//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] TAMRAPARNIYA  (Read 34568 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #75 on: 23 December 2013, 03:46:19 PM »
Kalo begitu, sama saja, para Mahayanis juga bisa mengklaim demikian bahwa sutra-sutra Mahayana telah ditulis tak lama setelah Parinibbana Sang Buddha oleh para Bodhisattva dalam konsili Mahayana dan harus bisa dipercaya juga bahwa para peserta konsili Mahayana tsb adalah Bodhisattva yang menyempurnakan jalan Kebuddhaan.

Saya rasa argumentasi seperti ini tidak bisa dipakai dalam studi Buddhisme awal.....

Yang mempercayai Pali Pitaka boleh berbeda dengan Mahayana Pitaka, karena bisa di-dapat-kan garis pemisah yang jelas...

Sedangkan ini yang diperdebatkan adalah penggalan-penggalan atau bagian yang sudah di-masukkan ke dalam keranjang yang dinamakan ajaran Buddha oleh Konsili ke-4... yang mana tidak ada dokumentasi yang lebih tua yang dapat didapatkan kecuali kisah-kisah konsili ke-1, ke-2 dan ke-3 yang juga didapatkan dari konsili ke-4...

Jadi kalau Kita tidak bisa menerima keseluruhan hasil dari konsili ke-4.... dengan KAPASITAS apakah kita bisa mengatakan sutta yang ini ajaran Buddha, ini bukan ajaran Buddha (ini tambahan yang tidak saya akui)...

Jadi GAMPANG-nya adalah... anda menerima keseluruhan kitab-kitab yang dihasilkan konsili ke-4 atau tidak ?

Jika TIDAK, dengan kapasitas apakah, anda mengatakan bagian yang ini ajaran buddha, bagian yang itu bukan ajaran buddha (yang ditambah-belakangan) ?

contoh : Abhidhamma Pitaka, juga di-sah-kan dan dimasukkan ke dalam Tipitaka sebagai ajaran Buddha... Tetapi memang ada beberapa pihak yang mengatakan Abhidhamma Pitaka Bukan ajaran Buddha, tetapi pemikiran para filsuf buddhis....

Lah.... Semua kitab yang kita ketahui bukan-kah berasal dari konsili ke-4.... Jika Hasil konsili ke-4 mengatakan bahwa Abhidhamma Pitaka itu adalah  bagian dari pengajaran Buddha, dengan apakah kita mengatakan bukan ?

Jika anggapan kita abhidhamma pitaka adalah bukan ajaran Buddha dengan membandingkan tidak ada di kisahkan di 4 nikaya + vinaya... maka 4 nikaya dan vinaya itu juga jangan diterima... karena berasal dari hasil orang yang sama (baca : konsili ke-4).
« Last Edit: 23 December 2013, 03:49:48 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #76 on: 23 December 2013, 04:38:37 PM »
Yang mempercayai Pali Pitaka boleh berbeda dengan Mahayana Pitaka, karena bisa di-dapat-kan garis pemisah yang jelas...

Sedangkan ini yang diperdebatkan adalah penggalan-penggalan atau bagian yang sudah di-masukkan ke dalam keranjang yang dinamakan ajaran Buddha oleh Konsili ke-4... yang mana tidak ada dokumentasi yang lebih tua yang dapat didapatkan kecuali kisah-kisah konsili ke-1, ke-2 dan ke-3 yang juga didapatkan dari konsili ke-4...

Kisah konsili I dan II tidak hanya ditemukan dalam tradisi Theravada saja, namun hampir semua aliran Buddhisme awal terdapat kisah konsili I dan II ini (Theravada, Sarvastivāda, Mahasanghika, Dharmaguptaka, dst). Sedangkan konsili III dan IV hanya terdapat dalam tradisi Theravada.

Quote
Jadi kalau Kita tidak bisa menerima keseluruhan hasil dari konsili ke-4.... dengan KAPASITAS apakah kita bisa mengatakan sutta yang ini ajaran Buddha, ini bukan ajaran Buddha (ini tambahan yang tidak saya akui)...

Jadi GAMPANG-nya adalah... anda menerima keseluruhan kitab-kitab yang dihasilkan konsili ke-4 atau tidak ?

Jika TIDAK, dengan kapasitas apakah, anda mengatakan bagian yang ini ajaran buddha, bagian yang itu bukan ajaran buddha (yang ditambah-belakangan) ?

IMO, studi historis sutta-sutta pada khususnya dan Buddhisme awal pada umumnya hanya bisa memperkirakan mana bagian Tipitaka/Tripitaka yang muncul lebih awal dan belakang, bukan pada kebenaran isinya apakah ajaran Buddha atau bukan.

Quote
contoh : Abhidhamma Pitaka, juga di-sah-kan dan dimasukkan ke dalam Tipitaka sebagai ajaran Buddha... Tetapi memang ada beberapa pihak yang mengatakan Abhidhamma Pitaka Bukan ajaran Buddha, tetapi pemikiran para filsuf buddhis....

Lah.... Semua kitab yang kita ketahui bukan-kah berasal dari konsili ke-4.... Jika Hasil konsili ke-4 mengatakan bahwa Abhidhamma Pitaka itu adalah  bagian dari pengajaran Buddha, dengan apakah kita mengatakan bukan ?

Sekali lagi, teks-teks yang muncul belakangan belum tentu dan tidak semuanya bertentangan dengan teks-teks yang muncul lebih awal.

Quote
Jika anggapan kita abhidhamma pitaka adalah bukan ajaran Buddha dengan membandingkan tidak ada di kisahkan di 4 nikaya + vinaya... maka 4 nikaya dan vinaya itu juga jangan diterima... karena berasal dari hasil orang yang sama (baca : konsili ke-4).

4 Nikaya Pali tentu saja hasil dari konsili IV, tetapi padanannya 4 Agama Sutra bukan. Adanya kesejajaran isi 4 Nikaya dan 4 Agama Sutra menunjukkan secara umum keduanya memang muncul lebih awal dari sisi historis.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #77 on: 23 December 2013, 04:44:04 PM »
kalau itu imo sih adalah cara memandang sebuah ajaran dari sudut pandang sektarian, bukan cara pandang kritis dan netral seperti seorang akademisi atau bolehlah dikata secara ilmiah, jika tidak terlalu berlebih. Dalam sudut padang netral, ajaran yg ada ini semua sama, anggap saja seperti kita menelusuri sebuah sekte/aliran dari kr*s*t*n lalu kita menelusuri berdasarkan sejarah dan teks2 dari garis silsisilah sekte/alirannya. Menurut masing2 sekte/aliran tentu mengklaim bahwa dia yang benar dan murni atau dari atas, yah sah2 saja, tapi untuk secara netral dan kritis kita harus berpikir out of the box.

Jadi apakah kita menerima keseluruhan dari konsili ke 4 semuanya pasti benar? yah tentu tidak, semua diperlakukan sama tanpa perbedaan. Perlakukannya sama antara nikaya maupun agama maupun sutra. Nah dengan netral kita coba telusuri dan pelajari, dipadangkan dengan sejarah (tentunya bukan yg bersumber netral bukan kisah dari sektarian), kita bisa mendapatkan garis besarnya. Apakah pasti benar, no body knows, karena singkatnya konon menurut para ahli itu 4 nikaya itu termasuk yg tertua dan padanannya 4 kitab agama juga sama. Dengan melalukan "triangulasi" antara sebuah topik, dengan nikaya dan agama, kita bisa menyimpulkan bahwa itu kemungkinan besar memang berasal dari jaman sang buddha. Jika ada perbedaan yah bisa diragukan. Apakah jika sama tapi ternyata salah? yah bisa aja. Tidak ada yang bisa membuktikan secara eksak juga.
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #78 on: 24 December 2013, 10:45:37 AM »
Yang mempercayai Pali Pitaka boleh berbeda dengan Mahayana Pitaka, karena bisa di-dapat-kan garis pemisah yang jelas...
Dalam pembahasan Buddhisme awal, "garis pemisah" bukan hanya berdasarkan doktrin semata, tapi juga dilihat dari segi sejarah. Jadi dalam hal ini, mau Theravada, Mahayana, atau apapun, dipandang sama dan disandingkan.


Quote
Sedangkan ini yang diperdebatkan adalah penggalan-penggalan atau bagian yang sudah di-masukkan ke dalam keranjang yang dinamakan ajaran Buddha oleh Konsili ke-4... yang mana tidak ada dokumentasi yang lebih tua yang dapat didapatkan kecuali kisah-kisah konsili ke-1, ke-2 dan ke-3 yang juga didapatkan dari konsili ke-4...
Sama sekali keliru. Pembahasan kita di sini bukan sebatas literatur Buddhis Theravada, tapi literatur Buddhis semua sekte (awal), bahkan bukti-bukti sejarah serta budaya. Sangat banyak sekali sumber-sumber lain tentang Buddhisme selain konsili 4 Sri Lanka.

Dan jangan lupa Sarvastivada juga mengadakan konsili 4 di Kasmir, jadi sekali lagi sumber sejarah bukan hanya satu.


Quote
Jadi kalau Kita tidak bisa menerima keseluruhan hasil dari konsili ke-4.... dengan KAPASITAS apakah kita bisa mengatakan sutta yang ini ajaran Buddha, ini bukan ajaran Buddha (ini tambahan yang tidak saya akui)...

Jadi GAMPANG-nya adalah... anda menerima keseluruhan kitab-kitab yang dihasilkan konsili ke-4 atau tidak ?
Ini memang pilihan, jika sudah putuskan menerima bulat-bulat konsili IV, berarti memang tidak ada gunanya mempelajari sejarah lagi, tidak ada manfaatnya. Sama seperti sudah patok harga mati buku PSPB dulu pasti benar, tidak ada gunanya menyelidiki sejarah PKI, misalnya.


Quote
Jika TIDAK, dengan kapasitas apakah, anda mengatakan bagian yang ini ajaran buddha, bagian yang itu bukan ajaran buddha (yang ditambah-belakangan) ?
Di sini kita tidak main otoritas subjektif, misalnya konsili x diasumsikan kumpulan arahant, maka keputusannya pasti benar. Di sini penentuannya berdasarkan bukti-bukti yang diselidiki dan diuji, bukan hasil pendapat seseorang yang dianggap "berkapasitas". Sama juga menyelidiki apa yang terjadi tahun 65 bukan berarti merasa diri "berkapasitas" menyaingi Suharto.


Quote
contoh : Abhidhamma Pitaka, juga di-sah-kan dan dimasukkan ke dalam Tipitaka sebagai ajaran Buddha... Tetapi memang ada beberapa pihak yang mengatakan Abhidhamma Pitaka Bukan ajaran Buddha, tetapi pemikiran para filsuf buddhis....
Mungkin kalau kejadiannya terlalu jauh, banyak yang masih bingung, jadi saya coba beri contoh yang tidak terlalu jauh.

Nettipakarana dianggap sebagai ajaran warisan Mahakaccana dan dalam catatannya dikatakan diulang juga pada konsili 1. Oleh otoritas Myanmar dulu ditetapkan sebagai Kanon Pali, bagian dari Khuddaka Nikaya. Sekarang ini para pelajar kebanyakan sudah tidak mengakui demikian. Walaupun ajarannya tetap sama, tapi cara penulisannya ketahuan muncul belakangan karena dalam isinya ada rujukan ke kitab lain seperti "Samyuttaka" atau "Ekutaraka".

Dengan kapasitas apa para pelajar modern "menganulir" keputusan kanonisasi tersebut? Bukan pakai kapasitas apa-apa, cukup pakai logika: pembagian susunan sutta ke dalam 4 Nikaya itu dilakukan belakangan, jadi tulisan yang merujuk pada pembagian 4 itu jelas muncul lebih belakangan lagi.

NB: Nettipakarana & Petakopadesa dianggap Kanon oleh otoritas Theravada Thai dan Myanmar, oleh Theravada lain masuk post-kanon.

Quote
Lah.... Semua kitab yang kita ketahui bukan-kah berasal dari konsili ke-4.... Jika Hasil konsili ke-4 mengatakan bahwa Abhidhamma Pitaka itu adalah  bagian dari pengajaran Buddha, dengan apakah kita mengatakan bukan ?

Jika anggapan kita abhidhamma pitaka adalah bukan ajaran Buddha dengan membandingkan tidak ada di kisahkan di 4 nikaya + vinaya... maka 4 nikaya dan vinaya itu juga jangan diterima... karena berasal dari hasil orang yang sama (baca : konsili ke-4).
Jadi antara "tolak semua' atau "terima semua" secara membuta yah? ;D

Sayangnya dalam penelitian harus mempertahankan sikap objektif, jadi perlu pemahaman dan penyelidikan kasus per kasus, bukan modal iman demikian.

« Last Edit: 24 December 2013, 11:08:39 AM by Kainyn_Kutho »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #79 on: 24 December 2013, 11:48:38 AM »
Kisah konsili I dan II tidak hanya ditemukan dalam tradisi Theravada saja, namun hampir semua aliran Buddhisme awal terdapat kisah konsili I dan II ini (Theravada, Sarvastivāda, Mahasanghika, Dharmaguptaka, dst). Sedangkan konsili III dan IV hanya terdapat dalam tradisi Theravada.

aliran buddhis yang mana ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #80 on: 24 December 2013, 11:58:28 AM »

Sama sekali keliru. Pembahasan kita di sini bukan sebatas literatur Buddhis Theravada, tapi literatur Buddhis semua sekte (awal), bahkan bukti-bukti sejarah serta budaya. Sangat banyak sekali sumber-sumber lain tentang Buddhisme selain konsili 4 Sri Lanka.

Dan jangan lupa Sarvastivada juga mengadakan konsili 4 di Kasmir, jadi sekali lagi sumber sejarah bukan hanya satu.


ada bukti-nya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #81 on: 24 December 2013, 12:00:08 PM »

Ini memang pilihan, jika sudah putuskan menerima bulat-bulat konsili IV, berarti memang tidak ada gunanya mempelajari sejarah lagi, tidak ada manfaatnya. Sama seperti sudah patok harga mati buku PSPB dulu pasti benar, tidak ada gunanya menyelidiki sejarah PKI, misalnya.


Kata siapa tidak ada manfaat-nya, justru dengan banyak  belajar baru tahu, kalau memang yang bisa di-jadi-kan pegangan adalah hasil dari konsili ke-IV versi (Theravada) yang kita kenal sekarang... Jika ada yang mengganggap versi lain lebih baik, yah silahkan saja... dan tentu-nya muncul-kan bukti-nya donk.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #82 on: 24 December 2013, 12:10:22 PM »

Di sini kita tidak main otoritas subjektif, misalnya konsili x diasumsikan kumpulan arahant, maka keputusannya pasti benar. Di sini penentuannya berdasarkan bukti-bukti yang diselidiki dan diuji, bukan hasil pendapat seseorang yang dianggap "berkapasitas". Sama juga menyelidiki apa yang terjadi tahun 65 bukan berarti merasa diri "berkapasitas" menyaingi Suharto.


Kalau tidak mau menganggap Peserta Konsili ke-4 adalah arahat , maka dengan dasar apa-kah kita meyakini apa yang diturunkan di konsili ke-4 itu berasal dari konsili ke-3, yang kata-nya berasal dari konsili ke-2, dan yang kata-nya lagi berasal dari konsili ke-1 dan bersumber dari Buddha (dan murid-muridnya) ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #83 on: 24 December 2013, 12:16:15 PM »

Sayangnya dalam penelitian harus mempertahankan sikap objektif, jadi perlu pemahaman dan penyelidikan kasus per kasus, bukan modal iman demikian.


oh iya, dan mungkin saja Sangha Thai dan Sangha Burma bisa salah ribuan tahun... sipppp...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #84 on: 24 December 2013, 12:25:02 PM »
dari dulu sampai sekarang diskusi berbasis iman dan kebebasan berpikir & fakta tidak akan pernah ketemu dan tidak pernah nyambung...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #85 on: 24 December 2013, 01:11:08 PM »
aliran buddhis yang mana ?

Yang dipelajari dalam Buddhisme awal adalah sumber-sumber dari berbagai aliran yang dibandingkan untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk Buddhisme pra-sektarian sesungguhnya, sedangkan jika hanya merujuk pada satu sumber saja dari aliran Buddhisme mana pun itu, sumber tsb jelas bersifat sektarian aliran tsb.

Oleh sebab itu, dalam topik-topik Buddhisme awal perspektif dari satu aliran saja tidak dapat digunakan.
« Last Edit: 24 December 2013, 01:14:46 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #86 on: 24 December 2013, 01:31:56 PM »
aliran buddhis yang mana ?
Semuanya lah. Memangnya kebenaran sejarah cuma milik aliran tertentu saja?


ada bukti-nya ?
Cpddd... Bacalah dari halaman pertama.

Kata siapa tidak ada manfaat-nya, justru dengan banyak  belajar baru tahu, kalau memang yang bisa di-jadi-kan pegangan adalah hasil dari konsili ke-IV versi (Theravada) yang kita kenal sekarang... Jika ada yang mengganggap versi lain lebih baik, yah silahkan saja... dan tentu-nya muncul-kan bukti-nya donk.
Cpddd...


Kalau tidak mau menganggap Peserta Konsili ke-4 adalah arahat , maka dengan dasar apa-kah kita meyakini apa yang diturunkan di konsili ke-4 itu berasal dari konsili ke-3, yang kata-nya berasal dari konsili ke-2, dan yang kata-nya lagi berasal dari konsili ke-1 dan bersumber dari Buddha (dan murid-muridnya) ??
Ya... ya... konsili 1,2,3 di semesta ini hanya tercatat di konsili 4 Mahaviharavasin Sri Lanka, tidak ada sumber lain.


oh iya, dan mungkin saja Sangha Thai dan Sangha Burma bisa salah ribuan tahun... sipppp...
Ga ribuan tahun sih, baru 200 tahun saja kok kanonisasinya.

Dan tentu saja dua sangha itu keliru, karena yang benar adalah Sangha Sri Lanka yang tidak kanonisasi, dan Sri Lanka itu 'kan dhammadipa. hehehe

Cpddd...

« Last Edit: 24 December 2013, 01:40:59 PM by Kainyn_Kutho »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #87 on: 24 December 2013, 02:14:14 PM »
Yang dipelajari dalam Buddhisme awal adalah sumber-sumber dari berbagai aliran yang dibandingkan untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk Buddhisme pra-sektarian sesungguhnya, sedangkan jika hanya merujuk pada satu sumber saja dari aliran Buddhisme mana pun itu, sumber tsb jelas bersifat sektarian aliran tsb.

Oleh sebab itu, dalam topik-topik Buddhisme awal perspektif dari satu aliran saja tidak dapat digunakan.

muncul lagi aliran baru, buddhisme awal... padahal isi-nya yah comot sebagian sana-sini, gak ada yang baru...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #88 on: 24 December 2013, 02:15:13 PM »
Ga ribuan tahun sih, baru 200 tahun saja kok kanonisasinya.

Dan tentu saja dua sangha itu keliru, karena yang benar adalah Sangha Sri Lanka yang tidak kanonisasi, dan Sri Lanka itu 'kan dhammadipa. hehehe

Cpddd...



nah tuh sudah berani bilang yang benar adalah Sangha Sri-lanka,

ngomong-ngomong, kemana saje sangha srilanka waktu Konsili tahun 1956 ?

---

oh iya, sangha sri-lanka juga ikut di Konsili tahun 1956 itu....

dan ini hasil Konsili Sangha-nya...  During the two years that the Council met, the Tipitaka and its allied literature in all scripts were painstakingly examined with their differences noted down, the necessary corrections made, and collated. Not much difference was found in the content of any of the texts. Finally, after the Council had officially approved the texts, all of the books of the Tipitaka and their commentaries were prepared for printing on modern presses.
« Last Edit: 24 December 2013, 02:19:16 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« Reply #89 on: 24 December 2013, 02:20:50 PM »
dari dulu sampai sekarang diskusi berbasis iman dan kebebasan berpikir & fakta tidak akan pernah ketemu dan tidak pernah nyambung...

Saddha...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan