tidak mungkin lebih baik kita bahas dalam thread terpisah

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #32 on: 14 August 2010, 09:56:10 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #33 on: 14 August 2010, 09:56:41 PM »
Menurut Kitab Komentar,  istilah satu kappa adalah āyukappa atau rata2 kehidupan manusia saat itu. Oleh karena itu, Sang Buddha, dengan kekuatan iddhinya, mampu bertahan hidup selama satu kappa / rata2 kehidupan manusia saat itu atau bahkan lebih dari itu. Buddha Gotama bisa mampu bertahan hidup selama 100 tahun dan bahkan bisa lebih dari itu. Kitab komentar selanjutnya menjelaskan bahwa ketika saatnya Sang Buddha parinibbāna beliau bisa masuk ke dalam pencapaian (samāpatti) dan melalui satu pencapaian samāpatti beliau bisa mempertahankan kehidupannya selama 10 bulan. Dengan cara demikian, beliau bisa mempertahankan kehidupannya selama 100 tahun atau lebih. Kitab komentar juga mengutip kejadian di Veḷuvagāmaka (dalam Mahāparinibbānasutta) di mana Sang Buddha terkena penyakit yang keras dan saat itu seharusnya Sang Buddha parinibbāna. Namun beliau berpikir bahwa tidak pantas bagi beliau untuk parinibbāna tanpa memberi tahu murid2nya terlebih dahulu. Kemudian dengan kekuatan batinnya, beliau mempertahankan hidupnya. 10 bulan kemudian, Sang Buddha parinibbāna setelah tiga bulan sebelumnya māra datang dan meminta beliau untuk parinibbāna.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #34 on: 14 August 2010, 09:59:14 PM »
bro Indra yang baik,
maksudnya bro Seniya itu, beliau juga sama dengan anda, melihat adanya kejanggalan dari sutta Mahaparinibbana, sehingga beliau juga sependapat dg anda. (bener ga ya bro seniya)

mettacittena,

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #35 on: 14 August 2010, 10:00:23 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

dalam banyak sutta justru disebutkan bahwa Bhikkhu Ananda paling akrab dengan Bhikkhu Maha Kassapa, bahkan seperti kakak-adik

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #36 on: 14 August 2010, 10:05:59 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

dalam banyak sutta justru disebutkan bahwa Bhikkhu Ananda paling akrab dengan Bhikkhu Maha Kassapa, bahkan seperti kakak-adik

bro Indra yang baik,
saya memang mendapatkan dari kuliah demikian, wkt pembahasan sutta Mahaparinibbana, mengapa Ven.Maha Kassapa menjatuhkan sangsi dukkata kepada Ven.Ananda, dijelaskan dosen saya demikian. wah saya musti minta senior almamater saya yang sekarang jadi dosen saya nih.

Rev.Peacemind yg saya hormati,
apakah data referensi pendukung untuk masalah pribadi yang sebenarnya ada antara Ven.Maha Kassapa dengan Ven.Ananda? thanks seblm n sessdnya.

mettacittena,

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #37 on: 14 August 2010, 10:18:59 PM »
 [at] pannadevi:

Saya jg pernah baca pendapat para scholar bhw Mahakassapa tdk menyukai Ananda. Ini jg dpt dibaca dr buku ttg kehidupan Mahakassapa (kalau tdk salah judulnya "Mahakassapa: The Father of Sangha").

 [at] indra:

Maaf,bro,bukan gak mau jwb pertanyaannya,tetapi memang dibingungkan jg dg kejanggalan2 dlm Mahaparinibbana Sutta. Tentang sebab kematian Sang Buddha saya lebih cenderung pd sebab alami (Beliau udah tua,sakit2an,& tdk memungkinkan utk bertahan hidup lama). Kenyataan bhw Sang Buddha dpt memperpanjang usianya jika ada permohonan kayaknya gak masuk akal (dg menimbang kejanggalan2 di atas) & melanggar hukum ketidakkekalan.

Btw,menurut saya,tdk perlu membahas lebih jauh krn sebab apakah Sang Buddha meninggal dunia krn Sang Buddha sudah wafat jg. Apalagi dg mencari kesalahan2,saya rasa Sang Buddha tdk akan hidup kembali. Lagipula cukup dg meyakini penjelasan/komentar Pali saya rasa udah bs menjwb pertanyaannya (utk yg ini sam. Peacemind & Pannadevi bs menjelaskan lebih baik drpd saya).

Mettacitena.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #38 on: 14 August 2010, 10:26:17 PM »
Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.
Tentu saja akan terlihat seolah mengambinghitamkan Ananda jika kita mengambil premis dasar bahwa seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon. Premis demikian cenderung timbul pada Buddhisme belakangan yang memandang seorang Sammasambuddha sebagai sosok adiduniawi yang maha-tahu dan maha-melihat yang tidak jauh berbeda dari Tuhan dalam bentuk personal.

Tetapi dalam MN 71: Tevijja Vacchagotta Sutta, Sang Buddha menjelaskan pada Vacchagotta bahwa beliau tidaklah demikian. Kembali pada pertanyaan, jika kita hubungkan apa yang Sang Buddha katakan pada MN 71 dengan Maha-Parinibbana Sutta kita akan sampai pada kesimpulan bahwa memang Ananda salah dan karenanya wajar Sang Buddha menyalahkan Ananda.
appamadena sampadetha

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #39 on: 14 August 2010, 10:26:49 PM »
[at] pannadevi:

Saya jg pernah baca pendapat para scholar bhw Mahakassapa tdk menyukai Ananda. Ini jg dpt dibaca dr buku ttg kehidupan Mahakassapa (kalau tdk salah judulnya "Mahakassapa: The Father of Sangha").

 [at] indra:

Maaf,bro,bukan gak mau jwb pertanyaannya,tetapi memang dibingungkan jg dg kejanggalan2 dlm Mahaparinibbana Sutta. Tentang sebab kematian Sang Buddha saya lebih cenderung pd sebab alami (Beliau udah tua,sakit2an,& tdk memungkinkan utk bertahan hidup lama). Kenyataan bhw Sang Buddha dpt memperpanjang usianya jika ada permohonan kayaknya gak masuk akal (dg menimbang kejanggalan2 di atas) & melanggar hukum ketidakkekalan.

Btw,menurut saya,tdk perlu membahas lebih jauh krn sebab apakah Sang Buddha meninggal dunia krn Sang Buddha sudah wafat jg. Apalagi dg mencari kesalahan2,saya rasa Sang Buddha tdk akan hidup kembali. Lagipula cukup dg meyakini penjelasan/komentar Pali saya rasa udah bs menjwb pertanyaannya (utk yg ini sam. Peacemind & Pannadevi bs menjelaskan lebih baik drpd saya).

Mettacitena.

bisa minta tolong di quote kan bro? thanks seblm n sesdhnya.

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #40 on: 14 August 2010, 10:31:33 PM »
Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.
Tentu saja akan terlihat seolah mengambinghitamkan Ananda jika kita mengambil premis dasar bahwa seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon. Premis demikian cenderung timbul pada Buddhisme belakangan yang memandang seorang Sammasambuddha sebagai sosok adiduniawi yang maha-tahu dan maha-melihat yang tidak jauh berbeda dari Tuhan dalam bentuk personal.

Tetapi dalam MN 71: Tevijja Vacchagotta Sutta, Sang Buddha menjelaskan pada Vacchagotta bahwa beliau tidaklah demikian. Kembali pada pertanyaan, jika kita hubungkan apa yang Sang Buddha katakan pada MN 71 dengan Maha-Parinibbana Sutta kita akan sampai pada kesimpulan bahwa memang Ananda salah dan karenanya wajar Sang Buddha menyalahkan Ananda.

bro Jerry yang baik,
dalam sutta tsb sang Buddha tidak menjawab 10 pertanyaan (unanswered question) dari ascetic Vacchagocca karena pertanyaan beliau walaupun dapat dijawab dengan mudah oleh sang Buddha namun hal tsb tidak akan membuat ascetic Vacchagocca merealisasi nibbana.

mettacittena,

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #41 on: 14 August 2010, 10:33:10 PM »
Namaste Neri,

Yang Samaneri katakan tentang 10 pandangan spekulatif.. Itu Sutta yang lain, persisnya MN 72: Aggi-Vacchagotta Sutta.
appamadena sampadetha

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #42 on: 14 August 2010, 10:37:09 PM »
 [at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #43 on: 14 August 2010, 10:39:46 PM »
mungkin kisah dalam Sutta dari Kassapasamyutta (Samyutta Nikaya) berikut ini yg dianggap Bhikkhu Mahakassapa tidak cocok degan Bhikkhu Ananda.

Quote

10 Tempat Tinggal Bhikkhunī

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Yang Mulia Mahākassapa sedang berdiam di Sàvatthã di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Pada suatu pagi, Yang Mulia Ānanda merapikan jubah dan, [215] membawa mangkuk dan jubah, ia mendekati Yang Mulia Mahākassapa da berkata: “Marilah, Yang Mulia Mahākassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunã.”

“Engkau pergilah, sahabat ânanda, engkau adalah orang sibuk dengan banyak tugas.”

Untuk ke dua kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Mahākassapa: “Marilah, Yang Mulia Mahàkassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunī.”

“Engkau pergilah, sahabat Ānanda, engkau adalah orang sibuk dengan banyak tugas.”

Untuk ke tiga kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Mahākassapa: “Marilah, Yang Mulia Mahàkassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunī.”

Maka, pada pagi hari itu, Yang Mulia Mahākassapa merapikan jubah dan, membawa mangkuk dan jubahnya, pergi ke kediaman para bhikkhuni bersama dengan Yang Mulia Ānanda. Ketika ia tiba ia duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian sejumlah bhikkhunī mendekati Yang Mulia Mahākassapa, memberi hormat kepadanya, dan duduk di satu sisi. Ketika mereka duduk di sana, Yang Mulia Mahākassapa memberikan instruksi, menasihati, menginspirasi, dan menggembirakan para bhikkhunā itu dengan khotbah Dhamma, setelah itu ia bangkit dari duduknya dan pergi.

Kemudian Bhikkhunī Thullatissā, menjadi tidak senang, mengungkapkan ketidak-senangannya sebagai berikut: “Bagaimana mungkin Guru Mahākassapa berpikit untuk membabarkan Dhamma di depan Guru Ānanda, sang bijaksana dari Videhi – ini bagaikan seorang penjual-jarum [216] yang berpikir untuk dapat menjual jarum kepada seorang pembuat-jarum!”

Pernyataan Bhikkhunī Thullatissā ini terdengar oleh Yang Mulia Mahàkassapa dan ia berkata kepada Yang Mulia ânanda: “Bagaimana ini, Sahabat Ānanda, apakah aku si penjual-jarum dan engkau di pembuat-jarum, atau aku adalah pembuat-jarum dan engkau adalah penjual-jarum?”

“Bersabarlah, Yang Mulia Kassapa, perempuan memang bodoh.”

“Tunggu dulu, Sahabat ânanda! Jangan memberi kesempatan pada Sangha untuk memeriksamu lebih jauh. Bagaimana menurutmu, Sahabat Ānanda, apakah engkau yang oleh Sang Bhagavā ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, sejauh apapun Aku menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan pikiran dan pemeriksaan, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keheningan. Ānanda juga, sejauh apapun ia menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, masuk dan berdiam dalam jhāna pertama.’?”

“Bukan, Yang Mulia.”

“Akulah orangnya, sahabat, yang oleh Sang Bhagavā ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, sejauh apapun Aku menginginkan …Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama. Kassapa juga, sejauh apapun ia menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, masuk dan berdiam dalam jhāna pertama.’

(Tanya-jawab yang sama diulangi untuk pencapaian meditatif lainnya dan enam pengetahuan langsung, seperti dalam sutta sebelumnya.) [217]

“Akulah orangnya, sahabat, yang oleh Sang Bhagavà ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini aku masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan oleh kebijaksanaan, menembus untuk diriKu dengan pengetahuan langsung. Kassapa juga, dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan oleh kebijaksanaan, menembus untuk dirinya dengan pengetahuan langsung.”

“Sahabat, seseorang mungkin saja berpikir bahwa enam pengetahuan langsung yang kumiliki dapat disembunyikan sebagaimana usaha untuk menyembunyikan seekor gajah setinggi tujuh atau tujuh setengah cubit dengan sehelai daun kelapa.”

Tetapi Bhikkhunī Thullatissàā jatuh dari kehidupan suci

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #44 on: 14 August 2010, 10:43:20 PM »
[at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.

link di atas selain menceritakan "ketidak-cocokan" juga menceritakan keakraban dan kasih sayang antara keduanya

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #45 on: 14 August 2010, 11:07:28 PM »
btw, bahasa palinya apa sih? kayaknya bukan kesalahan fatal dah, melainkan kesalahan karena ketidakmampuan. kalau begini sih memang agga savaka juga gak luput dari kesalahan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #46 on: 14 August 2010, 11:09:31 PM »
[at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.
Kalo gitu jangan pakai kacamata awam. Karena kacamata awam tidak dapat diandalkan. Sebagaimana kacamata awam akan melihat ucapan Pilinda vaccha Thera sebagai ucapan kasar. Atau tindakan Ananda Thera saat parinibbana sebagai bunuh diri. :D
appamadena sampadetha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #47 on: 14 August 2010, 11:11:54 PM »
Buddha hanya menyatakan bahwa ANANDA GAGAL menangkap maksud supaya memohon perpanjangan usia, BUKAN Menyalahkan... Konteks-nya berbeda.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #48 on: 14 August 2010, 11:12:16 PM »
btw, bahasa palinya apa sih? kayaknya bukan kesalahan fatal dah, melainkan kesalahan karena ketidakmampuan. kalau begini sih memang agga savaka juga gak luput dari kesalahan.

bro Gacha yg baik,
bahasa pali yg mana yg anda tanyakan? kesalahan beliau kah?
kalau itu yg anda tanyakan, udah sy posting kan, kesalahan beliau adalah dukkata.

mettacittena,

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #49 on: 14 August 2010, 11:14:51 PM »
Buddha hanya menyatakan bahwa ANANDA GAGAL menangkap maksud supaya memohon perpanjangan usia, BUKAN Menyalahkan... Konteks-nya berbeda.

Quote
3.40. ‘Tetapi, Bhagavā, aku telah mendengar dari mulut Bhagavā sendiri, aku memahami dari mulut Bhagavā sendiri: “Siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir abad teresebut.”’

‘Apakah engkau memiliki keyakinan?’ ‘Ya, Bhagavā.’

‘Maka, Ānanda, itu adalah kesalahanmu, itu adalah kegagalanmu bahwa, setelah diberi petunjuk jelas, isyarat yang jelas oleh Tathāgata, engkau tidak memahami dan tidak memohon agar Tathāgata hidup selama satu abad .... Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui. Oleh karena itu, Ānanda, itu adalah kesalahanmu, itu adalah kegagalanmu.’

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #50 on: 14 August 2010, 11:34:23 PM »
Menyalahkan atau menyatakan Kesalahan dan kegagalan ANANDA dalam menangkap maksud Bhagava...
Karena menyalahkan itu tendensi-nya subjek berkepentingan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #51 on: 14 August 2010, 11:59:43 PM »
Masa Arahat ampe menyalahkan ?  :-? Untuk menangkap pesan tersembunyi juga agak sulit, kalaupun tidak berhasil saya rasa tidak perlu diperdebatkan...


 _/\_

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #52 on: 15 August 2010, 12:14:24 AM »
Masa Arahat ampe menyalahkan ?  :-? Untuk menangkap pesan tersembunyi juga agak sulit, kalaupun tidak berhasil saya rasa tidak perlu diperdebatkan...


 _/\_
Sang Buddha arahant pertama dan utama aja pun bisa menyalahkan, kenapa tidak? Apa salahnya dengan menyalahkan untuk sebuah kesalahan?
appamadena sampadetha

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #53 on: 15 August 2010, 12:36:02 AM »
Menyalahkan sih gpp, tapi nalar tiap orang kan beda. Tidak etis kalo menyalahkan orang karena tidak berhasil menangkap pesan...

Kalau sang Buddha menegur, kemudian memberi wejangan bukannya mengkambingkitamkan saja. Terus, kenapa hanya Ananda yang ditanyakan ?



 _/\_
« Last Edit: 15 August 2010, 12:38:50 AM by rooney »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #54 on: 15 August 2010, 12:56:45 AM »
Menyalahkan sih gpp, tapi nalar tiap orang kan beda. Tidak etis kalo menyalahkan orang karena tidak berhasil menangkap pesan...
Kenyataannya Sang Buddha memang menyalahkan, Bro.. Bisa dibaca dari perkataan Sang Buddha pada Ananda. Jadi menurut Bro Rooney apa yang dilakukan Sang Buddha ngga etis dong?

Kalau sang Buddha menegur, kemudian memberi wejangan bukannya mengkambingkitamkan saja. Terus, kenapa hanya Ananda yang ditanyakan ?

 _/\_
Saya ngga merasa Sang Buddha mengambinghitamkan koq. Baca dulu jawaban saya soal "mengambinghitamkan" di page sebelumnya.
Kenapa pada Ananda? Karena Ananda pembantu utama Sang Buddha yang hampir terus berada di sisi Sang Buddha ketika Sang Buddha beraktivitas dan kebetulan saat itu Ananda-lah yang berada di dekat Sang Buddha.
appamadena sampadetha

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #55 on: 15 August 2010, 01:08:06 AM »
Hmmm... kalo gt kan Buddha uda tau kapan waktu Dia untuk parinibbana, trus kalo seandainya Ananda meminta Sang Buddha untuk terus hidup, berarti sama aja menghindari parinibbana yang sdh seharusnya terjadi...

Apa mungkin Sang Buddha memang ingin parinibbana sesuai dengan waktunya sehingga memilih Ananda sebagai pendampingnya dan bertanya pada dia ? Atau karena waktu parinibbana itu hanyalah ramalan, maka bisa saja dihindari ?

^
Spekulatif


 _/\_

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #56 on: 15 August 2010, 01:36:08 AM »
Hmmm... kalo gt kan Buddha uda tau kapan waktu Dia untuk parinibbana, trus kalo seandainya Ananda meminta Sang Buddha untuk terus hidup, berarti sama aja menghindari parinibbana yang sdh seharusnya terjadi...

Apa mungkin Sang Buddha memang ingin parinibbana sesuai dengan waktunya sehingga memilih Ananda sebagai pendampingnya dan bertanya pada dia ? Atau karena waktu parinibbana itu hanyalah ramalan, maka bisa saja dihindari ?

^
Spekulatif


 _/\_
Betul, sangat spekulatif dan lebih baik tidak saya tanggapi. _/\_
appamadena sampadetha

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #57 on: 15 August 2010, 08:53:41 AM »
Berarti Ananda memohon Sang Buddha untuk menambah usia hingga 20 tahun lagi?

Ananda lupa memohon, Bang

kayaknya bukan lupa, tapi emang ngga terpikir.. karena lagi sedih banget..
kayak kita lagi sedih juga ngga terpikir mau makan.. hehehe.. ^-^
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #58 on: 15 August 2010, 08:55:17 AM »
btw, bahasa palinya apa sih? kayaknya bukan kesalahan fatal dah, melainkan kesalahan karena ketidakmampuan. kalau begini sih memang agga savaka juga gak luput dari kesalahan.

setuju.. kalo ini rasanya lebih dapat diterima.. :jempol:
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #59 on: 15 August 2010, 10:12:06 AM »
btw, bahasa palinya apa sih? kayaknya bukan kesalahan fatal dah, melainkan kesalahan karena ketidakmampuan. kalau begini sih memang agga savaka juga gak luput dari kesalahan.

setuju.. kalo ini rasanya lebih dapat diterima.. :jempol:

maaf bro Lex yang baik,
sayangnya yang menjatuhkan sangsi adalah 499 arahat (jumlah peserta 500 arahat, yg 1 tentunya Ven.Ananda sendiri).  Beliau dijatuhi sangsi dukkata (wrong-doing), dapat dibaca di Vinayapitaka, parajikapali, cullavagga XI, pancasatikkhandhakam (sudah sy posting kemarin ada di halaman sebelumnya).

mettacittena,
« Last Edit: 15 August 2010, 10:14:21 AM by pannadevi »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #60 on: 15 August 2010, 01:19:10 PM »
[at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.
Kalo gitu jangan pakai kacamata awam. Karena kacamata awam tidak dapat diandalkan. Sebagaimana kacamata awam akan melihat ucapan Pilinda vaccha Thera sebagai ucapan kasar. Atau tindakan Ananda Thera saat parinibbana sebagai bunuh diri. :D

Sayangnya para scholar pasti pakai kacamata awam :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #61 on: 15 August 2010, 03:00:45 PM »
[at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.
Kalo gitu jangan pakai kacamata awam. Karena kacamata awam tidak dapat diandalkan. Sebagaimana kacamata awam akan melihat ucapan Pilinda vaccha Thera sebagai ucapan kasar. Atau tindakan Ananda Thera saat parinibbana sebagai bunuh diri. :D

Sayangnya para scholar pasti pakai kacamata awam :)

anda sepertinya kok men-judge tidak ada scholar yg mencapai kesucian bro, lha klo Ven.Buddhaghosa itu apa bukan scholar? Ven.Nanamoli, beliau juga scholar, yg kemarin baru dibicarakan Ven.Nanavira (yg lebih memilih bunuh diri) juga scholar. Tidak bisa nya seseorang menyatakan dirinya mencapai kesucian terutama bagi anggota sangha (parajika), sehingga tidak mudah mendpt info, hiduplah bersama mereka dan bergaul lah, klo hidup bersama tapi jarak tempat jauhan ya percuma (mis : bangunan yg terlalu luas). Dengan kita bergaul langsung maka kita dapat mengetahui tingkat spirituil orang tsb.

mettacittena,

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #62 on: 15 August 2010, 05:01:12 PM »
--deleted--
« Last Edit: 15 August 2010, 05:08:29 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #63 on: 15 August 2010, 06:06:46 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #64 on: 15 August 2010, 06:11:50 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #65 on: 15 August 2010, 06:19:40 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #66 on: 15 August 2010, 06:29:22 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #67 on: 15 August 2010, 07:13:17 PM »
Pada tataran ini, saya rasa Buddha tidak ada kepentingan untuk menunda parinibbana, namun lebih untuk membina Ananda dan bhikku-bhikku lainnya yang terlalu bergantung pada sosok Sang Buddha dengan cara yang bila dipandang oleh kacamata awam lebih ke mengkambing hitamkan...


 _/\_

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #68 on: 15 August 2010, 07:16:31 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)
yaa... gitu deh

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #69 on: 15 August 2010, 07:18:50 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)

kelalaian Ananda tentu sudah diketahui Sang Buddha sebelumnya

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #70 on: 15 August 2010, 07:21:49 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)

kelalaian Ananda tentu sudah diketahui Sang Buddha sebelumnya
Harus terjadi dulu baru bisa dinasehati.
yaa... gitu deh

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #71 on: 15 August 2010, 07:29:48 PM »
kenapa Ananda di salahkan??
Menurutku.. Karena dia memohon kepada Buddha agar jgn parinibanna.. Pada saat sang Buddha telah mengumumkan parinibannanya..dan juga tidak menanggkap isyarat yg di berikan Buddha.

Buddha sendiri tidak merasa ketakutan akan Parinibanna..
Itu adalah jawaban yang di berikan oleh Buddha, sebagai bentuk penolakan untuk memenuhi permintaan Ananda
Ada besar kemungkinan, hal ini sudah di ketahui sang Tathagata.. dan untuk memberikan kesempatan kepada Ananda dan juga Bhikhu2 lain, dan umat awam yg lain, Sang Buddha memberikan isyarat kepada Ananda

...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #72 on: 15 August 2010, 07:32:36 PM »
 [at] pannadevi:

Maaf,sam,bkn ingin merendahkan para Ariya yg jg Buddhist scholar spt YA Buddhaghosa dst (saya pribadi mengidolakan YA Buddhaghosa krn ketepatan komentar2nya). Maksud sy scholar di sini adl para cendikiawan murni yg tdk menggunakan keyakinan beragamanya (sekuler). Kalau cendikiawan agamais tentu saja akan menggunakan kacamata awam & keyakinan secara berimbang.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #73 on: 15 August 2010, 07:42:53 PM »
kenapa Ananda di salahkan??
Menurutku.. Karena dia memohon kepada Buddha agar jgn parinibanna.. Pada saat sang Buddha telah mengumumkan parinibannanya..dan juga tidak menanggkap isyarat yg di berikan Buddha.

Buddha sendiri tidak merasa ketakutan akan Parinibanna..
Itu adalah jawaban yang di berikan oleh Buddha, sebagai bentuk penolakan untuk memenuhi permintaan Ananda
Ada besar kemungkinan, hal ini sudah di ketahui sang Tathagata.. dan untuk memberikan kesempatan kepada Ananda dan juga Bhikhu2 lain, dan umat awam yg lain, Sang Buddha memberikan isyarat kepada Ananda

Hmmm... masuk akal juga


 _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #74 on: 15 August 2010, 07:54:18 PM »
Tambahan dikit (maklum penuh spekulasi)

Ananda.. Merupakan salah satu Bhikhu yg cukup kritis dlm memohon sesuatu kpd sang Buddha, dan memang sudah seharusnya mungkin umur Buddha hanya 3/4 umur rata2 manusia saat itu, jika Buddha tampa memberikan isyarat, Ananda pada saat itu akan menyalakan Buddha, dan bisa saja ga menjadi arahat, dan krn Buddha sudah memberikan isyarat.. Maka permohonan Ananda.. Ada alasan yg kuat untuk di tolak
...

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #75 on: 15 August 2010, 07:56:07 PM »
Tambahan dikit (maklum penuh spekulasi)

Ananda.. Merupakan salah satu Bhikhu yg cukup kritis dlm memohon sesuatu kpd sang Buddha, dan memang sudah seharusnya mungkin umur Buddha hanya 3/4 umur rata2 manusia saat itu, jika Buddha tampa memberikan isyarat, Ananda pada saat itu akan menyalakan Buddha, dan bisa saja ga menjadi arahat, dan krn Buddha sudah memberikan isyarat.. Maka permohonan Ananda.. Ada alasan yg kuat untuk di tolak


^
Nah ini dia yang berguna demi perkembangan batin hehehe...


 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #76 on: 15 August 2010, 07:58:58 PM »
kenapa Ananda di salahkan??
Menurutku.. Karena dia memohon kepada Buddha agar jgn parinibanna.. Pada saat sang Buddha telah mengumumkan parinibannanya..dan juga tidak menanggkap isyarat yg di berikan Buddha.

Buddha sendiri tidak merasa ketakutan akan Parinibanna..
Itu adalah jawaban yang di berikan oleh Buddha, sebagai bentuk penolakan untuk memenuhi permintaan Ananda
Ada besar kemungkinan, hal ini sudah di ketahui sang Tathagata.. dan untuk memberikan kesempatan kepada Ananda dan juga Bhikhu2 lain, dan umat awam yg lain, Sang Buddha memberikan isyarat kepada Ananda



penjelasan yg cukup logis, tapi ada satu celah, Sang Buddha tentunya juga sudah mengetahui bahwa karena hal ini, Ananda akan dipersalahkan oleh para Arahat lainnya kelak.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #77 on: 15 August 2010, 08:10:47 PM »
at indra
Aku agak lupa kronologinya..
Tp saat di salahkan oleh para Arahat laen , keknya Ananda sudah arahat..
Dan itu tidak bereffek apa pun dalam mengurangi kualitas Ananda sebagai Arahat.. Dia ga akan menyesal, ato merasa bersalah secara berlebihan, tp di terima.
Jd adakah kerugian yg di peroleh Ananda karena dia di anggap bersalah??
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #78 on: 15 August 2010, 08:23:26 PM »
at indra
Aku agak lupa kronologinya..
Tp saat di salahkan oleh para Arahat laen , keknya Ananda sudah arahat..
Dan itu tidak bereffek apa pun dalam mengurangi kualitas Ananda sebagai Arahat.. Dia ga akan menyesal, ato merasa bersalah secara berlebihan, tp di terima.
Jd adakah kerugian yg di peroleh Ananda karena dia di anggap bersalah??


itu memang jawaban pamungkas,

benar bahwa Ananda sudah menjadi Arahat pada saat konsili, Arahat tentu sudah terbebas dari segala kondisi dipuji/disalahkan/dll, tetapi sebagai seorang Bhikkhu (walaupun arahat), Ananda masih terikat Vinaya, bahkan seorang Arahat pun, tetap harus menerima hukuman atas pelanggaran Vinaya.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #79 on: 15 August 2010, 11:06:17 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)

kelalaian Ananda tentu sudah diketahui Sang Buddha sebelumnya
Buktinya?
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #80 on: 15 August 2010, 11:13:30 PM »
[at] pannadevi:

Maaf,sam,bkn ingin merendahkan para Ariya yg jg Buddhist scholar spt YA Buddhaghosa dst (saya pribadi mengidolakan YA Buddhaghosa krn ketepatan komentar2nya). Maksud sy scholar di sini adl para cendikiawan murni yg tdk menggunakan keyakinan beragamanya (sekuler). Kalau cendikiawan agamais tentu saja akan menggunakan kacamata awam & keyakinan secara berimbang.
Setuju, setiap scholar pastilah berusaha untuk se-objektif mungkin. Sekarang permasalahannya, mungkinkah mereka bisa mampu benar-benar objektif? Sebuah objektifitas dibawah pengaruh 5 rintangan, 10 belenggu dan kecenderungan laten, itu adalah tidak mungkin. Objektifitas hanya sebuah utopia belaka. Setidaknya, sebuah objektifitas sementara dapat dicapai dalam keadaan Jhana ke-4. Untuk orang awam, tidak mungkin.
[dan lebih baik tidak kita teruskan lebih jauh soal ini di sini.] ;)
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #81 on: 15 August 2010, 11:14:35 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)

kelalaian Ananda tentu sudah diketahui Sang Buddha sebelumnya
Buktinya?

Anda perlu bukti bahwa Sang Buddha adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Yang Maha Tahu? yang memiliki pengetahuan membaca pikiran makhluk lain?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #82 on: 16 August 2010, 04:00:59 AM »
at indra
Aku agak lupa kronologinya..
Tp saat di salahkan oleh para Arahat laen , keknya Ananda sudah arahat..
Dan itu tidak bereffek apa pun dalam mengurangi kualitas Ananda sebagai Arahat.. Dia ga akan menyesal, ato merasa bersalah secara berlebihan, tp di terima.
Jd adakah kerugian yg di peroleh Ananda karena dia di anggap bersalah??


itu memang jawaban pamungkas,

benar bahwa Ananda sudah menjadi Arahat pada saat konsili, Arahat tentu sudah terbebas dari segala kondisi dipuji/disalahkan/dll, tetapi sebagai seorang Bhikkhu (walaupun arahat), Ananda masih terikat Vinaya, bahkan seorang Arahat pun, tetap harus menerima hukuman atas pelanggaran Vinaya.

Jd pertanyaan anda apa??
Klo di tanya vinaya mana yg di langgar.. Jujur aku ga tau
jelas Ananda tidak berdebat mengenai hal tersebut(mengenai vinaya)
Dan, dia merasa memang bersalah tidak menangkap isyarat yg di berikan
Terlepas dari apa maksud Buddha..
...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #83 on: 16 August 2010, 04:37:23 AM »
Anda perlu bukti bahwa Sang Buddha adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Yang Maha Tahu? yang memiliki pengetahuan membaca pikiran makhluk lain?
Saya tidak meragukan bahwa Yang Mulia Gotama memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain. Tetapi bukan berarti setiap saat di setiap tempat Sang Buddha membaca & mengetahui pikiran orang lain. Bahkan pada kemampuan & pengetahuan demikian pun Sang Buddha tidak melekatinya.
Hanya ketika Sang Buddha mengarahkan keinginannya, barulah Beliau mengetahui sebagaimana telah saya kutipkan MN 71 sebelumnya.

Pertanyaan saya: Ada gak bukti di Sutta terkait yang mengatakan Sang Buddha membaca pikiran Ananda?
Karena di beberapa Sutta lain ketika Sang Buddha membaca pikiran orang lain ada tertulis secara eksplisit, minimal terlihat secara implisit. Tapi di Sutta ini tidak diketemukan bukti eksplisit atau pun implisit tentang cetopariya-nana dari Sang Buddha.

Pertanyaan ini ditujukan kepada yang mengambil premis dasar bahwa: Sang Buddha telah mengetahui pikiran Ananda & bahwa Ananda tidak mampu karena saat itu tengah dikuasai oleh Mara. karena yang mengambil pandangan & premis demikian sangat mungkin akan tiba pada kesimpulan bahwa: "Sang Buddha mengambinghitamkan Ananda untuk sesuatu yang Beliau telah ketahui."

Jika Sang Buddha telah mengetahui pikiran Ananda lalu Sang Buddha seolah mengambinghitamkan Ananda atas sesuatu yang Sang Buddha telah ketahui sebelumnya, maka kita tidak perlu heran jika nanti ada pihak yang berkesimpulan lebih jauh bahwa semua ini adalah sandiwara yang dimainkan oleh Sang Buddha, suatu bentuk upaya-kausalya dari beliau. Tentu saja semoga tidak ada yang sampai pada kesimpulan konyol demikian.

_/\_
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #84 on: 16 August 2010, 09:51:53 AM »
Anda perlu bukti bahwa Sang Buddha adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Yang Maha Tahu? yang memiliki pengetahuan membaca pikiran makhluk lain?
Saya tidak meragukan bahwa Yang Mulia Gotama memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain. Tetapi bukan berarti setiap saat di setiap tempat Sang Buddha membaca & mengetahui pikiran orang lain. Bahkan pada kemampuan & pengetahuan demikian pun Sang Buddha tidak melekatinya.
Hanya ketika Sang Buddha mengarahkan keinginannya, barulah Beliau mengetahui sebagaimana telah saya kutipkan MN 71 sebelumnya.

Pertanyaan saya: Ada gak bukti di Sutta terkait yang mengatakan Sang Buddha membaca pikiran Ananda?
Karena di beberapa Sutta lain ketika Sang Buddha membaca pikiran orang lain ada tertulis secara eksplisit, minimal terlihat secara implisit. Tapi di Sutta ini tidak diketemukan bukti eksplisit atau pun implisit tentang cetopariya-nana dari Sang Buddha.

Pertanyaan ini ditujukan kepada yang mengambil premis dasar bahwa: Sang Buddha telah mengetahui pikiran Ananda & bahwa Ananda tidak mampu karena saat itu tengah dikuasai oleh Mara. karena yang mengambil pandangan & premis demikian sangat mungkin akan tiba pada kesimpulan bahwa: "Sang Buddha mengambinghitamkan Ananda untuk sesuatu yang Beliau telah ketahui."

Jika Sang Buddha telah mengetahui pikiran Ananda lalu Sang Buddha seolah mengambinghitamkan Ananda atas sesuatu yang Sang Buddha telah ketahui sebelumnya, maka kita tidak perlu heran jika nanti ada pihak yang berkesimpulan lebih jauh bahwa semua ini adalah sandiwara yang dimainkan oleh Sang Buddha, suatu bentuk upaya-kausalya dari beliau. Tentu saja semoga tidak ada yang sampai pada kesimpulan konyol demikian.

_/\_


itu hanya asumsi, tapi bukti yg sebaliknya juga tidak ada.
bukankah setiap hari, Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yg bisa diselamatkan, mungkinkah Ananda anti terhadap radar ini? membaca pikiran makhluk lain, bukanlah termasuk pasal yg disepakati untuk disampaikan kepada Ananda, jadi mungkin saja ada kasus2 di mana Sang Buddha tidak menceritakan pembacaan pikiran itu kepada Ananda, yang berakibat pada lolosnya paragraf ini dalam ingatan Ananda.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #85 on: 16 August 2010, 09:53:35 AM »
at indra
Aku agak lupa kronologinya..
Tp saat di salahkan oleh para Arahat laen , keknya Ananda sudah arahat..
Dan itu tidak bereffek apa pun dalam mengurangi kualitas Ananda sebagai Arahat.. Dia ga akan menyesal, ato merasa bersalah secara berlebihan, tp di terima.
Jd adakah kerugian yg di peroleh Ananda karena dia di anggap bersalah??


itu memang jawaban pamungkas,

benar bahwa Ananda sudah menjadi Arahat pada saat konsili, Arahat tentu sudah terbebas dari segala kondisi dipuji/disalahkan/dll, tetapi sebagai seorang Bhikkhu (walaupun arahat), Ananda masih terikat Vinaya, bahkan seorang Arahat pun, tetap harus menerima hukuman atas pelanggaran Vinaya.

Jd pertanyaan anda apa??
Klo di tanya vinaya mana yg di langgar.. Jujur aku ga tau
jelas Ananda tidak berdebat mengenai hal tersebut(mengenai vinaya)
Dan, dia merasa memang bersalah tidak menangkap isyarat yg di berikan
Terlepas dari apa maksud Buddha..


pertanyaan saya ada di posting #1

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #86 on: 16 August 2010, 10:15:40 PM »
itu hanya asumsi, tapi bukti yg sebaliknya juga tidak ada.
bukankah setiap hari, Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yg bisa diselamatkan, mungkinkah Ananda anti terhadap radar ini? membaca pikiran makhluk lain, bukanlah termasuk pasal yg disepakati untuk disampaikan kepada Ananda, jadi mungkin saja ada kasus2 di mana Sang Buddha tidak menceritakan pembacaan pikiran itu kepada Ananda, yang berakibat pada lolosnya paragraf ini dalam ingatan Ananda.
Pertama, ada bukti tertulis di Sutta-Vinaya yang bisa dijadikan acuan bahwa "Setiap hari Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yang bisa diselamatkan?"

Kedua, kita anggap itu benar. Kenyataannya dari seluruh penduduk dunia yang ada, kenapa hanya penduduk di India saja terutama yang letaknya tidak berjauhan saja yang diselamatkan Sang Buddha? Apa dari seluruh orang, seluruh makhluk di dunia hanya ada 1 orang saja yang terpilih setiap harinya untuk diselamatkan? Dengan ketentuan makhluk itu harus bermukim di India juga?
Baca AN 10.95 Uttiya Sutta perihal kepentingan Sang Buddha menyelamatkan makhluk.

Ketiga, jelas Ananda telah bebas dari kriteria "diselamatkan", karena Ananda telah mencapai tataran pemenang arus dan tidak mungkin terjatuh lagi.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #87 on: 16 August 2010, 10:36:39 PM »
Ketiga, jelas Ananda telah bebas dari kriteria "diselamatkan", karena Ananda telah mencapai tataran pemenang arus dan tidak mungkin terjatuh lagi.

statement anda menyiratkan bahwa cukuplah sampai sotapanna saja.

menurut anda, kenapa Sang Buddha mengajarkan Dhamma hingga pada tingkat kesucian Arahat padahal Sotapanna saja sudah mencukupi?

Kenapa Sang Buddha perlu membabarkan Anattalakkhana Sutta padahal kelima bhikkhu pertama itu sudah Sotapanna?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #88 on: 16 August 2010, 10:44:08 PM »
Pertama, ada bukti tertulis di Sutta-Vinaya yang bisa dijadikan acuan bahwa "Setiap hari Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yang bisa diselamatkan?"
saya pernah menerjemahkan bagian ini, tapi lupa ada di mana

Quote
Kedua, kita anggap itu benar. Kenyataannya dari seluruh penduduk dunia yang ada, kenapa hanya penduduk di India saja terutama yang letaknya tidak berjauhan saja yang diselamatkan Sang Buddha? Apa dari seluruh orang, seluruh makhluk di dunia hanya ada 1 orang saja yang terpilih setiap harinya untuk diselamatkan? Dengan ketentuan makhluk itu harus bermukim di India juga?
Baca AN 10.95 Uttiya Sutta perihal kepentingan Sang Buddha menyelamatkan makhluk.


nah menurut sutta itu jelas pertanyaan anda terjawab, Sang Buddha tidak berkewajiban untuk menyelamatkan seluruh dunia, tapi coba baca Angulimala Sutta.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #89 on: 16 August 2010, 11:20:21 PM »
Ketiga, jelas Ananda telah bebas dari kriteria "diselamatkan", karena Ananda telah mencapai tataran pemenang arus dan tidak mungkin terjatuh lagi.
statement anda menyiratkan bahwa cukuplah sampai sotapanna saja.

menurut anda, kenapa Sang Buddha mengajarkan Dhamma hingga pada tingkat kesucian Arahat padahal Sotapanna saja sudah mencukupi?
Sorry jangan distract. Tentu tidak demikian, saya tidak beranggapan cukuplah Sotapanna saja dan mohon jangan menyimpulkan demikian. Tetapi konteks penyelamatan hanya tepat bagi mereka yang masih terjebak dalam lumpur samsara, yang mengembara tanpa tujuan dengan dirintangi avijja dan dibelenggu tanha.
Sedangkan ketika seseorang memasuki arus maka orang tersebut telah dijamin tidak akan lahir lebih dari 7x dan dalam alam menyedihkan. Demikianlah saya mengatakan bahwa "diselamatkan" tidak apply bagi seorang Ananda.

Kenapa Sang Buddha perlu membabarkan Anattalakkhana Sutta padahal kelima bhikkhu pertama itu sudah Sotapanna?
Karena saya tidak berpendapat sebagaimana yang dituduhkan, pertanyaan ini tidak valid. Dan lagi, membabarkan Anattalakkhana Sutta adalah tindakan menunjukkan jalan, bukan menyelamatkan. Sang Buddha sendiri lebih prefer sebagai penunjuk jalan daripada penyelamat.

saya pernah menerjemahkan bagian ini, tapi lupa ada di mana
OK, anytime.. Mungkin akan ada member lainnya yang bisa membantu menemukan.

nah menurut sutta itu jelas pertanyaan anda terjawab, Sang Buddha tidak berkewajiban untuk menyelamatkan seluruh dunia, tapi coba baca Angulimala Sutta.
Yap sudah dibaca. Saya pun memiliki keyakinan bahwa Sang Buddha seorang dengan kualitas Maha-Panna Maha-Karuna. Tapi Sutta tersebut hanya menunjukkan peran Sang Buddha sebagai penunjuk jalan yang mumpuni pada Angulimala.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #90 on: 16 August 2010, 11:26:43 PM »
Ketiga, jelas Ananda telah bebas dari kriteria "diselamatkan", karena Ananda telah mencapai tataran pemenang arus dan tidak mungkin terjatuh lagi.
statement anda menyiratkan bahwa cukuplah sampai sotapanna saja.

menurut anda, kenapa Sang Buddha mengajarkan Dhamma hingga pada tingkat kesucian Arahat padahal Sotapanna saja sudah mencukupi?
Sorry jangan distract. Tentu tidak demikian, saya tidak beranggapan cukuplah Sotapanna saja dan mohon jangan menyimpulkan demikian. Tetapi konteks penyelamatan hanya tepat bagi mereka yang masih terjebak dalam lumpur samsara, yang mengembara tanpa tujuan dengan dirintangi avijja dan dibelenggu tanha.
Sedangkan ketika seseorang memasuki arus maka orang tersebut telah dijamin tidak akan lahir lebih dari 7x dan dalam alam menyedihkan. Demikianlah saya mengatakan bahwa "diselamatkan" tidak apply bagi seorang Ananda.

Kenapa Sang Buddha perlu membabarkan Anattalakkhana Sutta padahal kelima bhikkhu pertama itu sudah Sotapanna?
Karena saya tidak berpendapat sebagaimana yang dituduhkan, pertanyaan ini tidak valid. Dan lagi, membabarkan Anattalakkhana Sutta adalah tindakan menunjukkan jalan, bukan menyelamatkan. Sang Buddha sendiri lebih prefer sebagai penunjuk jalan daripada penyelamat.

saya pernah menerjemahkan bagian ini, tapi lupa ada di mana
OK, anytime.. Mungkin akan ada member lainnya yang bisa membantu menemukan.

nah menurut sutta itu jelas pertanyaan anda terjawab, Sang Buddha tidak berkewajiban untuk menyelamatkan seluruh dunia, tapi coba baca Angulimala Sutta.
Yap sudah dibaca. Saya pun memiliki keyakinan bahwa Sang Buddha seorang dengan kualitas Maha-Panna Maha-Karuna. Tapi Sutta tersebut hanya menunjukkan peran Sang Buddha sebagai penunjuk jalan yang mumpuni pada Angulimala.

kalau begitu saya meralat istilah yang saya gunakan dari "diselamatkan" menjadi "ditunjukkan jalan"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #91 on: 16 August 2010, 11:53:59 PM »
itu hanya asumsi, tapi bukti yg sebaliknya juga tidak ada.
bukankah setiap hari, Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yg bisa diselamatkan, mungkinkah Ananda anti terhadap radar ini? membaca pikiran makhluk lain, bukanlah termasuk pasal yg disepakati untuk disampaikan kepada Ananda, jadi mungkin saja ada kasus2 di mana Sang Buddha tidak menceritakan pembacaan pikiran itu kepada Ananda, yang berakibat pada lolosnya paragraf ini dalam ingatan Ananda.
Pertama, ada bukti tertulis di Sutta-Vinaya yang bisa dijadikan acuan bahwa "Setiap hari Sang Buddha mensurvey pikiran banyak makhluk untuk memeriksa barangkali ada yang bisa diselamatkan?"

Kedua, kita anggap itu benar. Kenyataannya dari seluruh penduduk dunia yang ada, kenapa hanya penduduk di India saja terutama yang letaknya tidak berjauhan saja yang diselamatkan Sang Buddha? Apa dari seluruh orang, seluruh makhluk di dunia hanya ada 1 orang saja yang terpilih setiap harinya untuk diselamatkan? Dengan ketentuan makhluk itu harus bermukim di India juga?
Baca AN 10.95 Uttiya Sutta perihal kepentingan Sang Buddha menyelamatkan makhluk.

Ketiga, jelas Ananda telah bebas dari kriteria "diselamatkan", karena Ananda telah mencapai tataran pemenang arus dan tidak mungkin terjatuh lagi.

saya sudah meralat "diselamatkan" menjadi "ditunjukkan jalan", apakah menurut Bro Jerry, Ananda juga telah bebas dari kriteria "ditunjukkan jalan"?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #92 on: 17 August 2010, 12:11:38 AM »
Ananda memang belum bebas dari "ditunjukkan jalan" selama masih Sotapanna. Tidak kurang dari 10 Sutta dapat kita temukan, di mana Ananda telah seringkali ditunjukkan jalan tapi masih tidak mampu menangkap dan memahaminya. Banyak Sutta Sang Buddha menunjukkan jalan pada Ananda: "bermeditasilah, praktekkanlah jhana, capailah nibbana, di sana ada akar pohon, tempat kosong, rumah kosong."

Sekarang BTT. Karena permasalahannya telah bergeser. Yang tadinya topik yang kita bahas adalah 'Sang Buddha memberi petunjuk dan Ananda tidak mampu menangkapnya lalu dikambinghitamkan oleh Sang Buddha' menjadi 'Ananda ditunjukkan jalan'. Apakah menurut Bang Kum, memberi petunjuk bahwa Sang Buddha mampu memperpanjang umur termasuk kategori ditunjukkan jalan? Apakah menurut Bang Kum, kegagalan Ananda dalam membaca pesan Sang Buddha termasuk dalam kategori makhluk yang perlu diselamatkan?

Pendapat saya tentang topik ini: Sang Buddha telah memberi petunjuk jelas bahwa Sang Buddha dapat memperpanjang umur bukan karena Sang Buddha telah mengetahui Ananda tidak akan mampu menangkap dan Beliau hendak mengambinghitamkan Ananda. Tetapi pemberian petunjuk dilakukan karena rasa belas kasih Beliau pada Ananda, tanpa dengan membaca pikiran Ananda. Karenanya ketika Ananda tidak mampu menangkap, Sang Buddha menyalahkan Ananda atas kesalahannya dan itu hal wajar.
Jadi bukan karena beliau hendak mengambinghitamkan Ananda, pun bukan pula karena masih ada keinginan hidup lebih lama dan karena Ananda gagal menangkap maksudnya maka Sang Buddha menyalahkan Ananda.

appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #93 on: 17 August 2010, 12:17:00 AM »
 [at] Jerry,

Dan apakah yang terjadi yg menjadi akibat dari sebab tindakan Sang Buddha itu? Ananda disalahkan oleh para Arahat dan dituduh melanggar Vinaya. Bagaimana anda menjelaskan hal ini?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #94 on: 17 August 2010, 12:21:56 AM »
[at] Jerry,

Dan apakah yang terjadi yg menjadi akibat dari sebab tindakan Sang Buddha itu? Ananda disalahkan oleh para Arahat dan dituduh melanggar Vinaya. Bagaimana anda menjelaskan hal ini?
Gak masalah, karena memang Ananda gagal menangkap padahal pesan yang disampaikan demikian jelasnya. Dihukum karena melanggar Vinaya tidak menyebabkan Ananda mundur atau terjatuh dari kehidupan suci, atau terhalang dalam mencapai Nibbana karena Ananda telah mencapainya.

Bahkan kegagalan menangkap maksud Sang Buddha tidak mengganggu pikiran Ananda ketika hendak merealisasi kearahatan. So??
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #95 on: 17 August 2010, 12:35:24 AM »
[at] Jerry,

Dan apakah yang terjadi yg menjadi akibat dari sebab tindakan Sang Buddha itu? Ananda disalahkan oleh para Arahat dan dituduh melanggar Vinaya. Bagaimana anda menjelaskan hal ini?
Gak masalah, karena memang Ananda gagal menangkap padahal pesan yang disampaikan demikian jelasnya. Dihukum karena melanggar Vinaya tidak menyebabkan Ananda mundur atau terjatuh dari kehidupan suci, atau terhalang dalam mencapai Nibbana karena Ananda telah mencapainya.

Bahkan kegagalan menangkap maksud Sang Buddha tidak mengganggu pikiran Ananda ketika hendak merealisasi kearahatan. So??

saya ingin mempelajari kasus ini dari sudut pandang Ananda sebagai seorang bhikkhu, bukan seorang Arahat yg akan meniadakan semua persoalan. dan kasus ini dipicu oleh suatu peristiwa yg terjadi sebelum Kearahatan Ananda

baiklah mungkin saya kurang jelas menyampaikan materi persoalan saya, yg saya tanyakan dalam thread ini adalah "Apakah Ananda bersalah?" apakah kegagalan dalam menangkap statement tersirat adalah kesalahan? contoh kasusnya, saya merasa bahwa saya lah yg bersalah karena tidak mampu manyampaikan materi dengan jelas, apakah saya harus menyalahkan semua member yg terlibat dalam thread ini karena gagal menangkap maksud saya?
« Last Edit: 17 August 2010, 12:37:15 AM by Indra »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #96 on: 17 August 2010, 01:04:10 AM »
saya ingin mempelajari kasus ini dari sudut pandang Ananda sebagai seorang bhikkhu, bukan seorang Arahat yg akan meniadakan semua persoalan. dan kasus ini dipicu oleh suatu peristiwa yg terjadi sebelum Kearahatan Ananda

baiklah mungkin saya kurang jelas menyampaikan materi persoalan saya, yg saya tanyakan dalam thread ini adalah "Apakah Ananda bersalah?" apakah kegagalan dalam menangkap statement tersirat adalah kesalahan? contoh kasusnya, saya merasa bahwa saya lah yg bersalah karena tidak mampu manyampaikan materi dengan jelas, apakah saya harus menyalahkan semua member yg terlibat dalam thread ini karena gagal menangkap maksud saya?
Kalau kita melihat kembali apa yang dikatakan Sang Buddha:
Quote
And the Blessed One said: "Whosoever, Ananda, has developed, practiced, employed, strengthened, maintained, scrutinized, and brought to perfection the four constituents of psychic power could, if he so desired, remain throughout a world-period or until the end of it. The Tathagata, Ananda, has done so. Therefore the Tathagata could, if he so desired, remain throughout a world-period or until the end of it."
Jelas Ananda salah karena dikatakan tersirat pun sebenarnya pesan itu sudah sangat jelas dan tersurat.  Dan bukan hanya sekali, Sang Buddha bahkan mengulang hingga 3 kali.

Dalam kasus analogi Bang Kum, jangan disamakan dengan kasus Sang Buddha. Karena Sang Buddha bukannya tidak mampu menyampaikan pesan secara jelas. Sang Buddha bahkan melakukan demikian hingga tiga kali karena belas kasihnya pada murid-muridnya yang belum tercerahkan, terutama Ananda. Padahal kenyataannya Sang Buddha tidak melekati lagi kehidupan ini. Karena itu ketidakmampuan menangkap, memang kesalahan Ananda. Dan Sang Buddha pun hanya menyalahkan Ananda dalam hal ketidakmampuan Ananda menangkap saja.

Ralat: meski saya sebelumnya mengatakan pesan implisit, setelah dibaca ulang menurut Sang Buddha pesan yang Beliau sampaikan itu adalah pesan eksplisit.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #97 on: 17 August 2010, 01:06:40 AM »
menurut saya yg eksplisit itu adalah seperti ini:

The Tathagata, Ananda, has done so. Therefore the Tathagata could, if he so desired, and so asked remain throughout a world-period or until the end of it."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #98 on: 17 August 2010, 01:12:24 AM »
Ralat: meski saya sebelumnya mengatakan pesan implisit, setelah dibaca ulang menurut Sang Buddha pesan yang Beliau sampaikan itu adalah pesan eksplisit.

how do you know that? did you read his mind?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #99 on: 17 August 2010, 01:17:08 AM »
Ralat: meski saya sebelumnya mengatakan pesan implisit, setelah dibaca ulang menurut Sang Buddha pesan yang Beliau sampaikan itu adalah pesan eksplisit.

how do you know that? did you read his mind?
No, I read his teaching passed down in Sutta. ;)
Read below..

menurut saya yg eksplisit itu adalah seperti ini:

The Tathagata, Ananda, has done so. Therefore the Tathagata could, if he so desired, and so asked remain throughout a world-period or until the end of it."

Adat istiadat, kebudayaan tiap-tiap suku di dunia tidaklah sama, apalagi pada masa-masa yang berbeda. Jangan menggunakan standar eksplisit kita pada hari ini untuk mengukur apa yang ada pada masa lalu di tempat berlainan. Jadi daripada menurut saya atau menurut dia atau menurut Anda, mending menurut Sang Buddha aja, setuju?

Dan menurut Sang Buddha yang eksplisit itu adalah seperti ini:
Quote
"But you, Ananda, were unable to grasp the plain suggestion, the significant prompting given you by the Tathagata, and you did not entreat the Tathagata to remain. For if you had done so, Ananda, twice the Tathagata might have declined, but the third time he would have consented. Therefore, Ananda, the fault is yours; herein you have failed.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #100 on: 17 August 2010, 01:21:32 AM »
Ralat: meski saya sebelumnya mengatakan pesan implisit, setelah dibaca ulang menurut Sang Buddha pesan yang Beliau sampaikan itu adalah pesan eksplisit.

how do you know that? did you read his mind?
No, I read his teaching passed down in Sutta. ;)
Read below..

menurut saya yg eksplisit itu adalah seperti ini:

The Tathagata, Ananda, has done so. Therefore the Tathagata could, if he so desired, and so asked remain throughout a world-period or until the end of it."

Adat istiadat, kebudayaan tiap-tiap suku di dunia tidaklah sama, apalagi pada masa-masa yang berbeda. Jangan menggunakan standar eksplisit kita pada hari ini untuk mengukur apa yang ada pada masa lalu di tempat berlainan. Jadi daripada menurut saya atau menurut dia atau menurut Anda, mending menurut Sang Buddha aja, setuju?

Dan menurut Sang Buddha yang eksplisit itu adalah seperti ini:
Quote
"But you, Ananda, were unable to grasp the plain suggestion, the significant prompting given you by the Tathagata, and you did not entreat the Tathagata to remain. For if you had done so, Ananda, twice the Tathagata might have declined, but the third time he would have consented. Therefore, Ananda, the fault is yours; herein you have failed.


tetapi apakah standard eksplisit Sang Buddha = standard eksplisit Ananda, faktanya ananda tidak mampu menangkap berarti tidak cukup eksplisit untuk Ananda. menurut saya standard eksplisit juga ditentukan individual bukan hanya budaya

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #101 on: 17 August 2010, 01:34:57 AM »
tetapi apakah standard eksplisit Sang Buddha = standard eksplisit Ananda, faktanya ananda tidak mampu menangkap berarti tidak cukup eksplisit untuk Ananda. menurut saya standard eksplisit juga ditentukan individual bukan hanya budaya
Ok, ditentukan individual juga. Saya setuju itu. Dan kenyataannya Ananda memang patut disalahkan kan? Toh Ananda tidak mencoba membela diri ketika disalahkan oleh Sang Buddha. Jadi kembali pada topik utama, jelas Sang Buddha bukan mengambinghitamkan atau mencoba menyalahkan Ananda atas sesuatu yang tidak patut disalahkan.

Setelah membaca ulang, saya menyadari bahwa Sang Buddha memberi pesan demikian bukan hanya tiga kali di satu tempat melainkan di banyak tempat:
1. At Rajagaha, when dwelling at Vultures' Peak.
2. At the Banyan Grove.
3. At Robbers' Cliff.
4. At the Sattapanni Cave on the Vebhara Mountain.
5. At the Black Rock of Isigili.
6. At the Serpents' Pool in the Cool Forest.
7. At the Tapoda Grove.
8. At the Bamboo Grove in the Squirrels' Feeding-ground.
9. At Jivaka's Mango Grove.
10. At Small Nook in the Deer Park.
11. At Vesali.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #102 on: 17 August 2010, 01:45:29 AM »
menurut saya Ananda hanya telmi, dan telmi seharusnya bukan kesalahan, sama halnya seperti orang idiot, apakah seorang idiot yg tidak mampu membaca adalah kesalahan?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #103 on: 17 August 2010, 01:54:30 AM »
menurut saya Ananda hanya telmi, dan telmi seharusnya bukan kesalahan, sama halnya seperti orang idiot, apakah seorang idiot yg tidak mampu membaca adalah kesalahan?
Bukan kesalahan Ananda menurut sebagian pembaca. Adalah kesalahan Ananda menurut sebagian yang lain. Yang manapun, yang jelas menurut Sang Buddha hal itu adalah kesalahan Ananda. Ada bantahan terhadap Sang Buddha?
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #104 on: 17 August 2010, 02:04:29 AM »
menurut saya Ananda hanya telmi, dan telmi seharusnya bukan kesalahan, sama halnya seperti orang idiot, apakah seorang idiot yg tidak mampu membaca adalah kesalahan?
Bukan kesalahan Ananda menurut sebagian pembaca. Adalah kesalahan Ananda menurut sebagian yang lain. Yang manapun, yang jelas menurut Sang Buddha hal itu adalah kesalahan Ananda. Ada bantahan terhadap Sang Buddha?

silahkan anda beranggapan begitu, saya hanya bermaksud untuk berdiskusi untuk memuaskan keingintahuan saya,

memurut anda, apakah ada gunanya kita mempelajari dan menyelidiki sutta? ataukah sebaiknya kita menghafalkan sutta?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #105 on: 17 August 2010, 02:12:17 AM »
silahkan anda beranggapan begitu, saya hanya bermaksud untuk berdiskusi untuk memuaskan keingintahuan saya,
Bagi saya sudah crystal clear gitu loh.. Sang Buddha sudah bilang salah, Ananda juga sudah menerima dakwaan dari Sang Buddha. Demikian juga dakwaan dari Sangha. Jadi jelas memang sudah bersalah.

memurut anda, apakah ada gunanya kita mempelajari dan menyelidiki sutta? ataukah sebaiknya kita menghafalkan sutta?
Lebih baik daripada menghafalkan sutta adalah dipelajari dan diselidiki.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #106 on: 17 August 2010, 02:15:41 AM »
silahkan anda beranggapan begitu, saya hanya bermaksud untuk berdiskusi untuk memuaskan keingintahuan saya,
Bagi saya sudah crystal clear gitu loh.. Sang Buddha sudah bilang salah, Ananda juga sudah menerima dakwaan dari Sang Buddha. Demikian juga dakwaan dari Sangha. Jadi jelas memang sudah bersalah.
memang demikianlah sikap seorang bhikkhu yg baik, selalu menerima kesalahan bahkan pada saat tidak bersalah.

Quote
memurut anda, apakah ada gunanya kita mempelajari dan menyelidiki sutta? ataukah sebaiknya kita menghafalkan sutta?
Lebih baik daripada menghafalkan sutta adalah dipelajari dan diselidiki.

bukankah sutta berisikan kata-kata Sang Buddha, terima aja. bukankah begitu?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #107 on: 17 August 2010, 02:25:02 AM »
memang demikianlah sikap seorang bhikkhu yg baik, selalu menerima kesalahan bahkan pada saat tidak bersalah.
Apakah pernyataan di atas ini sesuai dengan Vinaya bahwa bhikkhu yang baik menerima kesalahan bahkan pada saat tidak bersalah? Nanti kita konfirmasi dengan yang ahlinya.

bukankah sutta berisikan kata-kata Sang Buddha, terima aja. bukankah begitu?
Tergantung, Sang Buddha sendiri tidak mewajibkan kita untuk menerima begitu saja. Tetapi juga tidak berarti kita harus meng-crosscheck dengan pengalaman kita sendiri terhadap semua ajaran Sang Buddha.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #108 on: 17 August 2010, 02:32:30 AM »
memang demikianlah sikap seorang bhikkhu yg baik, selalu menerima kesalahan bahkan pada saat tidak bersalah.
Apakah pernyataan di atas ini sesuai dengan Vinaya bahwa bhikkhu yang baik menerima kesalahan bahkan pada saat tidak bersalah? Nanti kita konfirmasi dengan yang ahlinya.
semua pendapat yg saya postingkan adalah sejauh apa yg saya pelajari, tidak menutup kemungkinan saya salah mempelajari. dalam hal ini kalau saya salah saya lebih menghargai adanya koreksi.

Quote
bukankah sutta berisikan kata-kata Sang Buddha, terima aja. bukankah begitu?
Tergantung, Sang Buddha sendiri tidak mewajibkan kita untuk menerima begitu saja. Tetapi juga tidak berarti kita harus meng-crosscheck dengan pengalaman kita sendiri terhadap semua ajaran Sang Buddha.

dalam hal tidak menerima begitu saja, cara saya adalah dengan membuka thread ini.

crosscheck dengan pengalaman kita hanya bisa jika kita mengaku pernah ada di TKP pada saat kejadian itu berlangsung. sepertinya ini tidak satupun dari kita yg bisa, atau ada?


Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #109 on: 17 August 2010, 02:50:12 AM »
semua pendapat yg saya postingkan adalah sejauh apa yg saya pelajari, tidak menutup kemungkinan saya salah mempelajari. dalam hal ini kalau saya salah saya lebih menghargai adanya koreksi.
Sip. Semoga paling lambat besok sudah ada jawaban.

dalam hal tidak menerima begitu saja, cara saya adalah dengan membuka thread ini.

crosscheck dengan pengalaman kita hanya bisa jika kita mengaku pernah ada di TKP pada saat kejadian itu berlangsung. sepertinya ini tidak satupun dari kita yg bisa, atau ada?
Dengan adanya Bang Kum membuka thread, maka saya juga berkesempatan untuk membaca, mempelajari & menyelidiki Maha-parinibbana Sutta lagi. Thanks. Dan pendapat saya, memang itu kesalahan Ananda bukan karena saya menerima begitu saja. Saya juga sudah menyampaikan alasan kenapa dikatakan kesalahan Ananda.

Crosscheck dengan pengalaman saya tuliskan bukan berkaitan dengan kenyataan di lapangan dari segi historis, itu tidak mungkin dapat kita buktikan. Yang saya maksudkan adalah dhamma ajaran Sang Buddha misalnya dikatakan Sang Buddha bahwa ada makhluk Brahma Asanna Satta yang terlahir di alam tersebut hanya memiliki rupa-khandha tanpa nama-khandha karena pernah mencapai Jhana keempat. Hal ini sulit untuk dicrosscheck dengan pengalaman kita, karena itu ada baiknya untuk sementara waktu kita terima kebenarannya sesuai dengan yang dikatakan Sang Buddha.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #110 on: 17 August 2010, 02:55:49 AM »
Crosscheck dengan pengalaman saya tuliskan bukan berkaitan dengan kenyataan di lapangan dari segi historis, itu tidak mungkin dapat kita buktikan. Yang saya maksudkan adalah dhamma ajaran Sang Buddha misalnya dikatakan Sang Buddha bahwa ada makhluk Brahma Asanna Satta yang terlahir di alam tersebut hanya memiliki rupa-khandha tanpa nama-khandha karena pernah mencapai Jhana keempat. Hal ini sulit untuk dicrosscheck dengan pengalaman kita, karena itu ada baiknya untuk sementara waktu kita terima kebenarannya sesuai dengan yang dikatakan Sang Buddha.

OOT

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #111 on: 17 August 2010, 02:57:54 AM »
Kan menjelaskan dengan contoh. Soalnya tadi bilang "tidak berarti kita harus meng-crosscheck dengan pengalaman kita sendiri terhadap semua ajaran Sang Buddha." Dialihkan ke "crosscheck dengan pengalaman kita hanya bisa jika kita mengaku pernah ada di TKP pada saat kejadian itu berlangsung. sepertinya ini tidak satupun dari kita yg bisa, atau ada?"
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #112 on: 17 August 2010, 03:10:40 AM »
sebaiknya pembahasan berpatokan pada topik, sewaktu anda mengatakan "crosscheck dengan pengalaman sendiri", dalam topik ini bagaimana caranya? then anda mengalihkan dengan contoh lain yg tidak applicable untuk topik ini

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #113 on: 17 August 2010, 03:14:14 AM »
OK sorry, kalau demikian soal Ananda bersalah atau tidak, tidak akan dapat kita buktikan melalui pengalaman. Pribadi bagi saya hal membuktikan kesalahan Ananda sebagai jaksa atau menjadi pengacara bagi Ananda demikian bahkan tidak membawa kemajuan bagi batin. Sampai di sini saya mengikuti diskusi ini. Thanks.
appamadena sampadetha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #114 on: 17 August 2010, 03:27:30 AM »
OK sorry, kalau demikian soal Ananda bersalah atau tidak, tidak akan dapat kita buktikan melalui pengalaman. Pribadi bagi saya hal membuktikan kesalahan Ananda sebagai jaksa atau menjadi pengacara bagi Ananda demikian bahkan tidak membawa kemajuan bagi batin. Sampai di sini saya mengikuti diskusi ini. Thanks.

terima kasih atas partisipasi anda

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #115 on: 17 August 2010, 03:32:05 AM »
OK sorry, kalau demikian soal Ananda bersalah atau tidak, tidak akan dapat kita buktikan melalui pengalaman. Pribadi bagi saya hal membuktikan kesalahan Ananda sebagai jaksa atau menjadi pengacara bagi Ananda demikian bahkan tidak membawa kemajuan bagi batin. Sampai di sini saya mengikuti diskusi ini. Thanks.

terima kasih atas partisipasi anda
sami-sami. ;)
appamadena sampadetha

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #116 on: 17 August 2010, 06:38:00 AM »
Apakah sang Buddha menyalahkan Ananda? Jawabannya tidak.. ( Dah aku jelaskan pemikiran ku sebelumnya)
Apakah para arahat, menyalahkan Ananda..??
Nah.. Aku agak lupa kronologinya apa yg terjadi saat mereka berkumpul..
Tp klo gak salah ingat.. Saat di tanya.. Knp Ananda tidak memohon agar sang Tathagata.. Menunda parinibannanya..
Ananda menjawab..klo itu kesalahannya krn tdk menangkap maksud sang Buddha..
(Seingat ku begitu.. Klo salah mohon di ralat)
Nah krn Ananda sendiri berkata..klo itu kesalahannya.. N dia seorang arahat.. N dia jujur..
Kurasa yg lain setuju klo itu kesalahannya..
Jd yg di lakukan para arahat.. Bukan menyalahkan.. Tp menerima pengakuan bersalah Ananda... Kurasa ada perbedaan walau sedikit
« Last Edit: 17 August 2010, 06:41:25 AM by The Ronald »
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #117 on: 17 August 2010, 11:14:15 AM »
Apakah sang Buddha menyalahkan Ananda? Jawabannya tidak.. ( Dah aku jelaskan pemikiran ku sebelumnya)
Apakah para arahat, menyalahkan Ananda..??
Nah.. Aku agak lupa kronologinya apa yg terjadi saat mereka berkumpul..
Tp klo gak salah ingat.. Saat di tanya.. Knp Ananda tidak memohon agar sang Tathagata.. Menunda parinibannanya..
Ananda menjawab..klo itu kesalahannya krn tdk menangkap maksud sang Buddha..
(Seingat ku begitu.. Klo salah mohon di ralat)
Nah krn Ananda sendiri berkata..klo itu kesalahannya.. N dia seorang arahat.. N dia jujur..
Kurasa yg lain setuju klo itu kesalahannya..
Jd yg di lakukan para arahat.. Bukan menyalahkan.. Tp menerima pengakuan bersalah Ananda... Kurasa ada perbedaan walau sedikit


jadi menurut Bro Ronald, Ananda tidak bersalah? hanya karena hormatnya pada Sangha, mengaku bersalah?

Offline seito

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #118 on: 17 August 2010, 12:30:25 PM »
Ananda (sotapanna) sedih ktka mngtahui kbr Sang Buddha akan parinibanna, akibat dr kemelekatan ananda thdp Sang Buddha. Krn kemelekatan ni, ananda ggl mngkp petunjuk Sang Buddha. Mgknkah buddha menyalahkan ananda atas kemelekatanny thdp buddha?
CMIIW

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #119 on: 17 August 2010, 12:41:04 PM »
 [at]  seito, 1 kali post sudah cukup, tidak perlu sampai 4 kali postingan yg sama

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #120 on: 17 August 2010, 01:10:43 PM »
cleaned up
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #121 on: 17 August 2010, 01:53:55 PM »
Analogi-nya begini...

Kalau saya menyalahkan sesuatu... dari kacamata awam tentu-nya karena ada "kepentingan" saya di dalam-nya. Jika memang tidak ada "kepentingan" saya, maka saya kondisi bathin saya menjadi lebih netral. Dalam hal ini, apakah BUDDHA menyalahkan ANANDA itu ada "kepentingan"-nya ? Apakah BUDDHA "berkepentingan" supaya ANANDA memohon sampai 3x supaya bisa memperpanjangan umur (baca BUDDHA ingin hidup lebih lama, dengan permohonan ANANDA) ?

kalau baca Vinaya Pitaka, dalam banyak kasus Sang Buddha selalu memarahi dan menyalahkan si pelanggar, menurut saya sih demi tegaknya disiplin

Setuju... "kepentingan"-annya adalah tegaknya displin dan tentunya buat orang lain... Dalam hal ini, BUDDHA kalau "menyalah-kan" ANANDA kira kira dalam rangka "kepentingan" apa ya ?

That's what this thread is for... kenapa Ananda disalahkan?

Karena Ananda tidak tanggap, that's all........................... ~o)

kelalaian Ananda tentu sudah diketahui Sang Buddha sebelumnya

Pengetahuan Buddha terhadap Ananda, menurut spekulasi saya, sebatas "potensi" bukan "kepastian".
Ramalan para Buddha jarang meleset karena Buddha mempunyai pengetahuan yang luar biasa dalam melihat potensi dan potensi faktor penunjang yang menunjang potensi itu terjadi.
Sebagaimana hukum kamma, kamma menghasilkan potensi berbuah dengan catatan bahwa faktor penunjangnya lengkap, apabila tidak ada faktor yang menunjang maka kamma tidak berbuah. Belum lagi dengan adanya kamma penghancur,etc. Jadi intinya adalah potensi dan faktor penunjang, bukan suatu kepastian, walaupun potensi itu memiliki kemungkinan terjadi yang sangat besar, tetapi masih menyisakan kemungkinan sebaliknya walaupun kecil.

Buddha memiliki potensi untuk dapat hidup selama 1 abad, potensi ini harus ditunjang oleh oleh faktor penunjangnya agar terjadi. Dalam hal ini, permintaan dari Bhante Ananda setelah mendapatkan petunjuk dari Buddha adalah faktor pendukungnya, Bhante Ananda mempunyai potensi besar menjadi faktor penunjang karena Bhante Ananda memiliki keyakinan tentang kemampuan Buddha untuk hidup selama 1 abad, namun Bhante Ananda tidak tanggap, sehingga faktor penunjang tidak lengkap dan potensi tidak terwujud.

yaa... gitu deh

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #122 on: 18 August 2010, 07:49:35 AM »
tetapi apakah standard eksplisit Sang Buddha = standard eksplisit Ananda, faktanya ananda tidak mampu menangkap berarti tidak cukup eksplisit untuk Ananda. menurut saya standard eksplisit juga ditentukan individual bukan hanya budaya
Ok, ditentukan individual juga. Saya setuju itu. Dan kenyataannya Ananda memang patut disalahkan kan? Toh Ananda tidak mencoba membela diri ketika disalahkan oleh Sang Buddha. Jadi kembali pada topik utama, jelas Sang Buddha bukan mengambinghitamkan atau mencoba menyalahkan Ananda atas sesuatu yang tidak patut disalahkan.

Setelah membaca ulang, saya menyadari bahwa Sang Buddha memberi pesan demikian bukan hanya tiga kali di satu tempat melainkan di banyak tempat:
1. At Rajagaha, when dwelling at Vultures' Peak.
2. At the Banyan Grove.
3. At Robbers' Cliff.
4. At the Sattapanni Cave on the Vebhara Mountain.
5. At the Black Rock of Isigili.
6. At the Serpents' Pool in the Cool Forest.
7. At the Tapoda Grove.
8. At the Bamboo Grove in the Squirrels' Feeding-ground.
9. At Jivaka's Mango Grove.
10. At Small Nook in the Deer Park.
11. At Vesali.

bro jerry yg baik,
ini amat membantu saya mengumpulkan data buat ujian, tolong bro quotekan nama suttanya, cukup judul sutta, nikaya (digha ato majjhima,dll), no klo ada, tp klo repot cukup dari nama sutta sama dari nikaya apa udah bisa sy lacak, thanks seblm n sesdhnya.

mettacittena,

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #123 on: 18 August 2010, 06:34:14 PM »
tetapi apakah standard eksplisit Sang Buddha = standard eksplisit Ananda, faktanya ananda tidak mampu menangkap berarti tidak cukup eksplisit untuk Ananda. menurut saya standard eksplisit juga ditentukan individual bukan hanya budaya
Ok, ditentukan individual juga. Saya setuju itu. Dan kenyataannya Ananda memang patut disalahkan kan? Toh Ananda tidak mencoba membela diri ketika disalahkan oleh Sang Buddha. Jadi kembali pada topik utama, jelas Sang Buddha bukan mengambinghitamkan atau mencoba menyalahkan Ananda atas sesuatu yang tidak patut disalahkan.

Setelah membaca ulang, saya menyadari bahwa Sang Buddha memberi pesan demikian bukan hanya tiga kali di satu tempat melainkan di banyak tempat:
1. At Rajagaha, when dwelling at Vultures' Peak.
2. At the Banyan Grove.
3. At Robbers' Cliff.
4. At the Sattapanni Cave on the Vebhara Mountain.
5. At the Black Rock of Isigili.
6. At the Serpents' Pool in the Cool Forest.
7. At the Tapoda Grove.
8. At the Bamboo Grove in the Squirrels' Feeding-ground.
9. At Jivaka's Mango Grove.
10. At Small Nook in the Deer Park.
11. At Vesali.

bro jerry yg baik,
ini amat membantu saya mengumpulkan data buat ujian, tolong bro quotekan nama suttanya, cukup judul sutta, nikaya (digha ato majjhima,dll), no klo ada, tp klo repot cukup dari nama sutta sama dari nikaya apa udah bisa sy lacak, thanks seblm n sesdhnya.

mettacittena,
Masih di Maha-Parinibbana Sutta Neri.. Di bagian Permohonan Ananda. Ketika Ananda akhirnya memohon pada Sang Buddha untuk memperpanjang usia.

be happy
appamadena sampadetha

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #124 on: 18 August 2010, 07:09:21 PM »
bhante anand bukanya digangguin si mara, mgapa buddha ga tahu kalau digangguin mara? bukanya anand ga berdaya kalau digangguin mara ia pun ngak tahu digangguin mengapa anand disalahin ama buddhaa
apa buddha ngak tolerans ama anand

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #125 on: 18 August 2010, 11:02:47 PM »
tetapi apakah standard eksplisit Sang Buddha = standard eksplisit Ananda, faktanya ananda tidak mampu menangkap berarti tidak cukup eksplisit untuk Ananda. menurut saya standard eksplisit juga ditentukan individual bukan hanya budaya
Ok, ditentukan individual juga. Saya setuju itu. Dan kenyataannya Ananda memang patut disalahkan kan? Toh Ananda tidak mencoba membela diri ketika disalahkan oleh Sang Buddha. Jadi kembali pada topik utama, jelas Sang Buddha bukan mengambinghitamkan atau mencoba menyalahkan Ananda atas sesuatu yang tidak patut disalahkan.

Setelah membaca ulang, saya menyadari bahwa Sang Buddha memberi pesan demikian bukan hanya tiga kali di satu tempat melainkan di banyak tempat:
1. At Rajagaha, when dwelling at Vultures' Peak.
2. At the Banyan Grove.
3. At Robbers' Cliff.
4. At the Sattapanni Cave on the Vebhara Mountain.
5. At the Black Rock of Isigili.
6. At the Serpents' Pool in the Cool Forest.
7. At the Tapoda Grove.
8. At the Bamboo Grove in the Squirrels' Feeding-ground.
9. At Jivaka's Mango Grove.
10. At Small Nook in the Deer Park.
11. At Vesali.

bro jerry yg baik,
ini amat membantu saya mengumpulkan data buat ujian, tolong bro quotekan nama suttanya, cukup judul sutta, nikaya (digha ato majjhima,dll), no klo ada, tp klo repot cukup dari nama sutta sama dari nikaya apa udah bisa sy lacak, thanks seblm n sesdhnya.

mettacittena,
Masih di Maha-Parinibbana Sutta Neri.. Di bagian Permohonan Ananda. Ketika Ananda akhirnya memohon pada Sang Buddha untuk memperpanjang usia.

be happy

bro Jerry yg baik,
thanks bro, info nya amat membantu saya, jadi bisa saya pake bahan ujian....hehe...

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #126 on: 23 August 2010, 11:14:44 PM »
pada saat Konsili I Ven.Ananda dikenai tuduhan kesalahan 5 hal menurut dari versi Theravada, sedang versi Mahayana beliau dikenakan 7 tuduhan kesalahan (ada tambahan 2)

Sammi, bisa lebih detail pasal2 apa saja yg dituduhkan dari ke2 versi itu?

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
Maha Kassapa ada menyalahkan Ananda juga setelah wafatnya Sang Buddha, tapi saya lupa ada di bagian mana.

ceritanya ada dalam Pañcasatikakkhandhaka, Vinayapitaka.

Bro Indra yang baik,
maaf ya pake ketik dulu, jadi makan waktu, saya baru baca pertanyaan anda sore tadi lalu saya ketik dulu, tapi sebelumnya sory ya klo terjemahan nya kurang bagus, maaf bukan kaliber menerjemah spt anda bro...

Vinayapitaka, Parajikapali, Cullavagapali XI, Pancasatikkhandhakam.
Quote
[spoiler]
1.   ‘‘bhagavā maṃ, bhante, parinibbānakāle evamāha – ‘ākaṅkhamāno, ānanda, saṅgho mamaccayena khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni samūhaneyyā’’’ti. ‘‘Pucchi pana tvaṃ, āvuso ānanda, bhagavantaṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’’’ti? ‘‘Na khohaṃ, bhante, bhagavantaṃ pucchiṃ (“The Lord, honoured sirs, spoke thus to me at the time of his attaining nibbãna: ‘If the Order, Ananda, after my death is willing, the lesser and minor rules of training may be abolished. But did you, reverend Ananda, ask the Lord, saying:   ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?  “No, I, honoured sirs, did not ask the Lord)
       ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi (“This, reverend Ananda, is an offence of wrongdoing for you, in that you did not ask the Lord)
2.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.” )
3.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”
4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”
5.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the truth-flnder.  Confess this offence of wrong-doing.” )

Sedangkan versi mahayana ditambahkan 2 tuduhan kesalahan sehingga total kesalahan beliau menjadi tujuh. Data pendukung Mahayana saya tidak memiliki, tetapi sebagai bahan referensi adalah dari buku “2500 years of Buddhism” by : Prof.PV.Bapat, hal.40.

6.   The water of the river was muddy
7.   The exhibition of the privy parts would rid those concerned of their sensuality

Arti :
Quote
[spoiler]

1. Para Bhante Yang Mulia, sang Bhagava sebelum Parinibbana kepada saya bersabda : “Jika Sangha, setelah kematianku ingin menghapus peraturan kecil (lesser and minor), mungkin dapat dilakukan, Ananda.  Tetapi anda tidak melakukan YM.Ananda. bertanya kepada sang Bhagava. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena tidak menanyakan kepada sang Bhagava)
2. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena menjahit jubah masa vassa sang Bhagava dengan menginjak.
3. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena memberikan kesempatan pertama kepada para wanita untuk penghormatan dengan sambil menangis sehingga tubuh beliau ternoda oleh air mata mereka.
4. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena walaupun sang Bhagava memberikan tanda (sign) bahwa beliau bisa melakukan, tetapi anda tidak memintanya dengan mengatakan : “ mohon sang Bhagava untuk memperpanjang masa hidup demi kesejahteraan umat manusia, kebahagiaan umat manusia, berdasarkan kasih sayang kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para deva dan manusia”
5.   Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena telah membantu para wanita memasuki sasana yang didirikan oleh sang Bhagava.
6.   Memberikan air yang berlumpur kepada sang Buddha
7.   Memperlihatkan bagian tubuh pribadi sang Buddha seharusnya mempertimbangkan sensualitas


mettacittena,


sehubungan wkt mengetik jawaban kemarin cepat2, jadi hanya menerjemahkan secara langsung dan singkat2 saja (point2 saja), tetapi sewaktu saya baca lagi kok serasa kurang pas, kurang lengkap, sekarang saya posting perbaikan. mohon jika ada yg mau menambahkan silahkan, saya butuh belajar dg kalian juga. ini terjemahan saya dengan membandingkan palinya, tidak berdasarkan versi bhs inggris nya semata. namun karena saya juga belum ahli pali, jika ada yg kurang pas, mohon koreksinya para member. thanks seblm n sesdhnya.

Quote
1.   ‘‘bhagavā maṃ, bhante, parinibbānakāle evamāha – ‘ākaṅkhamāno, ānanda, saṅgho mamaccayena khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni samūhaneyyā’’’ti. ‘‘Pucchi pana tvaṃ, āvuso ānanda, bhagavantaṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’’’ti? ‘‘Na khohaṃ, bhante, bhagavantaṃ pucchiṃ (“The Lord, honoured sirs, spoke thus to me at the time of his attaining nibbãna: ‘If the Order, Ananda, after my death is willing, the lesser and minor rules of training may be abolished. But did you, reverend Ananda, ask the Lord, saying:   ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?  “No, I, honoured sirs, did not ask the Lord)
       ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi (“This, reverend Ananda, is an offence of wrongdoing for you, in that you did not ask the Lord)

Arti :
Para Bhante yang Mulia, sang Bhagava telah mengatakan kepada saya, sewaktu beliau memasuki Parinibbananya, dengan bersabda demikian : “Ananda, bila Sangha menghendaki, dapat menghapus peraturan kecil (khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni). Tetapi apakah anda “Avuso Ananda” telah lakukan bertanya kepada sang Bhagava, dengan bertanya : “Yang Mulia Paduka, Peraturan kecil yang manakah?” “Tidak, Para Bhante yang Mulia”, “saya tidak menanyakan kepada sang Bhagava”, “Ini adalah kesalahan anda “Avuso Ananda”, anda telah melakukan kesalahan (dukkata=wrong-doing) untuk kesalahan tidak menanyakan kepada sang Bhagava”.

2.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.” )

Arti :
Ini juga (idampi : idam + api, ini juga) kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda” karena telah menginjak jubah dalam sang Bhagava sewaktu menjahitnya (vassikasāṭikaṃ = under garment of clothes rainy season/jubah vassa bag.dalam). Pengakuan  (Desehi=confess=Pengakuan) untuk kesalahan dukkata (sepertinya lebih pas jika diartikan sanksi dukkata untuk kesalahan ini).

3.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda” dalam hal anda mengijinkan para wanita untuk memberikan penghormatan pertama kali kepada jenazah sang Bhagava, karena mereka menangisi (rodantīnaṃ : mereka meratap, menangis) tubuh sang Bhagava menjadi tercemar oleh air mata mereka. Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.

4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, dalam hal ini anda tidak meminta sang Bhagava walaupun beliau sudah memberikan isyarat, dengan mengatakan : “Mohon Bhagava untuk hidup lebih lama, demi kesejahteraan banyak manusia, memberi kasih sayang di dunia, untuk kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para Deva dan manusia.” Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.


5.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the truth-flnder.  Confess this offence of wrong-doing.” )

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, telah membantu penahbisan para wanita memasuki sasana sang Tathagata (tathāgatappavedite dhammavinaye artinya adl Ajaran sang Tathagata atau Sasana sang Tathagata, sedang pabbajjaṃ ussukkaṃ disini artinya membantu penahbisan/ordination, memasuki kehidupan tanpa rumah/homelessness life). Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.


Sedangkan versi mahayana ditambahkan 2 tuduhan kesalahan sehingga total kesalahan beliau menjadi tujuh. Data pendukung Mahayana saya tidak memiliki, tetapi sebagai bahan referensi adalah dari buku “2500 years of Buddhism” by : Prof.PV.Bapat, hal.40.

6.   The water of the river was muddy (memberikan air berlumpur kepada sang Bhagava)

7.   The exhibition of the privy parts would rid those concerned of their sensuality (memperlihatkan bagian pribadi tubuh sang Bhagava yg suci, seharusnya mempertimbangkan sensualitas)

perbaikan hanya yang saya beri tanda bold warna biru. saya menanti bagi yang akan menambahkan, silahkan.

mettacittena,

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #127 on: 24 August 2010, 10:26:01 PM »
kalau menurut ku pribadi tentunya dari hasil pengalaman, kita tidak bisa secara langsung mengatakan akan ada bencana misalnya 9/11 toh tahu pun percuma jauh gitu. dan bila kita dapat tepat mengatakan nya di depan orang nya ini artinya bencana buat diri sendiri atau mengakibatkan kamma buruk yang tidak harus terjadi misalnya buat diri sendiri  dah cape cape rasanya seperti kita memfitnah atau kepala medadak terbentur dan sebagai nya( mungkin kemarahan mahluk lain yang berkamma dengan nya) , jadi harus menggunakan kata kata tidak langsung terserah si orang yang kita katakan apakah dapat mencerna apa yang kita sampaikan jadi semua itu kan bergantung pada kamma baik sang pendengar. anggap saja 5 niyama ini saling mengisi bila kita salah malah membuat kesimbangan ini goyah, harus di terima bila memang aturan nya seperti itu.

jadi rasanya aku mengerti bagian buddha tidak dapat mengatakan secara langsung kepada ananda tetapi hanya memberi petunjuk semoga kamma baik semua mahluk bisa berbuah.
« Last Edit: 24 August 2010, 10:33:54 PM by daimond »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #128 on: 25 August 2010, 12:46:18 AM »
Spoiler: ShowHide
pada saat Konsili I Ven.Ananda dikenai tuduhan kesalahan 5 hal menurut dari versi Theravada, sedang versi Mahayana beliau dikenakan 7 tuduhan kesalahan (ada tambahan 2)

Sammi, bisa lebih detail pasal2 apa saja yg dituduhkan dari ke2 versi itu?

Pertanyaan: Sang Buddha dan para Arahat lainnya menyalahkan ānanda karena tidak memohon pada Sang Buddha untuk hidup lebih lama. Kenapa Ānanda yg disalahkan atas peristiwa parinibbana ini. Bukankah saat itu memang sudah waktunya bagi Sang Buddha untuk Parinibbāna?



Bagian yang mencatat Arahat lain menyalahkan Bhante Ananda ada di bagian mana bro?
Maha Kassapa ada menyalahkan Ananda juga setelah wafatnya Sang Buddha, tapi saya lupa ada di bagian mana.

ceritanya ada dalam Pañcasatikakkhandhaka, Vinayapitaka.

Bro Indra yang baik,
maaf ya pake ketik dulu, jadi makan waktu, saya baru baca pertanyaan anda sore tadi lalu saya ketik dulu, tapi sebelumnya sory ya klo terjemahan nya kurang bagus, maaf bukan kaliber menerjemah spt anda bro...

Vinayapitaka, Parajikapali, Cullavagapali XI, Pancasatikkhandhakam.
Quote
[spoiler]
1.   ‘‘bhagavā maṃ, bhante, parinibbānakāle evamāha – ‘ākaṅkhamāno, ānanda, saṅgho mamaccayena khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni samūhaneyyā’’’ti. ‘‘Pucchi pana tvaṃ, āvuso ānanda, bhagavantaṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’’’ti? ‘‘Na khohaṃ, bhante, bhagavantaṃ pucchiṃ (“The Lord, honoured sirs, spoke thus to me at the time of his attaining nibbãna: ‘If the Order, Ananda, after my death is willing, the lesser and minor rules of training may be abolished. But did you, reverend Ananda, ask the Lord, saying:   ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?  “No, I, honoured sirs, did not ask the Lord)
       ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi (“This, reverend Ananda, is an offence of wrongdoing for you, in that you did not ask the Lord)
2.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.” )
3.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”
4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”
5.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the truth-flnder.  Confess this offence of wrong-doing.” )

Sedangkan versi mahayana ditambahkan 2 tuduhan kesalahan sehingga total kesalahan beliau menjadi tujuh. Data pendukung Mahayana saya tidak memiliki, tetapi sebagai bahan referensi adalah dari buku “2500 years of Buddhism” by : Prof.PV.Bapat, hal.40.

6.   The water of the river was muddy
7.   The exhibition of the privy parts would rid those concerned of their sensuality

Arti :
Quote
[spoiler]

1. Para Bhante Yang Mulia, sang Bhagava sebelum Parinibbana kepada saya bersabda : “Jika Sangha, setelah kematianku ingin menghapus peraturan kecil (lesser and minor), mungkin dapat dilakukan, Ananda.  Tetapi anda tidak melakukan YM.Ananda. bertanya kepada sang Bhagava. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena tidak menanyakan kepada sang Bhagava)
2. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena menjahit jubah masa vassa sang Bhagava dengan menginjak.
3. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena memberikan kesempatan pertama kepada para wanita untuk penghormatan dengan sambil menangis sehingga tubuh beliau ternoda oleh air mata mereka.
4. Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena walaupun sang Bhagava memberikan tanda (sign) bahwa beliau bisa melakukan, tetapi anda tidak memintanya dengan mengatakan : “ mohon sang Bhagava untuk memperpanjang masa hidup demi kesejahteraan umat manusia, kebahagiaan umat manusia, berdasarkan kasih sayang kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para deva dan manusia”
5.   Ini adalah kesalahan anda YM.Ananda, karena telah membantu para wanita memasuki sasana yang didirikan oleh sang Bhagava.
6.   Memberikan air yang berlumpur kepada sang Buddha
7.   Memperlihatkan bagian tubuh pribadi sang Buddha seharusnya mempertimbangkan sensualitas


mettacittena,


sehubungan wkt mengetik jawaban kemarin cepat2, jadi hanya menerjemahkan secara langsung dan singkat2 saja (point2 saja), tetapi sewaktu saya baca lagi kok serasa kurang pas, kurang lengkap, sekarang saya posting perbaikan. mohon jika ada yg mau menambahkan silahkan, saya butuh belajar dg kalian juga. ini terjemahan saya dengan membandingkan palinya, tidak berdasarkan versi bhs inggris nya semata. namun karena saya juga belum ahli pali, jika ada yg kurang pas, mohon koreksinya para member. thanks seblm n sesdhnya.

Quote
1.   ‘‘bhagavā maṃ, bhante, parinibbānakāle evamāha – ‘ākaṅkhamāno, ānanda, saṅgho mamaccayena khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni samūhaneyyā’’’ti. ‘‘Pucchi pana tvaṃ, āvuso ānanda, bhagavantaṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’’’ti? ‘‘Na khohaṃ, bhante, bhagavantaṃ pucchiṃ (“The Lord, honoured sirs, spoke thus to me at the time of his attaining nibbãna: ‘If the Order, Ananda, after my death is willing, the lesser and minor rules of training may be abolished. But did you, reverend Ananda, ask the Lord, saying:   ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?  “No, I, honoured sirs, did not ask the Lord)
       ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi (“This, reverend Ananda, is an offence of wrongdoing for you, in that you did not ask the Lord)

Arti :
Para Bhante yang Mulia, sang Bhagava telah mengatakan kepada saya, sewaktu beliau memasuki Parinibbananya, dengan bersabda demikian : “Ananda, bila Sangha menghendaki, dapat menghapus peraturan kecil (khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni). Tetapi apakah anda “Avuso Ananda” telah lakukan bertanya kepada sang Bhagava, dengan bertanya : “Yang Mulia Paduka, Peraturan kecil yang manakah?” “Tidak, Para Bhante yang Mulia”, “saya tidak menanyakan kepada sang Bhagava”, “Ini adalah kesalahan anda “Avuso Ananda”, anda telah melakukan kesalahan (dukkata=wrong-doing) untuk kesalahan tidak menanyakan kepada sang Bhagava”.

2.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.” )

Arti :
Ini juga (idampi : idam + api, ini juga) kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda” karena telah menginjak jubah dalam sang Bhagava sewaktu menjahitnya (vassikasāṭikaṃ = under garment of clothes rainy season/jubah vassa bag.dalam). Pengakuan  (Desehi=confess=Pengakuan) untuk kesalahan dukkata (sepertinya lebih pas jika diartikan sanksi dukkata untuk kesalahan ini).

3.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda” dalam hal anda mengijinkan para wanita untuk memberikan penghormatan pertama kali kepada jenazah sang Bhagava, karena mereka menangisi (rodantīnaṃ : mereka meratap, menangis) tubuh sang Bhagava menjadi tercemar oleh air mata mereka. Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.

4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, dalam hal ini anda tidak meminta sang Bhagava walaupun beliau sudah memberikan isyarat, dengan mengatakan : “Mohon Bhagava untuk hidup lebih lama, demi kesejahteraan banyak manusia, memberi kasih sayang di dunia, untuk kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para Deva dan manusia.” Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.


5.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the truth-flnder.  Confess this offence of wrong-doing.” )

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, telah membantu penahbisan para wanita memasuki sasana sang Tathagata (tathāgatappavedite dhammavinaye artinya adl Ajaran sang Tathagata atau Sasana sang Tathagata, sedang pabbajjaṃ ussukkaṃ disini artinya membantu penahbisan/ordination, memasuki kehidupan tanpa rumah/homelessness life). Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.


Sedangkan versi mahayana ditambahkan 2 tuduhan kesalahan sehingga total kesalahan beliau menjadi tujuh. Data pendukung Mahayana saya tidak memiliki, tetapi sebagai bahan referensi adalah dari buku “2500 years of Buddhism” by : Prof.PV.Bapat, hal.40.

6.   The water of the river was muddy (memberikan air berlumpur kepada sang Bhagava)

7.   The exhibition of the privy parts would rid those concerned of their sensuality (memperlihatkan bagian pribadi tubuh sang Bhagava yg suci, seharusnya mempertimbangkan sensualitas)

perbaikan hanya yang saya beri tanda bold warna biru. saya menanti bagi yang akan menambahkan, silahkan.

mettacittena,

Namaste Neri,

Saya pernah mendengar bahwa secara versi Theravada, Bhante Ananda hanya didakwa atas 4 kesalahan tapi tulisan Neri ada 5, mana yang benar ya?

Jadi terhadap semua sanksi tersebut, bagaimana Bhante Ananda menanggapinya? Mohon dimuat juga ya. Thanks merepotkan. :)

Untuk 2 poin tambahan versi Mahayana,
- Pada nomer 6 bukankah dikatakan air menjadi bersih tanpa lumpur ketika akhirnya Bhante Ananda mengambilkan air itu? Apakah ini hanya ada pada Theravada sedangkan menurut Mahayana air masih tetap berlumpur?

- Nomer ke-7 kurang jelas rasanya. Bagaimana dan apa yang dimaksud dengan Bhante Ananda memperlihatkan bagian pribadi tubuh Sang Bhagava? Apakah saat Sang Buddha masih hidup atau setelah parinibbana? Apakah itu dilakukan dengan atau tanpa persetujuan Sang Buddha? Thanks ngrepotin. :)

Be happy
_/\_
appamadena sampadetha

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #129 on: 25 August 2010, 06:53:44 PM »
loh balik lagi kesalahan annanda jadi melebar yang sedang kita diskusikan kesalahan ananda yang tidak meminta buddha untuk hidup lebih lama demi kebaikan semua mahluk

4.   ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. (“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”

Arti :
Ini juga  kesalahan dukkata anda “Avuso Ananda”, dalam hal ini anda tidak meminta sang Bhagava walaupun beliau sudah memberikan isyarat, dengan mengatakan : “Mohon Bhagava untuk hidup lebih lama, demi kesejahteraan banyak manusia, memberi kasih sayang di dunia, untuk kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para Deva dan manusia.” Sanksi dukkata untuk kesalahan ini.


jangan di perlebar kesana kemari. back to topic.

komentar:
waktu pertama kali belajar buddhisme memang hal ini ada di ajarkan bahwa annanda melakukan kesalahan ini tetapi mesti di ingat bahwa annanda lah yang membabarkan sutta pitaka lohhhh, karena itu pikirpunya pikir lah aku saja belajar nya saja dari sutta pitaka yang di babarkan YA Annanda, bagaimana bisa menyalahkan atau menimpakaan kesalahan ke annanda jadi kejadian ini sudah lewat dan sudah terjadi jadi lupakan saja deh.

setelah mengalami kejadian kebentur kepalanya, baju ngangkut, tapak kaki depan kelindas sepeda motor,  mobil, dan juga ketabrak mobil( masih untung tuh biarpun namanya ketabrak mobil yang tiba tiba nyelonong tapi pas ngerem jadi cuma nyentuh saja untung gak sampai mental dan masuk rumah sakit).

jadi berpikir gimana buddha menghadapi hal seperti ini? apa jadi nya bila buddha mengatakan langsung ke annanda, oke Buddha mampu menghadapi Mara tapi bagaimana dengan YA Annanda ?

Buddha tentu mempunyai pertimbangan sendiri mengapa Annanda yang terpilih menjadi tempat bertanya?
apa sih kualitas seorang Annanda hingga terpilih diantara yang lain?

Annanda:
- Mempunyai ingatan yang kuat.
- Sebagai pelayan sang Buddha.
- Mempunyai kelenturan dan belas kasih yang besar sehingga persamuan Bhikkuni ada.
yang tidak di punyai annanda di banding Murid Buddha yang lain.
-tidak punya kesaktian atau abinya seperti YA Moggalana. (belum pernah mendengar annanda mempunyai abinya).

jadi pertanyan dengan pengetahuan dhamma yang luas yang di miliki Annanda merupakan pilihan yang terbaik yang di punyai sang Buddha. bila kita melihat seperti papan catur weiqi maka dengan pertimbangan tertentu Buddha telah meletakan biji catur nya dengan bijaksana di papan weiqi sehingga kesimbangan terjadi termasuk pada Annanda. Boleh di bilang ini adalah salah satu ke Maha Bijaksanan sang Buddha.

jadi yang perlu di ketahui bukan benar atau salah tetapi Ke Maha Bijaksanan Sang Buddha.

catatan: ini adalah kesimpulan yang didapat tentu nya tentu saja dan ada sebuah pertanyaan yang mengikuti  apakah para Bhikuni juga ada menimpakan kesalahan pada Annanda? kalau menurut ku tidak karena buddha terang terang telah mengatur parajika ( Aturan berat sehingga para bhikuni tidak boleh sebenarnya turut menimpakan kesalahan pada Annanda) 
« Last Edit: 25 August 2010, 07:11:20 PM by daimond »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #130 on: 25 August 2010, 07:41:13 PM »
ada kelenturan tentu ada ketidak lenturan dalam sangha pada waktu tersebut ada peristiwa ketidaklenturan (agak lupalupa) ada bhikku yang masuk neraka karena melihat YA Moggalana atau entah sariputra bersama Ratu apa gitu. kemudian bhikku ini menuduh yang arya tersebut melanggar aturan, Buddha bertanya tiga kali dan bhikku ini keras kepala hingga masuk neraka sehingga Buddha menyalahkan YA tersebut untuk tidak melunakan kata katanya (berbohong demi kebaikan). 
« Last Edit: 25 August 2010, 07:45:15 PM by daimond »

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #131 on: 25 August 2010, 11:09:58 PM »
bro Jerry yg baik,
saya baru baca ini, besok ya saya jawabnya, waktunya udah mepet sekali (wlu beda waktu dg sini).sorry bro...

bro Diamond yg baik,
ga kok...kita para bhikkhuni tidak menjatuhkan sanksi kepada beliau (lagipula sesuatu hal yg mustahil, bhikkhuni sama sekali tidak punya power utk hal ini, memberitahu aja prohibit kok, mana mgk menjatuhkan sanksi), ini hanya dilakukan oleh 499 Arahat yg sedang mengadakan Persamuan Agung I (Konsili I), lagipula itu khan hanya aturan vinaya, jadi beliau sebagai bhikkhu tetap terkait aturan vinaya, namun beliau sebagai arahat telah terbebas, sehingga tidak mengakibatkan apa2 (kamma buruk tidak berbuah) bagi beliau karena telah mencapai keArahatan.

sedang diskusi ini dibuka oleh batara Indra karena beliau ingin mengumpulkan data saja, tidak ada tendensi apa2, mohon jangan salah paham. mengumpulkan data dari berbagai pihak amat mudah melalui dunia maya, dibanding nyari2 sendiri dg segunung tumpukan buku2...jadi jangan salah paham ya bro...

mettacittena,
« Last Edit: 25 August 2010, 11:13:09 PM by pannadevi »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #132 on: 26 August 2010, 07:31:14 PM »
Quote
3.47. ‘Dan sekarang, hari ini di Kuil Cāpāla, Aku berkata: “Tempat- tempat ini sungguh indah. Ānanda, siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan menuju Kekuatan ... tidak diragukan dapat hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut. Tathāgata telah mengembangkan kekuatan-kekuatan ini ... dan Beliau dapat, Ānanda, tidak diragukan hidup selama satu abad, atau hingga akhir dari abad tersebut.”’

‘Namun engkau, Ānanda, gagal menangkap petunjuk jelas ini, isyarat jelas ini, tidak memohon kepada Tathāgata agar hidup selama satu abad. Jika, Ānanda, engkau memohon kepada-Ku, Tathāgata akan dua kali menolak, tetapi pada ke tiga kalinya, Aku akan menyetujui.’

mari kita membahas sutta ini.

komentar:

apa sebenarnya yang dibicarakan sang Buddha? diatas kita telah belajar bahwa dengan pertimbangan tertentu Buddha telah memilih YA Anannda sebagai tempat bertanya? ingat waktu itu YA Anannda belum menjadi arahat, dan belum mengulang Sutta pitaka.

mengapa Buddha harus menjelaskan secara terperinci keadaan waktu tersebut, dulu waktu belajar ini sih terima saja dulu pengetahuan nya, setelah belajar lebih lama ini adalah fakta, setelah lebih dalam memang ada kejanggalan.

Jadi mungkin Buddha menegur secara langsung dan tidak langsung (2 kali) kepada Ananda pada peristiwa lampau juga pada waktu yang akan datang/saat itu.   
Quote
3. "If it is desired, Ananda, the Sangha may, when I am gone, abolish the lesser and minor rules.[56]
sayangnya mungkin karena ke terbatasaan Anannda tidak mampu menyadari nya lagi.

apa yang dapat kita tarik dari pelajaran ini Buddha dengan kebijaksanaan nya telah meletakan dengan baik kedudukan dari ananada bagaikan sebuah kurva yang naik turun naik dst  mengapa begitu? untuk memperlihatkan kepada kita bagaimana seharusnya kita "memandang sebagaimana ada nya", bila kalian lihat ini juga terjadi tidak hanya pada Ānanda  juga pada murid muridnya yang lain baik pada YA Moggalana, YA Sariputra, YA MahaKassapa.

kedua dengan gamblang dan jelas memperlihat kan kegagalan tersebut maka tidak akan  timbul  pendapat pro dan kontra yang berlebihan  dalam sangha.

yang kontra tidak dapat menyalahkan berlebihan kepada ananda dan yang pro(membela) juga tidak menjadi berlebihan kenapa manusia mempunyai kecendrungan membesar- besarkan sesuatu hingga pertikaian tidak timbul ini juga Ke Maha Bijaksanaan Sang Buddha. bila tidak ada sutta tersebut bisa di bayangkan akibbatnya akan timbul perselisihan yang akan berkepanjangan dan rasa tidak puas yang tidak kunjung habis.

 


 

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #133 on: 26 August 2010, 10:09:43 PM »
Bro Jerry yg baik,
Ini janji saya yg kemarin untuk menjawab pertanyaan anda, mengenai apa jawaban Ven.Ananda dikala dijatuhi sanksi Dukkata (Wrong-doing) waktu Konsili I, maaf jika ada kesalahan menerjemahkan karena kemampuan Pali saya yang masih jauh dibawah dibanding beliau2 yg udah ahli (apalagi ada dosen saya disini sebenarnya membuat saya sedikit grogi ga PeDe jadinya), mohon Rev.Peacemind bersedia mengkoreksi terjemahan saya, mengingat ini juga demi kepentingan orang banyak, agar mereka mendapatkan info yang benar.

Disini saya juga sedikit melampirkan terjemahan Palinya kata demi kata, agar dapat diketahui juga, terjemahan ini tidak hanya berdasarkan terjemahan edisi bhs inggrisnya semata, tapi juga berdasarkan Palinya. Walau masih jauh dari sempurna, semoga dapat menjawab pertanyaan bro Jerry.

Untuk selanjutnya, saya mo pamit beberapa waktu, selain karena ujian akhir hingga October, juga karena saya ada tugas yang harus saya kerjakan, maaf jika selanjutnya ada pertanyaan, mungkin saya tidak tahu karena tidak membaca (tidak online) sehingga mungkin tidak terjawab oleh saya. Jika selama ini saya ada kesalahan kata2 atau sikap yg kurang berkenan, saya mohon maaf, tidak ada sedikitpun niat buruk atau jahat dalam hati saya, mungkin saya sering keceplosan, padahal tanpa niat buruk atau jahat sedikitpun. Akhir kata, sungguh2 sejujurnya saya hanya mencari dhamma, dan berusaha untuk selalu hidup dalam dhamma hingga akhir hayat saya, tidak ada keinginan lain dari selain itu. itulah sebabnya saya mempelajari dhamma, agar saya paham dhamma.

Semoga kita semua makin maju dalam dhamma.
Semoga DC selalu sukses.

Quote
1. Atha kho therā bhikkhū āyasmantaṃ ānandaṃ etadavocuṃ – ‘‘idaṃ te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavantaṃ na pucchi – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’ti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. ‘‘Ahaṃ kho, bhante, assatiyā bhagavantaṃ na pucchiṃ – ‘katamāni pana, bhante, khuddānukhuddakāni sikkhāpadānī’ti. Nāhaṃ taṃ dukkaṭaṃ passāmi, api cāyasmantānaṃ saddhāya desemi taṃ dukkaṭa’’nti.

I, honoured sirs, out of unmindfulness, did not ask the Lord, saying: ‘But which, Lord, are the lesser and minor rules of training?’ I do not see that as an ffence of wrongdoing, yet even out of faith in the venerable ones I confess that as an offence of wrong-doing.”

Bhante, saya pribadi (aham kho : my self, I as the one & only), secara tidak sengaja lupa menanyakan (assatiyā : through forgetfulness, without thinking of it, not intentionally) kepada sang Bhagava, peraturan kecil (khuddānukhuddakāni sikkhāpadāni : the lesser and minor rules of training, peraturan kecil dan tidak merupakan kategori kesalahan berat) yang manakah (katamani pana : which, which one [of two or more]). Walaupun saya tidak melihat ini sebagai kesalahan, (api : also, juga) dan juga demi bakti saya (saddhāya : faith, kesetiaan, kepercayaan, bakti, saya lebih suka mengartikan faith disini sbg bakti, bakti seorang murid kepada guru) kepada Yang TerMulia (yang dimaksud adalah sang Buddha, cāyasmantānaṃ : [ca + āyasmant] absolute as a respectful appellation of a bhikkhu of some standing, gelar penghormatan tertinggi kepada seorang bhikkhu yang bereputasi baik) maka pengakuan saya, sebagai bersalah.


2. ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. ‘‘Ahaṃ kho, bhante, na agāravena bhagavato vassikasāṭikaṃ akkamitvā sibbesiṃ. Nāhaṃ taṃ dukkaṭaṃ passāmi, api cāyasmantānaṃ saddhāya desemi taṃ dukkaṭa’’nti.

 “This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you sewed the Lord’s cloth for the rains’ after having stepped on it. Confess that offence of wrongdoing.”

“But I, honoured sirs, not out of disrespect, sewed the Lord’s cloth for the rains after having stepped on it. I do not see that as an offence of wrong-doing, but even out of faith in the venerable ones I confess that as an offence of wrong-doing.”

Bhante, saya pribadi bukan karena tidak menghormati sang Bhagava dengan telah menginjak jubah masa vassa beliau bagian dalam ketika menjahitnya. Walaupun saya tidak melihat ini sebagai kesalahan, dan juga demi bakti saya kepada Yang TerMulia maka pengakuan saya, sebagai bersalah.



 3. ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesi, tāsaṃ rodantīnaṃ bhagavato sarīraṃ assukena makkhitaṃ. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. Ahaṃ kho, bhante – māyimāsaṃ [māyimā (sī. syā.)] vikāle ahesunti – mātugāmehi bhagavato sarīraṃ paṭhamaṃ vandāpesiṃ. Nāhaṃ taṃ dukkaṭaṃ passāmi, api cāyasmantānaṃ saddhāya desemi taṃ dukkaṭa’’nti.

“This too is an offence of wrong-doing for you, reverend Ananda, in that you had the Lord’s body first of all honoured by women; because these were weeping, the Lord’s body was defiled by tears. Confess that offence of wrong-doing.”

“But I, honoured sirs, thinking: ‘Do not let these be (here) at a wrong time,” had the Lord’s body honoured first women. I do not see that as an offence of wrong-doing but even out of faith in the venerable ones I confess that as an offence of wrong-doing.”

Bhante, wah saya pribadi, terkejut karena (vikāle : in wrong time, ahesunti: exclamation of surprise, alas, woe, ungkapan terkejut, wah, amboi) tidak berpikir telah mengijinkan para wanita memberi penghormatan pertama kali kepada jenasah sang Bhagava adalah saat yang tidak tepat. Walaupun saya tidak melihat ini sebagai kesalahan, dan juga demi bakti saya kepada Yang TerMulia maka pengakuan saya, sebagai bersalah.


4. ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ, yaṃ tvaṃ bhagavatā oḷārike nimitte kayiramāne, oḷārike obhāse kayiramāne, na bhagavantaṃ yāci – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. ‘‘Ahaṃ kho, bhante, mārena pariyuṭṭhitacitto na bhagavantaṃ yāciṃ – ‘tiṭṭhatu bhagavā kappaṃ, tiṭṭhatu sugato kappaṃ, bahujanahitāya bahujanasukhāya lokānukampāya atthāya hitāya sukhāya devamanussāna’nti. Nāhaṃ taṃ dukkaṭaṃ passāmi, api cāyasmantānaṃ saddhāya desemi taṃ dukkaṭa’’nti.

I his too is an offence of wrong-doing for you, reverend ananda, in that you, (although) a broad hint was being given, palpable sign was being made, did not ask the Lord, saying:
‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas ‘and mankind Confess that offence of wrong-doing.”

But I, honoured sirs, because my mind was obsessed Mãra, did not ask the Lord, saying: ‘Let the Lord remain for a (full) lifespan,’ let the well-farer remain for a (full) lifespan for the welfare of the many-folk, for the happiness of the many-folk, out of compassion for the world, for the good, the welfare, the happiness of devas and mankind.’ I do not see that as an offence of wrong-doing but even out of faith in the venerable ones I confess that as an offence of wrong-doing.”

Bhante, saya pribadi, tidak memohon sang Bhagava (na bhagavantaṃ yāciṃ : not to ask for, not to beg to Bhagava) dengan jangan meninggal karena kesadaran yang diluar jangkauan kendali saya (pariyuṭṭhitacitto: mind undergoes control, mind go away from control).   Agar Bhagava hidup lebih lama, demi kesejahteraan, kebahagiaan banyak manusia, memberi kasih sayang di dunia, untuk kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para Deva dan manusia.”  Walaupun saya tidak melihat ini sebagai kesalahan, dan juga demi bakti saya kepada Yang TerMulia maka pengakuan saya, sebagai bersalah.


5. ‘‘Idampi te, āvuso ānanda, dukkaṭaṃ yaṃ tvaṃ mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsi. Desehi taṃ dukkaṭa’’nti. ‘‘Ahaṃ kho, bhante, ayaṃ mahāpajāpati gotamī bhagavato mātucchā āpādikā posikā khīrassa dāyikā bhagavantaṃ janettiyā kālaṅkatāya thaññaṃ pāyesīti mātugāmassa tathāgatappavedite dhammavinaye pabbajjaṃ ussukkaṃ akāsiṃ. Nāhaṃ taṃ dukkaṭaṃ passāmi, api cāyasmantānaṃ saddhāya desemi taṃ dukkaṭa’’nti.


‘This too is an offence of wrong-doing for you, reverend ananda, in that you made an effort for the going forth of women in the dhamma and discipline proclaimed by the Truth-finder. Confess this offence of wrong-doing.”

But I, honoured sirs, made an effort for the going forth women in the dhamma and discipline proclaimed by the h-finder, thinking: ‘This Gotami, Pajapati the Great, is the Lord’s aunt, foster-mother, nurse, giver of milk, for when Lord’s mother passed away, she suckled him.’ I do not see that as an offence of wrong-doing, but even out of faith the venerable ones I confess that as an offence of wrong-doing.”

Bhante, saya pribadi, telah membantu penahbisan para wanita memasuki sasana sang Tathagata karena melihat beliau sebagai ([mātucchā: aunt, bibi], [āpādikā posikā: a nurse, a foster mother, one who takes care of a child, perawat, Ibu yang mengasuh, seseorang yg merawat dikala anak2] [khīrassa : of milk, dāyikā: giving, bestowing, distributing, providing, memberi, menganugerahi, menyalurkan, menyediakan] Bibi, Ibu yang mengasuh dikala anak2, Ibu yang menyusui sang  Bhagava, [janettiyā : mother,  kālaṅkatāya: death,  thaññaṃ: mother’s milk, pāyesīti: to give to drink, to make drink, Ibu yang menyusui] Almarhumah adalah Ibu yang menyusui. Walaupun saya tidak melihat ini sebagai kesalahan, dan juga demi bakti saya kepada Yang TerMulia maka pengakuan saya, sebagai bersalah.

yang saya lampirkan artinya langsung hanya jawaban beliau saja ya, krn yang arti dari kesalahan yang dijatuhkan kepada beliau sudah kemarin, jadi ga perlu saya lampirkan lagi.



mettacittena,
« Last Edit: 26 August 2010, 10:15:33 PM by pannadevi »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #134 on: 27 August 2010, 12:15:40 AM »
Namaste Neri,

Makasih banyak Samaneri sudah merepotkan. Selamat dan semoga sukses menempuh ujian. :)

be happy
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #135 on: 24 November 2017, 10:09:51 AM »
Kasihan donk, jika Sang Buddha hidup lebih lama lagi, jadinya sia-sia juga Sang Buddha mengajarkan Dhamma, murid-murid malah terus berharap kepada Sang Buddha, jadinya tidak bisa mandiri, mengapa terus mengandalkan Sang Buddha? Harusnya cukup jelas, Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna. Harus ingat pesan terakhir dari Sang Buddha, Yang Tercerahkan Sempurna: “Sekarang, para Bhikkhu, Aku nyatakan kepada kalian: segala sesuatu yang berkondisi pasti mengalami kerusakan–berusahalah dengan tekun.” Ini adalah kata-kata terakhir Sang Tathāgata. [DN 16:6.7].

Bukan hanya Sang Buddha, guru manapun juga akan meninggalkan muridnya, dengan menyisakan ajaran. Yang Mulia Ananda tidak bisa disalahkan hanya karena masalah kecil ini. Justru jika Sang Buddha hidup lebih lama lagi, murid-murid-Nya akan lengah, dengan berpikir ada Sang Buddha, santai saja. Harusnya sudah bisa mandiri karena Sang Buddha telah mengajar selama 45 tahun Pengajaran. Istilahnya Sang Buddha pensiun di usia 80 tahun, sudah cukup tepat. Para bhikkhu-lah (bhikkhu terpelajar) yang menjadi pedomannya sekarang, yang mengajar Dhamma, bagi yang ingin belajar Dhamma yang menuntun pada kesejahteraan masing-masing jika dipraktikkan dengan baik dan benar.

Bab XLV–Siswa Utama mencapai Nibbāna Akhir–3. Tiga bulan sebelum Parinibbāna

... Walaupun Sang Buddha telah mengatakan bahwa 3 bulan lagi akan mencapai Nibbāna akhir, Yang Mulia Ānanda berniat memohon kepada Sang Buddha ketika Beliau akan segera Parinibbāna (di saat Sang Buddha akan mencapai Nibbāna akhir). Oleh karenanya, dikatakan pikirannya dikuasai oleh kematian. Ia berpikir akan memohon hal tersebut di saat-saat Sang Buddha menjelang Nibbāna akhir.

Sebelumnya Sang Buddha juga berulang kali menyatakan hal tersebut di Rājagaha, di Puncak Nasar; di Taman Banyan; Tebing Perampok; Gua Satapaṇṇi di lereng Gunung Vebhāra; Batu Hitam di lereng Gunung Isigili; tepi Kolam Ular di Hutan Sejuk; Taman Tapodā; Taman Suaka Tupai di Veḷuvana; Hutan Mangga Jīvaka; dan juga di Taman Rusa Maddakucchi. Semuanya di Rājagaha. Namun, Yang Mulia Ānanda berpikir ia akan memintanya saat detik-detik terakhir.

... Kemudian Yang Mulia Ānanda berulang kali meminta Sang Buddha untuk hidup lebih lama, ia pikir akan memintanya di saat-saat terakhir, akan tetapi Sang Buddha telah melepaskan prinsip kehidupan, Beliau tidak mungkin lagi menarik kata-kata Beliau, hanya karena hal tersebut.

sumber: http://www.brahmathira.com/2017/10/kisah-lengkap-buddha-iii-xlvl.html
« Last Edit: 24 November 2017, 10:12:29 AM by Gwi Cool »
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #136 on: 01 December 2017, 05:22:34 PM »
Masih dibahas lagi ???
Mo nyari apaan ???
I'm an ordinary human only

 

anything