//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia  (Read 81315 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #105 on: 17 December 2009, 12:37:19 PM »
[at]  Mr. Bond,
hanya Sammasambuddha yang berwenang membentuk Sangha, dan setelah Sang Buddha menahbiskan bhikkhuni pertama, selanjutnya penahbisan dilakukan oleh bhikkhuni kepada calon bhikkhuni lainnya (baca: bhikkhuni, bukan bhikshuni).

jadi meskipun kita berbelas kasih kepada orang2 yg ingin menjadi bhikkhuni, namun sayang sekali, kita tidak punya wewenang itu, bukan hanya karena kita bukan sammasambuddha, tetapi kita bahkan bukan bhikkhu.


 [at] Kainyn,
"status" juga penting, seorang bhikkhuni wajib menjalankan vinaya bhikkhuni, dan jika dijalankan dengan sempurna akan bermanfaat bagi bhikkhuni tersebut, seorang bukan bhikkhuni boleh saja menjalankan vinaya bhikkhuni, namun tidak wajib, dan jika dijaankan juga tidak bermanfaat bagi orang tersebut.

Benar om Indra kita tidak punya wewenang bahkan bhikkhu pun tidak ada wewenang, ini hanya sekedar berdiskusi. ;D

Nah menurut vinaya adalah harus bhikkhuni yg menahbiskan atau Sang Buddha, nah alasannya adalah karena lineage terputus, kembali ke pertanyaan saya lineage ini berdasarkan tradisi/aliran atau Dhamma dan vinaya.

Jika Dhamma vinaya maka aliran lain boleh menahbiskan sepanjang Dhamma Vinaya dijalankan sesuai maka dan sesuai penelitian masih ada bhikkhuni di tiongkok saat itu dan Sangha bhikkhuni Srilanka yg ditahbiskan di Tiongkok seharusnya menjadi sah dan bisa berlaku untuk generasi seterusnya.

Kalau memang lineagenya harus tradisi atau aliran sejenis ya bisa dimaklumi.

Saya mempertanyakan karena adanya keambiguan alasan, apa sih yg mau dipertahankan? Dhamma dan vinaya atau eksklusivisme aliran?.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #106 on: 17 December 2009, 12:42:59 PM »
[at]  Mr. Bond,
hanya Sammasambuddha yang berwenang membentuk Sangha, dan setelah Sang Buddha menahbiskan bhikkhuni pertama, selanjutnya penahbisan dilakukan oleh bhikkhuni kepada calon bhikkhuni lainnya (baca: bhikkhuni, bukan bhikshuni).

jadi meskipun kita berbelas kasih kepada orang2 yg ingin menjadi bhikkhuni, namun sayang sekali, kita tidak punya wewenang itu, bukan hanya karena kita bukan sammasambuddha, tetapi kita bahkan bukan bhikkhu.


 [at] Kainyn,
"status" juga penting, seorang bhikkhuni wajib menjalankan vinaya bhikkhuni, dan jika dijalankan dengan sempurna akan bermanfaat bagi bhikkhuni tersebut, seorang bukan bhikkhuni boleh saja menjalankan vinaya bhikkhuni, namun tidak wajib, dan jika dijaankan juga tidak bermanfaat bagi orang tersebut.

Benar om Indra kita tidak punya wewenang bahkan bhikkhu pun tidak ada wewenang, ini hanya sekedar berdiskusi. ;D

Nah menurut vinaya adalah harus bhikkhuni yg menahbiskan atau Sang Buddha, nah alasannya adalah karena lineage terputus, kembali ke pertanyaan saya lineage ini berdasarkan tradisi/aliran atau Dhamma dan vinaya.

Jika Dhamma vinaya maka aliran lain boleh menahbiskan sepanjang Dhamma Vinaya dijalankan sesuai maka dan sesuai penelitian masih ada bhikkhuni di tiongkok saat itu dan Sangha bhikkhuni Srilanka yg ditahbiskan di Tiongkok seharusnya menjadi sah dan bisa berlaku untuk generasi seterusnya.

Kalau memang lineagenya harus tradisi atau aliran sejenis ya bisa dimaklumi.

Saya mempertanyakan karena adanya keambiguan alasan, apa sih yg mau dipertahankan? Dhamma dan vinaya atau eksklusivisme aliran?.

mungkin yg dimaksudkan bhikkhuni di tiongkok itu sebenarnya adalah bhikshuni, editorial error. bhikshuni menjalankan dhamma-vinaya yg tidak sama dengan bhikkhuni

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #107 on: 17 December 2009, 12:55:00 PM »
[at]  Mr. Bond,
hanya Sammasambuddha yang berwenang membentuk Sangha, dan setelah Sang Buddha menahbiskan bhikkhuni pertama, selanjutnya penahbisan dilakukan oleh bhikkhuni kepada calon bhikkhuni lainnya (baca: bhikkhuni, bukan bhikshuni).

jadi meskipun kita berbelas kasih kepada orang2 yg ingin menjadi bhikkhuni, namun sayang sekali, kita tidak punya wewenang itu, bukan hanya karena kita bukan sammasambuddha, tetapi kita bahkan bukan bhikkhu.


 [at] Kainyn,
"status" juga penting, seorang bhikkhuni wajib menjalankan vinaya bhikkhuni, dan jika dijalankan dengan sempurna akan bermanfaat bagi bhikkhuni tersebut, seorang bukan bhikkhuni boleh saja menjalankan vinaya bhikkhuni, namun tidak wajib, dan jika dijaankan juga tidak bermanfaat bagi orang tersebut.

Benar om Indra kita tidak punya wewenang bahkan bhikkhu pun tidak ada wewenang, ini hanya sekedar berdiskusi. ;D

Nah menurut vinaya adalah harus bhikkhuni yg menahbiskan atau Sang Buddha, nah alasannya adalah karena lineage terputus, kembali ke pertanyaan saya lineage ini berdasarkan tradisi/aliran atau Dhamma dan vinaya.

Jika Dhamma vinaya maka aliran lain boleh menahbiskan sepanjang Dhamma Vinaya dijalankan sesuai maka dan sesuai penelitian masih ada bhikkhuni di tiongkok saat itu dan Sangha bhikkhuni Srilanka yg ditahbiskan di Tiongkok seharusnya menjadi sah dan bisa berlaku untuk generasi seterusnya.

Kalau memang lineagenya harus tradisi atau aliran sejenis ya bisa dimaklumi.

Saya mempertanyakan karena adanya keambiguan alasan, apa sih yg mau dipertahankan? Dhamma dan vinaya atau eksklusivisme aliran?.

mungkin yg dimaksudkan bhikkhuni di tiongkok itu sebenarnya adalah bhikshuni, editorial error. bhikshuni menjalankan dhamma-vinaya yg tidak sama dengan bhikkhuni

Ya saya tau bhikksuni yg menjadi aliran mahayana. Hanya dan katanya dari rumpun theravada juga...secara Dhamma saya yakin sama(karena masih fase2 awal) dan secara vinaya di tiongkok kalau tidak salah ada penambahan. Bukan pengurangan , tentu kalau penambahan malah bagus kan. Sama seperti Vinaya bhikkhu Theravada dhutangga juga ada penambahan vinaya yg merupakan pilihan. Yang saya tau vinaya bhiksuni lebih banyak. Apa perbedaan mendasarnya?


Dan yang kedua, kita harus liat vinaya yg terjadi di Tiongkok mengingat situasi, iklim dan kultur berbeda sehingga adanya dan perlunya adaptasi. Apakah hal2 ini telah dikaji dengan seksama. Jika sudah maka adakah referensi yg mendukung?

Sama halnya vinaya STI  ada beberapa adaptasi. _/\_


« Last Edit: 17 December 2009, 12:57:51 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #108 on: 17 December 2009, 01:04:06 PM »
[at]  Mr. Bond,
hanya Sammasambuddha yang berwenang membentuk Sangha, dan setelah Sang Buddha menahbiskan bhikkhuni pertama, selanjutnya penahbisan dilakukan oleh bhikkhuni kepada calon bhikkhuni lainnya (baca: bhikkhuni, bukan bhikshuni).

jadi meskipun kita berbelas kasih kepada orang2 yg ingin menjadi bhikkhuni, namun sayang sekali, kita tidak punya wewenang itu, bukan hanya karena kita bukan sammasambuddha, tetapi kita bahkan bukan bhikkhu.


 [at] Kainyn,
"status" juga penting, seorang bhikkhuni wajib menjalankan vinaya bhikkhuni, dan jika dijalankan dengan sempurna akan bermanfaat bagi bhikkhuni tersebut, seorang bukan bhikkhuni boleh saja menjalankan vinaya bhikkhuni, namun tidak wajib, dan jika dijaankan juga tidak bermanfaat bagi orang tersebut.

Benar om Indra kita tidak punya wewenang bahkan bhikkhu pun tidak ada wewenang, ini hanya sekedar berdiskusi. ;D

Nah menurut vinaya adalah harus bhikkhuni yg menahbiskan atau Sang Buddha, nah alasannya adalah karena lineage terputus, kembali ke pertanyaan saya lineage ini berdasarkan tradisi/aliran atau Dhamma dan vinaya.

Jika Dhamma vinaya maka aliran lain boleh menahbiskan sepanjang Dhamma Vinaya dijalankan sesuai maka dan sesuai penelitian masih ada bhikkhuni di tiongkok saat itu dan Sangha bhikkhuni Srilanka yg ditahbiskan di Tiongkok seharusnya menjadi sah dan bisa berlaku untuk generasi seterusnya.

Kalau memang lineagenya harus tradisi atau aliran sejenis ya bisa dimaklumi.

Saya mempertanyakan karena adanya keambiguan alasan, apa sih yg mau dipertahankan? Dhamma dan vinaya atau eksklusivisme aliran?.

mungkin yg dimaksudkan bhikkhuni di tiongkok itu sebenarnya adalah bhikshuni, editorial error. bhikshuni menjalankan dhamma-vinaya yg tidak sama dengan bhikkhuni

Ya saya tau bhikksuni yg menjadi aliran mahayana. Hanya dan katanya dari rumpun theravada juga...secara Dhamma saya yakin sama(karena masih fase2 awal) dan secara vinaya di tiongkok kalau tidak salah ada penambahan. Bukan pengurangan , tentu kalau penambahan malah bagus kan. Sama seperti Vinaya bhikkhu Theravada dhutangga juga ada penambahan vinaya yg merupakan pilihan. Yang saya tau vinaya bhiksuni lebih banyak. Apa perbedaan mendasarnya?


Dan yang kedua, kita harus liat vinaya yg terjadi di Tiongkok mengingat situasi, iklim dan kultur berbeda sehingga adanya dan perlunya adaptasi. Apakah hal2 ini telah dikaji dengan seksama. Jika sudah maka adakah referensi yg mendukung?

Sama halnya vinaya STI  ada beberapa adaptasi. _/\_




saya yakin Sangha yang mengambil keputusan atas persoalan ini tentu sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan kita, sebagai umat awam, tidak dapat mengaksesnya.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #109 on: 17 December 2009, 01:30:35 PM »
Ok deh kalo gitu om Indra. Tricky Answer ^-^

Kalau mau diakses sih bisa aja...cuma takut melebar kan... ;D

 _/\_
« Last Edit: 17 December 2009, 01:33:17 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #110 on: 17 December 2009, 10:50:13 PM »
Dari sejarah memang ada kaitan antara bhikshuni Mahayana sekarang yang ditahbiskan oleh Bhikkhuni Therawada dulunya. Makanya ada pro kontra sesama bhikkhu Therawada.

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #111 on: 22 December 2009, 06:48:12 PM »
Surat-surat Bhikkhu Bodhi mengenai Penahbisan Bhikkhuni di Perth

The Buddhist Channel, 11 November 2009

Untuk menghargai saran dari para pembaca kami, dengan ini kami menerbitkan kembali 2 buah surat yang dikirimkan oleh Bhikkhu Bodhi kepada Ajahn Sujato mengenai hal Penahbisan Bhikkhuni di Perth, Australia pada September 2009. Sebagai petunjuk, surat pertama pada tanggal 3 November adalah surat dukungan, tetapi tiga hari kemudian pada tanggal 6 November, Bhikkhu Bodhi memberikan penarikan kembali pernyataannya. Kedua surat-surat itu pertama kali diterbitkan di http://sujato.wordpress.com/

New Jersey, USA – 3 November 2009
Kepada yang Mulia Sujato,

Terima kasih karena telah mengabarkan saya kejadian ini, yaitu sebuah pemberitahuan yang saya secara kebetulan sudah membacanya di internet minggu kemarin, sesaat sebelum saya meninggalkan wihara untuk mengunjungi ayah saya. Tolong sampaikan ucapan selamat saya kepada Ajahn Brahm atas keberanian keputusannya, dan juga terimalah penghargaan saya untuk Anda karena mempelopori perkembangan ini. Juga, jika Anda dapat melakukannya, tolong sampaikan ucapan selamat saya kepada para bhikkhuni baru itu, terutama kepada Ajahn Vayama, teman lama Dhamma saya sejak hari-hari saya di Sri Lanka.

Kemungkinan Ajahn Brahm mulai sekarang akan diperlakukan tidak hormat oleh para bhikkhu dari komunitas Wat Poh Pong. Ini, bagaimanapun, seharusnya tidak mengecilkan hatinya, atau pun Anda, untuk kelangsungan jalan yang sudah Anda mulai dengan membuat keputusan yang penting ini. Kami semua tahu bahwa Anda ada di barisan paling depan. Saya merasa prihatin bahwa para bhikkhu senior dari Barat Wihara WPP tidak maju ke depan untuk membela Anda, khususnya ketika beberapa dari mereka menghadiri konferensi Hamburg dan kelihatannya mendukung posisi kita. Barangkali mereka takut membuat perselisihan internal dan menjadi diasingkan oleh “Tuan Rumah” di Thailand.

Walaupun konsevatif (kolot) di dalam sanggha akan menolak keras dan berusaha menimbulkan halangan-halangan, pergerakan ke depan munculnya secara penuh Sanggha Bhikkhuni Therawada adalah saat ini, Saya percaya, tidak terelakkan di semua negara-negara yang penduduk utamanya Therawada. Saya ingat pada awal tahun 1980-an dan bahkan pada tahun 1990-an, bagaimana kita semua yakin bahwa meremajakan kembali Sanggha Bhikkhuni adalah sebuah ketidakmungkinan yang legal/sah. Namun, seperti Bob Dylan terbiasa menyanyi, “Waktu-waktu mereka adalah sebuah perubahan” Sri Lanka sudah memiliki Sanggha Bhikkhuni yang kuat, yang betapapun belum diakui secara resmi oleh pemerintah atau pemimpin yang berwenang di dalam Sanggha Bhikkhu. Pucuk-pucuk dari Sanggha Bhikkhuni sudah diam-diam berkecambah di Thailand, tepat di bawah hidung para Chao Khuns dan Phra Khrus, walaupun mereka berusaha untuk tidak—atau berpura-pura tidak—memperhatikannya. Mungkin para perempuan di negara-negara Asia Bagian Tenggara lainnya akan segera ditahbiskan secara penuh; barangkali beberapa dari mereka sudah melakukannya. Perempuan Buddhis India dan Nepal sudah menjadi Bhikkhuni, dan di U.S beberapa perempuan Burma telah mengambil langkah ini,  mengingat ketatnya pelanggaran di dalam Myanmar itu sendiri, bahkan dapat dihukum penjara.

Jika para pemimpin dari komunitas monastik Buddhis Asia tidak memberikan lampu hijau untuk penahbisan bhikkhuni, mereka akan menemukan diri mereka sendiri jatuh ketinggalan zaman, teman yang cocok bagi para petinggi (wali gereja) Vatican yang menolak mengijinkan wanita untuk menjadi pendeta. Semoga saja, betapapun, monastik Theravada Asia generasi selanjutnya, memperoleh manfaat dari pendidikan universitas dan dengan demikian sebagai akses cara pemikiran zaman sekarang, akan memotong pada arah yang baru, dimulai oleh bhikkhu semacam Ajahn Brahm dan diri Anda sendiri (sama halnya dengan kemajuan para thera di Sri Lanka). Jika perkembangan itu selesai, Ajahn Brahm dan Anda akan dihormati sebagai pelopor. Jadi, walaupun saat ini Anda mungkin merasa kesepian, terisolasi dan bahkan tersiksa, pusatkanlah di dalam pikiran bahwa semua itu sebenarnya terjadi di setiap bidang – dari filosofi dan religi sampai kepada ilmu seni, politik dan ekonomi – siapa yang tahan menghadapai beban berat dari tradisi-tradisi yang menindas berbagi nasib yang serupa.

Walaupun saya tidak berada di dalam posisi memberi penahbisan, Jika saya ada di posisi tersebut, saya akan memiliki ketidakragu-raguan untuk memberikan penahbisan bhikkhuni kepada para perempuan yang secara tepat memenuhi syarat. Dalam situasi saya, saya merasa senang bahwa setiap tahun saya dapat mengatur pendanaan untuk menyediakan beasiswa bagi bhikkhuni Thailand untuk mengikuti universitas (berbeda-beda setiap tahun). Saya percaya bahwa, di Asia, pendidikan universitas akan memenangkan demi penghormatan para bhikkhuni di tengah-tengah umat awam dan pemikiran ke depan para bhikkhu, dan ini akan memberikan beban lebih berat kepada aspirasi-aspirasi mereka untuk pengakuan penuh oleh teman laki-laki sebaya mereka yang senior.

Dengan kasih sayang dan berkat Dhamma,
Ven. Bhikkhu Bodhi

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #112 on: 22 December 2009, 06:48:36 PM »
6 November 2009
Kepada yang Mulia Sujato

Selama beberapa hari yang lalu saya memperoleh informasi lebih mengenai latar belakang penahbisan bhikkhuni di Perth dibandingkan dengan apa yang sudah saya ketahui minggu kemarin, pada saat saya menuliskan surat ucapan selamat.  Informasi yang baru saja saya terima ini telah memberikan saya gambaran lebih jelas dan lengkap mengenai implikasi penahbisan itu.
Waktu saya mengira Ajahn Brahm dan Anda akan diasingkan oleh banyaknya sanggha Wat Poh Pong  (WPP), pada saat menulis itu saya tidak menyadari bahwa hubungan antara komunitas monastik dan di antara para bhikkhu individual yang membentuk tradisi ini seketat dan seguyup persis mereka adanya. Mengingat pengetahuan saya yang baru saja, mengenai cara upacara tradisi ini, saya terpaksa untuk merevisi pendapat yang saya utarakan dalam surat yang saya kirim minggu lalu dan saya setujui untuk dipasang di website Anda. Saya akan menghargainya jika Anda akan juga memempatkan surat ini pada website yang sama untuk mengenapkan penilaian saya mengenai penahbisan itu.
Pertama-tama saya ingin menegaskan dengan jelas benar bahwa pada prinsipnya saya secara penuh mendukung penahbisan bhikkhuni. Saya menghormati para perempuan yang menjalani penahbisan ini, baik dari garis sisilah berbaris dari apa yang katanya “Negara-negara Mahayana” ataukah dari bhikkhuni-bhikkhuni Therawada yang baru saja muncul, sebagai bhikkhuni yang ditahbiskan secara sah, berhak secara penuh berpartisipasi  di dalam aturan sanggha yang ditentukan untuk mereka di dalam winaya. Saya juga percaya bahwa pemulihan skala penuh Sanggha Bhikkhuni dan penerimaan yang sesungguhnya oleh Bhikkhu Sanggha adalah penting sekali bagi tradisi Therawada pada masa kita.
Pada waktu yang bersamaan, bagaimanapun, mengingat bahwa struktur komunal dalam Sanggha WPP dan hubungan dekat antara para kepala dari wihara-wihara termasuk di dalam tradisi ini, saya secara menyesal terpaksa sudah pada kesimpulan bahwa Ajahn Brahm dan Anda melakukan kesalahan karena mengerjakannya dengan terburu-buru dan dengan cara rahasia dalam memimpin penahbisan itu. Menurut pendapat saya, mengingat bahwa pada kenyataannya Ajahn Brahm sudah menjadi anggota yang penting dan banyak dihormati oleh anggota komunitas ini. Ia seharusnya mendiskusikan masalah ini secara terbuka dan keseluruhan pada sebuah pertemuan dengan semua wakil-wakil tokoh, dan secara sabar berusaha membujuk mereka dengan ilmu persuasi. Anda mungkin keberatan bahwa ia (dan Anda sendiri) sudah berusaha melakukan itu selama bertahun-tahun tanpa keberhasilan, tetapi saya tidak yakin bahwa sudah tidak ada kemajuan yang besar pada area ini. Jangan lupa bahwa beberapa kepala wihara Eropa dan siladhara menghadiri konferensi di Hamburg, yang mana dengan sendirinya menandai langkah ke depan yang berarti. Selanjutnya, dan khususnya, pertemuan dunia kepala wihara “a World Abbots’ Meeting” dijadwalkan akan diadakan di Wihara Bodhinyana bulan Desember, dengan pesoalan bhikkhuni ditempatkan pada tempat utama di agenda. Anda akan hanya perlu menunggu dengan sabar enam minggu lagi untuk membawa persoalan itu ke depan.
Saya percaya, bahkan jika kalian berdua sudah merasa penahbisan bhikkhuni yang mendesak itu sudah mencapai pada “titik ujung”, pertemuan pada bulan Desember akan sudah membantu sebagai kejadian yang tepat sekali untuk menekankan kepada keputusan akhir. Bahkan jika Anda merasa pesimis bahwa pertemuan akan berhasil dengan baik, ini masih dapat membantu sebagai dasar percobaan akhir. Jika, pada pertemuan itu, kepala-kepala wihara sudah menyetujui penahbisan bhikkhuni, setidaknya untuk Australia Barat, Anda sudah akan bebas mengatur penahbisan dalam keadaan rukun dengan sekumpulan sanggha WPP (setidaknya cabang-cabang Internasional) dan demikian perasaan-perasaan sakit hati sudah akan diminimalkan. Jika, pada sisi lain, usulan untuk memimpin penahbisan bhikkhuni dengan mutlak ditolak. Ajahn Brahm sudah dapat membuat pilihan yang pantas. Dia juga sudah dapat memutuskan untuk menarik diri dari jaringan WPP dan mengatur penahbisan sebagai bhikkhu tertua yang memilik otonomi secara penuh; atau kalau tidak, sementara masih termasuk dalam Sanggha WPP, dia sudah dapat memimpin penahbisan menentang keputusan yang umum dan beresiko dikucilkan. Pada kejadian seperti itu, setidaknya, keputusan untuk meneruskan penahbisan bhikkhuni akan sudah terang-terangan dan setelah usaha terakhir dalam meyakinkan/persuasif sudah gagal. Menunggu 6 minggu lagi, dan persoalan akan sudah dapat diputuskan oleh pemilihan sederhana yang baik dan buruk. Karena itu adanya, dengan memimpin penahbisan secara rahasia, tanpa memberikan kepedulian yang cukup kepada pendapat-pendapat dan perasaan-perasaan orang lain dengan tradisinya , dia sudah menyebabkan permisahan, perkelahian dan rasa sakit yang mana dengan lebih hati-hati, mungkin dapat dihindari atau setidaknya dikurangi.
Pendapat yang saya utarakan di sini adalah secara penuh sesuai dengan kualifikasi-kualifikasi yang saya buat dalam versi lengkap dari presentasi saya di Hamburg, yang mana saya akan sebutkan sebagai lampiran untuk surat ini. Tolong pastikan bahwa, sementara saya mengutarakan keberatan ini mengenai cara Ajahn Brahm bertidak dalam urusan ini, saya masih memberikan dia dukungan moral sebesar saya mendukung kembali penahbisan bhikkhuni di dalam tradisi Therawada. (Sati)

http://www.buddhistchannel.tv/index.php?id=70,8683,0,0,1,0

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #113 on: 30 December 2009, 05:57:56 AM »
yah..tidak menjadi bhikkhu/pertapa..bisa menjadi buddha (dari 3 jenis buddha), tp yg jelas kemungkinannya sangat amat kecil untuk menjadi buddha di kehidupan skrg

untuk Sammasambuddha & Pacceka Buddha sudah pasti TIDAK, [-X
Savaka Buddha (Arahat) ! susah ................. !
apalagi umat/manusia yang tidak mengenal Buddha Dhamma untuk mencapai Arahat pada kehidupan ini, coba renungkan sendiri bisa atau tidak ! ^:)^

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #114 on: 30 December 2009, 11:22:03 AM »
yah..tidak menjadi bhikkhu/pertapa..bisa menjadi buddha (dari 3 jenis buddha), tp yg jelas kemungkinannya sangat amat kecil untuk menjadi buddha di kehidupan skrg
coba yuk!!!! latihan vipasanan terus !!! sapa tahu jd arahat heheh

untuk Sammasambuddha & Pacceka Buddha sudah pasti TIDAK, [-X
Savaka Buddha (Arahat) ! susah ................. !
apalagi umat/manusia yang tidak mengenal Buddha Dhamma untuk mencapai Arahat pada kehidupan ini, coba renungkan sendiri bisa atau tidak ! ^:)^

 _/\_
coba yukk!!! kita meditasi vipasana terus aja sapa tau jd arahat hehehe :))
« Last Edit: 30 December 2009, 11:25:31 AM by kusalaputto »
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #115 on: 30 December 2009, 12:02:20 PM »
arahat sih bisa aja kok, selama anda terlahir sebagai tihetuka puggala.....

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #116 on: 30 December 2009, 01:46:47 PM »
kitakan masih dwihetuka kan bisa naek jadi tihetuka. mang dwihetuka ga bs jd arahat ya? wkt bahas arya puggala g gamsk kelas  :-[
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #117 on: 31 December 2009, 12:24:35 PM »

Kalau memang tidak boleh juga, apa boleh buat, kasian juga jadi cewek... ;D _/\_



satu lagi:

seorang Sammasambuddha tidak mungkin cewek...  <-- cmiiw

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #118 on: 31 December 2009, 12:34:06 PM »
Quote
seorang Sammasambuddha tidak mungkin cewek...  <-- cmiiw

Seorang Samyaksambuddha bisa aja cewek, walaupun memang jarang sekali...

Ini perbedaan Thera dan Maha.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #119 on: 31 December 2009, 12:49:51 PM »
Quote
seorang Sammasambuddha tidak mungkin cewek...  <-- cmiiw

Seorang Samyaksambuddha bisa aja cewek, walaupun memang jarang sekali...

Ini perbedaan Thera dan Maha.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Trims infonya Bro Gandalf.

Disamping perbedaan2 lainnya (penambahan vinaya, soal vegetarian, ritual, dll) ternyata Theravada dan Mahayana mempunyai perbedaan lain yg cukup unik, yakni soal status wanita. Kali ini Theravada terkesan lebih ketat: sangha wanita sudah terputus dan sammasambuddha tidak mungkin seorang wanita, sementara Mahayana lebih menerimanya.

Saya tidak tau apakah perbedaan ini terkait perjalanan waktu perkembangannya dan / atau pengaruh budaya di tempat perkembangan masing2?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything