//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - djoe

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 60
1
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 20 December 2016, 10:16:51 PM »
The two aspects of Buddhist philosophy that are relevant to observations at the quantum level are The Four Seals of Dharma and the Three Modes of Existential DependenceThese teachings were established centuries ago, long before modern physics evolved, and were derived from careful philosophical and meditational analysis of the world.   However their description of quantum reality is remarkably accurate, as they predicted that:

(1)  Particles are not inherently existent. No particle is 'a thing in itself' with a self-contained identity.   An inherently-existent particle would be indestructible, unitary and indivisible.

(2)  Particles are not causeless.

(3)  Particles are not partless, they do not exist as indivisible points.

(4)  Particles are not  'permanent' in the sense of having a unchanging, static identity.

(5)  Particles exist by interaction with the mind of an observer.



Yup
Quantum telah membuktikan particle itu tidak berinti alias tidak ada partikel terkecil yg absolut yg tak terbagikan ,partikel yg svabha.

Jika ada partikel terkecil yg absolut , yg unitary, maka memiliki inti, self, atta.

Tetapi tidak demikian karena itu anatta, kosong, delusif

2
Meditasi / Re: Metode Mahasi Sayadaw
« on: 07 November 2016, 08:36:09 AM »
Jika bukan hal yg berbeda bagaimana bisa menjadi saling bergantungan. Yg satu menjadi sebab, yg lainnya menjadi akibat.
Demikian sebaliknya.


Kalau anda tidak paham,bagaimana anda bisa mengerti jawaban dr pertanyaan anda sendiri.


Hahaha

Karena sebab tanpa akibat, apa yg bisa disebut sebab?

Jadi yg mana itu disebut sebab dan yg mana disebut akibat?? Tidak ada hal sebab akibat yg saling bergantungan seperti yg anda pahami. Karena itu pertanyaan anda muncul dr ketidaktahuan anda sendiri apa itu sebab akibat yg saling bergantungan sebnarnya dalam buddism. Anda tidak memahami ini

Kalau anda masih tidak paham, apa mau dikata lagi??

3
Meditasi / Re: Metode Mahasi Sayadaw
« on: 06 November 2016, 08:28:55 PM »
Jika bukan hal yg berbeda bagaimana bisa menjadi saling bergantungan. Yg satu menjadi sebab, yg lainnya menjadi akibat.
Demikian sebaliknya.



Masih belum paham

Baca lagi jawaban djoe diatas.

Apa yg bisa disebut sebab atau akibat??
Lol

4
Meditasi / Re: Metode Mahasi Sayadaw
« on: 06 November 2016, 04:50:27 PM »
Jika bukan hal yg berbeda bagaimana bisa menjadi saling bergantungan. Yg satu menjadi sebab, yg lainnya menjadi akibat.
Demikian sebaliknya

Makanya belajar lagi apa itu maksudnya sebab dan akibat yang saling bergantungan.

Jika merupakan hal yg berbeda maka anda akan berakhir konsekuensi absurb diatas.

Sebab tanpa akibat tidak bisa disebut sebab

Dan akibat tanpa sebab tidak bisa disebut akibat

Jadi sekarang yg mana akibat  yg mana sebab,??
bukan keduanya karena semua hanyalah kemunculan yg saling bergantungan

Bukan sebab akibat seperti yg anda pahami sebagai dua hal berbeda seperti tarzan bergantung pada pohon


5
Meditasi / Re: Metode Mahasi Sayadaw
« on: 05 November 2016, 01:09:02 PM »
Mengatakan ini proses batin atau sebaliknya ini proses jasmani keduanya sama saja karena ketidaktahuan.

Kedua posisi tiada bedanya tidak memahami apa yg disebut saling bergantungan.

Karena secara substansi keduanya bukan dua hal berbeda

Jika batin berbeda dr jasmani maka ini mengarah pada jiwa dan ini paham essensialis

Jika batin sama dgn jasmani maka ini nihil

Analogisnya ketika anda berbicara konsep otak kita bisa berbicara dr aspek memori atau aspek perseptual. Jika anda mengatakan memori dan perseptual dua hal berbeda maka anda seperti org yg mengatakan daun dan kelopak dr bunga diangkasa dua hal berbeda

Demikian juga anda membedakan ini proses jasmani ini proses batin seolah keduaunya dua hal indenpenden berdiri sendiri dan berbeda, anda berbicra dr ketidaktahuan anda sendiri

6
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 28 October 2016, 08:28:05 AM »
Penting maitri sadari dia penuh dgn pandangan.

Konsteks diskusinya dia mengatakan tidak butuh pandangan sementara penuh dgn pandangan. Dan tulisannya kontradiksi. Biar jelas dan gak lompat sana sini diskusinya

Djoe menunjukkan ini kepada maitri dia penuh dgn pandangan ketika mengatakan ini dulu atau itu dulu sementara disisi lain mengatakan tidak butuh pandangan.

Karena tampaknya maitri tidak mengerti dan menyadari apa itu pandangan ketika dia mengatakan tidak butuh pandangan dalam praktik.

Djoe membahas ini bukan menyatakan sesuatu

7
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 28 October 2016, 08:20:36 AM »
Semua yg anda tulis itu pandangan bukan???

Lol

Maitri tidak memahami apa yg ditulisnya.

Tulisan maitri kontradiksi

Disatu sisi mengatakan tidak dibutuhkan pandangan sementara dia menulis berdasarkan suatu pandangan

Semoga menyadari

8
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 27 October 2016, 08:31:31 AM »
u phutujana 5 sila atau 8 sila
    mulailah dari konsentrasi benar atau meditasi. Jika meditasi diperbaiki, maka mata pencarian, perbuatan, ucapan, pikiran hinggan pandangan hidup sehari hari ikut diperbaiki.demikian berulang ulang hingga mampu tutup buku dalam mencapai ariya magga phala8.
Jika tidak mau meditasi dgn 5 sila atau 8 sila, tdk heran 30 tahun lagi sy tetap menemukan djoe yg sama dgn saat ini.

Untuk ariya magga phala 1 sd 8, barulah jalan berunsur 8 dimulai dari pandangan benar.jika ia sottapati magga tentu pandangan benarnya berbeda dgn sakadagami magga. sampai mati demikian.pandangan berbeda, maka pikiran, ucapan dst hinngga tingkat kwalitas samadhi juga berbeda.

Jadi sesungguhnya apa yg disebut sebagai akar yg harus dicari kesana kemari itu tdk benar.
Proses belajar dan pencapaiannya, semua phutujuna dan ariya magga phala 1 sd 8 tdk sama.


   

Tidak heran djoe menemukan maitri yg sperti sekarang ini

Konteks diskusi anda lompat sana sini

Jika anda tidak memiliki pengetahuan dharma, tanpa pandangan benar ini bagaimana bisa berkesimpulan ini dulu atau itu dulu ??

Jika tanpan pandangan benar yg memotivasi anda utk meditasi, bisakah anda mencapai konsentransi benar?

Teori hanyalah teori. Ketika dalam praktek utk mencapai konsentransi anda butuh pandangan benar utk membantu konsentransi dan konsentransi pada akhirnya memperkuat pandangan benar.

Potong kepala saya jika anda bisa duduk 3 jam lebih jika tanpa didukung perenungan tanpa pandangan benar.

Bahkan ketika maitri berniat meditasi, itupun didahului suatu pengetahuan benar dharma

Tidak heran djoe menemukan maitri yg sprt sekarang ini

Jadi jgn cuma hafal mati. Lakukanlah maka baru bisa memahami apa yg diteorikan

9
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 26 October 2016, 08:21:58 AM »


Kenapa tulisan anda berbeda dgn orang yg bernama djoe di vihara.com
Apakah anda adalah orang yg sama

Anda clone dr sana yah?

10
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 26 October 2016, 08:21:15 AM »
Ini berlaku u tingkat sakadagami phala, anagami magga. Belajar dhamma mesti bertahap. Peruksalah mata pencarian, perbuatan, ucapan.
Jgn langsung to the point, semua karena pandangan





Belajar dharma harus bertahap. Dimulai dr mengenali apa pandangan salah. Karena itu 8km dimulai dr pandangan benar.

Saya rasa anda yg  tidak memahami. Utk apa anda periksa ucapan kalau pikiran anda masih salah dan melekat pada pandangan salah.

Carilah akar permasalahannya

11
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 26 October 2016, 08:18:10 AM »
senang atau tdk senang itu krn hanyut, kebabalsan, melekat. melekat itu disebabkan tanha.tanha timbul krn lobha.bukan oleh moha.
Jika lobha sdh berkurang, suka menyepi, samadi kmd kembali ke keadaan sebelumnya krn merasa mudah samadi, itulah bodoh.
Orang yg demikian biasanya belajar agama buddha theravada dgn organisasi.putar saja.tidak terasa 30 tahun berlalu, tetap saja seperti dulu saat baru belajar.

kebodohon tdk muncul dalam kesadaran. Mereka yg  memiliki kesadaran indria yg terlatih, tidak mudah goyah oleh hal hal yg menyebabkan kesadarannya turun, krn tahu jika sdh turun, sulit sekali u kembali ke keadaan semula.

Ini cuma pernyataan kosong.

Seetiap org bisa berkata asal ada keyakinan dan iman maka org tifak akan tergoda

Tulisan ini cuma pernytaan kosong sprt apa yg anda tulis.

Sorry yah. Anda perlu belajar lagi karena tidak memahami apa yg anda prlajari

12
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 26 October 2016, 08:13:33 AM »
sorry ya.sepertinya anda perlu banyak belajar.


Sorry juga yah

Saya rasa anda tidak mengerti apa yg anda pelajari dan hafal mati
Hihihi

13
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 14 October 2016, 08:32:42 AM »
Moha ibarat keadaan dalam kegelapan. Org tidak memiliki pandangan terang.  Dan  tali terlihat sebagai ular. Karena oandangan ini tali terlihat sbg ular dan karena tidak memiliki pandangan terang maka org melekat pada pandangannya sebagai benar dan membuatnya ketakutan

Jadi moha tidak membuat anda sengsara tetapi mengakibatkan pandangan salah dan melekat dan memperxayai padanya .

Kebiasaan kita mempercayai semua pandangan yg diliputi moha sprt tali sebagai ular yg membuat kita sengsara

Jadi jika seseorang bisa berhenti dr kebiasaan melekat pada pandangan ini maka ia bisa keluar dr dukkha dan mengikis moha secra bersamaan. Ini adalah kebenaran ke 4 itu sendiri, jalan menuju pembebasan melalui pandangan benar

Jadi moha tidak bisa membuat anda sengsara

14
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 14 October 2016, 08:23:07 AM »
Karena tidak mengerti 4 kebenaran mulia, jalan mulia berunsur delapan, dan tilakana ( anica, dukha, dan anatta ). Karena tidak mengerti ini dengan benar maka padangan salah terjadi maka penderitaan muncul.

Jika kita tidak memiliki pandangan sprt ini bahwa bekerja adalah tidak menyenangkan, walau moha ada, moha tidak akan membuat anda sengsara di hari minggu.

Walau juga ada pandangan sprt itu, tapi jika kita tidak melekat pada pandangan itu, walau moha ada dalam batin, moha tidak akan bisa membuat anda sengsara di hari minggu

Kebiasaan kita melekat dan mempercayai pandangan salah yg membuat kita sengsara bukan moha

Walau tidak bisa dipungkiri pandangan salah muncul karena moha

Jika kita senantiasa melekat pada pandangan salah maka moha semakin tebal.

Dgn tidak melekat pada pandangan salah maka moha dikikis.

15
Buddhisme untuk Pemula / Re: Keinginan untuk melenyapkan penderitaan
« on: 10 October 2016, 12:47:50 PM »
Apakah yang membuat kitaberpikir itu adalah penderitaan karena disebabkan oleh moha?mohon masukannya.

Hari senin adalah waktunya kerja.

Memikirkan ini di hari minggu bisa  merusak kebahagiaan anda pada hari minggu sehingga anda tidak bisa menikmati hari minggu anda

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 60
anything